B. Masa Remaja 1. Defenisi Remaja
Remaja dalam arti adolescene inggris berasal dari kata lain adolescere yang artinya tumbuh kearah kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah bukan hanya kematangan
fisik saja, tetapi juga kematangan sosial psikologis. Masa remaja adalah mas transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Yani Widyastuti dan kawan-kawan
,2009 Menurut Mappiare, Remaja adalah suatu usia dimana individu menjadi terintegrasi ke
dalam masyarakat dewasa, suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya berada dibawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar.
Mohammad Ali,2011
2. Tahap Perkembangan Remaja
Menurut Ns. Ratna Aryani,S.Kep. 2010 Dalam Proses penyusuaian diri menuju kedewasaan, ada tiga tahap perkembangan remaja yaitu
a. Masa remaja awal
Pada tahapan ini, remaja mulai berfokus pada pengambilan keputusan, baik di dalam rumah ataupun di sekolah. Remaja mulai menunjukan cara berfikir logis, sehingga sering
menanyakan kewenangan dan standar di masyarakat maupun di sekolah. Remaja juga mulai menggunakan istilah-istilah sendiri dan mempunyai pandangan, seperti : olahraga yang
lebih baik untuk bermain, memilih kelompok bergaul, pribadi seperti apa yang diinginkan, dan mengenal cara untuk berpenampilan menarik.
b. Masa remaja menengah Pada tahapan ini terjadi peningkatan interaksi dengan kelompok, sehingga tidak
selalu tergantung pada keluarga dan terjadi eksplorasi seksual. Dengan menggunakan
Universitas Sumatera Utara
pengalaman dan pemikiran yang lebih kompleks, pada tahap ini remaja sering mengajukan pertanyaan, menganilisis secaera menyeluruh, dan berfikiran tentang bagaimana cara
mengembangkan identitas “Siapa saya?”Pada masa ini remaja juga mualai mempertimbangkan kemungkinan masa depan, tujuan, dan membuat rencana sendiri.
c. Masa remaja akhir Pada tahap ini remaja lebih berkonsentrasi pada rencana yang akan datang dan
meningkatkan pergaulan. Selama masa remaja akhir, proses berfikir secara kompleks digunakan untuk memfokuskan diri masalah – masalah idealisme, toleransi, keputusan
untuk karier dan pekerjaan, serta peran orang dewasa dalam masyarakat.
3. Gender dan Peran Gender
1. Defenisi Gender dan Peran Gender
Gender adalah perbedaan peran, fungsi, tannggung jawab antara laki-laki dan perempuan yang dibentuk, dibuat, dan di kontruksi oleh masyarakat dan dapat berubah
sesuai dengan perkembangan zaman akibat konstruksi sosial, Yani Widyastuti,dkk, 2009. Peran gender adalah seseorang yang diharapkan oleh masyarakat untuk bertingkah
dan berperilaku menurut jenis kelaminnya laki-laki dan perempuan. Sebagai contoh, perempuan seharusnya menjadi ibu dan tinggal dirumah untuk mengurus anak, dan suami
seharusnya menjadi menjadi ayah dan mencari nafkah untuk keluarga. Eva Ellya, 2010.
2. Defenisi Kesetaraan Gender