146
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bagian sebelumnya, maka terdapat beberapa hal yang bisa disimpulkan dalam penelitian ini, yaitu:
5. Secara umum di sekolah-sekolah yang dikaji telah terdapat berbagai kebijakan
yang tujuannya mengajak seluruh komponen sekolah agar peduli dan membangun budaya yang sensitif dengan lingkungan. Ini paling tidak dapat
dilihat dari mayoritas responden yang mengatakan bahwa telah ada kebijakan terkait hal tersebut di sekolah mereka. Namun demikian, kualitas dna kuantitas
sosialisasi atas kebijakan sekolah terkait dengan konsep sekolah Adiwiyata tampaknya belum memenuhi harapan banyak kalangan. Denagan kata lain,
implementasi atas kebijakan sekolah untuk peduli dan membangun budaya lingkungan yang baik masih terkendala oleh proses sosialisasi yang kurang
maksimal 6.
Dari data yang ada tampaknya terjadi keragaman kondisi di masing-masing sekolah terkait tentang introdusir materi lingkungan dalam kurikulum yang
diajarkan. Banyak hal yang menyebabkan kondisi ini terjadi diantaranya adalah kualifikasi guru yang tidak merata serta kemampuan sekolah dalam
mengidentifikasi isu lingkungan dan mengakomoodir isu tersebut dalam penyusunan kurikulum. Akibatnya kemampuan peserta didik dalam mengamati
dan memahami masalah lingkungan juga tidak sama.
147
7. Secara umum persepsi siswa, guru dan pengelola sekolah yang diteliti terkait
kegiatan yang bersifat partisipatif dalam pengelolaan lingkungan masih belum maksimal. Walaupun di beberpa sekolah telah rutin dilaksanakan kegiatan nyata
yang berhubungan dengan lingkungan hidup, namun pelibatan siswa dan guru olah pengelola sekola hanya sebatas partisipan pasif semata. Ini artinya ide, dan
inisiatif komponen sekolah terutama siswa dan guru belum diberi ruang yang memadai dalam melakukan aktivitas terkait pengelolaan lingkungan hidup secara
lebih aktif. Walaupun demikian, oleh sebagian kecil responden disebutkan bahwa di beberapa sekolah telah tersedia pengalokasian anggaran untuk kegiatan-
kegiatan terkait dengan isu lingkungan hidup. 8.
Berdasarkan temuan yang diperoleh di lapangan diketahui bahwa kondisi sarana dan prasarana sekolah yang mendukung gerakan peduli dan sadar lingkungan di
masing-masing sekolah tidak sama. Namun demikian, upaya untuk memaksimalkan ketersediaan sarana sekolah yang sensitif pada persoalan
lingkungan dan kesehatan telah diupayakan walaupun tidak semua upaya tersebut bernilai positif oleh para responden. Ketersediaan berbagai sarana dan prasarana
sekolah baik berupa tempat sampah, kantin dengan makanan yang sehat, sanitasi yang baik dan MCK representatif kelihatannya masih memerlukan upaya keras
untuk mewujudkannya.
5.2. Saran