Data Klimatologi Kota Purwokerto

II.4.2. Data Klimatologi Kota Purwokerto

Keadaan cuaca dan iklim di Purwokerto memiliki iklim tropis basah karena terletak di antara lereng pegunungan jauh dari pesisir pantai maka pengaruh angin laut tidak begitu tampak. Namun dengan adanya dataran rendah yang seimbang dengan pantai selatan angin hampir nampak bersimpangan antara pegunungan dengan lembah dengan tekanan rata-rata antara 1.001 mbs. Suhu udara di Purwokerto berkisar antara 23° C - 31° C dengan kelembapan 65-95% dan kecepatan angin 20 km/jam. (sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, berlaku mulai tanggal 14 Desember 2011 sampai dengan tanggal 15 Desember 2011).

II.4.3. Gambaran Terhadap Kecenderungan Perkembangan Fisik Kota 17 Perkembangan fisik kota disebabkan dari semakin tumbuh dan berkembangnya beberapa elemen fisi kota seperti:

• Pemukiman • Perkantoran • Perdagangan • Fasilitas Pendidikan • Fasilitas Sosial / Umum

Perkembangan elemen-elemen tersebut sesuai dengan fungsi atau

umumnya dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu kemudahan-kemudahan dalam menjalankan fungsi dan perannya serta pertimbangan efisiensi dan factor ekonominya. Sehingga terlihat bahwa sebagian besar elemen fisik kota tersebut tumbuh dan berkembang disepanjang jalur-jalur utama kota. Untuk kawasan perdagangan atau komersial tingkat regional, tumbuh dan berkembang di pusat kota, tepatnya di sepanjang jalan Jend. Soedirman dan jalan Gerilya. Perdagangan ini meliputi pasar, pertokoan, warung, dan sebagainya, dengan Pasar Wage sebagai pusat orientasi utamanya. Dengan adanya potensi tersebut, di wilayah ini dimungkinkan akan berkembang kompleks perdagangan, terutama untuk pertokoan dan pasar swalayan dengan skala sedang dan besar.

II.4.3. Tinjauan Aspek Fisik 18

Dari aspek fisik dapat diaplikasikan dalam pola tata peruntukkan tanah untuk kegiatan sejenis (zoning) yang berbentuk bagian rencana untuk berbagai dominasi kegiatan fungsi tertentu dan didukung oelh pola jaringan jalan dengan berbagai tingkatan fungsi. Pola tata ruang peruntukkan tanah untuk kegiatan sejenis (zoning) Kota Purwokerto susunannya diatur membentuk struktur yang dibagi dalam pusat-pusat pengembangan sebagai berikut:

1. Pusat Pengembangan Wilayah Kota (BWK)

Terdiri dari 8 (delapan) Bagian Wilayah Kota (BWK), yaitu:

• Bagian Wilayah Kota I, merupakan bagian pusat kota yang meliputi 4

(empat) SBWK. • Bagian Wilayah Kota II, merupakan bagian pengembangan wilayah

kota yang meliputi 3 (tiga) SBWK. • Bagian Wilayah Kota III, merupakan bagian pengembangan wilayah

kota yang meliputi 2 (dua) SBWK.

kota yang meliputi 2 (dua) SBWK. • Bagian Wilayah Kota V, merupakan bagian pengembangan wilayah

kota yang meliputi 2 (dua) SBWK. • Bagian Wilayah Kota VI, merupakan bagian pengembangan wilayah

kota yang meliputi 2 (dua) SBWK. • Bagian Wilayah Kota VII, merupakan bagian pengembangan wilayah

kota yang meliputi 2 (dua) SBWK. • Bagian Wilayah Kota VIII, merupakan bagian pengembangan wilayah

kota yang meliputi 2 (dua) SBWK.

2. Daerah Cadangan Pengembangan dan Ruang Hijau Kota

Dipergunakan sebagai kawasan cadangan pengembangan kota (kawasan terbangun), sempadan, penghijauan, maupun pertanian, yang letaknnya menyebar di tiap bagian wilayah kota.

Pusat-pusat pengembangan susunan pola tata ruang peruntukkan tanah untuk kegiatan sejenis (zoning) Kota Purwokerto membentuk struktur kota sebagai berikut:

a. Pusat Kota

Sebagai pusat pengembangan terletak disekitar Kantor Kabupaten dan Pasar Wage (sepanjang Jl. Jend. Soedirman).

b. Pusat Pengembangan Bagian Wolayah Kota (BWK)

Difungsikan oleh kegiatan skala wilayah dengan fasilitas jalan yang melalui pusat-pusat. BWK dan berbagai fasilitas lingkungan, akan menjadikan bagian-bagian wilayah kota akan lebih cepat berkembang sehingga sesuai dengan sasaran di dalam upaya perencanaan kota secara menyeluruh dan terpadu. Kelompok fungsi kegiatan eksternal dan internal, terdiri antara Difungsikan oleh kegiatan skala wilayah dengan fasilitas jalan yang melalui pusat-pusat. BWK dan berbagai fasilitas lingkungan, akan menjadikan bagian-bagian wilayah kota akan lebih cepat berkembang sehingga sesuai dengan sasaran di dalam upaya perencanaan kota secara menyeluruh dan terpadu. Kelompok fungsi kegiatan eksternal dan internal, terdiri antara

• Pendidikan • Kesehatan, dll

Ditinjau dari hirarkinya dalam menguraikan bagian fungsi kegiatan tersebut menurut tingkatannya dibagi dalam pola jaringan jalan baik langsung maupun tidak langsung.