14 4.
Mengadaptasi materi
instruksional Guru pendidikan jasmani SD mengajarkan
teknik “shoot” dengan menurunkan keranjang basket, dan menaikkannya untuk membuat
mereka pandai. 5.
Prompts and Cues Guru prasekolah mengajar “kelinci pergi di
sekitar lubang
dan melompat-lompat
kedalamnya” seperti juga mereka belajar mengikat tali sepatunya.
Prinsip Instruksi dalam Teori Vygotsky: a Menanamkan bahwa aktivitas belajar adalah menghubungkan kata-kata
dengan kebudayaan asli. b Menciptakan bahwa aktivitas belajar adalah termasuk berinteraksi dengan
siswa. c Mendorong siswa untuk menggunakan bahasa untuk menggambarkan
perkembangan pemahaman mereka. d Menciptakan bahwa aktivitas belajar adalah “zones of proximal development”
e Menyediakan instruksi untuk membantu memajukan proses mengajar dan perkembangan siswa.
4. Teori Perkembangan Bahasa Acquisition
Keterampilan anak dalam berbahasa sangatlah beragam karena dipandang dari pemerolehan bahasa itu sendiri. Kita akan mendiskusikan empat teori yakni
pandangan behaviorist, social cognitive, nativist, dan sociocultural dari bahasa yang diperoleh.
a. Pandangan Behaviorist Tingkah laku menjelaskan perkembangan bahasa dengan mengusulkan bahwa
penguatan untuk member contoh suara dan kata-kata Skinner, 1953,1957. Memberikan penguatan yang lebih atas usaha anak mengembangkan bahasanya.
Sebagai contoh :
Seorang anak berusia 2 tahun mengambil bola dan berkata “boya”, Ibunya tersenyum dengan lebar dan berkata “anak pintar Bola”. Anak kecil itu
15 kemudian mengulang dengan menyebut “Boya”, Sang Ibu memberi respon
dengan berkata “sangat pintar”.
b. Pandangan Sosial Kognitif Teori pendekatan sosial kognitif menekankan pada peran modeling atau
contoh, yang akan anak tiru untuk kedewasaan bahasanya, penguatan, dan umpan balik yang memperbaiki Bandura, 1986, 2001. Sebagai contoh percakapan antara
Ayah dan seorang anak: “Tolong berikan Ayah roti”, anak menjawab “roti, Ayah”. Ayah memberi
respon dengan berkata “pintar” “Adek memberikan Ayah Roti”. Kedua pandangan ini behavioris dan sosial kognitif membuat rasa intuisi.
Kemungkinan anak akan melakukan proses pembelajaran beberapa aspek bahasa dengan mengamati dan mendengarkan dari orang lain, mencoba sendiri, dan dapat
memperkuat Owens, 2005. c. Teori Nativist
Nativist theory assert that human all are genetically “wired’ to learn language and exposure to language triggers this development. Noam Chomsky
1972, 1976 yang kemudian disebut sebagai “bapak” teori nativis, memberikan hipotesis bahwa keahlian bahasa bawaan menyediakan kecenderungan anak untuk
belajar bahasa. Menurut Chomsky language acquisition device LAD adalah set genetic dari proses keterampilan berbahasa yang berguna bagi anak untuk memahami
dan menggunakan kebiasaan mengatur logat bahasa. Sebagai contoh berikut adalah percakapan antara seorang anak usia 6 tahun kakak, dan anak usia 3 tahun adik
yang sedang membahas tentang lebih bahaya atau jelek mana antara lupa untuk memberi makan pada atau terlalu banyak memberi makan pada ikan Arwana:
Kakak : Lebih jelek lupa memberi makan pada ikan. Adik
: Tidak, jelek memberi makan terlalu banyak. Kakak : Kamu harusnya tidak berkata jelek, tapi berkata lebih jelek.
Adik : Tapi itu jelek memberi makan terlalu banyak pada ikan.
Kakak : Tidak seperti itu, yang benar lebih jelek lupa memberi makan. d. Teori Sosial Budaya
Anak belajar berbahasa dengan berlatih dari interaksi rutin sehari-hari, dan terlihat bahwa perkembangan bahasa tidak terlihat sukar karna itu merupakan
aktivitas harian. Dalam membantu anak kecil mengembangkan bahasa, orang dewasa membiasakan anak untuk mengoperasikan bahasanya ketika mereka berada dalam
16 zona proximal development. Bayi berkata dan Ibu menggunakan kata sederhana,
kalimat singkat, dan perubahan suara serta menyederhanakan isi pesan. Perubahan ini menyediakan bentuk scaffolding bahasa yang memfasilitasi komunikasi dan
perkembangan bahasa. Seorang anak mengembangkan keterampilan bahasa, mereka menggunakan lebih banyak kata, dan kalimat yang lebih kompleks. Dengan ini, maka
anak sedang berproses dalam zona proximal development. e. Tingkat Language Acquisition.
1 Permulaan Bahasa atau Early Language Tingkat bahasa dimulai dari interaksi yang dilakukan orang tua dengan bayi
ketika bayi mulai mendengkur, berdeguk, dalam buaian. Interaksi ini merupakan fondasi untuk perkembangan bahasa anak di masa yang akan datang.
Kata pertama yang diucapkan anak antara usia 1-2 tahun disebut holophrases, yakni mengungkapkan satu- dua kata yang membawa banyak makna untuk
melengkapi kalimat anak. Sebagai contoh: “Mobil Mama”.
“Itu mobil mama” “Pisang”.
“Aku ingin pisang” “Jangan pergi”.
“Jangan tinggalkan
aku sendiri
dengan babysitter yang menyeramkan ini”.
Selama masa ini anak juga belajar untuk membedakan intonasi misalnya:
“Roti”. “Itu Roti” “Roti”. “Aku ingin roti”
Overgeneralization terjadi ketika seorang anak menggunakan sebuah kata
untuk menunjuk lebih luas dari objek yang tepat. Contohnya ketika ia mengunakan kata mobil, ia juga menunjuk bus, truk, dan kereta api Berk, 2006.
Undergeneralization lebih berusaha untuk mendeteksi, terjadi ketika mengunakan
kata terlalu sedikit atau sempit, seperti menggunakan “kitty” untuk kucing khusus tapi tidak untuk kucing secara umum.
Early Language Development dapat kita lihat lebih jelas dalam table dibawah
ini: Tabel 2. Perkembangan Bahasa Selama Masa Bayi
Usia Pencapaian Vokal
4 minggu Tangisan ketidaksenangan.
12 minggu Mendengkur
pulas, memekik,
mendeguk, kadang-kadang bunyi vokal.
20 minggu Menyatakan ocehan pertama, bunyi vokal lebih
17 banyak, tapi kadang-kadang hanya huruf mati.
6 bulan Memperlihatkan ocehan yang lebih baik, bunyi
vokal mulai penuh dan banyak huruf mati. 12 bulan
Ocehan meliputi nyanyian atau intonasi bahasa, mengungkapkan isyarat emosi, memproduksi
kata-kata pertama, anak memahami beberapa kata dan perintah sederhana.
18 bulan Mengucapkan kosakata antara 3 sampai dengan
50 kata, ocehan diselingi dengan kata-kata yang riil, kadang-kadang kalimat terdiri dari 2 dan 3
kata.
24 bulan Mengucapkan kosakata antara 50 sampai dengan
300 kata, walaupun tidak semua digunakan dengan teliti, ocehan menghilang, banyak
kalimat yang terdiri dari 2 kata atau lebih panjang, tata bahasa belum benar, anak
memahami secara sangat sederhana bahasa yang dibutuhkannya.
Mar’at,S, 2008 2 Fine- Tuning Language
Anak berusaha untuk memperluas dan menemukan “fine-tune” pada awal berbicara Berk, 2004, 2006. Anak berusaha untuk menggunakan kata kerja sesuai
dengan waktu kejadiannya, seperti: “aku sedang makan”
“Dia melihat” “Jimmy berangkat”
“Dia melakukannya” Seperti diungkap oleh Piaget 1970-1977 bahwa aktivitas membantu
menerangkan ungkapan. “He goed home” dalam skema sebelumnya hanya kata “He go Home” sekarang ditambah imbuhan –ed untuk kejadian yang telah terjadi atau
masa lampau. 3 Increasing Language Complexity
Sekitar usia 3 tahun, seorang anak mulai menggunakan kalimat secara strategis. Anak mulai membalik subjek dan kata kerja untuk membuat bentuk
pertanyaan, dan memodifikasi pernyataan untuk kalimat negatif. 4 Mempromosikan Perkembangan Bahasa Acquisition di Ruang Kelas
Ada tiga masukan yang dapat dilakukan seorang pendidik yakni: a. Mendorong siswa untuk menggunakan bahasa untuk mendeskripsikan
pemahaman mereka pada topik- topik pelajaran di sekolah.
18 b. Mengingatkan siswa untuk selalu berjuang atau berusaha mengatakan
dan memahami kedalam bagian yang umum sesuai dengan tahap perkembangan belajar.
c. Menyediakan Scaffolding untuk siswa dengan memberikan latihan berbahasa.
5. Remaja dan Dunia Populer