STRENGTH (KEKUATAN)

2.1. STRENGTH (KEKUATAN)

Dewan UKM merupakan wadah perekat pemersatu potensi seluruh sektor UMKM yang memiliki peran strategis dalam pemberdayaan UMKM.. Eksistensi organisasi dibangun melalui kemitraan sinergis dengan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan lainnya, sebagai strategi efektif mencapai SOLUSI. Konsep pemberdayaan Dewan UKM dilandasi oleh kondisi objektif dan semangat membangun komitmen bersama mewujudkan solusi secara bijak dan komprehensip sesuai amanah konstitusi sebagaimana frasa UUD RI tahun 1945 dan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM.

Komitmen moral Dewan UKM untuk mencapai solusi merupakan ikrar sekaligus kekuatan organisasi dalam menggalang dukungan dan kepercayaan masyarakat luas terutama lintas sektor UMKM dan pemangku kepentingan, termasuk pemerintah. Komitmen tersebut tercermin dari rumusan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Dewan UKM serta Rencana Strategis tahun 2015-2019. Potensi yang dimiliki sektor UMKM sebagai modal utama Dewan UKM menciptakan kekuatan dan posisi strategis guna membangun eksistensi organisasi agar diperhitungkan dalam mengawal kebijakan pemerintah yang berpihak (affirmative policy) .

Sejarah telah membuktikan,sektor UMKM yang memiliki potensi sangat besar mam- pu menjadi pilar penopang perekonomian bangsa ketika terjadi krisis ekonomi pada tahun 2007. Potensi strategis yang dimiliki UMKM dari berbagai aspek telah memberikan peran dan kontribusi signifikan dalam proses pembangunan nasional. Berdasarkan data Kementerian Negara Koperasi dan UKM RI akhir tahun 2013, jumlah pelaku UMKM mencapai 57,18 juta unit, sehingga UMKM merupakan pelaku ekonomi yang dominan karena mencapai 99,99% dan seluruh pelaku ekonomi nasional. Realitas potensi UMKM yang besar dengan penyebaran hingga ke pelosok daerah, merupakan kekuatan ekonomi yang sesungguhnya dalam struktur pelaku ekonomi nasional. Ditinjau dari aspek tenaga kerja, UMKM mampu menyerap sebanyak 110.80 juta orang pekerja. Artinya 97,24% dari Sejarah telah membuktikan,sektor UMKM yang memiliki potensi sangat besar mam- pu menjadi pilar penopang perekonomian bangsa ketika terjadi krisis ekonomi pada tahun 2007. Potensi strategis yang dimiliki UMKM dari berbagai aspek telah memberikan peran dan kontribusi signifikan dalam proses pembangunan nasional. Berdasarkan data Kementerian Negara Koperasi dan UKM RI akhir tahun 2013, jumlah pelaku UMKM mencapai 57,18 juta unit, sehingga UMKM merupakan pelaku ekonomi yang dominan karena mencapai 99,99% dan seluruh pelaku ekonomi nasional. Realitas potensi UMKM yang besar dengan penyebaran hingga ke pelosok daerah, merupakan kekuatan ekonomi yang sesungguhnya dalam struktur pelaku ekonomi nasional. Ditinjau dari aspek tenaga kerja, UMKM mampu menyerap sebanyak 110.80 juta orang pekerja. Artinya 97,24% dari

Potensi lainnya dapat dilihat dari kontribusi UMKM terhadap pembentukan PDB menurut harga berlaku,sesuai data dirilis BPS tahun 2012 mencapai Rp.4.303,5 trityun. Dengan jumlah tersebut berarti bahwa 59,94% dari PDB nasional yang total-nya mencapai Rp.7.427,08 trilyun bersandar pada produktivitas UMKM. Sedangkan kontribusi UMKM dalam ekspor non migas mencapai sekitar Rp.187,44 trilyun. Perlu dicatat bahwa kontribusi yang besar tersebut, dilakukan secara gotong royong oleh UMKM yang menyebar hingga ke pelosok daerah. Pengembangan selanjutnya akan membawa efek multiplier yang dinikmati oleh sebagian besar pelaku usaha di daerah.

Walaupun ekspor non migas UMKM masih dikisaran angka 16,4% dari total ekspor non migas Indonresia yang mencapai Rp 1.140,4 trilyun, namun setidaknya UMKM tetah menjadi penguat kegiatan ekspor tersebut. Peran UMKM dalam ekspor non migas ini merupakan bukti kemampuan dan daya saing produk UMKM di pasar bebas, sekaligus merupakan potensi yang perlu terus dipelihara untuk menjaga kesinambungan perdagangan internasional dan meraih devisa lebih besar. Sedangkan dilihat dari nilai investasi (pembentukan modal tetap bruto) UMKM menurut harga berlaku tahun 2012 mencapai Rp.992.205 trilyun atau sebesar 50,4% dari total nilai investasi nasional yang mencapai sebesar Rp. 1.982.721 trilyun. Dibandingkan dengan usaha besar, maka pengembangan UMKM hanya membutuhkan investasi yang lebih rendah, dengan konsekuensi akan memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan ekonomi nasional. Potensi besar dan kondisi obyektif keberadaan sektor UMKM tersebut, diperkirakan dalam lima tahun ke depan akan mengalami perkembangan ke arah pertumbuhan yang pada gilirannya mampu menjadi jembatan kesejahteraan rakyat. Secara objektif, sektor UMKM memiliki potensi sebagai kekuatan yang sangat strategis dari berbagai aspek, bukan saja dari aspek ekonomi, tapi juga sosial dan politik. Tentu saja potensi tersebut harus dikelola secara baik agar dapat menjadi alat perjuangan yang efektif dalam memberdayakan sektor UMKM.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013

21 388 5

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) Di Wilayah Puskesmas Kedung Kandang Malang Tahun 2015

28 256 11

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

DISKRIMINATOR KELAYAKAN KREDIT MODAL KERJA BAGI UKM PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. CABANG LUMAJANG

5 61 16

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Kajian administrasi, farmasetik dan klinis resep pasien rawat jalan di Rumkital Dr. Mintohardjo pada bulan Januari 2015

19 169 0

Peranan Hubungan Masyarakat (Humas) Mpr Ri Dalam Mensosialisasikan Empat Pilar Bangsa Tahun 2014

4 126 93