Pengaruh produk subtitusi Potensi pengembangan produk-produk pengganti

21 kualitas produk dan strategi fokus dengan melakukan pelatihan yang intensif bagi petani produksi. 2. Untuk meningkatkan penjualan, digunakan strategi Fokus dengan alternatif strategi menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan membangun citra yang positif dalam industri. 3. Untuk memperluas pangsa, digunakan strategi fokus dengan alternatif strategi bermitra dengan pemasok sayuran organik. Analisis Strategi yang Menjadi Prioritas Dalam Meningkatkan Daya Saing Analisis selajutnya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah meyusun hirarki dengan melihat goal, faktor-faktor, aktor, tujuan, dan strategi yang telah di analisis pada tahapan sebelumnya. AHP dari meningkatkan daya saing sayuran organik dapat dilihat pada gambar 10. Gambar 10 Struktur AHP pada daya saing sayuran organik Goal Mencari Alternatif Strategi Peningkatan Daya Saing Sayuran Organik Faktor Keunggulan Pesaing F4 0,071 Sumber daya alam dan lingkungan F2 0,386 Infrastrukur F3 0,253 Sumber daya modal F1 0,103 Kekuatan Pemasok F5 0,187 Akto r Retail P2 0,507 Produsen P1 0,193 Pemerintah P3 0,300 Meningkatkan Kualitas Hasil Produksi T1 0,548 Meningkatkan Penjualan T2 0,296 Memperluas Pangsa Pasar T3 0,156 Tujuan Strategi Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi S1 0,268 Membangun citra yang positif dalam industri S3 0,409 Pelatihan yang intensif bagi petani produksi S5 0,148 Bermitra dengan pemasok sayuran organik S2 0,111 Mengontrol kualitas produk S4 0,064 22 Goal dari penyusunan AHP pada penelitian ini adalah Mencari Alternatif Strategi Peningkatan Daya Saing Sayuran Organik dengan faktor-faktor yang dianggap paling berpengaruh oleh pakar yaitu Sumberdaya Modal F1, Sumberdaya alam dan lingkungan F2, Infrastruktur F3, Keunggulan Pesaing F4 dan Kekuatan Pemasok F5. Selanjutnya pada ditetapkan aktor yang memegang peranan dalam meningkatkan daya saing diantaranya Produsen P1, Retail P2, dan Pemerintah P3. Hasil diskusi dengan para pakar didapatkan bahwa aktor yang paling berperan dalam meningkatkan daya saing sayuran organik adalah Retail P2. Tujuan yang hendak dicapai dalam meningkatkan daya saing sayuran organik adalah Meningkatkan kualitas hasil produksi T1, Meningkatkan penjualan T2 dan Memperluas pangsa pasar T3. Setelah dilakukan perhitungan, didapatkan hasil meningkatkan hasil produksi T1 merupakan tujuan utama yang dilakukan oleh Retail untuik meningkatkan kualitas hasil produksi. Jika dilihat dari perannya, meningkatkan kualitas bukan peran dari retail. Retail sendiri berperan secara tidak langsung dalam meningkatkan kualitas hasil produksi sayuran organik. Dalam kasus ini, retail hanya mengontrol petani produksi untuk tetep mempertahankan kualitas sayuran yang baik atau meningkatkan kualitas hasil produksinya. Jika sayuran yang dihasilkan petani berkualitas rendah atau kurang baik, retail dapat memutuskan kontrak atau memilih pemasok lain yang dapat memenuhi standar produk yang dijual pada retail tersebut. Oleh karena itu, retail memegang peranan yang paling besar dalam meningkatkan kualitas sayuran organik dalam meingkatkan daya saing walapun retail sendiri tidak memproduksi langsung sayuran tersebut. Tahap terakhir dalam penyusunan hirarki ini adalah menetapkan alternatif- alternatif strategi yang dapat diambil berkaitan dengan strategi peningkatan daya saing sayuran organik, yaitu: Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi S1, Bermitra dengan pemasok sayuran organik S2, Membangun citra yang positif dalam industri S3, Mengontrol kualitas produk S4 dan Pelatihan yang intensif bagi petani produksi S5. Strategi yang memiliki nilai tertinggi yakni membangun citra yang positif dalam industri. Strategi ini diterapkan oleh retail guna menciptakan kepercayaan serta loyalitas konsumen sayuran organik. Citra posisitf dari suatu usaha berbanding lurus dengan kepercayaan yang didapatkan. Maka dari itu seiring dengan citra positif yang diperoleh maka akan didapatkan kepercayaan serta loyalitas konsumen untuk membeli produk sayuran organik di retail tersebut. Analisis Prioritas Strategi Untuk Meningkatkan Daya Saing Sayuran Organik dengan Menggunakan AHP Pengolahan data menggunakan AHP memiliki dua sudut pandang yaitu pengolahan secara horizontal dan pengolahan secara vertikal. Pengolahan horizontal menunjukan besarnya tingkat pengaruh suatu unsur dengan unsur lainnya terhadap hierarki yang berada tepat diatasnya. Sedangkan pengolahan vertikal menunjukan pengaruh masing-masing unsur dalam suatu hierarki terhadap fokus utama. Hasil dari pengolahan horizontal pada AHP peningkatan daya saing sayuran organik adalah sebagai berikut 23

1. Aktor

Hasil pengolahan horizontal dari tingkat ke 3 pada hierarki pengambilan keputusan adalah strategi peningkatan daya saing sayuran organik. Tingkat kepentingan masing-masing aktor untuk setiap faktor yang mempengaruhi dalam penyusunan strategi peningkatan daya saing dapat di lihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5 Susunan bobot hasil pengolahan horizontal pada tingkat 3 AktorFaktor F1 F2 F3 F4 F5 A1 0,154 0,234 0,195 0,182 0,155 A2 0,563 0,424 0,526 0,563 0,552 A3 0,283 0,342 0,279 0,290 0,293 Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa aktor yang berpengaruh terhadap faktor yaitu Retail A2, dimana retail memiliki pengaruh terhadap faktor Sumberdaya Modal F1, Sumberdaya alam dan lingkungan F2, Infrastruktur F3, Keunggulan Pesaing F4, dan Kekuatan Pemasok F5. Retail memilki nilai tertinggi pada F4 karena retail dapat mementukan keunggulan pesaing. Dalam sumberdaya modal F1, retail menempati nilai tertinggi karena keberadaan retail menetukan perputaran modal di kalangan pelaku usaha. Serta pada kekuatan pemasok F5, retail memiliki peran sebagai distributor dari pemasok ke konsumen dengan menentukan pemasok mana yang terbaik.

2. Tujuan

Hasil pengolahan horizontal dari tingkat ke 4 pada hierarki pengambilan keputusan strategi peningkatan daya saing sayuran organik terhadap tingkat kepentingan tujuan untuk setiap aktor dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 6 Susunan bobot hasil pengolahan horizontal pada tingkat 4 TujuanAktor A1 A2 A3 T1 0,563 0,502 0,581 T2 0,283 0,330 0,276 T3 0,154 0,168 0,142 Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa tujuan utama yang berpengaruh terhadap semua aktor adalah meningkatkan kualitas hasil produksi T1. Dengan meningkatkan kualitas hasil produksi sayuran organik, maka sayuran organik tersebut akan memiliki daya jual yang baik dan mampu bersaing serta menumbuhkan minat beli konsumen.

3. Alternatif Strategi

Hasil pengolahan horizontal dari tingkat ke 5 pada hierarki pengambilan keputusan strategi peningkatan daya saing sayuran organik dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 7 Susunan bobot hasil pengolahan horizontal pada tingkat 5 StrategiTujuan T1 T2 T3 S1 0,259 0,280 0,272 24 S2 0,110 0,113 0,112 S3 0,146 0,404 0,401 S4 0,065 0,061 0,064 S5 0,150 0,142 0,150 Dari hasil analisis diatas dapat dilihat bahwa alternatif strategi ketiga menjadi alternatif yang dipilih oleh responden ahli untuk setiap tujuan dalam kaitannya dengan peningkatan daya saing sayuran organik. Strategi dengan membangun citra yang positif dalam industri S3 memiliki nilai tertinggi dengan tujuan meningkatkan penjualan dan memperluas pangsa pasar. Dengan membangun citra yang positif, diharapkan dapat menumbuhkan kepercayaan dan loyalitas konsumen untuk membeli sayuran organik. Selain itu, strategi yang dapat diberikan adalah menghasilkan produk yang berkualitas tinggi S1. Strategi tersebut juga memiliki nilai tertinggi. Apabila sayuran organik yang dihasilkan memiliki kualitas baik, maka konsumen akan beralih membeli ataupun akan loyal terhadap produk-produk dari sayuran organik. Pengolahan data selanjutnya yaitu pengolahan secara vertikal dengan tujuan melihat pengaruh dari masing-masing unsur dalam suatu hierarki terhadap fokus utama. Hasil dari pengolahan vertikal pada AHP peningkatan daya saing sayuran organik adalah sebagai berikut

1. Faktor

Hasil pengolahan vertikal pada tingkat faktor untuk pengambilan keputusan strategi peningkatan daya saing sayuran organik dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 8 Bobot Faktor Secara Vertikal Berdasarkan Tabel 8, faktor yang menjadi prioritas utama untuk meningkatkan daya saing sayuran organik adalah faktor sumberdaya alam dan lingkungan 0,386. Sumberdaya alam dan lingkungan memiliki peranan penting dalam hal produksi sayuran organik. Apabila sumberdaya alam dan lingkungan tidak mendukung, maka tidak menutup kemungkinan tidak tersedianya bibit atau benih yang akan ditanam atau terjadinya gagal panen. Jika sampai terjadi demikian, maka untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam negeri, dapat diambil kebijakan berupa impor atau konsumen beralih mengkonsumsi sayuran non organik. Hal tersebut akan membuat daya saing menjadi rendah. Faktor kedua yang dapat meningkatkan daya saing sayuran organik adalah infrastruktur 0,253. Faktor ini penting mengingat infrastruktur merupakan hal penting dalam pendistribusian produk sayuran organik ke retail. Faktor ketiga yang dapat meningkatkan daya saing yaitu kekuatan pemasok dengan nilai 0,187. Pemasok memegang peranan penting sebagai perantara dari produsen ke konsumen. Faktor Bobot Prioritas F1 0,103 4 F2 0,386 1 F3 0,253 2 F4 0,071 5 F5 0,187 3 25 Faktor selanjutnya adalah faktor sumberdaya modal dengan nilai 0,103 dimana modal merupakan faktor pertama yang menentukan bergerak atau tidaknya suatu usaha. Tanpa modal yang memadai maka besar kemungkinan proses produksi akan terhambat. Faktor yang paling kecil tingkat kepentingannya menurut pakar adalah keunggulan pesaing 0,071. Pakar berpendapat bahwa umumnya pesaing yang telah lama bergelut di usaha sayuran organik telah memilki ciri khas dan kekuatan masing-masing sehingga keunggulan pesaing dianggap faktor yang tidak begitu penting dibandingkan dengan faktor lainnya.

2. Aktor