Metode Pembelajaran Group Investigation

d Dapat meningkatkan kerjasama diantara siswa, sebab dalam pembelajarannya siswa diberikan kesempatn untuk berdiskusi dalam suatu kelompok. e Dengan adanya pertanyaan model kuis akan dapat meningkatkan semangat untuk menjawab pertanyaan yang diajkan. f Dapat mengetahui kemampuan siswa dalam menyerap materi ajar, sebab guru memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa, dan sebelum kesimpulan diambil guru terlebih dahulu melakukan evaluasi pembelajaran. 2 Kekurangan Metode Pembelajaran STAD Sedangkan yang menjadi kekurangan model pembelajaran STAD yaitu: a Tidak mudah bagi guru dalam menentukan kelompok yang heterogen b Karena kelompok ini bersifat heterogen, maka adanya ketidakcocokan diantara siswa dalam satu elompok, sebab siswa yang lemah merasa minder ketika digabungkan dengan siswa yang kuat. Atau adanya siswa yang merasa tidak pas, jika ia digabungkan dengan yang dianggapnya bertentangan dengannya c Dalam diskusi adakalanya hanya dikerjakan oleh beberapa siswa saja,sementara yang lainnya hanya sekedar pelengkap saja d Dalam evaluasi seringkali siswa mencontek dari temannya sehingga tidak murni berdasarkan kemampuannya sendiri

4. Metode Pembelajaran Group Investigation

Model ini berasal dari John Dewey 1970, diperbaharui dan diteliti oleh Shlomo dan Yael Sharan dari Universitas Tel Aviv, serta Rachel-lazarowitz di Israel. Pembelajaran model group investigation adalah model pembelajaran dengan Universitas Sumatera Utara membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5 atau 6 mahasiswa yang heterogen, dimana kelompok mahasiswa memilih topik untuk diselidiki, melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yang dipilih dan mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas. Kelompok dapat dibentuk dengan mempertimbangkan keakraban persahabatan atau minat yang sama dalam topik tertentu Jauhari, 2011. Sharan, dkk 1984, dalam Trianto, 2011, hal. 80 membagi langkah-langkah pelaksanaan model GroupInvestigationmeliputi enam fase : a. Memilih topik Mahasiswa memilih subtopik khusus di dalam suatu daerah masalah umum yang biasanya diterapkan oleh guru. Selanjutnya mahasiswa diorganisasikan menjadi dua sampai enam anggota tiap kelompok menjadi kelompok kelompok yang berorientasi tugas. Komposisi kelompok hendaknya heterogen secara akademis maupun etnis. b. Perencanaan kooperatif Mahasiswa dan guru merencanakan prosedur pembelajaran, tugas dan tujuan khusus yang konsisten dengan subtopik yang telah dipilih pada tahap pertama. c. Implementasi Mahasiswa menerapkan rencana yang telah mereka kembangkan di dalam tahap kedua. Kegiatan pembelajaran hendaknya melibatkan ragam aktivitas dan keterampilan yang luas dan hendaknya mengarahkan mahasiswa kepada jenis- jenis sumber belajar yang berbeda baik di dalam atau di luar sekolah. Guru secara ketat mengikuti kemajuan tiap kelompok dan menawarkan bantuan bila diperlukan. Universitas Sumatera Utara d. Analisis dan sintesis Mahasiswa menganalisis dan menyintesis informasi yang diperoleh pada tahap ketiga dan merencanakan informasi tersebut diringkas dan disajikan dengan cara menarik dan dipresentasikan ke seluruh kelas. e. Presentasi hasil final Beberapa atau semua kelompok menyajikan hasil penyelidikan dengan cara menarik kepada seluruh kelas, dengan tujuan mahasiswa lain saling terlibat satu sama lain dalam pekerjaan mereka dan memperoleh perspektif luas pada topik itu. Presentasikan dikoordinasi guru. f. Evaluasi Guru mengevaluasi tiap kontribusi kelompok terhadap kerja kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi yang dilakukan dapat berupa penilaian individual atau kelompok. Menurut Slavin 2005, Implementasi Group investigation adalah sebagai berikut: Tahap 1 : Mengidentifikasikan topic dan mengatur murid ke dalam kelompok • Para siswa memiliki beberapa sumber, mengusulkan sejumlah topic, dan mengkategorikan saran-saran • Para siswa bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topic yang telah mereka pilih • Komposisi kelompok didasarkan pada keterkaitan siswa dan harus bersifat heterogen • Guru membantu dalam pengumpulan informasi dan memfasilitasi pengaturan. Universitas Sumatera Utara Tahap 2: Merencanakan tugas yang akan dipelajari • Para siswa merencanakan bersama mengenai : Apa yang kita pelajari ? Bagaimana kita mempelajarinya ? siapa melakukan apa ? pembagian tugas Untuk tujuan atau kepentingan apa kita menginvestigasi topic ini ? Tahap 3 : Melaksanakan investigasi • Para siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat kesimpulan • Tiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha-usaha yang dilakukan kelompoknya • Para siswa saling bertukar, berdiskusi, mengklarifikasi, dan mensisntesis semua gagasan Tahap 4 : Menyiapkan laporan akhir • Anggota kelompok menentukan pesan-pesan esensial dari proyek mereka • Anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan, dan bagaimana mereka akan membuat presentasi mereka • Wakil-wakil kelompok membentuk sebuah panitia acara untuk mengkoordinasikan rencana presentasi Tahap 5 : Mempresentasikan laporan akhir • Presentasi yang dibuat untuk seluruh kelas dalam berbagai macam bentuk • Bagian presentasi tersebut harus dapat melibatkan pendengarannya secara aktif • Para pendengar tersebut mengevaluasi kejelasan dan penampilan presentasi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya oleh seluruh anggota kelas. Universitas Sumatera Utara Tahap 6 : Evaluasi • Para siswa saling memberikan umpan balik mengenai topic tersebut, mengenai tugas yang telah mereka kerjakan, mengenai keefektifan pengalaman-pengalaman mereka • Guru dan murid berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran siswa • Penilaian atas pembelajaran harus mengevaluasi pemikiran paling tinggi. Menurut Istarani 2012 ada kelebihan dan kekurangan pembelajaran group investigation :

1. Kelebihan pembelajaran Group Investigation