Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Perhitungan ini membutuhkan data Curah run off dan Surplus. Kedua data ini telah didapatkan dari analisis neraca air sebelumnya dengan menggunakan metode neraca air Thornwhite. Adapun Persamaan yang dikembangkan oleh Mock untuk menduga besarnya debit estimasi adalah sebagai berikut: Q = …………………..7 Ro = Bf + DRO Bf = I x Vn Vn = [0.5 x 1+k x I] I = S x i Dimana: I = infiltrasi, S = surplus, i = koefisien infiltrasi, Vn = simpanan air tanah, Bf = merupakan aliran dasar, Ro = aliran permukaanlimpasan, Q = estimasi debit m 3 s, CA = luas DAS m 2 , dan N = jumlah hari dalam satu bulan. Nilai i berkisar antara 0,3 untuk dataran rendah dan lebih dari 0,5 untuk dataran tinggi, sedangkan nilai k berkisar antara 0,5 untuk dataran rendah dan 0,6 untuk dataran tinggi.

3.6 Estimasi Nilai Ekonomi Lingkungan

Perkebunan Kelapa Sawit Estimasi nilai lingkungan perkebunan kelapa sawit didekati dengan menghitung jumlah air yang hilang yang dibutuhkan oleh tanaman kelapa sawit dalam satu hektar lahan perkebunan. Adapun persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut: Nilai Lingkungan = ETc Sawit – ETc Hutan x Harga Air x Luas Lahan Nilai Ekonomi = Pendapatan rata-rata per hektar per bulan x 12 Nilai Lingkungan dan Nilai Ekonomi dihitung dalam satuan rupiah Rp. Hasil perbandingan antara nilai ekonomi dan nilai lingkungan kemudian digunakan untuk mengestimasi apakah perkebunan kelapa sawit memberikan keuntungan atau memberikan kerugian berdasarkan besarnya kebutuhan air yang digunakan oleh perkebunan kelapa sawit. Alat analisis yang digunakan adalah CVM contingen valuation method yang berupa kuisioner yang langsung ditujukan kepada individumasyarakat yang tinggal di sekitar perkebunan kelapa sawit. Output dari CVM berupa dampak lingkungan perkebunan kelapa sawit yang dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar perkebunan kelapa sawit. Dalam metode ini, kuisioner di desain sampai kepada taraf perbaikan lingkungan melalui program konservasi sumberdaya air. Analisis yang digunakan adalah WTP Wilingness to Pays. WTP merupakan kemampuan atau kesediaan membayar dari setiap individu untuk mendapatkan perbaikan kualitas lingkungan akibat adanya ekstraksi sumberdaya. Adapun langkah-langkah analisis yang digunakan untuk menilai program konservasi sumberdaya air adalah sebagai berikut: 1. Menetapkan harga bayangan kerusakan lingkungan Diperoleh dengan persamaan: Nilai lingkungan per bulan jumlah KK 2. Menentukan nilai rata-rata WTP Diperoleh dari hasil kuisioner, yang berupa Nilai Max. WTP, Nilai Min WTP, dan Nilai Rata-rata WTP dari responden 3. Menetapkan Bid Curve Merupakan hubungan anatara harga bayangan dengan rata-rata WTP 4. Mengagregatkan data Merupakan tabulasi hasil kuisioner dan perhitungan manfaat ekonomi dari program perbaikan lingkungan. Besarnya nilai program perbaikan lingkungan melalui upaya konservasi sumberdaya air merupakan hasil perkalian antara nilai WTP rata-rata dari responden dengan jumlah penduduk yang terdapat di wilayah kajian. Sampel di ambil di Desa Sawit Permai, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak. Jumlah warga yang tinggal di desa ini sebanyak 4393 jiwa, dengan jumlah KK sebanyak 1034 jiwa. Sampel diambil sebanyak 200 KK di desa tersebut. Jumlah sampel dinilai sudah cukup untuk mewakili seluruh penduduk yang ada diwilayah ini. Kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah warga masyarakat yang telah lama tinggal di daerah tersebut, dengan lama tinggal kurang lebih 20 tahun sejak perkebunan tersebut ada.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kecamatan Dayun merupakan pemekaran dari Kecamatan Siak setelah terbentuknya Kabupaten Siak berdasarkan Perda No. 13 Tahun 2001. Kecamatan ini terletak 24 km dari ibukota kabupaten dengan jarak tempuh sekitar ¼ jam ke arah barat daya dari Siak Sri Indrapura. Kecamatan Dayun merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Siak. Kecamatan ini merupakan tempat pertama untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Siak oleh PT. Perkebunan Nusantara Lima yang telah dimulai sejak tahun 1985. Secara geografis wilayah Kecamatan Dayun terletak pada posisi 1 o 18’21’’LU - 0 o 14’49’’LU dan 105 o 50’20’’ BT - 102 o 10’59’’BT. Kecamatan Dayun memiliki Luas 1373,34 Km 2 dengan batas- batas wilayahnya adalah sebagai berikut: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Mempura dan Kecamatan Siak 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kerinsi Kanan dan Kabupaten Pelalawan 3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sungai Apit 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Koto Gasib dan Tualang Jumlah penduduk Kecamatan Dayun, pada tahun 2008 sebanyak 24.266 jiwa, yang tersebar pada 11 desa. Desa-desa yang ada berasal dari Unit Pemukiman Transmigrasi UPT dari PTPN V yang mengembangkan komoditas kelapa sawit, para pendatang karyawan dan sub-kontraktor pada PT CPI. Kondisi meteorologi dan klimatologi Kecamatan Dayun untuk curah hujan, termasuk ke dalam tipe curah hujan Equatorial, dimana dalam setiap bulan terjadi kejadian hujan, dengan puncak musim hujannya pada bulan Februari dan November. Curah hujan rata-rata yang turun dalam setahun di wilayah ini adalah sebesar 2657 mmtahun, dengan suhu udara rata-rata bulanannya sebesar 26,8 o C. Kecamatan Dayun sebagian besar terdiri dari dataran rendah di bagian timur dan sebagian dataran tinggi di sebelah barat. Secara umum ketinggian wilayahnya berada antara 1-103 m dpl. Pada umumnya struktur tanah terdiri dari tanah Podsolik Merah Kekuningan dari batuan, alluvial serta tanah organosol dan gley humus dalam bentuk rawa-rawa atau tanah basah. Dengan kondisi wilayah dan iklim seperti ini, wilayah ini sebagian besar sangat cocok untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit. PT. Perkebunan Nusantara Lima merupakan salah satu perusahaan milik negara yang mengembangkan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Dayun. Perkebunan ini telah dimulai sejak tahun 1985 di dua tempat, yaitu kebun Sei Buatan dan kebun Lubuk Dalam. Luas area perkebunan milik PTPN V di Kecamatan Dayun saat ini adalah sebesar 3276,63 Ha. Perkebunan kelapa sawit di kecamatan ini mengalami perkembangan pesat, yang dilakukan baik oleh masyarakat, pemerintah daerah, maupun oleh pihak swasta. Beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit milik swasta yang berada di wilayah ini antara lain adalah PT. Sinar Mas, PT. Astra, PT. Teguh Karsa, dan beberapa perusahaan lainnya. Pemerintah Daerah Kabupaten Siak cukup serius dalam usaha pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Dayun. Data dari Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Siak menyebutkan dimana perkebunan kelapa sawit milik pemda yang tengah dikembangkan di wilayah ini adalah sebesar 7500 Ha pada program pengembangan perkebunan kelapa sawit tahap satu I tahun 2008.

4.2 Analisis Neraca Air