BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Serangga adalah salah satu jenis binatang yang mempunyai jumlah anggota terbesar dalam populasi binatang yaitu lebih dari 72. Serangga dapat
dijumpai disemua daerah diatas permukaan bumi seperti darat, laut, dan udara Putra, 1994.
Selama ini kehadiran beberapa jenis serangga telah mendatangkan manfaat bagi manusia, misalnya lebah madu, ulat sutera, dan serangga penyerbuk.
Meskipun demikian, tidak sedikit serangga yang justru membawa kerugian bagi kehidupan manusia, misalnya serangga perusak tanaman dan nyamuk. Pada
kelompok serangga nyamuk lebih berbahaya bagi kesehatan manusia dibandingkan dengan jenis serangga lainnya Kardinan, 2003.
Tingginya curah hujan dapat mengakibatkan terjadinya genangan air. Genangan air ini dapat menjadi sarang bagi nyamuk yang dapat mengganggu
aktivitas sehari-hari dan juga kesehatan. Masalah belumlah selesai, masih ada bahaya lain yang mengancam yakni munculnya berbagai penyakit termasuk
demam berdarah Meida, 2007. Menghadapi penyebaran penyakit menular yang disebabkan nyamuk,
sejumlah upaya telah dilakukan. Pada masyarakat dahulu upaya untuk menghindari gigitan nyamuk dilakukan dengan membakar kayu. Kini,
penggunaan obat anti nyamuk dalam bentuk sediaan yang dibakar, disemprot, dioles, dan elektrik adalah cara-cara modern untuk mengusir nyamuk. Namun
bahan yang digunakan adalah bahan kimia yang membahayakan. Gejala umum
Universitas Sumatera Utara
yang sering kali ditemukan pada seorang yang mengalami keracunan obat anti nyamuk adalah gatal-gatal, mengeluarkan keringat yang berlebihan disertai
muntah, diare dan sulit bernafas Sisca, 2009. Berdasarkan kenyataan tersebut di atas maka perlu dicari alternatif lain
misalnya dengan memanfaatkan tanaman anti nyamuk. Berdasarkan hasil penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara 2007
beberapa tanaman yang dapat mengusir nyamuk yaitu zodia, rosemary, lavender, serai wangi, selasih, kenikir, dan inggu.
Zodia merupakan tanaman perdu yang berasal dari keluarga rutaceae. Tinggi tanaman 0,3-2m dan panjang daun tanaman dewasa 20-30 cm. bentuk
zodia cukup menarik sehingga digunakan juga sebagai tanaman hias. Menurut pendapat beberapa orang, tanaman ini bisa digunakan untuk mengusir nyamuk,
baik di dalam ruangan maupun di pekarangan Kardinan, 2003. Tanaman ini memiliki kandungan evodiamin dan rutaecarpin yang tak
disukai serangga. Zat tersebut menghasilkan aroma yang tajam. Jika tertiup angin, aroma itu mudah sekali tersebar ke seluruh ruangan Anonim, 2008.
Berdasarkan hal diatas peneliti tertarik untuk meneliti efektivitas daun zodia sebagai anti nyamuk yang diformulasikan dalam bentuk sediaan anti
nyamuk bakar dengan kriteria sediaan anti nyamuk bakar bakar harus mudah dibakar, tetapi tahan lama terbakar, serta tidak mengeluarkan asap yang
berlebihan.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Perumusan Masalah