Definisi Fungsi MicroRNA MiRNA

lain dalam menilai prognosis yang bersifat kuantitatif dan memiliki reproduksibilitas cukup tinggi sehingga dapat melengkapi pemeriksaan grade histopatologis. Berbagai penelitian saat ini mengenai mekanisme molekular yang mendasari atau mempengaruhi terjadinya kanker payudara, telah memberikan petunjuk adanya molekular baru yang mungkin berpotensi sebagai biomarker baik untuk diagnosis awal, prognosis, maupun untuk target terapi Heneghan, 2012. Fokus penelitian semakin berkembang mengarah pada RNA non coding, sebagai regulator utama genom manusia dan berperan di banyak jenis penyakit pada manusia Ardekani and Naeini, 2010. Salah satu jenis RNA non coding adalah miRNA.

2.2 MicroRNA MiRNA

2.2.1 Definisi

MiRNA merupakan kelompok RNA endogen non-coding, pendek ± 22 nukleotida, yang memiliki peran penting sebagai regulator ekspresi gen, melalui targetnya pada mRNA dengan cara degradasi atau menghambat translasi mRNA Bartel, 2004. Gen miRNA awalnya ditemukan oleh Lee et al 1993, dan diiidentifikasi sebagai gen lin-4 pada C. elegans, akibat adanya mutasi berupa hilangnya fungsi yang menyebabkan defek pada tahap perkembangan larva cacing. Dua transkrip lin-4 yang pendek, terdiri dari 22-61 nukleotida, berhasil diidentifikasi pada C. elegans. Kedua transkrip ini ternyata memiliki sekuensi komplementer dengan sekuensi 3’ UTR mRNA lin-14. Muncul dugaan bahwa lin-4 dapat meregulasi Universitas Sumatera Utara lin-14 regulasi negatif melalui interaksi RNA-antisense RNA. Sehingga protein lin- 14 menurun dan mengganggu perkembangan larva cacing Lee et al, 1993. Lagos-Quintana et al di tahun 2001 berhasil mengidentifikasi 21 miRNA pada manusia, dan berbagai miRNA ini disingkat sebagai miR-1 sampai miR-33. Agar dapat berfungsi, miRNA harus diko-ekspresikan dengan targetnya yaitu mRNA Lagos-Quintana et al, 2001.

2.2.2 Fungsi

MiRNA bekerja pada target mRNA secara spesifik, melalui interaksi komplementer antisense di daerah 3’ UTR untranslated regions Bartel, 2004. Satu miRNA dapat meregulasi beberapa mRNA, dan satu mRNA dapat menjadi target beberapa miRNA yang berbeda-beda Fu et al, 2011. Satu miRNA dapat memiliki sejumlah besar target sehingga mempengaruhi ratusan ekspresi protein Calin and Croce, 2006; Cho, 2007; Ostad and Parsa, 2011. MiRNA terlibat di berbagai proses selular, antara lain perkembangan, proliferasi sel, diferensiasi sel, dan apoptosis Ambros, 2004; Croce and Galin, 2005; Esquela and Slack, 2006. MiRNA juga memiliki peran pada siklus sel, baik dalam hal represi maupun aktivasi, melalui: a. Di saat sel berproliferasi, miRNA menekan translasi, b. Pada saat sel istirahat, miRNA memperantarai aktivasi Vasudevan et al, 2007. Universitas Sumatera Utara

2.2.3 Biogenesis