METODE PENELITIAN Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Minyak Kelapa Sawit Dalam Menambah Devisa Sumatera Utara.

45

BAB III METODE PENELITIAN

Metode Penelitian adalah langkah dan prosedurr yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesa penelitian. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan menyusun skripsi ini, penulis menggunakan metodologi penelitian sebagai berikut:

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini membahas mengenai dampak pengembangan pertanian kelapa sawit sebagai salah satu komoditi ekspor Sumatera Utara dalam menambah devisa selama kurun waktu 1985 - 2005 20 tahun.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari instansi yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu: Bank Indonesia BI Kantor Cabang Medan. Disamping itu, data-data lainnya yang mendukung penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber bacaan, seperti jurnal dan buku bacaan serta situs-situs yang berkaitan dengan penelitian ini. Berdasarkan kurun waktunya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series tahunan, dengan kurun waktu 1985 – 2005.

3.3. Pengolahan Data

Penulis menggunakan program E-Views 4,1 untuk mengolah data dalam penulisan skripsi ini. Universitas Sumatera Utara 46

3.4. Model Analisis

Model yang digunakan dalam menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi Ekspor Minyak Kelapa Sawit Sumatera Utara adalah model ekonometrika dengan meregresskan variabel - variabel yang ada dengan menggunakan metode Tehnik Ordinary Least Square OLS. Untuk Model : Y =  +  1 X 1 +  2 X 2 +  3 X 3 +  Dimana: Y = Devisa US  = Intercept konstanta X 1 = Harga ekspor minyak kelapa sawit Sumatera UtaraUSTon X 2 = Total produksi minyak kelapa sawit Sumatera Utara Ton X 3 = Nilai kurs RpUS  1 ,  2 ,  3 = Koefisien Regresi  = Error Terms Bentuk hipotesisnya sebagai berikut: Y 0, artinya jika terjadi kenaikan pada X 1 harga ekspor minyak kelapa X 1 sawit, maka Y Devisa Negara mengalami kenaikan, ceteris paribus. Y  0, artinya jika terjadi kenaikan pada X 2 Total Produksi minyak X 2 kelapa sawit, maka YDevisa Negara mengalami kenaikan, ceteris paribus. Y 0, artinya jika terjadi kenaikan pada X 3 nilai kurs, maka Y X 3 Devisa Negara mengalami kenaikan, ceteris paribus. Universitas Sumatera Utara 47

3.5 Uji asumsi Klasik

1. Uji t-statistik

yaitu uji yang dilakukan untuk melihat signifikan dari pengaruh variabel independent secara individu terhadap variabel dependent, dengan menganggap variabel lainnya konstan. Dalam uji t ini digunakan hipothesis sebagai berikut: Ho : b1 = 0 Ha : b1 ≠ 0 Dimana bi adalah variabel independen ke-i nilai parameter hipotesi, biasanya b dianggap = 0. Artinya tidak ada pengaruh variabel Xi terhadap Y. Bila nilai t-hitung t-tabel maka pada tingkat kepercayaan tertentu Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel independen yang diuji berpengaruh secara nyata signifikan terhadap variabel dependen. Nilai t-hitung diperoleh dengan rumus : t’ = bi – b Se bi Dimana, bi = Koefisien variabel independen ke b = Nilai hipotesis 0 Se bi = Simpangan baku dari variabel ke 1

2. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel- variabel independent secara bersama - sama mampu memberi penjelasan mengenai variabel dependent. Universitas Sumatera Utara 48

3. Uji F-statistik

Uji F-statistik digunakan untuk mengetahui seberapa besar nilai - nilai variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Untuk uji f digunakan hipotesis: Ho: b 1 = b 2 = b 3 … = bk = 0 Ha: b 1  b 2  b 3 …  bk  0 Jika F hitung f tabel maka Ho ditolak, yang berarti nilai variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Nilai f hitung dipeoleh dengan rumus: F’ = R 2 k-1 1-R 2 n-k Dimana, R 2 = Koefisien determinasi. k = Jumlah variabel independen ditambah intecept dari suatu model persamaan. n = Jumlah sampel.

4. Uji Multikolinieriti

Uji multikolinieriti digunakan untuk mengetahui apakah di dalam model regresi yang digunakan terdapat korelasi yang sempurna diantara variabel - variabel yang menjelaskan independen variabel. Suatu model regresi linear akan mengahasilkan estimasi yang baik apabila model tersebut tidak mengandung multikolinieriti. Multikolinieriti terjadi karena adanya hubungan yang kuat antara sesama variabel independen dari suatu model estimasi. Universitas Sumatera Utara 49

5. Autokorelasi

Autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah didalam model yang digunakan terdapat autokorelasi diantara variabel-variabel yang diamati. Uji autokorelasi dirumuskan sebagai berikut : d =       n t n t t t et e e 1 2 2 2 1 Bentuk hipotesisnya adalah sebagai berikut : Ho :  = 0 - berarti tidak ada autokorelasi H1 :   0 - berarti ada autokorelasi

3.6 Defenisi Operasional Variabel

1. Devisa adalah cadangan devisa yang dikuasai oleh Bank Indonesia, yang tercatat pada sisi aktiva neraca Bank Indonesia yang antara lain berupa emas, uang kertas asing dan tagihan lainnya dalam valuta asing pada pihak luar negeri yang dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran luar negeri. 2. Harga ekspor minyak kelapa sawit adalah harga FOB per ton minyak kelapa sawit yang diukur dalam mata uang US . 3. Total produksi minyak kelapa sawit adalah jumlah keseluruhan dari minyak kelapa sawit yang akan dikonsumsi didalam negeri dan untuk diekspor keluar negeri. 4. Nilai kurs adalah perbandingan nilai antara mata uang dalam negeri Rupiah dengan mata uang asing US . Universitas Sumatera Utara 50

BAB IV PEMBAHASAN