Word of Mouth
2. Word of Mouth
wiraniaga.
Menurut Fandy Tjiptono,dkk (2008:559), Word of Mouth (WoM) /Gethok tular Personal Selling sangat cocok diterapkan
(jawa) yang prinsipnya adalah agar berita, dalam :
pemberitahuan, undangan, dan informasi
1. Produk yang dihasilkan tergolong lainnya disampaikan secara meluas dari produk kompleks yang membutuhkan
mulut ke mulut secara lisan. Word of asistensi aplikasi pelanggan.
Mouth dapat bersifat positif dan dapat
2. Produk yang dibeli menyangkut pula bersifat negatif. Word of Mouth keputusan
adalah tindakan konsumen memberikan (berkaitan dengan dana besar, volume
pembelian
utama
informasi kepada konsumen lain dari pembelian yang besar, pengendalian
seseorang kepada orang lain (antar kualitas yang ketat, dan seterusnya.)
pribadi) nonkomersial baik merek, produk
3. Fitur dan
kinerja
produk
maupun jasa.
membutuhkan demonstrasi personal Menurut Ali Hasan (2010:25), terdapat dan pencobaan oleh pelanggan.
beberapa alasan yang membuat WoM beberapa alasan yang membuat WoM
rekomendasi konsumen lain (keluarga, adalah sebagai berikut:
teman, tetangga, dan kerabat) merupakan
1. WoM adalah sumber informasi yang bentuk periklanan yang paling efektif bagi independen dan jujur (ketika informasi
keputusan pembelian. Dengan mengguna- datang dari seorang teman itu lebih
kan riset yang dilakukan oleh Ali Hasan di kredibel karena tidak ada association
Yogyakarta dengan menggunakan lima dari orang dengan perusahaan atau
variabel, menunjukkan bahwa rekomen- produk.
dasi sebuah produk lewat jaringan sosial
yang pernah manfaat kepada yang bertanya
2. WoM sangat kuat karena memberikan
konsumen
(orang
menggunakan produk atau jasa) terbukti dengan pengalaman langsung tentang
bahwa word of mouth merupakan media produk melalui pengalaman teman dan
periklanan yang paling terpercaya dan kerabat.
menduduki tingkat efektivitas yang paling
3. WoM disesuaikan dengan orang-orang tinggi dibanding media lainnya dalam yang tertarik didalamnya,seorang tidak
membentuk keputusan pembelian kon- akan bergabung dengan percakapan,
sumen Indonesia.
kecuali mereka tertarik pada topik
3. Keputusan Pembelian
diskusi. Keputusan pembelian adalah proses
4. WoM menghasilkan media iklan merumuskan berbagai alternatif tindakan informal.
guna menjatuhkan pilihan pada salah satu
5. WoM dapat mulai dari satu sumber alternatif tertentu untuk melakukan tergantung
pembelian. Pemasar perlu mengetahui influencer dan jaringan sosial itu
bagaimana
kekuatan
siapa yang terlibat dalam keputusan menyebar dengan cepat dan secara
membeli dan peran apa yang dimainkan luas kepada orang lain.
oleh setiap orang untuk banyak produk,
6. WoM tidak dibatasi oleh ruang atau cukup mudah untuk mengenali siapa yang kendala lainnya seperti iklan sosial,
mengambil keputusan. waktu, keluarga atau hambatan fisik
Menurut Kotler (2005:220) beberapa lainnya.
peran dalam keputusan membeli: Hasil validasi riset Nielsen (di Amerika
a) Pencetus : orang yang pertama kali Serikat) menunjukkan kecenderungan
mengusulkan gagasan untuk membeli bahwa konsumen mulai jenuh dengan
produk atau jasa.
promosi menggunakan media elektronik dan cetak, dan menyimpulkan bahwa promosi menggunakan media elektronik dan cetak, dan menyimpulkan bahwa
X p p p 1 F 1 p 2 F 2 .... pm F m p
pandangan atau sarannya mempe- Atau dapat ditulis dalam notasi matriks
ngaruhi keputusan.
sebagai berikut :
c) Pengambil keputusan : orang yang
X pxl μ ( pxl ) L ( pxm ) F ( mxl ) ε pxl mengambil
keputusan
mengenai
setiap komponen
keputusan
dengan rata-rata variabel i
pembelian-apakah membeli,
tidak
i faktor spesifik ke –i
membeli, bagaimana cara membeli,
dan dimana akan membeli. j common faktor ke- j
d) Pembeli : orang yang melakukan i j loading dari variabel ke – i pada faktor ke-j
pembelian yang sesungguhnya.
e) Pemakai : seseorang yang
faktor adalah mengkon-sumsi atau menggunakan
Tujuan
analisis
menggunakan matriks korelasi hitungan produk atau jasa tertentu.
untuk :
4. Analisis Faktor
1. Mengidentifikasi jumlah terkecil dari Dalam studi perilaku, sosial, dan
faktor umum (yaitu model faktor yang ekonomi
paling parsimoni) yang mempunyai pengembangan
peneliti
membutuhkan
terbaik atau bermacam-macam variabel yang tidak
menghubungkan korelasi diantara dapat diukur secara langsung, layanan,
variabel indikator.
kepuasan, keputusan
2. Mengidentifikasi, melalui faktor rotasi, personality dan lain-lain. Faktor analisis
pembelian,
solusi faktor yang paling masuk akal. adalah metode yang dapat digunakan
3. Estimasi bentuk dan struktur loading, untuk pengukuran semacam itu. (Subash
komunality dan varian unik dari Sharma, 1996).
indikator.
Tujuan dari analisis faktor adalah
4. Intrepretasi dari faktor umum. untuk
menggambarkan
hubungan-
5. Jika perlu, dilakukan estimasi faktor hubungan kovarian antara beberapa
skor. (Subash Sharma, 1996). variabel yang mendasari tetapi tidak
teramati, kuantitas random yang disebut
5. Kaiser Meyer Oikin (KMO)
faktor, (Johnson &Wichern, 2002). Faktor random teramati X dengann p komponen,
bertujuan untuk memiliki rata-rata dan matriks kovarian
Uji
KMO
μ mengetahui apakah semua data yang
telah terambil telah cukup untuk Model analisis faktor adalah sebagai
berikut : difaktorkan. Hipotesis dari KMO adalah
X 1 1 11 F 1 12 F 2 .... 1 F 1 sebagai berikut :
Ho : Jumlah data cukup untuk difaktorkan
H 1 : Jumlah data tidak cukup untuk
Statistik Uji :
difaktorkan p 1
r ik , k = 1, 2,...,p
Statistik uji :
i k
r ik
r ij
ij
2 p ( p 2 )( 1 r )
i = 1, 2, 3, ..., p dan j = 1, 2, ..., p
Dengan :
r ij = Koefisien korelasi antara variabel i r k = rata-rata elemen diagonal pada dan j
kolom atau baris ke k dari matrik R
a ij = Koefisien korelasi parsial antara
(matrik korelasi)
variabel i dan j r = rata-rata keseluruhan dari elemen Apabila nilai KMO lebih besar dari 0,5
diagonal
maka terima Ho sehingga dapat
Daerah penolakan :
tolak H 0 jika
disimpulkan jumlah data telah cukup
difaktorkan.
2 ( r ik r ) ˆ ( r k r ) 2 2 ( p 1 ) ( p 2 ) / 2 ; ( 1 r )