STRATEGI PROGRAM

3.2. STRATEGI PROGRAM

Secara spesifik Dewan UKM menetapkan strategi kebijakan pemberdayaan UMKM berdasarkan pemetaan masalah dan skala prioritas yang selaras dengan amanah Undang- Undang No.20 tahun 2008 serta regulasi terkait lainnya. Strategi Program Dewan UKM ini atas landasan prinsip sinergitas dimaksudkan agar pemberdayaan dilakukan secara terukur dan terarah , terhadap;

1. Penguatan kapasitas dan eksistensi organisasi, meliputi;

a. Konsolidasi Organisasi diseluruh jenjang kelembagaan;

b. Penggalangan dukungan tokoh dalam memperkuat perangkat organisasi;

c. Mensinergikan program sebagai penguatan kebijakan/program stake holder;

d. Mengkoordinir dan memfasilitasi kepentingan UMKM lintas sektoral;

e. Membangun kemitraan sinergis dengan pamangku kepentingan UMKM mewujudkan solusi pemberdayaan.

2. Menumbuhan iklim usaha yang kondusif, meliputi :

a. Kajian terhadap regulasi dan kebijakan terkait pemberdayaan UMKM ;

b. Fasilitasi pengembangan sarana dan prasarana pendukung;

c. Mengembangkan kemitraan;

d. Mediasi dan advokasi legalitas/ perizinan usaha;

e. Membangun jaringan informasi bisnis;

f. fasilitasi dan mediasi promosi dan pengembangan kompetensi.

3. Dukungan pengembangan usaha, meliputi;

a. Bimbingan manajemen dan wawasan;

b. Peningkatan sarana dan prasarana usaha;

c. Penyebarluasan informasi usaha; dan penguasaan teknologi;

d. Membangun akses kemitraan pasar dan pemasaran;

4. Peningkatan akses sumber permodalan dan penjaminan Kredit, meliputi;

a. Perluasan akses sumber pembiayaan melalui lembaga keuangan formal;

b. Menginisiasi pembentukan lembaga pembiayaan mikro dan koperasi simpan pinjam;

c. Membangun akses lembaga modal ventura dan pembiayaan lainnya;

d. Merumuskan system permodalan gotong-royong (patungan modal)

e. Memfasilitasi penjaminan kredit;

Keberhasilan pemberbayaan UMKM sesuai arah kebijakan yang telah ditetapkan sangat didukung dengan strategi kebijakan yang tepat. Oleh karena itu dalam perumusan strategi kebijakan perlu mempertimbangkan tuntutan perkembangan dalam menghadapi pasar bebas ditingkat regional dan global, termasuk memperhatikan kondisi objektif berupa kekuatan dan tantangan yang dihadapi sektor UMKM. Strategi kebijakan berikut ini mengacu pada 4 (empat) aspek utama sebagai fokus prioritas arah kebijakan Dewan UKM ;

1. Strategi penguatan kelembagaan organisasi; Meliputi; a). Singkronisasi terhadap struktur kelembagaan; Dengan penyelarasan terhadap

perangkat organisasi dan lembaga fungsional sesuai relevansi kebutuhan pemberdayaan UMKM. Dalam kaitan ini strategi Dewan UKM adalah mengatur secara jelas tugas pokok dan fungsi antara kepengurusan organisasi yang bersifat strukturan dan kepengurusan kelembagaan otonom yang bersifat fungsional dan Badan Usaha Organisasi. Strategi prioritas pada pembentukan kelembagaan teknis fungsional sebagai unit layanan organisasi dan badan usaha pendukung untuk memenuhi kebutuhan pemberdayaan UMKM seperti;

Lembaga/Badan Layanan Organisasi :

1). Badan Registrasi dan Sertifikasi Kelayakan Usaha (Baresku); 2). Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) DeUKM; 3). Badan Advokasi dan Perlindungan Anggota (BAPA); 4). Badan Kemitraan dan Pengelolaan Usaha (BKPU); 5). Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang);

Badan Usaha dan Lembaga Sosial Organisasi:

1). Koperasi UKM ( Koperasi Primer UKM di setiap Komda, Pusat Koperasi UKM

di setiap Komwil dan Induk Koperasi UKM di Pusat/Komnas); 2). Lembaga Keuangan Mikro (LKM) DeUKM di setiap Kab/Kota (Komda); 3). Perusahaan yang didirikan oleh Koperasi UKM berdasarkan kebutuhan; 4). Yayasan Gotong Royong DeUKM.

b). Kompetensi pengurus dan personalia pelaksana organisasi; Dalam ini penempatan pengurus pada jabatannya dengan mempertimbangkan latar belakang, kompetensi dan kapasitas. Sedangkan personalia eksekutif yang menjalankan operasional organisasi dan lembaga fungsional harus memenuhi syarat pendidikan formal dan kompetensi.

c). Penyediaan saran dan prasarana pendukung operasional; Terutama pada penyediaan sekretariat yang representatif dengan dukungan ketersediaan fasilitas sesuai kebutuhan secara memadai untuk menjalankan roda organisasi.

d). Optimalisasi dukungan program; Dalam kaitan ini ketersediaan sarana dan prasarana serta perangkat yang dibutuhkan menjadi pertimbangan kebijakan program organisasi.

2. Strategi Penumbuhan iklim usaha yang kondusif;

Posisi Dewan UKM yang diamanahkan komnstitusi adalah berperan aktif membantu pemerintah dalam Penciptaan iklim usaha yang kondusif bagi UMKM, yang dimaksudkan untuk meningkatkan ketangguhan dan daya saing UMKM dengan menciptakan peluang usaha secara luas, menghilangkan biaya ekonomi tinggi, serta menjamin adanya mekanisme pasar yang sehat. Aspek penting datam peningkatan iklim usaha adalah pengembangan perundang-undangan dan kebijakan yang berpihak pada UMKM secara nasional. Termasuk Sinkronisasi regulasi tingkat nasional dan daerah. Banyak regulasi dan kebijakan yang telah dibuat pemerintah terkait aspek ini antara lain; Sertifikasi tanah UMKM, Perizinan/legalitas gratis, Kewajiban kemitraan, Fasilitas promosi dan pemasaran, dan berbagai bentuk dukungan kebijakan lainnya. Strategi Dewan UKM lebih difokuskan fasilitasi dan mediasi kepentingan UMKM pada aspek Sertifikasi tanah, Perizinan/Legalitas usaha, kemitraan dan promosi/pemasaran. Peran Dewan UKM diaktualisasikan sebagai solusi dalam implementasi kebijakan tersebut yang secara realitas masih menemui kendala teknis. Harus disadari, walaupun regulasi dan kebijakan pemerintah sudah mendukung, tapi UMKM masih sulit mengakses karena berbagai keterbatasan yang alami, yang secara teknis membutuhkan perantara.

3. Strategi Dukungan pengembangan usaha;

Peningkatan produksi merupakan mata rantai dalam pengembangan pemasaran dan jaringan usaha UMKM. Koordinasi antara produksi dan pemasaran mutlak dilakukan untuk mengarah pada upaya pemberdayaan UMKM yang padu dan berkesinambungan. Aspek penting dalam produksi adalah peningkatan nilai tambah dengan pemanfaatan teknologi yang dipandu oleh perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya nano teknologi, yang kaya inovasi produk, aspek penguatan jaringan usaha sebagai kunci penguasaan pasar.

Dalam kaitan itu, Strategi Dewan UKM penguatan kemitraan dengan Kementerian Koperasi dan UKM yang telah membentuk Lembaga Layanan Pemasaran-Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (LPP-KUKM) sebagai unit bisnis yang mandiri, tetapi tetap merupakan unit kerja di bawah Kementerian untuk memberikan fasilitasi promosi produk Koperasi dan UKM di pasar domestik maupun internasional. Lingkup kegiatannya adalah promosi produk unggulan, menyediakan informasi pasar, dan menyediakan SDMnya.

Aspek ini juga mencakup pengembangan sumber daya manusia yang merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas dan membuka wawasan wirausaha. Hal ini berkaitan dengan kewirausahaan,manajerial, keahlian teknis dan keterampitan dasar (live skill). Sehingga upaya peningkatan daya saing SDM UMKM dilakukan dengan: (a). Pengembangan sistem penumbuhan wirausaha baru dengan cara merumuskan dan

mengembangkan kebijakan , mengembangkan dan membantu pelaksanaan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan perkoperasian; mengembangkan Lembaga diklat sebagai sarana pelatihan keterampilan dasar agar menjadi motivasi.

(b). Penerapan standar kompetensi dan sertifikasi SDM pengelola usaha/bagian

keuangan dengan merumuskan kebijakan; Keterampilan teknis pengelolaan keuangan dan manejerial.

(c). Peningkatan kapasitas SDM UMKM dengan kebijakan; Pengembangan wawasan,

alih teknologi dan inovasi produk dan penerapan manajemen modern.

4. Perluasan akses sumber permodalan dan penjaminan Kredit;

Perluasan akses kepada sumber daya produktif berkaitan secara langsung dengan pembiayaan dan penjaminan kredit. Strategi ini sebagai penguatan permodalan dalam berbagai bentuk skim kredit, khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan dukungan penuh pada program Kredit Usahya Produktif (KUP). Dukungan Penguatan kepada Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) sebagai lembaga stimulus Kementerian Koperasi dan UKM, karena dinilai telah menjadi solusi membantu permodalan UMKM secara mudah dan terjangkau.

Pemerintah melalui Bank Indonesia telah membuat kebijakan yang mewajibkan bank yang beroperasi di wilayah Indonesia untuk mengalokasikan minimal 20 % dari palfon kreditnya kepada sector UMKM. Terkait hal ini perlu diupayakan solusi penurunan suku bunga kredit dibarengi penyederhanaan proses, khususnya bagi kredit mikro dan kecil. Dewan UKM telah merumuskan strategi dukungan dan sinergitas dalam pelaksanaan program Kredit Usaha Produktif (KUP) yang akan dilaksanakan Bank Pembangunan Daerah di seluruh Indonesia. Dalam kaitan perluasan akses sumber permodalan, Dewan UKM akan mendirikan Lembaga Keuangan Mikro dan Koperasi Simpan Pinjam diseluruh Kabupaten/Kota.

Strategi terhadap akses penjaminan kredit dilakukan dengan membangun kemitraan dan sinergitas usaha dengan lembaga penjamin kredit dari BUMN maupun Jamkrida yang dibentuk oleh pemerintah daerah.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013

21 388 5

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) Di Wilayah Puskesmas Kedung Kandang Malang Tahun 2015

28 256 11

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

DISKRIMINATOR KELAYAKAN KREDIT MODAL KERJA BAGI UKM PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. CABANG LUMAJANG

5 61 16

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Kajian administrasi, farmasetik dan klinis resep pasien rawat jalan di Rumkital Dr. Mintohardjo pada bulan Januari 2015

19 169 0

Peranan Hubungan Masyarakat (Humas) Mpr Ri Dalam Mensosialisasikan Empat Pilar Bangsa Tahun 2014

4 126 93