BAB III METODOLOGI
3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu
Lokasi penelitian terletak di areal Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan AlamIUPHHK HA PT. Sarmiento Parakantja Timber Sarpatim Propinsi
Kalimantan Tengah. Penelitian dilakukan di areal TPTI Intensif dalam blok RKT 2005 2006 pada jenis Shorea parvifolia dan Shorea leprosula umur 2,5 tahun. Pengamatan
dan pengukuran data lapangan dilakukan pada bulan Maret dan April 2008.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman Meranti yaitu Shorea parvifolia dan Shorea leprosula yang berumur 2,5 tahun. Layout penelitian
dapat dilihat pada gambar 1. Adapun alat alat yang digunakan dalam penelitian meliputi:
1. haga stick, 5. suhu basah dan kering,
2. caliper , 6. alat tulis,
3. luxmeter, 7. tally sheet,
4. stopwatch jam, 8. kompas.
3.3 Metode Penelitian
Penelitian dilakukan pada jalur penanaman operasional dalam blok PUP RKT 2005 dan 2006, jumlah plot sebanyak 4 buah , masing masing plot terdapat 3 jalur
tanam sebanyak 120 tanaman jalur dengan ukuran plot sebesar 100m x 100m. Data primer yang dikumpulkan antara lain :
1. Tinggi total tanaman, 2. Diameter tanaman,
3. Suhu udara kering dan basah, kelembaban, 4. Intensitas cahaya pada jalur tanam,
5. Kondisi kesehatan pohon,
6. Penutupan tajuk pada jalur tanam.
Gambar 1 Plot Pengukuran Diameter, Tinggi, Intensitas Cahaya, Suhu basah, Suhu Kering, Kelerengan
Keterangan : a =
lebar jalur tanam 3 m b =
jarak antar jalur tanam 20 m c =
jalur antara 17 m d =
jarak antar tanam dalam jalur 2,5 m e =
pengukuran intensitas cahaya matahari dan kelembaban
Data sekunder yang dikumpulkan adalah : 1. Peta lokasi,
2. Keadaan umum lokasi penelitian yang meliputi letak lokasi, iklim, curah hujan, jenis tanah, topografi.
3. Data diameter dan tinggi pohon tahun sebelumnya. c
d
e
a b
3.4 Cara Pengumpulan Data
Pada empat plot terpilih dilakukan pelaksanan pengukuran pada masing masing jalur tanam. Parameter yang diamati dalam jalur tersebut, antara lain :
1. Tinggi tanaman Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan menggunakan stick dan haga,
pada waktu sebelum melakukan pengukuran intensitas cahaya dan suhu. 2. Diameter tanaman
Pengukuran diameter tanaman dilakukan dengan menggunakan jangka sorong, tepat berada diameter setinggi dada Dbh=130 cm. Pengukuran
dilakukan pada waktu sebelum melakukan pengukuran intensitas cahaya dan suhu.
3. Pengukuran Intensitas Cahaya Matahari Pengukuran ini dilakukan pada pukul 09.00, 12.00, 15.00, masing masing
waktu selama 5 menit. Pengukuran terletak diantara tanaman dijalur tanam yang berada di tengah jalur tanaman. Pengulangan pengukuran sebanyak 5
kali. 4. Pengukuran Suhu Basah dan Kering
Pengukuran ini dilakukan pada pukul 09.00, 12.00, 15.00, masing masing waktu selama 5 menit. Pengukuran terletak pada batang tanaman dijalur
tanam yang berada di tengah jalur tanaman. Pengulangan pengukuran sebanyak 5 kali.
3.5 Analisis data