36
meliputi: kepercayaan diri dalam menghadapi tugas yang menantang self- efficacy; memiliki atribusi yang positif atas kesuksesan baik di masa kini
maupun masa depan optimism; memiliki sasaran dan keterarahan dalam mencapai tujuan hope; mampu bertahan ketika mengalami kesulitan dan
bangkit kembali mencapai kesuksesan resiliency. Berdasarkan uraian di atas, maka pengertian dari modal psikologis
adalah serangkaian faktor psikologis positif yang mempengaruhi seseorang dalam mengembangkan potensi dirinya.
2. Latar Belakang Munculnya Modal Psikologis
Munculnya modal psikologis berawal dari pembahasan mengenai Positive Organizational Behavior POB, yaitu studi dan aplikasi
mengenai kekuatan sumber daya positif dan kapasitas psikologis yang dapat diukur, dikembangkan, dan diatur demi perkembangan perfomansi di
tempat kerja. Luthans, 2002. Kapasitas psikologis yang dimaksud berbeda dengan traits yang kerap dianggap bersifat menetap dan genetik,
namun cenderung lebih elastis sehingga dapat mengalami perubahan sepanjang masa hidup seseorang tergantung pada faktor situasional, seperti
pengaruh perubahan-perubahan tertentu dalam hidup atau pengalaman menjalani psikoterapi yang ekstensif Avolio Luthans, 2006; Linley
Joseph, 2004. Sehingga dapat dikatakan bahwa sumber daya positif maupun kapasitas psikologis individu dapat ditingkatkan melalui program-
Universitas Sumatera Utara
37
program pelatihan yang relatif singkat, seperti on-the-job activities, microinterventions Luthans, Avey, et al., 2006.
POB dikemukakan sebagai salah satu pendekatan yang diciptakan dengan tujuan untuk merubah teori perilaku organisasi tradisional yang
sebagian besarnya menekankan pada pembahasan mengenai pemimpin yang tidak efektif, stress dan konflik, sikap dan perilaku disfungsional dan
sebagainya. Pendekatan tradisional mengarahkan pada cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak dari hal-hal yang bersifat negatif
yang akhirnya kurang memberikan kontribusi pemahaman mengenai cara memanfaatkan sumber daya positif yang ada untuk memperbaiki keadaan.
Akibatnya, hasil yang dapat diperoleh dari pendekatan tradisional hanya mampu memberikan solusi bagi organisasi beserta anggotanya yang
berguna cukup untuk mempertahankan performansi rata-rata selama jangka waktu tertentu. Sedangkan di masa kini performansi yang hanya di
ambang rata-rata tidak lagi memadai untuk berada di lingkungan yang sangat kompetitif Avolio Luthans, 2006. Berdasarkan alasan tersebut
maka muncullah pendekatan bersifat positivistik yang berusaha menggali dan meningkatkan sumber daya positif yang dimiliki individu, yang
kemudian dikenal dengan modal psikologis.
3. Dimensi Modal Psikologis