tri-relative influence not being in my resolvable into actions between pairs. Seperti
bagan di bawah ini:
Gambar 1: Semiosis Tahap 1, Proses Pembentukan Interpretansi
Sumber: Sibarani, 2008 Kebiasaan Tak
sadar Keyakinan Prasadar
Sangsi Sadar Interpretant Sadar
Hasil abduksi
Hasil deduksi
Hasil induksi
Gambar 2: Semiosis Tahap II, Tipologi Tanda Sumber : Sibarani 2008
Gambar 3: Semiosis Tahap M: Perbedaan Tanda
1. Ground Quallsign suatu kualitas
Sinsign sin= Legisign hukum
yang merupakan suatu, hanya sekali;
atau konvensi yang tanda, miskeras suara
peristiwa yang berupa tanda. Setiap
Sebaga itanda merupakan suatu
tanda konvensional tanda, mis keruh
adalah legisign, mis.
Universitas Sumatera Utara
pada sungai sebagai Rambu Ialu fintas
tanda hujan di hulu, sebagaitanda.
2. Objek Ikon tanda yang penanda
Indec petunjuk Symbol suatu tanda
dan petandanya ada tanda yang penanda
yang penanda dan kemiripan mis. Potret;peta
ada hubungan petandanya arbitrer
alamiah,mis. asap
konvensional mis.
Kata-kata. 31nterpretant
Rheme tanda suatu Dicent sign tanda
Argument tanda kemungkinan kualitatif,
eksistensi aktual suatu aturan, yang
yaitu yg memungkinkan suatu objek, mis.
langsung menafsirkan berdasarkan
Tanda larangan memberikan alasan,
piihan, mis. mata merah parkir adalah
mis. Gelang akar bisa baru menangis, tapi
kenyataan tidak bahar dengan alasan
Bisa juga yg lain. boleh parkir.
kesehatan.
Semiotik dalam pandangan Ferdinand de Saussure dan Charle Sander Pierce yang di atas dapat diketahui dimana, perbedaan dan persarnuan maka, untuk pantun
ronggeng Melayu Deli dapat ditelusuri dengan sistem sosial dalam bahasa dapat di Iffiat pada bagan di bawah ini dalam perfektif Linguistik Fungsional Sistemik bahasa
adalah semiotik Saragih:2008-53.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4: Figura 1 Bahasa dan Konteks Sosial Sumber : Saragih. 2008
Ideologi Budaya
Konteks Sosial
Bahasa Situasi
Bahasa merupakan produk sosial yang arbiter dan tersistem dengan perangkat perangkat dalam pada manusia. Hanya manusia yang memiliki kesempurnaan bahasa
dibanding makhluk lain karena, bahasa yang dilakukan pada manusia dapat dipahami dengan adanya penutur dan petutur. Begitu juga dalam lagu-lagu Melayu. Dengan
kata lain semiotik yang dilakukan dalam lagu-lagu Melayu adalah situasi sosial dalam meyampaikan maksud dan tujuan.
Pandangan menurut Eco pemakaian bahasa dalam mewujudkan tanda dan penanda dengan menggunakan pendekatan bahasa akan memudahkan untuk
menafsirkan tanda dan penanda yang sebenarnya. Kebenaran akan tanda dan penanda itu dapat ditelusuri dari teks bahasa lisan maupun teks bahasa tulisan. Perbedaan akan
bahasa lisan dan bahasa tulisan akan dapat diketahui jika pemakaian bahasa yang dipergunakan terjadi pergerseran dalam bentuk fonetik dan semantiknya.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Gaya Bahasa dan Hubungan antar Unsur Keseluruhan