C. Kategori Ijazah Yang Dikeluarkan Oleh Perguruan Tinggi Yang Tidak Memenuhi Syarat.
Perguruan tinggi merupakan pilihan strategis untuk mencapai tujuan individual bagi mereka yang menyatakan diri untuk belajar memperoleh ilmu
pengetahuan serta pengakuan atas prestasi belajar peserta didik. Pengakuan yang akan diberikan berupa suratserfitikat berbentuk ijazah yang di perolah melalui jalur
formal tersebut. Ijazah merupakan hasil dari proses sertifikasi seorang mahasiswa yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah dinyatakan LULUS dan
menyelesaikan semua persyaratan administratif dan akademik dari suatu program studi tertentu di Universitas Terbuka. Peserta didik berhak menyandang gelar sesuai
yang ditetapkan oleh Universitas. Berarti dengan kata lain seorang mahasiswa akan menerima ijazah setelah ada penetapan kelulusan oleh Dekan dan pengukuhan
kelulusan oleh Rektor, mahasiswa berhak menerima transkrip dan ijazah atau sertifikat.
122
Ketentuan mengenai satuan pendidikan tersebut sudah harus berbentuk badan hukum, serta untuk mendirikan satuan pendidikan formal maupun nonformal
harus terlebih dahulu memiliki potensial atau standar nasional seperti yang telah tercantum dalam Bab XVII Pasal 62 ayat 2 UU Sisdiknas dan Peraturan
Pemerintah Nomor 49 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Nonformal.
122
http:www.ut-surabaya.nethome.php?page=info diakses tanggal 7 April 2012, pukul 21.04 wib.
Universitas Sumatera Utara
Ijazah yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi yang tidak memenuhi syarat, merupakan ijazah yang dikeluarkan oleh satuan pendidikan pendidikan yang belum
memiliki izin operasional dari Depdiknas dan tidak terakreditasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dikatakan tidak memiliki izin operasional karena sarana dan
prasaranya belum sesuai dengan standarisasi yang ditetapkan oleh pemerintah. Ketentuan mengenai syarat-syarat dan tata cara pendirian perguruan tinggi yang
diatur dalam Pasal 21 UU Sisdiknas, yang menetapkan bahwa : ”perguruan tinggi yang memenuhi persyaratan pendirian dan dinyatakan
berhak menyelenggarakan program pendidikan tertentu dapat memberikan gelar akademik, profesi atau vokasi hanya sesuai dengan program pendidikan
yang diselenggarakannya”.
123
Ijazah hanya digunakan oleh lulusan dari perguruan tinggi yang dinyatakan berhak memberikan gelar akademik, profesi atau vokasi tersebut. Ketentuan
mengenai pemberian gelar akademik berdasarkan Pasal 21 ayat 7 UU Sisdiknas menyatakan akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah, oleh karena
Peraturan Pemerintah dimaksud belum ditetapkan setelah berlakunya UU Sisdiknas. Ketentuan Peralihan pada Pasal 74 UU Sisdiknas
124
Perguruan tinggi sebagai pihak yang telah mengeluarkan ijazah dan gelar akademik adalah merupakan satuan pendidikan yang tidak memenuhi persyaratan,
karena sarana dan prasarana tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu , pelaksanaan lebih lanjut
mengenai hal ini masih tetap berpedoman pada ketentuan lama.
123
Pasal 21 UU Nomor 20 Tahun 2003 Tenatang Sisdiknas
124
Pasal 74 UU Sisdiknas; “semua peraturan perundang-undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan UU
Nomor 2 Tahun 1989 Tentang Sisdiknas Lembaran Negara TAHUN 1989 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3390 yang ada pada saat diundangkannya
undang-undang ini masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diganti berdasarkan undang-undnag ini”.
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan Keputusan Mendiknas RI. Nomor. 234U2000 dan Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas R.I Nomor: 108DiktiKep2001Tentang Pedoman Pembukaan
Program Studi DanAtau Jurusan, yang ternyata tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Pasal 25 PP. Nomor 60 Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi
dihubungkan dengan Pasal 14 s.d. Pasal 17 Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.178U2001 Tentang Gelar dan Lulusan Perguruan Tinggi
125
Berdasarkan ketentuan tersebut diatas maka kategori ijazah yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi yang tidak memenuhi syarat ialah ijazah dikeluarkan oleh
perguruan tinggi yang belum memenuhi syarat dalam hal belum memiliki izin operasional penyelenggaraan pendidikan dan terakreditasi berdasarkan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku, sehingga perguruan tinggi tersebut tidak layak untuk menyelenggarakan pendidikan apalagi menerbitkan dan mengeluarkan ijazah.
, serta antara lain bahwa ijazah dapat diberikan oleh perguruan tinggi yang memiliki wewenang
menyelenggarakan program pendidikan formal terakreditasi.
125
Pasal 14 s.d.Pasal 17 Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.178U2001 Tentang Gelar dan Lulusan Perguruan Tinggi.
Universitas Sumatera Utara
BAB III TINDAK PIDANA DAN PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA
PENGGUNA IJAZAH PERGURUAN TINGGI YANG TIDAK MEMENUHI SYARAT
A. Pengertian Dan Unsur-Unsur Tindak Pidana Pengguna Ijazah Yang Tidak Memenuhi Syarat
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP dan undang-undang hukum pidana lain yang dibentuk oleh Pemerintah Republik Indonesia jika dipelajari,
ternyata tidak ditemukan definisi tentang tindak pidana delik dan pertanggungjawaban pidana. Pasal-pasal dalam setiap Undang-undang tersebut
menguraikan unsur-unsur delik yang berbeda-beda, bahkan ada pasal KUHP yang hanya menyebut kualifikasi delik dan unsur-unsur pertanggungjawaban pidana.
126
Tindak pidana delik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti delik diberi batasan sebagai berikut: “Perbuatan yang dapat dikenakan hukuman karena merupakan
pelanggaran terhadap undang-undang; tindak pidana.”
127
Moeljatno memakai istilah “perbuatan pidana” untuk kata “delik” menurut beliau menurut beliau kata” tindak” lebih sempit cakupannya dari pada “perbuatan”,
kata “tindak” tidak menunjukkan pada hal yang abstrak seperti perbuatan tetapi hanya menyatakan keadaan yang konkret. Hukum pidana dalam rumusannya mengenal
tindak pidana formil dan tindak pidana materil. Delik formil adalah yang perumusannya menitik beratkan pada perbuatan yang dilarang dan diancam dengan
126
Zainal Abidin Farid, Hukum Pidana 1, Jakarta:Sinar Grafika,2007,hal.220.
127
http:kamusbahasaindonesia.orgdelik, diakses tanggal 16 April 2012, pukul : 22.00 wib.
Universitas Sumatera Utara