Pendahuluan Bahasa Alay dan Bahasa Prokem: Tinjauan Budaya dan Tahap Perkembangan Bahasa di Masa Remaja

1 Bahasa Alay dan Bahasa Prokem: Tinjauan Budaya dan Tahap Perkembangan Bahasa di Masa Remaja Oleh Idat Muqodas Departement of Educational Psychology and Guidance, Graduate School of Guidance and Counseling, Universitas Pendidikan Indonesia, Jln. Dr. Setiabudhi No 229 Bandung, Jawa Barat - Indonesia Abstrak, Perkembangan bahasa di masa remaja memunculkan bahasa prokem atau yang lebih kini disebut bahasa alay. Kajian ini berangkat dari perkembangan bahasa yang terjadi di kalangan remaja. Remaja disatu sisi memasuki masa pencarian dan pembetukan identitas diri, namun di sisi lain terjadi perkembangan identitas bahasa yang mengarah pada kemerosotan identitas budaya. Berangkat dari permasalahan tersebut, layanan bimbingan dan konseling perlu memberikan sebuah bantuan kepada remaja agar tidak melupakan identitas budaya mereka dalam seting bimbingan dan konseling lintas budaya. Key word: bahasa alay, budaya, tahapan perkembangan, bimbingan dan konseling lintas budaya

A. Pendahuluan

Bila dalam kajian ilmiah membicarakan tentang perkembangan bahasa, maka kajian tersebut merupakan kajian yang sangat menarik bagi para ahli pasikologi, psikolinguistik, dan konselor. Hal ini dikarenakan dengan melalui bahasa, seorang konselor atau psikolog dapat mengkaji perilaku konselinya, dan bahasa merupakan sarana utama untuk berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa juga merupakan sarana utama manusia untuk mewariskan budaya untuk generasi berikutnya. Oleh sebab itu, untuk mengetahui perkembangan budaya, seorang konselor perlu perhatian khusus dalam perkembangan bahasa yang tersirat dalam pola komunikasi manusia. Sebagai bangsa yang terdiri atas ratusan suku bangsa dengan ratusan bahasa dan aneka ragam kebudayaan yang tersebar luas di atas untaian belasan ribu pulau, bangsa Indonesia patut berbangga hati atas bahasa Melayu yang secara alami telah menyebar ke seluruh Nusantara dan secara perlahan-lahan tetapi mantap tumbuh subur dan berkembang sampai akhirnya menjadi Bahasa Indonesia. Namun sayang, rasa kebanggaan itu ternyata tidak diikuti dengan penguasaan akan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Di era globalisasi seperti ini, kemajuan dan perkembangan teknologi sangatlah pesat. Kemajuan dan perkembangan tersebut tentunya sangat Corresponding author: Tel: +62 856 230 9523 E-mail address: idatmuqodasupi.edu I. Muqodas, NIM 1201319 E-mail address: idatmuqodasupi.edu I. Muqodas, NIM 1201319 2 berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari. Apalagi dengan masuknya budaya asing yang akan semakin mempengaruhi kehidupan dan pergaulan, terutama pada remaja. Dengan semakin majunya teknologi dan ditambah dengan pengaruh budaya asing tersebut, maka akan mengubah sikap, perilaku serta kebiasaan mereka. Hal tersebut tidak hanya mengubah gaya hidup, seperti cara berpakaian, tetapi juga dapat mengubah cara seseorang dalam hal ini remaja dalam berinteraksi serta berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini tentunya berkaitan erat dengan penggunaan bahasa. Semua manusia yang normal dapat menguasai bahasa, sebab sejak lahir manusia telah memilikki kemampuan dan kesiapan untuk mempelajari bahasa dengan sendirinya dalam teori Vygotsky ini disebut language development device LAD. Orang yang dalam jangka waktu cukup lama terus-menerus mendengarkan pengucapan suatu bahasa, biasanya ia akan mampu mengucapkan bahasa tersebut tanpa instruksi khusus atau direncanakan. Seiring perkembangan jaman, penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar pada masyarakat terutama pada kalangan remaja secara perlahan mulai tidak nampak. Hal itu terjadi karena munculnya modifikasi bahasa, yang sering disebut dengan ‘bahasa alay’. Bahasa alay mulai muncul sekitar tahun 2008 dan berkembang seiring dengan pesatnya penggunaan jejaring sosial seperti facebook, twitter, dan lain sebagainya. Bahkan bukan hanya dalam dunia maya seperti facebook dan twitter, bahasa alay juga banyak ditemukan di televisi, radio, majalah, bahkan koran. Terutama pada hal-hal yang berkaitan langsung dengan remaja, misalnya acara-acara ditelevisi yang menjadi totonan utama dan memang ditujukan kepada para remaja. Hal tersebut membuat penyebaran bahasa alay di kalangan remaja menjadi semakin pesat. Kajian ini difokuskan pada hubungan antara budaya dan bahasa dengan mengangkat isu perkembangan penggunaan bahasa alay atau bahasa prokem terhadap pergeseran budaya dan perkembangan bahasa pada masa remaja. Kemudian, kajian budaya yang mempengaruhi penggunaan struktur dan fungsional bahasa, dan bahasa dapat dianggap sebagai hasil dari manifestasi budaya. Bahasa juga mempengaruhi dan memperkuat nilai-nilai budaya dan pandangan dunia, sehingga ada feeding back diantara keduanya. Siklus hubungan antara budaya dan bahasa menunjukkan sifat bahwa budaya tidak dapat sepenuhnya dipahami tanpa memahami bahasanya, dan sebaliknya. Oleh sebab itu, bahasa mempengaruhi pemikiran kita dan pandangan 3 dunia kita, pemahaman pengaruh budaya pada bahasa memiliki implikasi penting untuk memahami perbedaan budaya dalam perspektif pandangan dunia.

B. Gagasan Utama