49
4.2.3.2.2 Perbedaan Kinerja Auditor Pria dan Wanita pada Komitmen
Profesi
Dari 30 auditor yang dijadikan sampel, terdiri dari 17 responden pria dan 13 responden wanita, telah memberikan penilaian pada variabel komitmen
profesi seperti ditunjukkan pada tabel 4.6 Berdasarkan hasil pengolahan data, hasil uji-T dengan sampel
independen data variabel komitmen profesi menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,785 lebih bear dari batas toleransi 0,05. Dengan demikian hasil analisis
ini menerima H0, berarti terdapat kesetaraan komitmen profesi antara auditor pria dan wanita.
Sedangkan hasil uji-Leven’s untuk varibel komitmen profesi menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,269 yang lebih besar dari batas toleransi
0,05. Hal ini menunjukkan data variabel komitmen profesi untuk auditor pria dan wanita memiliki variance yang sama.
4.2.3.2.3 Perbedaan Kinerja Auditor Pria dan Wanita pada Motivasi
Dari 30 auditor yang dijadikan sampel, terdiri dari 17 responden pria dan 13 responden wanita, telah memberikan penilaian pada variabel motivasi
seperti ditunjukkan pada tabel 4.6 Berdasarkan hasil pengolahan data, hasil uji-T dengan sampel
independen data variabel motivasi menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,245
Universitas Sumatera Utara
50
lebih bear dari batas toleransi 0,05. Dengan demikian hasil analisis ini menerima H0, berarti terdapat kesetaraan motivasi antara auditor pria dan wanita.
Sedangkan hasil uji-Leven’s untuk varibel komitmen profesi menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,427 yang lebih besar dari batas toleransi
0,05. Hal ini menunjukkan data variabel motivasi untuk auditor pria dan wanita memiliki variance yang sama.
4.2.3.2.4 Perbedaan Kinerja Auditor Pria dan Wanita pada Kesempatan
Kerja
Dari 30 auditor yang dijadikan sampel, terdiri dari 17 responden pria dan 13 responden wanita, telah memberikan penilaian pada variabel kesempatan
kerja seperti ditunjukkan pada tabel 4.6 Berdasarkan hasil pengolahan data, hasil uji-T dengan sampel
independen data variabel kesempatan kerja menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,906 lebih bear dari batas toleransi 0,05. Dengan demikian hasil analisis
ini menerima H0, berarti terdapat kesetaraan kesempatan kerja antara auditor pria dan wanita.
Sedangkan hasil uji-Leven’s untuk varibel komitmen profesi menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,100 yang lebih besar dari batas toleransi
0,05. Hal ini menunjukkan data variabel kesempatan kerja untuk auditor pria dan wanita memiliki variance yang sama.
Universitas Sumatera Utara
51
4.2.3.2.5 Perbedaan Kinerja Auditor Pria dan Wanita pada Pengalaman
Organisasi
Dari 30 auditor yang dijadikan sampel, terdiri dari 17 responden pria dan 13 responden wanita, telah memberikan penilaian pada variabel pengalaman
organisasi seperti ditunjukkan pada tabel 4.6 Berdasarkan hasil pengolahan data, hasil uji-T dengan sampel
independen data variabel pengalaman organisasi menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,629 lebih bear dari batas toleransi 0,05. Dengan demikian hasil analisis
ini menerima H0, berarti terdapat kesetaraan pengalaman organisasi antara auditor pria dan wanita.
Sedangkan hasil uji-Leven’s untuk varibel pengalaman organisasi menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,263 yang lebih besar dari batas toleransi
0,05. Hal ini menunjukkan data variabel pengalaman organisasi untuk auditor pria dan wanita memiliki variance yang sama.
4.2.3.2.6 Perbedaan Kinerja Auditor Pria dan Wanita pada Kepuasan