b. Company Characteristic Company characteristic yang ada di balik suatu merek juga
dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut. Pengetahuan konsumen tentang perusahaan yang ada di balik
merek suatu produk merupakan dasar awal pemahaman konsumen terhadap merek suatu produk.
c. Consumer Brand Characteristic Consumer Brand Characteristic merupakan dua kelompok
yang saling mempengaruhi. Oleh sebab itu, karakteristik konsumen- merek
dapat mempengaruhi
kepercayaan terhadap
merek. Karakteristik ini meliputi kemiripan antara konsep emosional
konsumen dengan kepribadian merek, kesukaan terhadap merek, dan pengalaman terhadap merek.
Kepercayaan bersumber dari harapan konsumen akan terpenuhinya janji merek. Ketika harapan mereka tidak terpenuhi maka kepercayaan
akan berkurang bahkan hilang. Ketika kepercayaan konsumen hilang maka akan sulit bagi perusahaan untuk menumbuhkan kembali. Kepercayaan
konsumen terhadap merek jelas-jelas mempengaruhi minat pembelian, karena konsumen memiliki sikap yang lebih waspada terhadap merk yang
belum dikenal. Dapat disimpulkan bahwa kepercayaan adalah kemauan konsumen
mempercayai merek dengan segala resikonya karena adanya harapan yang dijanjikan oleh merek dalam memberikan hasil yang positif bagi
konsumen. Pengukuran variabel kepercayaan dalam penelitian ini menggunakan indikator yang diadopsi dari Lau dan Lee 1999: 344 yang
meliputi: merek itu sendiri, karakteristik perusahaan pembuat merek, dan karakteristik konsumen.
3. Kemudahan Ease of Use
Kemudahan dalam penggunaan adalah salah satu hal yang menjadi pertimbangan bagi pembeli online, Perceived ease of use didefinisikan
Davis et al., 1989, Chin dan Todd 1995 merupakan seberapa besar teknologi komputer dirasakan relatif mudah untuk dipahami dan
digunakan. Faktor kemudahan ini terkait dengan bagaimana operasional bertransaksi secara online. Pada saat pertama kali bertransaksi online
biasanya calon pembeli akan mengalami kesulitan, karena faktor keamanan dan tidak tahu cara bertransaksi secara online pembeli
cenderung mengurungkan niatnya untuk berbelanja online. Disisi lain ada juga beberapa calon pembeli yang berinisiatif untuk mencoba karena
mereka telah mendapatkan informasi tentang cara bertransaksi online. Dengan menyediakan layanan dan petunjuk bagaimana cara bertransaksi
online, mulai dari cara pembayaran, dan fitur pengisian form pembelian. Hal yang menjadi pertimbangan selanjutnya bagi pembeli online
adalah faktor kemudahan penggunaan. Kemudahan easy to use didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan
suatu teknologi akan bebas dari usaha. Dan nantinya faktor kemudahan ini akan berdampak pada perilaku, yaitu semakin tinggi presepsi seseorang