BAHAN DAN ALAT METODE PENELITIAN

9

III. METODOLOGI

A. BAHAN DAN ALAT

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah pisang dengan warna hijau kekuningan dominan hijau tingkat kematangan 3. Buah pisang tersebut diperoleh dari pasar Senen yang berada di Jakarta. Selain itu bahan lain yang digunakan adalah gas N 2 , gas CO 2 , KMnO 4 , plastik LDPE ukuran 10 kg, dan kotak karton. Alat yang digunakan untuk penelitian terdiri atas alat untuk penyimpanan dan alat untuk analisis. Peralatan penyimpanan berupa lemari berpendingin yang dilengkapi dengan pengatur suhu, pada penelitian ini suhu diatur sebesar 10°C, ruang berpendingin dengan suhu 15°C. Sedangkan alat untuk analisis terdiri atas penetrometer, refraktometer, dan timbangan analitik.

B. METODE PENELITIAN

Tahapan penelitian yang dilakukan adalah menyiapkan pisang cavendish utuh dengan ukuran dan warna yang sama yaitu hijau kekuningan dominan hijau tingkat kematangan 3. Pencucian dilakukan menggunakan air PAM di laboratorium pengemasan. Kemudian pisang cavendish dimasukkan ke dalam kemasan plastik LDPE. Kemudian bahan scavenger KMnO 4 2 yang telah dibungkus dengan kertas saring dimasukkan. Bungkusan bahan scavenger yang berada di dalam kemasan plastik diatur agar tidak bersentuhan langsung dengan buah. Setelah itu dimasukkan gas CO 2 dan N 2 pada sampel yang berbeda masing-masing. Kemasan plastik yang telah terisi buah dan gas dimasukkan ke dalam lemari pendingin selama 24 jam, suhu 10 o C. Setelah itu dimasukkan ke dalam karton bergelombang yang berisi pisang cavendish yang kemudian kemasan karton bergelombang ditutup rapat. Setelah itu pisang disimpan pada suhu 10 C. Dilakukan pula perlakuan dengan tanpa memasukkan gas dan tanpa KMnO 4 pada suhu ruang kontrol . Buah pisang yang telah diberikan perlakuan gas dan bahan penyerap etilen selanjutnya dimasukkan ke dalam karton bergelombang setelah itu disimpan pada suhu ruang dan suhu rendah 10°C selama 1-2 minggu. Setelah itu, dilakukan pemanjangan pada suhu ruang dan suhu berpendingin selama 1 minggu sampai busuk. Analisis dilakukan setelah penyimpanan yaitu 2 kali seminggu. Parameter yang digunakan ialah indeks skala warna, susut bobot, kekerasan, total padatan terlarut, dan tingkat kerusakan dimana metode disajikan pada Lampiran 1. Diagram alir penelitian perlakuan pendahuluan pada penyimpanan buah pisang segar dapat dilihat pada Gambar 3. Rancangan yang dipergunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial dengan dua kali ulangan. Faktor-faktor dalam rancangan ini terdiri atas, a pemberian bahan penyerap etilen dengan 2 taraf yakni : a1 = KMnO 4 2 dan a2 = tanpa bahan penyerap etilen b pemberian gas dengan 3 taraf, yakni : b1 = CO 2 , b2 = N 2 dan b3 = tanpa gas. Model rancangan yang digunakan adalah: Y= µ + ai + bj + abij + Y : Pengamatan hasil percobaan µ : rataan umum ai : Faktor ke-i, dalam hal ini pemberian bahan penyerap etilen bj : Faktor ke-j, dalam hal ini gas CO 2 dan N 2 10 abij : Interaksi kedua faktor Ε : Galat sisa Uji lanjut dilakukan dengan Uji Beda Nyata Jujur Duncan dengan rumus: Q Hit = Qαp, dbs X Sy dimana Qαp, dbs = nilai baku q pada taraf uji α, jumlah perlakuan p dan derajat bebas galat dbs. Gambar 3. Diagram Alir Penelitian Pencucian dan Pengeringan Sortasi dan Grading Buah Pisang Penyimpanan T1 = suhu ruang; T2 = 10°C, selama 1-2 minggu Perlakuan scavenger 1. KMnO 4 2. Tanpa KMnO 4 dikemas dengan LDPE primer dan kar ton gelombang sekunder Pemajangan: suhu 15°C Selama 1 minggu sampai busuk Perlakuan Pendahuluan: 1.Pemberian gas N 2 pada kemasan 2. Pemberian gas CO 2 pada kemasan 3. Tanpa gas t = 24 jam pada T = 10°C Tanpa Perlakuan Pendahuluan yaitu pisang dimasukan dalam kemasan plastik tanpa diberikan gas Analisis se tiap 3 hari : kekerasan, tingkat kerusakan, total padatan terlarut, indeks skala warna dan susut 11

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN