Salah satu upaya manipulasi akar yang sering dilakukan adalah pemotongan akar. Pemotongan akar pada umumnya dapat merangsang percabangan akar.
Pemotongan akar dilakukan untuk menurunkan konsentrasi hormon sitokinin cytokinin. Sitokinin merupakan salah satu hormon pertumbuhan pada
tanaman yang berfungsi untuk merangsang perkecambahan dan pembelahan sel. Hormon ini disintesis di akar tanaman. Namun dalam pembentukan akar lateral,
sitokinin bersifat sebagai penghambat inhibitor. Selain itu, peningkatan konsentrasi sitokinin juga turut mengingkatkan konsentrasi etilen. Semakin tinggi
konsentrasi sitokinin maka konsentrasi etilen juga meningkat. Etilen merupakan hormon yang berfungsi mempercepat proses pematangan
buah. Hormon ini bekerja menghambat sintesis dan transportasi auksin ke akar. Auksin berperan sebagai hormon perangsang pertumbuhan akar dan disintesis di
meristem apikal. Pemotongan akar diharapkan dapat menurunkan konsentrasi sitokinin, sehingga transportasi auksin dari meristem apikal menuju akar dapat
berjalan lancar Campbell et al. 2003 Pemotongan akar saja tidak cukup untuk dapat membuat tanaman yang
stagnan kembali tumbuh normal. Tanaman memerlukan zat- zat pedukung pertumbuhan lain seperti penambahan pupuk dan kompos agar dapat tumbuh
normal dan optimal.
2.3 Syarat Tumbuh Pinus
P. merkusii termasuk anggota famili Pinaceae. Spesies ini dikenal dengan nama lokal tusam atau pinus di Indonesia. P. merkusii menyebar secara alami di
daerah Aceh, Kerinci, dan Tapanuli. P. merkusii dapat tumbuh pada tanah yang kurang subur, tanah berpasir, dan
tanah berbatu pada ketinggian 30–1800 m dpl. P. merkusii akan tumbuh optimal pada ketinggian 400–1.500 m dpl. Curah hujan rata-rata yang sesuai untuk
perkembanga spesies ini adalah 1.000–1.200 mmtahun. Suhu optimal untuk pertumbuhan pinus adalah 19–28
C Harahap dan Izzudin 2001.
2.4 Humate Substance Complex HSC
HSC merupakan suatu bahan organik yang diperkaya dengan asam humat humic acid dan katalis. HSC mampu memperbaiki kondisi tanah menjadi lebih
subur dengan menstimulasi tanaman dan mikroorganisme tanah, terutama untuk lahan pasca tambang.
Kegunaan HSC adalah sebagai pembenah lahan marginal, mempermudah ketersediaan hara, meningkatkan KTK kapasitas tukar kation dan mengurangi
pencucian hara, menggemburkan tanah, memperbaiki aerasi dan drainase tanah, serta memperbaiki pH tanah, serta meningkatkan penyerapan unsur hara
Hariangbanga 2009. Pemberian HSC biasanya dilakukan 1–2 minggu sebelum kegiatan penanaman.
2.5 Terabuster
Terabuster merupakan liquid foliar fertilizer, mengandung NPK,
Magnesium, Calcium, dan chelated micronutrients. Produk ini diformulasikan untuk penyerapan melalui daun ketika penyerapan unsur hara melalui akar
terbatas. Produk ini biasanya digunakan sebagai pendorong untuk membantu dan mempercepat penyembuhan tanaman yang stress dan juga dapat digunakan
sebagai pupuk tambahan untuk hydro seedling. Manfaat penggunaan pupuk polimer Terabuster adalah memiliki
kemampuan larut sangat tinggi sehingga mudah diserap oleh tanaman, mampu merangsang pertumbuhan dan peningkatan produksi tanaman serta meningkatkan
kemampuan fotosintesis tanaman, mencegah kerontokan calon buah dan meningkatkan daya tahan tanaman terhadap stres cekaman lingkungan dan
ketahanan terhadap penyakit. Salah satu keunggulan Terabuster dibandingkan pupuk lain adalah Terabuster memiliki bentuk chelated stabil sehingga
menyediakan unsur hara dalam bentuk yang langsung dapat diserap tanaman sehingga pertumbuhan tanaman menjadi optimal Hariangbanga 2009.
BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
3.1 Letak Geografis dan Administratif