Struktur Batin Hasil Penelitian

tema kehidupan sebanyak 5 data atau 8,3, tema cinta kasih pria dan wanita sebanyak 2 data atau 3,3, serta tema kritik sosial dan penyesalan masing-masing hanya terdapat 1 data atau 1,7. Diagram 4: Jenis-jenis Penggunaan Tema dalam Puisi Siswa Pada diagram di atas terlihat bahwa penggunaan tema alam sangat menonjol jika dibandingkan dengan tema yang lainnya yaitu 23 data atau jika dipersentasekan 38,3 dan diikuti tema kemanusiaan sebanyak 11 data atau 18,3. Adapun tema yang lainnya meliputi tema pendidikan dan patriotisme sebanyak 11 data atau 11,7, tema kehidupan sebanyak 5 data atau 8,3, tema tumbuhan sebanyak 3 data atau 5, tema cinta kasih pria dan wanita sebanyak 2 data atau 3,3, dan yang terakhir tema kritik sosial dan penyesalan hanya terdapat 1 data atau 1,7. Alam Tumbuhan Pendidikan Patriotisme Kritik Sosial Kemanusiaan Penyesalan Cinta Kasih Pria dan Wanita Kehidupan Tabel 6: Jenis-jenis Penggunaan Nada dan Suasana dalam Puisi No. Nada dan Suasana Contoh Kode Puisi dan Kode Judul Jumlah 1. Santai Dirimu merangkai-rangkai Yang panjang seperti rantai Kau bisa dibentuk sedemikian rupa Rumput manila... kau sangat mempesona A55 Cahaya mentari menghangatiku Dinginnya angin memberi kesejukan Terima kasih Tuhan Atas semua yang engkau berikan B924 31 51,7 2. Protres Tuhan apa yang terjadi di lingkungan sekolah ini? Panas yang sangat membara Bunga-bunga mendaki layu Dan pepohonan menjadi kering A44 Aku semakin terjerumus Dalam janji-janji kelabu Dunia seperti memburu Yang tak tau arah akan petunjukmu B116 2 3,3 3. Belas Kasih Bunda…. Kadang tak sengaja ku membuat Relung hatimu terluka…. Engkaulah yang selalu ada di Dalam hatiku…. B722 Saat badai memisahkan kau dan aku Kau tidak pernah akan meninggalkanku Aku sangat bahagia bersamamu Aku sedih kau slalu menenangkanku D550 10 16,7 4. Patriotik Hiduplah Merah Putih Jangan takut menghadapi mereka Kami di sini dan akan slalu di sini Berkibarlah slama-lamanya A1313 Indonesiaku, Indonesia kalian Jangan hanay tinggal diam kawan Mari bersatu ambil peranan Sebagai pemudi untuk perubahan C434 6 10 5. Tenang Desaku…. Keindahanmu mengagumkanku Kedamaianmu menenangkan hatiku Kebersihanmu yang menentrankan hati B1126 Hembus angin yang terasa sejuk Ku buka tanganku sejenak Semilir angin ku rasakan Membuatku serasa melayang kegirangan D247 11 18,3 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat lima penggunaan nada dan suasana, yakni santai, protes, belas kasih, patriotik, dan tenang. Penggunaan nada dan suasana santai sebanyak 31 data atau 51,7, nada dan suasana tenang sebanyak 11 data atau 18,3, nada dan suasana belas kasih sebanyak 10 data atau 16,7, nada dan suasana patriotik sebanyak 6 data atau 10, serta nada dan suasana protes hanya terdapat 2 data atau 3,3. Diagram 5: Jenis-jenis Penggunaan Nada dan Suasana dalam Puisi Siswa Pada diagram di atas terlihat bahwa penggunaan jenis nada dan suasana santai sangat menonjol jika dibandingkan dengan yang lainnya yaitu 31 data atau jika dipersentasekan 51,7 diikuti nada dan suasana tenang sebanyak 11 data atau 18,3. Adapun nada dan suasana yang lainnya meliputi nada dan suasana belas kasih sebanyak 10 data atau 16,7, nada dan suasana patriotik sebanyak 6 data atau 10, dan yang terakhir nada dan suasana protes terdapat 2 data atau 3,3. Santai Protres Belas Kasih Patriotik Tenang Tabel 7: Jenis-jenis Perasaan dalam Puisi Siswa No. Perasaan Contoh Kode Puisi dan Kode Judul Jumlah 1. Kagum Memandangmu hati terasa nyaman Pohon tinggi indah menjulang Kamboja mekar, pucuk merah merona Rerumputan seraya ikut menghiasi A22 Oh mentari… Ku ingin setiap hariku kau sapa Dengan kemilau sinarmu C333 14 23,3 2. Gembira Sungai…. Airmu jernih mengalir dengan tenang Enak hati setelah memandangnya Terasa sejuk saat mendekatinya A1010 Pagi hari yang cerah Penuh arti dan juga makna Hari baru telah tiba Ku mulai hari ini dengan kebersamaan D348 21 35 3. Menyesal Tuhan izinkanlah kami untuk menjagamu Dari kerusakan yang dibuat oleh manusia… Bagiku bumi ini tak lengkap tanpamu A44 Aku semakin terjerumus Dalam janji-janji kelabu Dunia seperti memburu Yang tak tau arah akan petunjukmu B116 2 3,3 4. Terharu Perdamaian buat semua tampak indah Tampak indah seperti pelangi Dan keindahan itu mengingatkan perdamaian Seperti pelangi yang selalu tampak indah B823 Suci dan ikhlas pemberianmu Dari kami buta menjadi tau Suci dan ikhlas pengorbananmu Tiada ternilai jasa baikmu D1358 16 26,7 5. Sedih Rumput... Kau sangat kuat Telah banyak manusia yang merusakmu Kau tetap berdiri kokoh dengan tubuh mungilmu Rumput... Manusia telah menyesal karena telah merusakmu A1212 Saat badai memisahkan kau dan aku Kau tidak pernah akan meninggalkanku Aku sangat bahagia bersamamu Aku sedih kau slalu menenangkanku D550 7 11,7 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat lima penggunaan perasaan, yakni kagum, gembira, menyesal, terharu, dan sedih. Penggunaan perasaan kagum sebanyak 14 data atau 23,3, perasaan gembira sebanyak 21 data atau 35, perasaan terharu sebanyak 16 data atau 26,7, perasaan sedih sebanyak 7 data atau 11,7, dan perasaan menyesal hanya terdapat 2 data atau 3,3. Diagram 6: Jenis-jenis Penggunaan Perasaan dalam Puisi Siswa Pada diagram di atas terlihat bahwa penggunaan jenis perasaan gembira sangat menonjol jika dibandingkan dengan yang lainnya yaitu 21 data atau jika dipersentasekan 35, diikuti perasaan terharu sebanyak 16 data atau 26,7. Adapun perasaan yang lainnya meliputi perasaan kagum sebanyak 14 data atau 23,3, perasaan sedih sebanyak 7 data atau 11,7, dan yang terakhir perasaan menyesal terdapat 2 data atau 3,3. Amanat yang terdapat dalam puisi karya siswa SMP Negeri Kelas VIII di Kabupaten Sleman dapat dilihat dari tabel berikut ini. Kagum Gembira Menyesal Terharu Sedih Tabel 8: Penggunaan Amanat dalam Puisi Siswa No. Amanat Contoh Kode Puisi dan Kode Judul Jumlah 1. Menjaga lingkungan alam Tuhan izinkanlah kami untuk menjagamu Dari kerusakan yang dibuat oleh manusia…. Bagiku bumi ini tak lengkap tanpamu A44 Oh indahnya alam semestaku Sungguh hijaunya negriku Aku akan selalu menjagamu Sampai hayat menjemputku B1227 26 43,3 2. Menghormati orang tua dan guru Terima kasih guruku Aku bangga padamu Engkau adalah pahlawanku Di sekolah ini B318 Kau mengajariku apa yang belum ku tau Tanpa kau apa jadinya aku Terima kasih ku ucapkan padamu Jasamu akan ku kenang slalu B1429 11 18,3 3. Menghargai jasa pahlawan Kau diperjuangkan Membentuk lambing kesucian Walau telah menumpahkan darah Dirimu tetap menjadi kebanggaan A1313 Indonesiaku, Indonesia kalian Jangan hanya tinggal diam kawan Mari bersatu ambil peranan Sebagai pemudi untuk perubahan C434 6 10 4. Menjaga hubungan sesama manusia Kau yang bisa membuatku senang Kau juga yang bisa membuatku Tersenyum bahagia Di saat ku terpurung sedih B1025 Daun jati meranggas tanpa sisa Tanah kering retak tak tentu arah Menjadi saksi bisu persahabatan ini C1040 4 6,7 5. Meningkatkan kepercayaan pada diri sendiri Akh, apaguna kusesalkan Menyesal tua tiada guna Hanya menambah luka sukma Kepada muda kuharapkan Atur barisan di hari pagi Menuju kearah padang bakti C1545 Ku tak henti berusaha Tuk meraih semuanya Mengharap tercapainya keinginan Ku berusaha dengan ketekunan D1055 13 21,7 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa amanat dapat diklasifikasikan menjadi lima, yakni menjaga lingkungan alam, menghormati orang tua dan guru, menghargai jasa pahlawan, menjaga hubungan sesama manusia, dan meningkatkan kepercayaan pada diri sendiri. Penggunaan tema menjaga lingkungan alam sebanyak 26 data atau 43,3, tema menghormati orang tua dan guru sebanyak 11 data atau 18,3, tema menghargai jasa pahlawan sebanyak 6 data atau 10, tema menjaga hubungan sesama manusia sebanyak 4 data atau 6,7, dan tema meningkatkan kepercayaan pada diri sendiri sebanyak 13 data atau 21,7. Diagram 7: Penggunaan Amanat dalam Puisi Siswa Pada diagram di atas terlihat bahwa penggunaan amanat menjaga lingkungan alam sangat menonjol jika dibandingkan dengan yang lainnya yaitu 26 data atau jika dipersentasekan 43,3 diikuti amanat meningkatkan kepercayaan pada diri sendiri sebanyak 13 data atau 21,7. Adapun amanat yang lainnya meliputi amanat menghormati orang tua dan guru sebanyak 11 data atau 18,3, amanat menghargai jasa pahlawan sebanyak 6 data atau 10, dan yang terakhir amanat menjaga hubungan sesama manusia terdapat 4 data atau 6,7. Menjaga lingkungan alam Menghormati orang tua dan guru Menghargai jasa pahlawan Menjaga hubungan sesama manusia Meningkatkan kepercayaan pada diri sendiri

B. Pembahasan

Secara umum unsur puisi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu fisik dan batin. Kedua bagian itu terdiri atas unsur-unsur yang saling mengkait keterjalinan dan semua unsur itu membentuk totalitas makna yang utuh. Menurut Waluyo 1987: 102-134, yang termasuk struktur fisik, yaitu diksi, pengimajian, kata konkret, majas, versifikasi, dan tipografi, sedangkan yang termasuk struktur batin, yaitu tema, nada dan suasana, perasaan atau feeling, dan amanat.

1. Struktur Fisik

Berikut ini adalah pembahasan struktur fisik puisi siswa SMP kelas VIII di Kabupaten Sleman. Struktur fisik puisi meliputi versifikasi, majas, dan pengimajian. a. Versifikasi Rima Menurut Waluyo 1987: 90, bunyi dalam puisi menghasilkan rima dan ritma. Rima adalah pengulangan bunyi puisi untuk membentuk musikalitas dan orkestrasi. Digunakan kata rima untuk mengganti istilah persajakan pada sistem lama karena diharapkan penempatan bunyi dan pengulangannya tidak hanya pada akhir setiap baris, namun juga untuk keseluruha baris dan bait. Sesuai hasil penelitian, terdapat rima bentuk internal pola bunyi meliputi asonansi, aliterasi, pesamaan awal, dan persamaan bunyi pada akhir baris sajak berselang, sajak berangkai, dan sajak berpeluk. Frekuensi kemunculan paling tinggi adalah ulangan bunyi asonansi dan aliterasi, diikuti oleh sajak berangkai, persamaan awal, sajak berselang, dan sajak berpeluk. Berikut adalah pembahasan terkait penemuan penggunaan versifikasi rima dalam puisi siswa. 1 Asonansi Asonansi merupakan ulangan bunyi vokal pada kata-kata tanpa selingan persamaan bunyi konsonan Waluyo, 1987: 92. Pada menulis puisi, siswa banyak menggunakan pilihan ulangan bunyi asonansi. Hal ini dikarenakan ulangan bunyi asonansi sering digunakan dalam bahasa sehari-hari. Dari keseluruhan data di lapangan, frekuensi kemunculan bunyi asonansi sebanyak 100. Contoh penggunaan ulangan bunyi asonansi dalam puisi siswa SMP Negeri Kelas VIII sebagai berikut. Judul Puisi: Narkoba puisi B1 Masa muda yang bahagia Di mana aku belum mengenal narkoba Yang ingin gembira dengan dunia Sebagai manusia yang terlahir mulia puisi B1 Pada kutipan tersebut terdapat asonansi berupa perulangan bunyi a, i, dan e berulang-ulang sepanjang baris-baris puisi tersebut yang menimbulkan irama sehingga enak dibaca. Contoh lain dapat dilihat pada puisi yang berjudul Matahari puisi C5 sebagai berikut. Matahari…. Sumber kehidupan bagi kita seisinya Menyinari dunia Membuat hidup menjadi berwarna puisi C5 Jika diperhatikan dengan sungguh-sungguh, akan tampak jelas bahwa puisi tersebut menampilkan variasi ulangan bunyi asonansi. Baris pertama dan kedua didominasi ulangan bunyi a dan i, sedangkan baris ketiga dan keempat oleh ulangan bunyi a dan e. 2 Aliterasi Bunyi kedua yang dominan muncul dalam puisi karya siswa yakni ulangan bunyi aliterasi. Alietrasi merupakan persamaan bunyi konsonan pada suku kata pertama Waluyo, 1987: 92. Contoh ulangan bunyi altiterasi pada puisi siswa sebagai berikut. Judul Puisi: Untukmu Pahlawan Indonesiaku puisi C9 Tampak raut wajahmu Tak segelintir rasa takut Semangat membara di jiwamu Taklukkan mereka penghalang negri puisi C9 Pada kutipan puisi di atas terdapat ulangan bunyi aliterasi, terutama pada baris pertama dan kedua pengulangan konsonan t, baris ketiga terdapat perulangan konsonan m, dan baris keempat terdapat perulangan konsonan k yang ketikat dikombinasikan dengan bunyi asonansi cenderung menimbulkan irama dan suasana patriotik. Contoh lain yang mangandung variasi ulangan bunyi aliterasi berjudul Lelah Ditangisku puisi D4. Lelah dan letih kau tinggalkan aku Air mata menumpang sendu Dilamunan malam itu Seakan bayanganmu datang menghampiriku puisi D4 Puisi di atas menampilkan variasi ulangan bunyi aliterasi. Baris pertama terdapat variasi konsonan l dan k sedangkan baris kedua, ketiga dan keempat didominasi variasi bunyi konsonan sengau m, n, ng. 3 Persamaan Awal Persamaan awal merupakan ulangan bunyi yang terdapat pada sebagian baris dan kata-kata tertentu Waluyo, 1987: 92-93. Berikut adalah contoh persamaan awal yang terdapat pada kutipan puisi yang berjudul Raketku puisi A9 dan Kau Segalanya puisi D5. Setiap hari kau ku gunakan Setiap hari kau ku mainkan Setiap kali aku latihan Kau selalu ku ikut sertakan puisi A9 Kau tidak pernah mengecewakanku Kau selalu sabar kepadaku Kau selalu sayang padaku Kau adalah segalanya bagiku puisi D5 Dari kutipan puisi di atas, ditemukan persamaan pada awal baris dengan ulangan kata setiap puisi A9 dan kata kau puisi D5. Berdasarkan hubungan antara ulangan bunyi dan perkembangan kognitif siswa dapat disimpulkan bahwa dengan daya nalarnya siswa mampu berpikir logis, kreatif, dan kritis dalam menciptakan dan mengolah ulangan bunyi dalam puisi seperti asonansi, aliterasi, dan persamaan awal. 4 Persajakan Menurut Waluyo 1987: 93, persajakan adalah persamaan bunyi pada akhir setiap baris puisi, meliputi sajak berselang, sajak berangkai, dan sajak berpeluk. Berikut contoh kutipan puisi persamaan bunyi akhir dalam tiap bait. Contoh sajak berselang ab, ab, cd, ef, ef tampak pada kutipan puisi yang berjudul Pagi puisi B9 dan Menyesal puisi C15. Burung berkicau Pohon melambai-lambai Angin mencubitku Akan terasa sejuk di pagi hari puisi B9 Pagiku hilang sudah melayang Hari mudaku sudah pergi Kini petang datang membayang Batang usiaku sudah tinggi puisi C15