4.2.2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat untuk melihat perbedaan tanda infeksi sebelum dilakukan pemisahan ruang perinatologi dan sesudah pemisahan ruang perinatologi.
Tabel 4.2. Tabulasi Silang Kejadian Diare sebelum dan sesudah Pemisahan
Ruang Perinatal Kejadian
Infeksi Diare
Sebelum Pemisahan
Sesudah Pemisahan
Total Signifikansi
n n
n
Diare 16
69,6 7
30,4 23
100 χ
2
p = 0,001 = 9,299
Tidak Diare 11
35,5 20
64,5 31
100 Dari Tabel 4.3 di atas diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan
kejadian diare sebelum dan sesudah pemisahan ruangan perinatologi di RSUD Tapanuli Selatan p0,05.
Tabel 4.3. Tabulasi Silang Kejadian Hipotermi sebelum dan sesudah
Pemisahan Ruang Perinatal Kejadian
Infeksi Hipotermi
Sebelum Pemisahan
Sesudah Pemisahan
Total Signifikansi
n n
n
36,5
o
15 C
68,2 7
31,8 22
100 χ
2
p = 0,000 = 7,948
Normal 12
37,5 20
62,5 32
100 Dari Tabel 4.4 di atas diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan
kejadian infeksi hipotermi sebelum dan sesudah pemisahan ruangan perinatologi di RSUD Tapanuli Selatan p0,05.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4. Tabulasi Silang Kejadian Hipertermi sebelum dan sesudah
Pemisahan Ruang Perinatal Kejadian
Infeksi Hipertermi
Sebelum Pemisahan
Sesudah Pemisahan
Total Signifikansi
n n
n
36,5
o
12 C
63,2 7
36,8 19
100 χ
2
p = 0,000 = 5,130
Normal 15
42,9 20
57,1 35
100 Dari Tabel 4.5 di atas diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan
kejadian infeksi hipertermi sebelum dan sesudah pemisahan ruangan perinatologi di RSUD Tapanuli Selatan p0,05.
Tabel 4.5. Tabulasi Silang Kejadian Infeksi Tali Pusat sebelum dan sesudah
Pemisahan Ruang Perinatal Kejadian
Infeksi Tali Pusat
Sebelum Pemisahan
Sesudah Pemisahan
Total Signifikansi
n n
n
Bernanah 14
70,0 6
30,0 20
100 χ
2
p = 0,003 = 8,838
Tidak Bernanah 13
38,2 21
61,8 34
100 Dari Tabel 4.6 di atas diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan
kejadian infeksi tali pusat sebelum dan sesudah pemisahan ruangan perinatologi di RSUD Tapanuli Selatan p0,05.
Tabel 4.6. Tabulasi Silang Kejadian Kemauan Menghisap sebelum dan
sesudah Pemisahan Ruang Perinatal Kejadian
Kemauan Menghisap
Sebelum Pemisahan
Sesudah Pemisahan
Total Signifikansi
n n
n
Mau 12
37,5 20
62,5 32
100 χ
2
p = 0,001 = 27,950
Tidak Mau 15
68,2 7
31,8 22
100
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4.7 di atas diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan kejadian kemauan menghisap sebelum dan sesudah pemisahan ruangan perinatologi
di RSUD Tapanuli Selatan p0,05.
Tabel 4.7. Tabulasi Silang Kejadian Lama Rawat sebelum dan sesudah
Pemisahan Ruang Perinatal Kejadian
Lama Rawat
Sebelum Pemisahan
Sesudah Pemisahan
Total Signifikansi
n n
n
≤ 5 hari
12 36,4
21 63,6
33 100
χ
2
p = 0,003 = 37,752
5 – 10 hari
14 70,0
6 30,0
20 100
10 – 28 hari
1 100,0
0,0 1
100 Dari Tabel 4.8 di atas diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan
kejadian lama rawat sebelum dan sesudah pemisahan ruangan perinatologi di RSUD Tapanuli Selatan p0,05.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
Rumah sakit merupakan tempat di mana pasien mendapatkan terapi dan perawatan untuk sembuh secara efektif dan efisien tetapi selain mendapat
kesembuhan juga merupakan tempat dari berbagai macam penyakit yang berasal dari penderita yang dirawat. Kuman penyakit dapat berkembang di lingkungan rumah
sakit, dapat berupa medis dan non medis. Terjadinya infeksi menimbulkan kerugian diantaranya lama hari rawatan semakin panjang, biaya yang meningkat dan
penderitaan yang bertambah. Dugaan terjadinya kejadian infeksi pada ruang perawatan bayi baru lahir yang tinggi di RSUD Kabupaten Tapanuli Selatan diketahui
dari 2 atau lebih bayi yang menderita infeksi yang sama pada saat yang sama sehingga menjadikan masa rawatan bayi yang seharusnya tidak panjang menjadi lebih
panjang. Pencegahan infeksi merupakan bagian yang terpenting dari setiap komponen
perawatan bayi baru lahir. Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi karena sistem imunitasnya masih sangat kurang sempurna. Konsekuensi akibat tidak
mengingat prinsip pencegahan infeksi akan sangat merugikan baik bagi pasien maupun keluarga. Tindakan pencegahan infeksi adalah untuk melindungi bayi dari
penyebaran infeksi dengan melakukan tindakan yaitu mengisolasi bayi di dalam ruangan yang khusus untuk bayi yang terinfeksi. Pencegahan yang lain adalah ikut
68
Universitas Sumatera Utara