Latar Belakang Tujuan Hipotesis

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gaharu merupakan salah satu komoditas hasil hutan bukan kayu HHBK yang sudah mendunia. Harga jual dari gaharu paling tinggi dibandingkan HHBK lain, seperti rotan, sutera, bambu, nyamplung, ataupun madu. Gaharu digunakan sebagai bahan dasar industri parfum, dupa, kosmetik, dan obat-obatan Sumarna, 2002. Gaharu yang mempunyai aroma khas bahkan diekspor ke Arab Saudi khusus untuk pengharum ka’bah di Mekah. Indonesia memiliki potensi sumberdaya pohon penghasil gaharu yang tinggi. Hal ini dikarenakan terdapat enam genus pohon penghasil gaharu yang tersebar di Indonesia. Adapun daerah penyebaran gaharu di Indonesia adalah: Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Ambon, Jawa, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Gaharu yang terdapat di Indonesia berasal dari genus Aquilaria, Gonystylus, Gyrinops, Einkleia, Aetoxylon, dan Wiekstroemia. Pohon yang paling banyak dicari oleh para pemburu gaharu adalah dari genus Aquilaria dan Gyrinops karena kualitas dan harga jualnya yang lebih tinggi. Sampai saat ini, mekanisme dan proses pembentukan gaharu belum diketahui dengan pasti. Santoso et al. 2006 melaporkan bahwa proses dan mekanisme terbentuknya gaharu pada pohon penghasil gaharu disebabkan karena pohon terinfeksi fungi pada bagian batang yang terluka. Atas dasar asumsi tersebut dimungkinkan penyakit secara biologis dapat dikembangkan sebagai inokulan dan terlukanya batang dapat direkayasa dengan pengeboran dan proses infeksi penyakit. Sementara itu, masyarakat awam menggunakan cara tradisional untuk merangsang pembentukan gaharu dengan pelukaan seperti: disayat, dipaku, pemangkasan cabang, mengelupas kulit batang, dan lain-lain.

1.2 Tujuan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh mikrob dan status hara pada A. malaccensis serta hubungannya dengan pembentukan gaharu.

1.3 Hipotesis

1. Mikrob yang mampu mendegradasi selulosa dan pektin mampu merangsang pembentukan gaharu. 2. Status hara tanaman mempengaruhi populasi mikrob pada tanaman. 3. Status hara tanaman mempengaruhi pembentukan gaharu. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Pohon Penghasil Gaharu A. malaccensis Tanaman Aquilaria spp. memiliki ciri sebagai berikut: batang tanaman dapat mencapai tinggi 35-40 m, diameter sekitar 60 cm, dan berkayu keras. Kulit batangnya licin berwarna putih atau keputih-putihan. Daun lonjong memanjang dengan panjang 5-8 cm, lebar 3-4 cm, berujung runcing dan berwarna mengkilat. Bunga berada di ujung ranting, atau ketiak atas dan bawah daun. Buah berada dalam polong berbentuk bulat telur atau lonjong, berukuran panjang sekitar 5 cm, dan lebar 3 cm. Biji bulat atau bulat telur yang ditutupi bulu-bulu halus yang berwarna kemerahan Iriansyah et al., 2007. Berikut ini adalah taksonomi A. malaccensis berdasar CITES 2004 : Kingdom : Plantae Divisi : Termathophyta Sub Divisi : Angiospermae Klas : Magnoliopsida Ordo : Myrtales Family : Thymelaeacae Genus : Aquilaria Spesies : Aquilaria malaccensis

2.2 Pembentukan Gaharu