Bahan Baku Harga Makna dan Filosofi Logo Batik BrotosenoBimosenoWrekodara

commit to user

3. Bahan Baku

Bahan baku kain yang digunakan dalam proses produksi batik Brotoseno adalah kain mori dari jenis primisma serta prima. Jenis primisima digunakan pada batik dengan kualitas tinggi karena kerekatan pori-pori kain yang halus. Sedangkan kain prima digunakan untuk produksi kain dengan harga yang relatif murah. Hal ini dilakukan karena pasar tidak lagi melihat dari segi kualitas, tetapi harga. Namun demikian jenis kain primisma tetap digunakan demi menjaga kualitas dan nama perusahaan, selain juga digunakan sebagai komoditi ekspor. Sedangkan bahan baku pendukung meliputi berbagai jenis canting, lilin malam, screen sablon, malam sablon, berbagai benang, kancing, label atau etiket, zipper, dll.

4. Harga

Tujuan perusahaan menentukan harga guna memberikan harga yang layak pada hasil produksinya agar laku di pasaran dan memperoleh keuntungan sekaligus agar dapat bersaing dengan produk perusahaan lain. Dalam menentukan harga, perusahaan harus mempertimbangkan kemampuan dan daya beli masyarakat. Dalam menentukan harga produk, perusahaan batik Brotoseno menggunakan metode cost plus pricing, yaitu metode yang berdasarkan pada harga pokok produksi ditambah dengan besaran tingkat keuntungan yang diharapkan. Hasil produksi ada bermacam-macam dilihat dari bentuk dan jenisnya seperti, printing, cap, sablon dan tulis. Untuk batik printing harga jual termurah dimulai dari Rp. 30.000 kemeja - keatas, batik cap dijual dari harga Rp 75.000- commit to user keatas, batik sablon dimulai dari harga Rp 100.000-keatas, dan batik tulis dipasang dengan harga mulai dari Rp 300.000-keatas. Harga tersebut untuk harga pakaian jadi, sedangkan batik tulis asli jarit bisa mencapai harga jutaan tergantung warna dan motifnya.

5. Makna dan Filosofi Logo Batik BrotosenoBimosenoWrekodara

Gambar 3.11 Logo Batik Brotoseno BrotosenoBimosenoWrekodara merupakan sebuah nama yang diambil dari pewayangan. Ia adalah seorang tokoh yang populer dalam khazanah pewayangan Jawa dan termasuk Pandawa kedua, putra dari Prabu Pandu. Brotoseno disebut juga Bimoseno dan Bajusuta, sebagai putra angkat Betara Baju. Setelah dewasa ia bernama Wrekodara, bertahta di Djodipati sebagai ksatria besar, jalah ksatria sebagai raja. BrotosenoBimosenoWrekodara memiliki senjata ampuh yaitu kuku, yang terkenal dengan sebutan Kuku Ponconoko. Tajamnya Kuku Ponconoko setara dengan tajamnya 7 kali tajam pisau cukur baru. Dari seluruh Pandawa, BrotosenoBimosenoWrekodara yang paling dibenci oleh Kurawa, karena memiliki tubuh yang paling kuat diantara Pandawa dan Kurawa. Dia mampu mengalahkan Duryodhana dan Kurawa lainnya. commit to user Memiliki sifat gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh dan jujur, serta menganggap semua orang sama derajatnya. Untuk itu, mengapa perusahaan ini menggunakan simbol dan headline Brotoseno. Diharapkan dengan menggunakan simbol tersebut mampu membangun image yang sama dengan makna nama tersebut. Yaitu, berani bersaing dengan sehat, teguh dalam menjalankan misi dan visi perusahaan, kuat tidak mudah rapuh karena produksinya menggunakan kain yang berkualitas, primisima. Tabah dalam menghadapi krisis global, dengan tetap melestarikan kebudayaan. Patuh dan jujur dalam berkomitmen demi kemajuan perusahaan Batik Brotoseno. Tagline “ Paduan Kreasi Seni dan Budaya” memilki makna yaitu, memadukan kreatifitas dalam berseni yang merupakan pelestarian budaya bangsa agar semakin berkembang.

C. Data Pemasaran