Metode Perancangan Prediksi Biaya

commit to user

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

A. Metode Perancangan

Batik Brotoseno yang merupakan salah satu merek dari Batik Kliwonan, batik yang ada di Kota Sragen ini, mempunyai permasalahan pada letaknya yang kurang strategis sehingga kurang dikenal oleh masyarakat Sragen sendiri. Oleh karena itu perlu adanya promosi yang tepat dan menarik dengan tujuan kegiatan promosi yang dilakukan mampu menarik perhatian masyarakat, karena kebanyakan mereka lebih mengenal batik-batik Solo yang letaknya lebih strategis dari pada batik Sragen yang jauh letaknya dari Solo. Untuk mengadakan sebuah promosi atau iklan dibutuhkan perancangan konsep kreatif dan juga perancangan media promosi. Perancangan dari promosi Batik Brotoseno di Kliwonan ini menggunakan metode sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi data dan kelompok sasaran. 2. Menentukan tujuan periklanan dari Batik Brotoseno. 3. Menentukan tema iklan yang sesuai dengan kebutuhan dan keadaan target sasaran. 4. Menciptakan promosi yang menarik perhatian masyarakat. 5. Perencanaan media, mulai dari media yang umum sampai media khusus yang dapat menarik minat masyarakat untuk melihat dan melakukan tindakan sesuai dengan pesan yang disampaikan. 6. Menentukan anggaran iklan yang diperlukan untuk suatu promosi selama periode tertentu yang disesuaikan dengan anggaran Batik Brotoseno. 55 commit to user

B. Konsep Kreatif

Kata „kreatif‟ adalah salah satu kata yang sering kita dengar ketika kita barada di lingkungan desain. Konsep kreatif dapat juga diartikan sebagai terjemahan dari berbagai macam informasi mengenai, pasar, khalayak sasaran, berbagai strategi sasaran yang dijelaskan menjadi suatu konsep untuk dikomunikasikan dan merumuskan tujuan promosi. Dalam konsep kreatif diperlukan perencanaan yang matang mengenai gaya desain maupun bentuk pesan yang ingin disampaikan sehingga dapat menghasilkan rancangan karya yang bagus dan komunikasi yang efektif. Dendy, 1986 : 38 Sesuai dengan konsep dari produk Batik Brotoseno sendiri yang menunjuk masyarakat dewasa terutama pecinta budaya batik Indonesia sebagai pasar utamanya. Pengetahuan tentang apa yang menjadi kesukaan mereka sekarang dapat dijadikan sebagai strategi kreatif yang akan diambil supaya dapat diterima dan tepat sasaran. Rancangan awal untuk materi iklan terdapat pada tata letak atau layout, sketsa, desain dan sebagainya. Sedangkan untuk pesan dapat disampaikan dengan beberapa pendekatan komunikasi, seperti pendekatan rasional, pendekatan emosional, pendekatan artistik dan pendekatan kreatif. Pendekatan promosi ini menggunakan pendekatan emosional dengan menggunakan kalimat atau bahasa yang lebih menarik sehingga mampu membangkitkan rasa penasaran untuk mengetahui lebih lanjut dan pendekatan artistik dengan melalui daya tarik seni serta menampilkan visual yang menarik perhatian dengan tetap memperhatikan landasan-landasan teori yang ada. Pesan yang ingin disampaikan dalam promosi ini adalah memberikan alternatif yang baik tentang batik untuk masyarakat yang commit to user tertarik dengan budaya batik dan ingin mengenal serta mempelajari budaya batik sehingga bangga dengan produk lokal. Visualisasi yang akan dipergunakan meliputi garis, ilutrasi, warna dan tipografi namun dengan komposisi yang sesuai dan tidak berlebihan sehingga terkesan modern dan elegan. Media yang dipilih adalah media cetak dan media elektronik karena media ini merupakan media yang efektif untuk menjangkau sasaran dan dapat menampilkan gambar serta informasi yang lebih rinci.

1. Strategi visual secara umum

a. Menentukan desain visual yang kreatif, terarah dan inovatif sehingga mampu bersaing dengan sehat. b. Menyajikan promosi yang menarik, agar jumlah konsumen bertambah, dan penjualan Batik Brotoseno ikut meningkat. c. Membangun image dan mempengaruhi masyarakat untuk semakin bangga dengan adanya budaya batik sebagai busana trend saat ini, khususnya Batik Brotoseno.

2. Strategi visual verbal

Strategi visual secara verbal merupakan naskah iklan copywriting dalam tiap material promosi yang terdiri dari kepala judul headline, anak judul sub headline, slogan key word, serta kalimat dasar baseline yang semuanya itu saling memperjelas satu sama lain. a. Kepala Berita Headline Headline yang digunakan adalah logo Batik Brotoseno digunakan untuk setiap perancangan media promosi. b. Anak Judul Sub headline Anak judul Sub headline sebagai jembatan penghubung antara headline dengan body text. Sub headline digunakan untuk lebih commit to user memperjelas headline secara singkat baik fakta maupun keterangan dari isi pesan yang ingin disampaikan sekaligus mengarahkan pembaca sehingga tertarik seperti yang diharapkan. c. Teks Inti Body copy Body copy merupakan penjelas dari apa yang tertuliskan dalam headline sampai diperkirakan pembaca sudah mampu untuk memahaminya. Sehingga perlu dibuat seefektif mungkin. Body copy menjadi perluasan ide yang disampaikan oleh headline dan ilustrasi. d. Kalimat Dasar Baseline Baseline yang digunakan pada materi iklan ini adalah alamat lengkap dari Batik Brotoseno. e. Slogan Key word Slogan yang dipakai dalam materi iklan ini adalah: Hanyengkuyung batik tradisi budaya Jawi. Menegaskan bahwa Batik Brotoseno sebagai salah satu ragam budaya batik yang memiliki keunggulan dalam berkreasi menuangkan motif-motif baru.

3. Strategi Visual Non Verbal

Dalam pelaksanaan promosi melalui media komunikasi visual, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan pesan, yaitu dari segi visualnya. Desain grafis maupun audio visual yang membutuhkan pengertian mendalam mengenai elemen-elemen dasar dan prinsip desain. Karenanya, desain grafis harus bisa mengambil bagian kata, gambar dan elemen-elemen grafis lain dan mengaturnya ke dalam komunikasi yang menyatu dalam satu format kreatif. Perencanaan visual dalam promosi ini, meliputi : commit to user 1. Ilustrasi Rancangan promosi ini menggunakan ilustrasi berupa gambar, karakter ilstrasi, foto tentang produk, proses kegiatan. Ilustrasi yang digunakan tidak terlepas dari dunia fashion yang elegan dan modern serta budaya-budaya Jawa yang tentunya tidak terlepas dari produk Batik Brotoseno. 2. Tipografi Dalam promosi periklanan ini, tipografi atau jenis huruf yang digunakan disesuaikan dengan dunia fashion yang mengarah pada budaya Jawa. Yaitu dengan memakai karakter huruf non formal atau tidak kaku, ringan, elegan, tetapi tetap modern. a. Nama Tipografi : Calligraphic Bentuk Visual : Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Alasan pemilihan jenis tipografi : Termasuk jenis tipe fantasi yang bersifat elastis, juga terkesan modern tetapi tetap elegan dimana tersirat makna yang sama yang dituangkan oleh Batik Brotoseno. b. Nama Tipografi : Harlow Solid Italic Bentuk visual : commit to user Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Alasan pemilhan jenis tipografi : Juga termasuk jenis fantasi yang terkesan modern sesuai dengan karakter budaya Jawa yang tertuang pada Batik Brotoseno. c. Nama Tipografi : Salina Bentuk visual : Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Alasan pemilhan jenis tipografi : Juga termasuk jenis fantasi yang terkesan modern dan masih terlihat elegan sesuai dengan karakter Batik Brotoseno. 3. Warna Pemilihan warna yang tepat akan menjadikan iklan lebih menarik. Karena pada dasarnya warna adalah suatu mutu cahaya yang dipantulkan dari suatu obyek ke mata manusia 1 . Dendy, 1986 : 38. Warna memiliki daya tarik 1 S. Dendy, Manajemen Periklanan, Jakarta : Konsep dan aplikasinya di Indonesia, 1986, hlm. 38 commit to user yang kuat dan makna tersendiri. Warna yang dipilih dalam promosi ini adalah warna-warna yang menbawa kesan dinamis, modern, elegan, etnik budaya, dan fashionable. Coklat C: 21, M: 80, Y: 98, K: 0 Coklat merupakan warna khas dalam budaya Jawa, yang menyerupai warna tanah yang berarti membumi. Seperti Batik Brotoseno yang menggunakan corak alam. Gold C: 0, M: 20, Y: 60, K: 20 Gold menggambarkan sifat elegan dan terkesan mewah sebagaimana batik yang menjadi salah satu warisan budaya Jawa yang berasal dari kerajaan dan tetap dilestarikan hingga sekarang melalui produk Batik Brotoseno. White C: 0, M: 0, Y: 0, K: 0 White memberikan kesan bersih dan suci yang tercermin pada produk Batik Brotoseno. Black C: 0, M: 0, Y: 0, K: 100 Black, menggambarkan sifat netral, tegas, elegan dan eksklusif sebagaimana produk Batik Brotoseno. 4. Layout Menyusun semua elemen kreatif untuk memberikan visualisasi yang membantu pembaca memahami informasi dari sebuah iklan. Menyusun layout harus memperhatikan karakter produk atau perusahaan, media dan sasarannya. commit to user Dalam membuat promosi untuk Batik Brotoseno menginginkan iklan yang baik sehingga harus memperhatikan layout iklan yang baik. Untuk itu perlu diperhatikan patokan-patokan dalam menyusun layout serta sedapat mungkin mengaplikasikannya ke dalam desain. Penempatan gambar serta tulisan baik mengenai ukuran tipografi serta ilustrasi yang akan digunakan dalam perancangan kegiatan promosi ini berdasarkan hukum-hukum penyusunan layout agar mencapai suatu kesatuan unity dan pesan dapat disampaikan secara efektif. Hukum yang paling banyak digunakan adalah hukum keseimbangan the law of balance yang asimetris informal balance, yaitu titik atau garis tengah keseimbangan tidak terletak di tengah-tengah. 5. Logo Logo merupakan simbol untuk mengidentifikasikan sesuatu dengan divisualisasikan. Logo merupakan corporate identity. Logo biasanya dibuat semenarik mungkin untuk mencari perhatian khalayak umum. Untuk produk ini, yang akan dipakai adalah logo Batik Brotoseno yang terdiri dari simbol Brotoseno yang mengambil dari ciri khas tokoh wayang Brotoseno kuku Pancanaka. Selain juga tipografi yang sudah dimodifikasi agar tidak mengambil font yang ada tanpa ada pengolahan. Untuk redesign logo Batik Brotoseno perlu diperhatikan dahulu makna-makna yang tersirat dalam logo sebelumnya. Sehingga dengan menggunakan ilustrasi tokoh wayang brotoseno werkudoro enom makna dari logo terdahulu tetap tersirat dan ditambahkan dengan makna serta bentuk logo baru yang mengikuti perkembangan zaman.

C. Standar Visual

commit to user Perancangan sebuah komunikasi visual perlu memperhatikan beberapa faktor. Faktor-faktor seperti elemen dasar desain, prinsip-prinsip desain menjadi acuan bagi seorang desain grafis. Visualisai sebuah desain merupakan penggabungan unsur-unsur kata, gambar, maupun elemen grafis lainnya menjadi satu kesatuan yang memiliki daya tarik. Perencanaan visual dalam perancangan corporate identity dan media promosi pada Batik Brotoseno adalah sebagai berikut :

1. GSM LOGO

a. Grid b. Typography Glockenspiel Salina c. Configuration d. Scale commit to user e. Colour Glade C : 0 M: 20 Y: 60 K: 20 f. Clear Space commit to user

2. Konsep Logo

a. Bentuk Dasar Logo Logo berasal dari bahasa Yunani logos, yang berarti kata, pkiran, pembicaraan, akal budi. Fungsi dari logo adalah sebagai identitas diri, untuk membedakan dengan identitas milik orang lain dan tanda jaminan kualitas serta mencegah peniruan atau pembajakan. Surianto Rustan, 2009:12 Sedangkan menurut Adi Kusrianto, Logo atau tanda gambar picture mark merupakan identitas yang dip[ergunakan untuk menggambarkan citra dan karakter suatu lembaga atau perusahaan mapun organisasi. Logotype atau tanda kata work mark merupakan nama lembaga, perusahaan atau produk yang tampil dalam bentuk tulisan yang khusus untuk menggambarkan ciri khas secara komersial. Adi Kusrianto Untuk mendapatkan identitas perusahaan dan citra dari Batik Brotoseno, maka dibuatkan perancangan desain logo untuk mencerminka apa yang ingin disampaikan oleh perusahaan tersebut berdasarkan idiom-idiom grafis yang telah dikenal oleh publik. Gambar 18. Logo Batik Brotoseno Batik Brotoseno adalah milik dari Bp. Soeparjan pemimpin pertama dari perusahaan batik Brotoseno yang kini telah di ambil alih oleh putranya Bp. H Eko Suprihono, SE. Sehingga bentuk dasar dari logo tersebut mempunyai filosofi dan makna yang tidak jauh beda. commit to user Sehingga dalam perancangan desain logo dari batik Brotoseno diambil dari beberapa bentuk, huruf dan ilutrasi yang mirip dari logo tersebut namun dimodifikasi. Sehingga bentuk dari logo batik Brotoseno adalah sebagai berikut: at ik rotoseno b. Nilai Visual Logo Batik Brotoseno dimiliki oleh Bp. H Eko Suprihono, SE. Nama batik Brotoseno merupakan sebuah nama yang diambil dari pewayangan. Ia adalah seorang tokoh yang populer dalam khazanah pewayangan Jawa. Memiliki sifat gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh dan jujur, serta menganggap semua orang sama derajatnya. 2 Untuk itu, mengapa perusahaan ini menggunakan simbol dan headline Brotoseno. Diharapkan dengan menggunakan simbol tersebut mampu membangun image yang sama dengan makna nama tersebut. Yaitu, berani bersaing dengan sehat, teguh dalam menjalankan misi dan visi perusahaan, kuat dan tidak mudah rapuh. Tabah dalam menghadapi krisis global, dengan tetap melestarikan kebudayaan. Patuh dan jujur dalam berkomitmen demi kemajuan perusahaan Batik Brotoseno. Gambarilustrasi seperti kuku dengan tangan yang memanjang dibawah tulisan batik Brotoseno tersebut diambil dan 2 Op. cit commit to user dimodifikasi dari tokoh wayang Brotoseno yang ciri khas akan kekuatan pada kuku, yaitu Kuku Ponconoko, sehingga menunjukan budaya dan melambangkan bahwa batik ini memiliki kualitas yang baik dan syarat akan pelestarian nilai-nilai budaya. Font yang digunakan pada perancangan logo ini dibuat tegak dan tebal yang menunjukan kekuatan sebagai kualitas dari batik tersebut. c. Huruf Logo merupakan identitas grafis utama dari seluruh sistem visual. Maka dirancanglah logo pada batik Brotoseno yang terdiri dari simbol dan huruf. Ketepatan dalam penggunaan simbol dan logotype sangat penting untuk menciptakan sistem grafis yang terpadu dan utuh. Jenis huruf yang digunakan pada huruf “atik dan Brotoseno” adalah menggunakan huruf font Glokenspiel sedangkan jenis huruf yang digunakan pada huruf Brotoseno adalah Salina dengan sedikit modifikasi pada huruf “B”. Dipilih font ini dengan alasan huruf tersebut menunjukan kesan kuat dan elegan. Meski terlihat tegak dan tebal, namun tetap menunjukan kesan seni dan tradisional. Sebagaimana perusahaan batik Brotoseno yang telah sekian lama berdiri dengan mempertahankan nilai seni dan budaya agar tetap dilestarikan dan saling melestarikan. d. Warna commit to user Dalam perancangan logo ini menggunakan 1 warna yaitu warna kuning keemasan yang bersifat konsisten, maksudnya agar lebih mudah diingat oleh khalayak serta bila dicetak dalam berbagai ukuran tidak ada unsur dalam logo yang hilang. Berikut ii pengertian warna yang dipilih adalah : 1 Warna kuning keemasan melambangkan kemewahan dan elegan. Yang bermakna bahwa batik Brotoseno memiliki batik-batik yang berkualitas dan memiliki kesan mewah karena batik yang diproduksi menggunakan bahan-bahan yang alami namun tetap memberikan kesan mewah yang tidak ketinggalan dengan batik-batik yang lain. e. Aplikasi Logo Penggunaan warna backfround logo batik Brotoseno tidak boleh bertentangan dengan logo. Warna yang dikehendaki untuk logo positif ialah warna coklat tua dan putih. Sedangkan penggunaan warna background selain coklat tua dan putih, logo dapat diterima apabila warna logo dirubah menjadi warna putih dan hitam dengan catatan logo tetap terlihat jelas dan kontras. 1 Contoh aplikasi logo yang dapat diterima : commit to user 2 Contoh aplikasi logo yang tidak dapat diterima : Logo tidak dapat diterima apabila dicetak dengan background warna yang hampir menyerupai kuning keemasan, khusunya C : 12 M : 21 Y : 70 K : 0 Logo tidak dapat diterima apabila dicetak dengan penambahan outline hitam. Logo tidak dapat diterima apabila dicetak dengan meletakkan logo positif diatas background Ilustrasi atau fotografis yang ruwet dan tidak kontras.

3. Tagline Slogan

Slogan berasal dari bahasa Gael kuno sekitar abad ke-16 yang terdiri dari dua kata :” Sluagh” pasukan dan “Gairm” teriakan, atau berarti teriakan commit to user perang. Pada saat itu, tagline disebut dengan istilh slogan. Tagline adalah salah satu atribut dalam sistem identitas. Berupa satu kata atau lebih yang menggambarkan esensi, personality maupun positioning brand. Eric Swart, seorang penulis dan ahli brand tagline mendefinisikan tagline sebagai susunan kata yang ringkas biasanya tidak lebih dari 7 kata, diletakkan mendampingi logo dan mengandung pesam brand yang kuat ditujukan kepada audience tertentu. Surianto Rustan, 2009 : 70 Hanyengkuyung batik tradisi budaya Jawi Untuk memperkuat suatu logo, diperlukan tagline slogan yang masih berkaitan dengan tema pada batik Brotoseno yaitu “ Paduan Kreasi Seni dan Budaya”. Hal ini berguna agar orang lebih mudah mengingat sekaligus sebagai pembeda dengan yang lain. Sehingga pada perancangan ini menggunakan tagline slogan “ Hanyengkuyung batik tradisi budaya Jawi”, slogan ini mempunyai arti seni dari budaya batik, yaitu dengan maksud Menjunjung dan melestarikan budaya batik yang berasal dari Jawa. Senada dengan maksud “ Paduan Kreasi Seni dan Budaya” yang memadukan beragam kreativitas seni dan budaya yang dituangkan dalam kreasi batik yang tidak lain tetap dan terus melestarikan budaya batik yang berasal dari Jawa dan mengembangkannya menjadi lebih eksotis dengan pengaruh jaman namun tetap menunjukan unsur tradisional.

4. Ilustrasi

commit to user Ilustrasi menurut definisinya adalah seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberi penjelasan atas suatu maksud atau tujuan secara visual. Dalam perkembangannya, ilustrasi secara lebih lanjut tidak hanya berguna sebagai suasan pendukung cerita, tetapi dapat juga menghiasi runag kosong. Adi Kusrianto, 2009:110 Pada perancangan ini menggunakan ilustrasi pendukung berupa gambar yang menarik target untuk berkunjung. Ilustrasi berupa gambar kuku sebagai identitas dari perusahaan batik Brotoseno yang dibuat kesan menyerupai kain batik dengan warna coklat atau warna yang menunjukkan unsur tradisional.

5. Warna

Warna merupakan pelengkap gambar serta mewakili suasana kejiwaan pelukisnya dalam berkomunikasi. Warna merupakan unsur yang sangat tajam untuk menyentuh kepekaan penglihatan sehingga mampu merangsang munculnya rasa haru, sedih, gembira, mood atau semangat, dll.Adi Kusriyanto, 2007:46 Warna yang akan digunakan dalam perancangan ini adalah warna-warna yang diambil dari karakter warna batik Brotoseno. Warna yang digunakan dalam perancangan ini antara lain : Emas C : 0 M : 20 Y : 60 K : 20 commit to user Warna keemasan melambangkan kemewahan dan elegan. Coklat sogan C : 0 M : 42 Y : 59 K : 41 Warna coklat melambangkan Coklat kemerahan C : 52 M : 76 Y : 87 K : 6 Warna coklat kemerahan memberi kesan hangat, tenang, alamiah, persahabatan tradisi. Kuning Muda C : 0 M : 0 Y : 35 K : 10 Warna kuning muda memberi kesan kekayaan, sinar, kehidupan, keberuntungan, kebahagiaan, optimisme, kecerdasan, pengharapan, keceriaan,dan keberanian. Coklat tua C : 0 M : 40 Y : 40 K : 60 Warna coklat tua memberi kesan tanah, bumi, keaslian,hangat, tenang, alamiah, tradisi, kekayaan, dan dapat diandalkan.

6. Tipografi

Tipografi merupakan fakta yang penting dalam desain iklan. Dalam sebuah desain iklan tipografi berperan sebagai pesan dan pembawa pesan. Tipografi commit to user atau sejenis huruf yang digunakan disesuaikan dengan konsep dunia pariwisata dan budaya yang bersifat luwes, ringan, dinamais, namun tetap memberi kesan alami, mewah tetapi tidak menghilangkan kesan tradisionalnya, dan budaya sesuai dengan konsep perancangan. Nama tipografi : a. Nama tipografi : Arial Bentuk visual : Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gh Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy yZ Alasan memilih tipografi: Memiliki tingkat keterbacaan yang tegas. b. Nama tipografi: Salina Bentuk visual : Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp commit to user Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zy Alasan memilih tipografi : Memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi dan kuat. c. Nama tipografi : Harlow Solid Italic Bentuk visual: Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz Alasan memilih tipografi : Terkesan anggun, lembut, berseni dan alami sesuai dengan karakter batik. d. Nama tipografi : Arial Rounded MT Bold Bentuk visual : commit to user Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz Alasan memilih tipografi : Memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi dan lembut. e. Nama tipografi : Balthazar Bentuk visual : Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz Alasan memilih tipografi ; Terkesan anggun, lembut, berseni dan mengesankan sisi tradisional.

7. Teks

Sebuah promosi gambar saja tidak cukup untuk menarik minat masyarakat, perlu adanya dukungan teks berupa kalimat-kalimat yang menarik. Teks yang ada pada sebuah material promosi berupa slogan, headline, sub headline dan commit to user bodycopy. Sebuah slogan harus mencerminkan produk yang akan dipromosikan. Slogan yang dibuat berupa kalimat singkat, jelas dan mudah diingat. Sedangkan headline harus berupa kalimat yang menarik untuk dibaca karena ini adalah ujung tombak sebuah iklanberita. Sub Headline adalah kalimat pemjelas bila headline dirasa belum cukup jelas untuk mewakili pesan yang akan disampaikan. Sedangkan bodycopy atau naskah iklan adalan pesan yang ingin disampaikan. Untuk menunjang sebuah teks agar lebih menarik diperlukan pemilihan tipografi yang tepat. Pada peramcangan ini tipografi ini tipografi yang akan digunakan adalah jenis huruf dekoratif yang mncerminkan unsur tadisional intuk slogan dan headline. Sedangkan untuk Sub headline dan bodycopy digunakan huruf yang simple agar lebih mudah dibaca.

8. Layout

Menyusun Layout harus memperhatikan karakter produk, media dan sasarannya. Salah satu unsur dari layout adalah visualisasi. Visualisasi diharapkan mampu membangun dan menciptakan keterikatan emosi dengan target sasaran sehingga mampu menciptakan komunikasi yang baik. Didalam setiap buku atau tulisan yang membahas pembelajaran tentang prinsip desain, selalu dimuat 5 buahprinsip utama dalam desain, yaitu : Menurut Tom Lincy dalam Design Principle for Dekstop Publishing a. Proposisi proportion commit to user b. Keseimbangan balane c. Kontras Contast d. Irama Rhitym e. Kesatuan Unity Namun, prinsip teresebut kadang-kadang disingkat menjadi 4 prinsip: Menurut Robbin Williams dalam The Non Designer’s Design Book a. Kontras contrast b. Perulangan Repetition c. Peletakan Aligment d. Kesatuan atau fokus proximity Sebetulnya, keempat prinsip diatas jug sudah mencangkup kelima prinsip dari teori sebelumnya.

D. Pemilihan Media

Pemilihan media promosi merupakan masalah mencari cara untuk menyampaikan pesan atau promosi yang dikehendaki kepada khlayak sasaran. Melalui media dan biaya efektif serta efisien, sehingga mampu membangun persepsi positif tentang apa yang akan dikemukakan media mengenai produk. Media yang dipilih meliputi :

1. Media cetak yang dipilih adalah:

a. Stationary set commit to user Selain berfungsi sebagai elemen dalam surat menyurat statinary merupakan media yang cukup efektif dalam mempromosikan sebuah perusahaan karena terdapat nama produk atau jasa, lengkap dengan alamat dan nomor telepon. Stationary set terdiri dari : 1 Kartu nama Kartu nama berisi nama pemilik perusahaan ataupun manager perusahaan, lemgkap dengan alamat dan nomor telepon yang diberikan kepada target market dan target audince. Berguna untuk memberikan informasi kepada seseorang yang ingin mengetahui tentang data perusahaan. 2 Kop surat Selain berfungsi sebgai elemen dalam surat menyurat, juga efektif dalam mempromosikan sebuah perusahaan karena terdapat nama atau jasa, lengkap dengan alamat dan nomor telepon. 3 Amplop Amplop sebagai pasangan kertas surat, tempat menaruh kertas surat yang akan dikirim kepihak lain untuk menyampaikan informasi. Amplop memberikan identitas tentang si pengirim surat, juga dapat mempromosikan sebuah perusahaan yang mengirim surat. 4 Nota Nota pada batik Brotoseno berupa lembaran kecil sebagai tanda bukti pembayaran dari produk yang telah dibeli oleh customer. b. Label brand dan harga Label brand dan harga merupakan media cetak yang berisi kejelasan merk dan harga yang tertera pada sebuah item produk yang dijual. c. Packging baju commit to user Packging baju digunakan sebagai tempat kemasan baju sebagian produk yang dijual. d. Paper Bag Sebagai alat bantu pengganti tas, paper bag diberikan kepada pengunjung atau customer yang membeli macam-macam produk dari batik Brotoseno. e. ID-Card Digunakan sebagai penanda atau identitas manager, karyawan, dan pegawai batik Brotoseno. f. Brosur Brosur merupakan lembaran cetakan yang terdiri dari lembaran kertas, biasanya bisa dilipat menjadi dua halaman atau lebih. Brosur dalam perancangan promosi ini nantinya berisi informasi-informasi yang diperlukan oleh khalayak tentang sebagian dari produk batik Brotoseno disertai foto-foto yang mendukung agar menarik perhatian. Brosur dipilih sebagai salah atu media promosi karena bisa menampilkan informasi- informasi dan memiliki mobilitas tinggi sehingga bisa dibawa kemana saja. g. StempelCap Stempel digunakan sebagai cap penanda setiap pembelian atau transakasi yang berlangsung di batik Brotoseno. h. Kaos Seragam Kaos seragam digunakan sebagai seragam karyawan batik Brotoseno. i. Pictogram Digunakan sebagai alat bantu penunjuk arah atau ruang bagi pengunjung untuk mempermudah pelayanan dan fasilitas yang dibutuhkan.

2. Media Lini Bawah below the line dan Media Lini Atas above the line

commit to user a. Billboard Billboard atau lebih dikenal papan reklame, adalah ukuran besar. Poster ukuran besar ini didesain untuk dilihat oleh orang-oran yang melakukan perjalanan dengan kendaraan, maka desain dalam media ini harus mudah dibaca, dan diingat. Pesan harus singkat dan jelas menggunakan huruf yang mudah terbaca dari jarak yang relatif jauh. Keunggulan dari billboard ini adalah sebagai berikut : 1 Jangkauan dari papan ter-segmented 2 Ukuran yang besar memberikan smash impact yang kuat 3 Memiliki kemampuan mengulang iklan yang sama saat iklan mulai dilupakan. 4 Kontinuitas yang baik, karena orang sehari bisa melihat iklan itu dalam beberapa kali. b. Nameboard Nameboard merupakan papan nama yang menunjukkan identitas perusahaan. Nameboard bisa membantu khalayak untuk mengetahui lokasi batik Showroom batik Brotoseno karena dipasang dilokasi perusahaan. c. Directionboard Directionboard merupakan papan penunjuk arah yang membantu khalayak menunjukkan lokasi perusahaan karena dipasang dipinggir jalan yang menuju lokasi batik Brotoseno. d. Iklan Koran Merupakan media iklan cetak yang sangat efektif, karena terbit setiap hari dan beredar di khalayak masyarakat luas. 3. Merchandising commit to user Merupakan media pendukung biasanya berupa hadiah atau souvenir yang dipersiapkan pihak perusahaan saat mengadakan suatu kegiatan. Penulis memilih merchandising yang memilki jenjang waktu yang cukup lama untuk dilihat sehingga efektif digunakan sebagai media promosi dan memilki mobilitas tinggi, antara lain : a. Stiker Stiker dapat dipkih karea memiliki keunggulan, diantaranya adalah 1 Daya tahan lama 2 Penyebarannya luas 3 Bentuknya yang sederhana Stiker ini diberikan kepada pengunjung ditempelkan dibelakang kaca mobil namun diberikan kebebasan kepada pengunjungwisatawan untuk menempelkan stiker tersebut dimana saja. b. Paper bag Sebagai alat bantu pengganti tas, paper bag diberikan kepada pengunjung yang membeli produk dari batik Brotoseno.

4. Interaktif Media

Periklanan interaktif didefinisikan sebagai semua media yang memungkinkan untuk mengendalikan atau tingkat informasi yang ingin diprolehnya dari suatu pesan iklan. Media interaktif yang digunakan adalah web. 5. Souvenir a. Pin Pin ini digunakan sebagai media promosi batik Brotoseno, diberikan cuma- cuma alias gratis kepada pembeli yang membeli produk apapun dari batik Brotoseno. commit to user b. Gantungan Kunci Gantungan kunci diberikan kepada pelanggan secara gratis dari batik Brotoseno setiap pembelian minim Rp 250.000,- c. Kamper pengharum bajupakaian Kamper ini dijual ditempat souvenir Showroom batik Brotoseno kepada pengunjung, yang dapat digunakan sebagai pengharum bajupakaian dan anti ngengat. Agar baju atau pakaian tetap wangi dan awet tahan lama ketika dipakai.

E. Media Placement

Penempatan media adalah faktor penting yang perlu diperhatikan karena akan mempengaruhi hasil akhir sebuah promosi. Media placement merupakan pemilihan lokasi penempatan media promosi agar tujuan informasi dapat tersampaikan dengan tepat dan efektif. Pemilihan media placement yang tidak tepat akan mengakibatkan salah persepsi maasyarakat dan akan menjatuhkan nama produk yang akan ditawarkan. Adapun penempatan media yang dipilh adalah sebagai berikut :

1. Media cetak yang dipilih adalah :

a. Stationary set Stationary set digunakan untuk keperluan perusahaan,baik untuk sarana tuli menulis sekaligus fungsinya dapat digunakansebagai media promosi. b. Brosur 1 Brosur diletakkan didekat pintu masuk dan kasir di Showroom batik Brotoseno. commit to user 2 Brosur diberikan kepada wisatawan yang berwisata ditempat kawasan wisata batik Kliwonan, karena batik Brotoseno merupakan salah satu dari pelopor batik didesa wisata batik Kliwonan. c. Label harga Placement media ini ditempelkan pada setiap produk Batik Brotoseno, berfungsi sebagai label harga produk.

2. Media Lini Bawah below the line dan Media Lini

Atas above the line a. Billboard 1 Di Jl. Raya Solo-Sragen KM 15, tepatnya diperbatasan pintu masuk Sragen. 2 Pintu masuk di Gronong perbatasan Sragen- Karanganyar, yaitu melalui jalan Negara Solo-Sragen. 3 Di alun-alun Sragen b. Nameboard Nameboard merupakan papan nama yang menunjukkan identitas perusahaan. Nameboard dapat membantu khalayak untuk mengetahui lokasi perusahaan batik Brotoseno karena dipasang di lokasi perusahaan yaitu didepan sebelum pintu masuk batik Brotoseno. c. Direction board commit to user Direction board merupakan papan penunjuk arah yang membantu khalayak menunjukkan lokasi perusahaan karena dipasang di pinggir jalan yang menuju lokasi batik Brotoseno. d. Iklan Koran Iklan koran merupakan media iklan cetak yang sangat membantu khalayak, karena selain menunjukkan lokasi juga dapat memberi gambaran sebagian produk yang akan dibeli dan beberapa promosi yang ditawarkan.

3. Merchandising

a. Stiker Stiker ini diberikan kepada pengunjung untuk ditempelkan dibelakang kaca mobil namun diberikan kebebasan kepada pengunjung untuk menempelkan stiker tersebut dimana saja. b. Paper bag Sebagai alat bantu pengganti tas, paper bag, diberikan kepada pengunjung atau customer yang membeli produk- produk yang ditawarkan dari batik Brotoseno,

4. Interaktif media

Website dapat diakses oleh semua orang setiap waktu, dari berbagai daerah, sehingga mempermudah untuk mendapatkan informasi.

5. Souvenir

commit to user Berbagai souvenir dijual di batik Brotoseno, salah satunya adalah : a. Pin b. Gantungan Kunci c. Kamper pengharum baju .

F. Prediksi Biaya

Penetapan anggaran promosi dan periklanan untuk suatu merk atau produk diperlukan agar tujuan promosi dan pemasaran yang diharapkan seperti laba, tingkat penjualan tertentu, atau pangsa pasar dapat tercapai. Rhenald Kasali, 1995:57 Kegiatan promosi membutuhkan biaya yang tidak sedikit, mengingat banyaknya item yang harus di buat. Oleh sebab itu sebaiknya dipilih media yang tepat, efisien dan efektif agar tujuan kegiatan promosi dan pemasaran yang dilakukan dapat berhasil sesuai harapan. Prediksi biaya media promosi harus diperhitungkan dengan anggaran agar tidak membengkak atau melebihi perencanaan semula. Apabila anggaran mengalami perubahan atau keluar dari perencanaan semula, maka jalan terbaik adalah mengutamakan item-item yang dapat menjangkau masyarakat luas. Berikut prediksi biaya yang diperlukan : No. Media Ukuran Jumlah Biaya 1. Iklan Koran 3 kolom 3xminggu Rp 800.000 2. Kartu Nama 9 cmx 5 cm Double side + laminasi 5 box Rp 200.000 3. Kop Surat A4 2 rim Rp 850.000 commit to user 4. Amplop 11 cmx 23 cm 1000 eks Rp 850.000 5. Brosur 28.5 cm x 20 cm double side 1000 eks Rp 850.000 6. Billboard pemasangan ½ th 400 x 600 cm 2 pcs Rp 80.000.000 7. Nameboard 2 m x 1 m 1 buah Rp 1.500.000 8. Directionboard 2 m x 1 m 6 buah Rp 1.200.000 9. Kaos All size 10 buah Rp 500.000 10. Pin D. 5,8 cm 200 pcs Rp 600.000 11. Paper bag 25x 35 cm 1000 pcs Rp 850.000 12. Web 600x800 pixel Rp 5.000.000 13. Gantungan Kunci 7 cm x 2,5 cm 100 buah Rp. 300.000 14. Packging baju 23 x 35 cm 1000 pcs Rp. 1.500.000 15. Nota pembelian 8x14 cm 2 rim Rp 160.000 16. ID-Card 5,5 x 8,5 cm 10 buah Rp. 40.000 17. Pictogram All size 5 buah Rp 100.000 18. Kamper 11 x 14 cm 50 buah Rp 500.000 19. Stiker 7 x 10 cm 50 buah Rp 125.000 Total Rp. 95.925.000 Sumber : 1. Mata Visual, Manahan : Jl. Adi Sucipto 20 B Manahan Solo, Telp. 0271-741901 Petoran : Jl. Petoran 40 Jebres Solo, Telp. 0271-6614200 2. Paperku Co. Jl. Hasanudin No. 14 Purwosari Solo, Telp. 0271-7050580 3. CendanaFOKUS Intermedia offset printing commit to user Jl. Pakel No. 58, Surakarta Jawa Tengah, Telp. 0271722828712152 Fax.0271 722870 4. Hero design, digital printing Kentingan Jebres Surakarta, telp. 0271 6608707944556 5. Dona advertising, digital printing,offset Jl. KH Dewantara No.14 Kentingan Jebres, Surakarta 57126 6. Yura Reklame Jl. Kalilarangan No. 38, Telp. 0271 669547 commit to user 92

BAB V VISUALISASI KARYA

1. Stationary

a. Kartu Nama Tampak Depan Tampak Belakang BahanMedia : Ivory laminasi Doff Ukuran : 5,5 cm x 9 cm Format Desain : Horizontal Typografi : Salina, Harlow Solid Italic, dan Arial Rounded N Ilustrasi : Logo dan grafis Warna : Full Colour Visualisasi : Corel Draw Realisasi : Digital Printing Distribusi : Dipakai oleh pemilik perusahaan dan Shoowroom Batik Brotoseno 92