Produksi Protein GH dalam Bakteri E. coli Ekstraksi Protein GH SDS-PAGE

11

3.1.4 Ligasi

Tahap selanjutnya adalah ligasi fragmen DNA dengan vektor kloning pGEM-T Easy maupun vektor ekspresi pCold I. Komposisi reaksi ligasi meliputi 5 µL larutan DNA, 0,5 µL pGEM-T Easy ataupun pCold I, 6,5 µL 5x buffer ligasi, dan 1 µL enzim T4 DNA ligase Takara. Inkubasi dilakukan selama 2 jam pada suhu ruang, kemudian hasil ligasi dapat langsung digunakan atau disimpan pada suhu 4°C.

3.1.5 Transformasi

Prosedur transformasi dilakukan mengikuti metode yang ada dalam Megawati 2008. Transformasi merupakan pengambilan materi genetik melalui dinding sel yang menghasilkan penyatuan dan ekspresi dari materi genetik eksogenus. Transformasi dilakukan menggunakan kejutan panas pada suhu 42°C selama 50 detik.

3.1.6 Cracking

Prosedur cracking dilakukan berdasarkan Megawati 2008. Prosedur ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri yang merupakan transforman dengan cara mengeluarkan plasmid yang ditransformasikan ke dalam bakteri.

3.1.7 Produksi Protein GH dalam Bakteri E. coli

Koloni tunggal bakteri yang telah terinsersi vektor pCold I yang mengandung fragmen DNA GH mature dari biakan yang masih muda dipilih dan diinokulasikan dalam 50 ml LB yang mengandung ampisilin dalam erlenmeyer 250 ml. Inokulan tersebut diinkubasi dalam shaker selama 16-18 jam dengan suhu 37°C. Kemudian dilakukan sub kultur sebanyak 1 dan ditumbuhkan kembali dalam 50 ml LB selama 2 jam. Selanjutnya, diberikan kejutan dengan menggunakan suhu 15°C selama 30 menit. Setelah itu, biakan tersebut diberikan IPTG hingga konsentrasi akhir IPTG pada media 1 mM. Biakan tersebut kemudian diinkubasi dalam shaker dengan suhu 15°C selama 24 jam. Setelah 24 jam, bakteri yang ada dikumpulkan dengan menggunakan sentrifugasi. 12

3.1.8 Ekstraksi Protein GH

Pellet bakteri E. coli BL21 yang sudah memproduksi rGH diresuspensi dengan menggunakan PBS yang mengandung 0,1 wv Triton X-100 kemudian disonikasi 1 menit dihidupkan dan 1 menit dimatikan sebanyak 6 siklus dengan kekuatan maksimal. Suspensi yang ada kemudian disentrifugasi untuk memisahkan bahan terlarut dan tidak terlarut. Supernatan yang terbentuk kemudian dibuang. Pellet yang terbentuk kemudian dibilas sebanyak 2 kali dengan menggunakan 1 M NaCl yang megandung 1 wv Triton X-100 dan terakhir dibilas dengan menggunakan PBS. Badan inklusi yang mengandung rGH selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa SDS-PAGE dan digunakan untuk uji bioaktivitas.

3.1.9 SDS-PAGE

Prosedur pengerjaan SDS-PAGE dilakukan berdasarkan metode Blackshear 1984 dalam Bollag et al. 1996. Konsentrasi gel acrylamid yang digunakan adalah 10 dan menggunakan pewarnaan Coomasie brilliant blue. Marker ukuran protein yang digunakan adalah Pre Stained Protein Marker, Broad Range 7-175 kDa BioLabs, New England.

3.1.10 Uji Bioaktivitas rGH Ikan Mas