Modulus of Elasticity MOE

21 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Sifat fisis Cross Laminated Timber kayu jabon, untuk nilai kerapatan, kadar air dan pengembangan volume dipengaruhi oleh kombinasi ketebalan, orientasi sudut lamina, dan interaksi keduanya. Sedangkan untuk susut volume hanya dipengaruhi oleh kombinasi ketebalan dan orientasi sudut. 2. Hasil rata-rata nilai kerapatan, kadar air, pengembangan volume, dan penyusutan volume Cross Laminated Timber kayu Jabon masing-masing adalah 0,4 gcm 3 , 15,65 , 3,89, dan 5,12 . 3. Sifat mekanis Cross Laminated Timber kayu jabon, nilai MOE, MOR, kekuatan lateral paku, dan kekuatan geser paku dipengaruhi oleh kombinasi ketebalan, orientasi sudut lamina, dan interaksi keduanya. 4. Hasil rata-rata nilai MOE, MOR, kekuatan lateral paku sesaran 1,5 mm, kekuatan lateral paku sesaran 5 mm, kekuatan geser paku sesaran 1,5 mm, dan kekuatan geser paku sesaran 5 mm Cross Laminated Timber kayu Jabon masing-masing adalah 9203 kgcm², 178 kgcm², 11 kg, 103 kg, 99 kg, dan 901 kg. 5. Nilai MOE rata-rata yang diperoleh masih jauh di bawah MOE kontrol yaitu hanya sekitar 32 saja sehingga kekakuan panel masih relatif rendah. Sedangkan untuk nilai rata-rata MOR yang didapat mencapai 64,13 dari kayu kontrolnya. 6. Nilai rata-rata kekuatan lateral paku yang diperoleh secara umum mendekati kekuatan ijin lateral paku tampang dua berdasarkan PKKI 1961. 7. Berdasarkan hasil nilai stabilitas dimensi, MOE, dan MOR yang diperoleh, panel dengan kombinasi ketebalan 1,67-1,67-1,67 cm dan orientasi sudut 45° merupakan panel CLT terbaik yang dihasilkan.

5.2 Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam ukuran skala pemakaian agar dapat diketahui penggunaan kayu jabon yang lebih optimal sebagai produk panel CLT. 2. Untuk meningkatkan kekakuan panel CLT dengan penambahan jumlah paku pada sambungan dan jarak antar paku lebih rapat. DAFTAR PUSTAKA Anggraini R. 2012. Karakteristik Cross Laminated Timber Kayu Jabon Berdasarkan Ketebalan dan Orientasi Sudut Lamina. [Tesis]. Bogor ID: Institut Pertanian Bogor. Apriliana F. 2012. Pengaruh Kombinasi Tebal dan Orientasi Sudut Lamina Terhadap Karakteristik Cross Laminated Timber Kayu Sengon Paraserianthes falcataria L. Nielsen. [Skripsi]. Bogor ID: Institut Pertanian Bogor. 22 ASA Forestry. 2012. Investasi Jabon dan Sengon Timber Estate [Internet]. [diunduh 2013 Jan 19]. Tersedia dari: http:hutanrakyat.comindex.phphutan- pemberdayaantentang-green-socialkomoditas-jabon-sengon-kapulaga Associates H. 2010. Pengaruh Ketebalan dan Orientasi Sudut Lamina Terhadap Karakteristik Cross Laminated Timber. B K Timber Structure A Trading Division of B K Steelwork Fabrications Limited. [ASTM] American Society for Testing and Material. 2005. Annual Book of ASTM StandardsVolume 04-10, Wood. D 143 2005. Standards Testing Methods for Small Clear Specimen of Wood. USA. Crespell P dan Gagnon S. 2010. Cross Laminated Timber: a Primer. Canada : FP Innovations. Dipantara. 2011. Hutan Rakyat [Internet]. [diunduh 2013 Jan 19]. Tersedia dari: http:www.dipantara.net [FWPA] Forest and Wood Products Australia. 2011. Massive Timber Construction System Cross-Laminated Timber CLT. Timber Development Association NSW. Suite604, 486 Pasific Highway. Haygreen, J. G. dan Bowyer. 1986. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu. Suatu Pengantar. Hadikusumo, S. A dan Prawirohatmodjo, penerjemah. Yogyakarta ID: S. Gadjah Mada University Press. Mardikanto TR, Karlinasari L, Bahtiar ET. 2009. Sifat Mekanis Kayu. Bogor ID: Fakultas Kehutanan IPB. Peraturan Menteri Kehutanan, Lampiran I. 2004. Pedoman Pembuatan Tanaman Hutan Rakyat Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan. P.03Menhut- V2004: 1-2. Perdana RR. 2012. Karakteristik beberapa Sifat Fisik dan Mekanik Panel Laminasi Silang Kayu Mindi Melia azedarach Linn. [Skripsi]. Bogor ID: Institut Pertanian Bogor. Perkins P, McCloskey K. 2010. A Strategic Plan for the Commercialization of Cross-Laminated Timber in Canada and the United State. Canadian Wood Council. Praptoyo H. 2010. Sifat Anatomi dan Sifat Fisika Kayu Mindi Melia azedarach Linn dari Hutan Rakyat di Yogyakarta. Dalam Jurnal Ilmu Kehutanan vol IV No 1 : 21-27. Sadiyo S, Nugroho N, Surjokusumo S, dan Wahyudi I. 2009. Nilai Desain Acuan Sambungan Kayu Geser Ganda dengan Paku Berpelat Sisi Ganda Akibat Beban Uni-Aksial Tekan Menurut Berbagai Analisis Pendekatan. Bogor. Teknologi Hasil Hutan Institut Pertanian Bogor. [TGC] Tree Grower Community Fahutan IPB. 2010. Jabon [Internet]. [diunduh 2012 Des 9]. Tersedia dari: tgcfahutanipb.wordpress.com20100319jabon Yap KHF. 1999. Kontruksi Kayu. Bandung ID: Penerbit CV Trimatra Mandiri.