Keadaan PAD Kabupaten Deli Serdang Tahun 2000-2004

dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat secara luas adalah suatu program yang harus dikedepankan untuk mencapai perkembangan pembangunan yang diharapkan di Kabupaten Deli Serdang ini.

4.2 Keadaan PAD Kabupaten Deli Serdang Tahun 2000-2004

Pendapatan asli daerah adalah sesuatu hal yang sangat penting bagi perekonomian daerah dan merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah daerah Kabupaten yang seogianya dalam tindakan nyata harus ditingkatkan pertumbuhannya. Hal ini merupakan sebagai salah satu tolak ukur kemampuan daerah kabupaten Deli Serdang dalam peningkatan kemandirian pemerintah daerah yang tercermin dalam kenaikan kontribusi pendapatan asli daerah secara teratur agar tidak selalu tergantung kepada bantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah propinsi. Adapun realisasi pendapatan asli daerah kabupaten Deli Serdang menurut komposisi tiap jenis dari tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.1 Komposisi Tiap Jenis Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2005-2009 Jutaan Rupiah : Sumber PAD 2005 2006 2007 2008 2009 Pajak Daerah 37.463,92 42.277,30 51.117,11 65.880,71 71.612,60 Retribusi Daerah 10.184,84 11.064,72 14.401,05 21.113,99 19.347,58 Lain-lain PAD yang sah 4.892,39 6.958,82 8.368,69 6.393,96 7.560,28 Sumber: Deli Serdang Dalam Angka, BPS Deli Serdang dan SUMUT Pada tabel di atas menunjukkan hasil pendapatan asli daerah yang selalu meningkat. Selama kurun waktu lima tahun tersebut pajak daerah memberikan Universitas Sumatera Utara kontribusi terbesar terhadap pendapatan asli daerah yaitu sebesar Rp. 37.463,92 juta pada tahun 2005 dan sampai pada tahun 2009 telah mencapai jumlah Rp. 71.612,60 juta, sehingga retribusi daerah yang ada di Kabupaten Deli Serdang merupakan satu-satunya sumber yang dapat diandalkan. Namun peran pendapatan asli daerah di luar pajak daerah tetap sangat diharapkan mengingat tuntutan dana yang harus disediakan oleh pemerintah yang semakin meningkat setiap tahunnya. Kemudian kontribusi terbesar setelah pajak daerah adalah dari retribusi masing-masing jumlah dari tahun 2005-2009 yaitu Rp. 10.184,84 juta; Rp. 11.064,72 juta; Rp. 14.401,05 juta; Rp. 21.113,99 juta dan Rp. 19.347,58 juta. Berikutnya diikuti dengan lain-lain PAD yang sah dimana pada tahun 2005-2007 meningkat yaitu pada tahun 2005 sebesar Rp. 4.892,39 juta, tahun 2006 sebesar Rp. 6.958,82 juta, tahun 2007 sebesar Rp. 8.368,69 juta dan pada tahu 2008 mengalami penurunan dimana jumlahnya sebesar Rp. 6.393,96 juta kemudian pada tahun 2009 mengalami peningkatan dimana jumlahnya menjadi sebesar Rp. 7.560,28 juta. Dilihat dari perkembangan PAD diatas yang terdiri dari pajak daerah, retribusi dan lain-lain PAD yang sah yang cenderung meningkat dari tahun ketahun walaupun di beberapa tahun mengalami jumlah naik turun yang tidak terlalu besar yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan pembangunan di Kabupaten Deli Serdang harus dapat dijadikan sebagai motivasi dalam visi Pemerintahan dan masyarakat Kabupaten Deli Serdang dalam mengupayakan peningkatan penerimaan daerah dengan memberi perhatian kepada perkembangan pendapatan asli daerah, namun upaya peningkatan pendapatan asli daerah ini Universitas Sumatera Utara sering menemui kendala diantaranya adalah kurang adanya kesadaran dari masyarakat untuk membayar wajib pajak dan retribusi, maka dari itu sebagai wujud upaya peningkatan pendapatan asli daerah adalah dengan melakukan sosialisasi dengan masyarakat serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membanyar pajak dan retribusi. Kemudian dapat pula ditindaklanjuti dengan memberikan kompensasi berupa pelayanan yang baik dan perbaikan fasilitas umum bagi masyarakat. Komponen-komponen dari pendapatan asli daerah secara penuh dapat digunakan oleh daerah sesuai dengan kebutuhan dan prioritas daerah, disamping memperlihatkan adanya upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam menggali sumber-sumber pendapatan daerah. Hal ini menjadikan suatu daerah KabupatenKota lebih leluasa untuk mengurus dan mengatur rumah tangganya khususnya setelah diberlakukan otonomi daerah. Berdasarkan uraian di atas, secara garis besar usaha untuk meningkatkan pendapatan asli daerah adalah dengan cara ekstensifikasi dan intensifikasi. Ekstensifikasi adalah dengan meluaskan jaringan obyek pendapatan asli daerah, sedangkan intensifikasi adalah dengan mengoptimalkan penerimaan dari obyek pendapatan asli daerah yang ada. Menguraikan tentang belum optimalnya hasil pendapatan asli daerah di Kabupaten Deli Serdang sehingga mengakibatkan kecilnya kontribusi pendapatan asli daerah terhadap total penerimaan daerah kabupaten, ada beberapa faktor yang menyebabkan yaitu pertama, masih adanya sumber pendapatan potensial yang dapat digali oleh pemerintah daerah kabupaten tetapi berada diluar wewenang Universitas Sumatera Utara daerah tersebut. Kedua, Badan Usaha Milik Daerah pada umumnya belum beroperasi secara efisien, hal ini tercermin dari laba bersih yang dihasilkan jika dilihat dari struktur biaya, asset dan penjualannya. Ketiga, rendahnya tingkat hidup dan ekonomi masyarakat, tecermin dari pendapatan perkapita. Keempat, kurang mampunyai pemerintah daerah dalam menggali sumber-sumber pendapatan yang ada.

4.3 PDRB ADHB Deli Serdang