Indikator Stres Kerja Stres Kerja

mengurangi niatnya untuk meninggalkan pekerjaanya, dan begitupun sebaliknnya, karyawan yang memiliki kemajuan karir akan meningkatkan keinginannya untuk keluar dari pekerjaanya untuk mencari peluang lain di tempat lain. Berdasarkan hasil observasi di lapangan, kesempatan promosi di hotel Pangeran dapat dikatakan rendah banyak karyawan lama yang sudah bekerja bertahun-tahun belum berstatus karyawan tetap, hal ini tentu saja akan menghambat karir karyawan. Kurangnya kesempatan promosi ini bisa berdampak pada meningkatnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaanya. 2 Pengaruh Stres Kerja terhadap Turnover Intention Menurut Qureshi 2012 salah satu faktor penyebab tingginya angka turnover karyawan adalah stress kerja yang dialami karyawan. Hasan 2014 membuktikan dalam penelitiannya, adanya pengaruh positif antara stres kerja dan turnover intention. Dari hasil observasi karyawan Hotel pangeran mengalami kelelahan yang mengindikasikan terjadinya stres. Karyawan sering mengalami peningkatan beban kerja karena bertambahnya jam kerja. Dan adanya rekap kerja yang dibebankan pada karyawan jika ada kekosongan jabatan. Hal ini memberikan peran yang berlebihan pada karyawan, hal ini menjadi salah satu pemicu munculnya stres kerja. 3 Pengaruh Kesempatan Promosi dan Stres Kerja terhadap Turnover Intention Dalam penelitian yang dilakukan oleh Im et.al. 2011 menyatakan kekurangan kesempatan promosi menjadi salah satu faktor yang memengaruhi Turnover Intention karyawan perhotelan di Macau. Berdasarkan hasil observasi di lapangan, kesempatan promosi di hotel Pangeran dapat dikatakan rendah banyak karyawan lama yang sudah bekerja bertahun-tahun belum berstatus karyawan tetap, hal ini tentu saja akan menghambat karir karyawan. Dari hasil observasi karyawan Hotel pangeran mengalami kelelahan yang mengindikasikan karyawan mengalami stres Beehr et al. 2001 dalam Sheraz et.al. 2014. Penelitian Hasan 2014 menunjukkan bahwa baik stres kerja maupun kesempatan promosi berpengaruh terhadap turnover intention, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menekan kondisi stres kerja karyawan serta meningkatkan program kesempatan promosi bagi karyawan, mampu mengurangi niatan karyawan untuk meninggalkan organisasi.