Tabel 11 Hasil uji Beda Nyata Terkecil BNT terhadap jumlah hasil tangkapan ikan layang pada jaring rampus dengan hanging ratio yang berbeda
No. Perlakuan
Probabilitas Keterangan 1.
0,45-0,57 0,00
Berbeda nyata 2.
0,45-0,65 0,00
Berbeda nyata 3.
0,57-0,65 0,85
Tidak berbeda nyata
5.1.5 Distribusi ukuran hasil tangkapan ikan layang
Panjang cagak ikan layang yang tertangkap selama penelitian berkisar antara 13 cm-48 cm. Ukuran panjang cagak ikan layang yang dominan tertangkap
berada pada selang 33 cm-38 cm dengan jumlah 96 ekor atau setara dengan 45,93 dari total hasil tangkapan ikan layang pada semua perlakuan selama
penelitian, sedangkan terendah tertangkap berkisar antara 18 cm-23 cm sebanyak 2 ekor atau setara dengan 0,96 dari total hasil tangkapan ikan layang pada
semua perlakuan selama penelitian. Distribusi total panjang cagak ikan layang yang tertangkap selama penelitian disajikan pada Gambar 39.
Gambar 39 Distribusi total panjang cagak ikan layang yang tertangkap selama penelitian.
18 n = 209
6 2
24 32
96
41
8 10
20 30
40 50
60 70
80 90
100
Ju m
lah I
k an
e k
or
13 18 23 28 33 38 43 48
Panjang Cagak cm
Panjang cagak ikan layang yang tertangkap pada jaring dengan hanging ratio
0,45 berada pada kisaran 13 cm-48 cm. Ukuran panjang cagak ikan layang yang dominan tertangkap berada pada selang 33 cm-38 cm dengan jumlah 46 ekor
atau setara dengan 48,42 dari total hasil tangkapan ikan layang pada hanging ratio
0,45 selama penelitian, sedangkan terendah tertangkap berkisar antara 13 cm-18 cm sebanyak 2 ekor atau setara dengan 2,11 dari total hasil tangkapan
ikan layang pada hanging ratio 0,45 selama penelitian. Distribusi panjang cagak ikan layang yang tertangkap selama penelitian pada jaring rampus dengan
hanging ratio 0,45 disajikan pada Gambar 40.
Panjang cagak ikan layang yang tertangkap pada jaring dengan hanging ratio
0,57 berada pada kisaran 13 cm-48 cm. Ukuran panjang cagak ikan layang yang dominan tertangkap berada pada selang 33 cm-38 cm dengan jumlah 19 ekor
atau setara dengan 33,76 dari total hasil tangkapan ikan layang pada hanging ratio
0,57 selama penelitian, sedangkan terendah tertangkap berkisar antara 13 cm-18 cm dan 43 cm-48 cm sebanyak 2 ekor atau setara dengan 3,45 dari total
hasil tangkapan ikan layang pada hanging ratio 0,57 selama penelitian. Distribusi panjang cagak ikan layang yang tertangkap selama penelitian pada jaring rampus
dengan hanging ratio 0,57 disajikan pada Gambar 40 . Panjang cagak ikan layang yang tertangkap pada jaring dengan hanging
ratio 0,65 berada pada kisaran 13 cm-48 cm. Ukuran panjang cagak ikan layang
yang dominan tertangkap berada pada selang 33 cm-38 cm dengan jumlah 31 ekor atau setara dengan 55,36 dari total hasil tangkapan ikan layang pada hanging
ratio 0,65 selama penelitian, sedangkan terendah tertangkap berkisar antara 43
cm-48 cm sebanyak 1 ekor atau setara dengan 1,79 dari total hasil tangkapan ikan layang pada hanging ratio 0,65 selama penelitian. Distribusi panjang cagak
ikan layang yang tertangkap selama penelitian pada jaring rampus dengan hanging ratio
0,65 disajikan pada Gambar 40.
Gambar 40 Distribusi panjang cagak ikan layang hasil tangkapan jaring rampus dengan hanging ratio berbeda.
Layak tangkap 93 ekor atau 97,89
n = 95 HR
0,45 HR
0,57 HR
0,65
2 13
7 46
22
5 5
10 15
20 25
30 35
40 45
50
Ju m
lah I
k an
e k
or
Layak tangkap 93 ekor atau 97,89
n = 58
Layak tangkap 56 ekor atau 96,55
2 8
12 19
15
2 5
10 15
20 25
30 35
40 45
50
Ju m
lah I
k an
e k
or
n = 56
Panjang Cagak cm 13 18 23 28 33 38 43 48
2 2
3 13
31
4 1
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
J u
m la
h I
k a
n ek
o r
Layak tangkap 52 ekor atau 92,86
Menurut Nontji 2002 ikan layang yang layak tangkap secara biologi adalah ikan layang yang sudah matang gonad dengan panjang cagak berukuran
diatas 23 cm. Berdasarkan Gambar 39 ukuran ikan layang yang layak tangkap secara biologi selama penelitian dari ketiga perlakuan sebanyak 201 ekor atau
setara dengan 96,17 dari total hasil tangkapan ikan layang pada semua perlakuan jaring rampus. Pada Gambar 40 ukuran ikan layang yang layak tangkap
secara biologi pada jaring rampus dengan hanging ratio 0,45 sebanyak 93 ekor atau setara dengan 97,89 dari total hasil tangkapan ikan layang pada hanging
ratio 0,45 selama penelitian. Pada jaring ramus dengan hanging ratio 0,57 ikan
layang yang layak tangkap secara biologi sebanyak 56 ekor atau setara dengan 96,55 dari total hasil tangkapan ikan layang pada hanging ratio 0,57 selama
penelitian. Adapun ikan layang yang layak tangkap pada jaring rampus dengan hanging ratio
0,65 sebanyak 52 ekor atau setara dengan 92,86 dari total hasil tangkapan ikan layang pada hanging ratio 0,65 selama penelitian.
Berdasarkan uji ANOVA terhadap ukuran panjang cagak yang tertangkap pada jaring rampus dengan hanging ratio yang berbeda diperoleh nilai F
hitung
sebesar 3,93 dengan nilai probabilitas sebesar 0,04. Hal ini berarti bahwa perbedaan hanging ratio yang digunakan pada jaring rampus menggambarkan
adanya perbedaan yang signifikan terhadap ukuran panjang cagak hasil tangkapan ikan layang. Berikutnya uji lanjut menggunakan uji BNT dilakukan untuk
menentukan jenis hanging ratio yang mengakibatkan perbedaan yang nyata terhadap ukuran panjang cagak ikan layang yang tertangkap. Berdasarkan uji BNT
yang dilakukan terhadap ukuran panjang cagak ikan layang yang tertangkap pada jaring rampus dengan hanging ratio 0,57 dan 0,65 diperoleh nilai 5,68 dan nilai
probabilitas sebesar 0,01. Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang nyata pada jaring rampus dengan hanging ratio 0,57 dan 0,65 terhadap panjang cagak
ikan layang. Secara lebih rinci hasil uji BNT antara jaring rampus dengan perlakuan hanging ratio yang berbeda terhadap ukuran panjang cagak ikan layang
disajikan pada Tabel 12.
Tabel 12 Hasil uji Beda Nyata Terkecil BNT terhadap ukuran panjang cagak ikan layang pada jaring rampus dengan hanging ratio yang berbeda
No. Perlakuan
Probabilitas Keterangan 1.
0,45 – 0,57 0,17
Tidak berbeda nyata 2.
0,45 – 0,65 0,25
Tidak berbeda nyata 3.
0,57 – 0,65 0,01
Berbeda nyata
Girth operculum ikan layang yang tertangkap selama penelitian berkisar
antara 3 cm-23 cm. Ukuran girth operculum yang dominan tertangkap berada pada selang 13 cm-18 cm dengan jumlah 116 ekor atau setara dengan 55,50 dari
total hasil tangkapan ikan layang pada semua perlakuan selama penelitian, sedangkan terendah berkisar antara 3 cm-8 cm dengan jumlah 2 ekor atau setara
dengan 0,96 dari total hasil tangkapan ikan layang pada semua perlakuan selama penelitian. Disrtibusi total girth operculum ikan layang yang tertangkap
selama penelitian disajikan pada Gambar 41.
Gambar 41 Distribusi total girth operculum ikan layang pada jaring rampus dengan hanging ratio berbeda selama penelitian.
Girth operculum ikan layang yang tertangkap pada jaring rampus dengan
hanging ratio 0,45 berada pada kisaran 13 cm-23 cm. Ukuran girth operculum
yang dominan tertangkap berada pada selang 13 cm-18 cm dengan jumlah 49 ekor n = 209
5 44
116
44
20 40
60 80
100 120
Ju m
lah I
k an
e k
or
3 8 13 18 23 28 33 38 43 48
Girth operculum cm
atau setara dengan 51,58 dari total hasil tangkapan ikan layang pada semua perlakuan selama penelitian, sedangkan terendah berkisar antara 3 cm-8 cm
dengan jumlah 2 ekor atau setara dengan 2,11 dari total hasil tangkapan ikan layang pada semua perlakuan selama penelitian. Disrtibusi total girth operculum
ikan layang yang tertangkap selama penelitian disajikan pada Gambar 42. Girth operculum
ikan layang yang tertangkap pada jaring rampus dengan hanging ratio
0,57 berada pada kisaran 13 cm-23 cm. Ukuran girth operculum yang dominan tertangkap berada pada selang 13 cm-18 cm dengan jumlah 29 ekor
atau setara dengan 50,00 dari total hasil tangkapan ikan layang pada semua perlakuan selama penelitian, sedangkan terendah berkisar antara 3 cm-8 cm
dengan jumlah 2 ekor atau setara dengan 3,45 dari total hasil tangkapan ikan layang pada semua perlakuan selama penelitian. Disrtibusi total girth operculum
ikan layang yang tertangkap selama penelitian disajikan pada Gambar 42. Girth operculum
ikan layang yang tertangkap pada jaring rampus dengan hanging ratio
0,65 berada pada kisaran 13 cm-23 cm. Ukuran girth operculum yang dominan tertangkap berada pada selang 13 cm-18 cm dengan jumlah 38 ekor
atau setara dengan 67,86 dari total hasil tangkapan ikan layang pada semua perlakuan selama penelitian, sedangkan terendah berkisar antara 3 cm-8 cm
dengan jumlah 1 ekor atau setara dengan 1,79 dari total hasil tangkapan ikan layang pada semua perlakuan selama penelitian. Disrtibusi total girth operculum
ikan layang yang tertangkap selama penelitian disajikan pada Gambar 42.
Gambar 42 Distribusi girth operculum ikan layang hasil tangkapan jaring rampus dengan hanging ratio berbeda.
n = 56 n = 58
n = 95 HR
0,45 HR
0,57 HR
0,65
2 18
49
26
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
55
Ju m
lah I
k an
e k
or
2 16
29
11 5
10 15
20 25
30 35
40 45
50 55
Ju m
lah I
k an
e k
or
1 10
38
7 5
10 15
20 25
30 35
40 45
50 55
Ju m
lah I
k an
e k
or
3 8 13 18 23 28 33 38 43 48
Girth operculum cm
Berdasarkan Gambar 42 terlihat bahwa ukuran dominan girth operculum ikan layang yang tertangkap jaring rampus dengan hanging ratio berbeda berada
pada kisaran 13 cm-18 cm. Jumlah ikan layang terbanyak pada ukuran girth operculum
13 cm-18 cm adalah jaring rampus dengan hanging ratio 0,65 sebanyak 38 ekor atau setara dengan 67,86 dari 56 ekor ikan layang yang
tertangkap pada jaring rampus dengan hanging ratio 0,65. Adapun jumlah ikan layang terkecil pada ukuran girth operculum 13 cm-18 cm adalah jaring rampus
dengan hanging ratio 0,45 sebanyak 49 ekor atau setara dengan 51,58 dari 95 ekor ikan layang yang tertangkap pada jaring rampus dengan hanging ratio 0,45.
Berdasarkan uji ANOVA terhadap ukuran girth operculum ikan layang yang tertangkap pada jaring rampus dengan hanging ratio berbeda diperoleh nilai F
hitung
sebesar 0,88 dengan nilai probabilitas sebesar 0,42. Hal ini berarti bahwa perbedaan hanging ratio yang digunakan pada jaring rampus menggambarkan
tidak adanya perbedaan yang signifikan terhadap ukuran girth operculum hasil tangkapan ikan layang.
Cara tertangkap ikan pada gillnet menurut Spere and Venema 1999 dapat dibedakan menjadi snaged, gilled, wedged dan entangled. Berdasarkan termologi
tersebut maka pada penelitian ini ikan layang berdasarkan cara tertangkapnya dibedakan menjadi snaged, gilled, wedged dan entangled.
Pada penelitian ini ikan yang tertangkap dengan cara entangled sebanyak 152 ekor atau setara dengan 72,73 dari total hasil tangkapan, sedangkan yang
tertangkap dengan cara gilled sebanyak 23 ekor atau setara dengan 11,00 dari total hasil tangkapan. Secara detail disrtibusi total ikan yang tertangkap selama
penelitian berdasarkan cara tertangkapnya disajikan pada Gambar 43.
Gambar 43 Distribusi total cara tertangkap ikan layang pada jaring rampus selama penelitian.
Pada jaring rampus dengan menggunakan hanging ratio 0,45 jumlah total ikan yang tertangkap sebanyak 95 ekor. Berdasarkan cara tertangkapnya, ikan
yang tertangkap dengan cara gilled sebanyak 8 ekor atau setara dengan 8,42 dari total hasil tangkapan menggunakan jaring rampus dengan hanging ratio 0,45,
wedged sebanyak 13 ekor atau setara dengan 13,68 dari total hasil tangkapan
menggunakan jaring rampus dengan hanging ratio 0,45 dan yang tertangkap secara entangled sebanyak 74 ekor atau setara dengan 77,89 dari total hasil
tangkapan menggunakan jaring rampus dengan hanging ratio 0,45. Secara lebih detail distribusi ikan yang tertangkap pada jaring rampus dengan hanging ratio
yang berbeda disajikan pada Gambar 44. Total jumlah ikan layang yang tertangkap pada jaring rampus dengan
hanging ratio 0,57 sebanyak 58 ekor. Ikan layang pada hanging ratio 0,57
tertangkap secara terjerat dan terpuntal. Ikan layang yang terjerat secara gilled sebanyak 7 ekor atau setara dengan 12,07, wedged sebanyak 16 ekor atau setara
dengan 27,59 dan secara entangled sebanyak 35 ekor atau setara 60,34 dari total hasil tangkapan ikan layang pada jaring rampus dengan hanging ratio 0,57
selama penelitian. Secara detail komposisi cara tertangkap ikan layang pada jaring rampus dengan hanging ratio 0,57 disajikan pada Gambar 44.
15 30
45 60
75 90
105 120
135 150
Cara Tertangkap J
u m
la h
I k
a n
e k
o r
Gilled Wedged Entangle
23 34
152
Total jumlah ikan layang yang tertangkap pada jaring rampus dengan hanging ratio
0,65 sebanyak 56 ekor. Ikan layang pada hanging ratio 0,65 tertangkap secara terjerat dan terpuntal. Ikan layang yang terjerat secara gilled
sebanyak 8 ekor atau setara dengan 14,29, wedged sebanyak 5 ekor atau setara dengan 8,93 dan secara entangled sebanyak 43 ekor atau setara 76,79 dari
total hasil tangkapan ikan layang pada jaring rampus dengan hanging ratio 0,65 selama penelitian. Secara detail komposisi cara tertangkap ikan layang pada jaring
rampus dengan hanging ratio 0,65 disajikan pada Gambar 44. Berdasarkan uji Chi Square terhadap cara tertangkapnya ikan layang pada
jaring rampus dengan hanging ratio yang berbeda diperoleh nilai 40,77 dengan probabilitas 0,00. Hal ini berarti bahwa perbedaan hanging ratio berpengaruh
sangat signifikan terhadap cara tertangkapnya ikan layang pada jaring rampus. Hasil ini berarti bahwa perbedaan hanging ratio berpengaruh sangat signifikan
terhadap cara tertangkapnya ikan layang pada jaring rampus.
Gambar 44 Distribusi cara tertangkap ikan layang pada jaring rampus dengan hanging ratio yang berbeda selama penelitian.
Ju m
lah I
k an
ek or
F re
k u
en si
HR 0,45
n = 95
5 10
15 20
25 30
35 40
45
3 6
9 12
15
F re
k u
en si
Ju m
lah I
k an
ek or
HR 0,57
n = 58
5 10
15 20
25 30
35 40
45
3 6
9 12
15
Panjang cagak cm
Entangle Wedged
Gilled 8
13 18
23 28
33 38
43
Ju m
lah I
k an
ek or
F re
k u
en si
HR 0,65
n = 56
5 10
15 20
25 30
35 40
45
3 6
9 12
15
Frekuensi
5.2 Pembahasan 5.2.1