Sistem Kristal Orthorombik Indeks Miller
32
Berdasarkan teori elektromagnetik, sinar-X dapat dihasilkan melalui peristiwa “pengereman” elektron yang dipercepat dan disebut sebagai
peristiwa Bremsstrahlung. Pancaran sinar-X yang dialibatkan transisi elektron memberikan suatu spektrum karakteristi sehingga uncak-puncak
intensitas spektrum sinar-X terbentuk dengan panjang gelombang tertentu. Sinar-X dari peristiwa Bremsstrahlung membentuk spektrum yang kontinyu
dan rendah. Sinar-X yang ditembakkan pada logam tembaga Cu, akan menghasilkan intensitas spektrum sinar-X karakteristik K
α
dengan panjang gelombang sekitar 1,54 Å Esmar Budi, 2011 : 35.
Gambar 8. Spektrum sinar Bremsstrahlung Cullity, 1956 : 5. Sinar-X memiliki daya tembus yang cukup besar dengan panjang
gelombang berorde 10
-10
m dan bersesuaian dengan ukuran kisi kristal. Oleh karena itu, sinar-X bisa digunakan untuk menganalisis struktur kristal bahan
padatan melalui peristiwa difraksi.
33
Gambar 9. Skema difraktometer sinar-X Suryanarayana dan Norton, 1998 : 64.
Gambar difraktometer sinar-X didasarkan pada analisis Bragg, dimana seberkas sinar-X terarah terjatuh pada sampel kristal yang berupa
padatan kristalin dan memiliki ukuran yang kecil dengan diameter butiran kristal sekitar 10
-7
m sampai dengan 10
-4
m yang ditempatkan pada pelat kaca dalam difraktometer. Sumber sinar-X akan mengeluarkan sinar-X yang
difokuskan sehingga pemfokus mengenai sampel. Detektor kemudian bergerak sepanjang lintasan untuk merekam pola difraksi sinar-X. Pola
difraksi yang dihasilkan dalam bentuk deretan puncak-puncak difraksi dengan intensitas relatif yang bervariasi sepanjang 2
θ tertentu. Besar intensitas relatif puncak yang berasal dari deretan puncak tergantung pada
jumlah atom atau ion yang ada dan distribusinya di dalam sel satuan material tersebut. Sudut
θ dan sebuah detektor diletakkan untuk mencatat sinar yang suduh hamburannya sebesar
θ. Pada saat θ diubah, detektor akan mencatat puncak intensitas yang bersesuaian dengan orde-n yang divisualisasikan
dalam bentuk difraktogram Endah Kurniawati, 2016 : 41-42.