Analisis Deskriptif HASIL DAN PEMBAHASAN

50 No Nama Kantor Akuntan Publik Alamat Kota Akt. 10 KAP Rachmad Wahyudi Jl. Dr. Cipto Mangun- kusumo No. 3A Solo 11 KAP Wartono Jl. Sumanhudi No. 121 Solo 12 KAP Drs. Oetoet Wibowo Jl. Adiyaksa No. 211 Purwokerto Pengiriman kuesioner disertai dengan follow up secara langsung agar didapat responden yang relatif banyak guna keperluan analisis. Dengan demikian, tingkat pengembalian kuesioner response rate adalah sebesar 140180 = 77,78 dan tingkat pengembalian kuesioner yang digunakan usable response rate adalah sebesar 131140 = 93,57. Tingkat pengembalian kuesioner ini dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Tingkat Pengembalian Kuesioner Keterangan Jumlah Kuesioner yang dikirim 180 100 Kuesioner yang tidak kembali 40 22,22 Kuesioner yang kembali 140 77,78 Pengisian kuesioner tidak lengkap 9 6,42 Kuesioner yang dapat diolah 131 93,57 Sumber: Data primer diolah, 2009

4.2 Analisis Deskriptif

Identitas responden yang diungkap dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, umur responden, pendidikan terakhir, jabatan, lama kerja di KAP, jumlah pekerjaan per bulan dan pendapatan per bulan. Rincian selengkapnya ditampilkan pada Tabel 4.3 di bawah ini: 51 Tabel 4.3 Deskripsi Responden Deskripsi Frekuensi Jenis Kelamin Pria 71 54,2 Wanita 60 45,8 Total 131 100,0 Umur 25 36 27,5 25 - 30 34 26,0 31 - 35 33 25,2 36 - 40 19 14,5 40 9 6,9 Total 131 100,0 Pendidikan D3 16 12,2 S1 92 70,23 S2 23 17,6 Total 131 100,0 Jabatan Junior 76 58,0 Senior 55 42,0 Total 131 100,00 Lama Kerja di KAP 3 53 40,5 3 - 6 52 39,7 7 - 9 9 6,9 10 - 12 4 3,1 12 13 9,9 Total 131 100,00 Pekerjaan tiap bulan 2 25 19,1 2 - 3 87 66,4 3 19 14,5 Total 131 100,0 Pendapatan tiap bulan 700 rb 22 16,8 700 rb - 1,25 jt 85 64,9 1,25 - 1,75 jt 20 15,3 1,75 jt 4 3,1 Total 131 100,0 Sumber: Data primer diolah, 2009 Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa terdapat 71 responden 54,2 berjenis kelamin pria dan 60 responden 45,8 berjenis kelamin wanita. Responden pria dalam penelitian ini lebih banyak dari pada responden 52 wanita, meskipun selisihnya tidak terlalu banyak. Berdasarkan usia, tampak bahwa sebagian besar responden mempunyai usia di bawah 25 tahun yaitu sebanyak 36 responden 27,5 dan yang paling sedikit adalah responden yang berusia di atas 40 tahun yaitu hanya 9 responden 6,9. Sebagian besar responden mempunyai tingkat pendidikan sampai dengan S1 yaitu sebanyak 92 responden 70.23 dan yang paling sedikit adalah responden yang berpendidikan D3 yaitu sebanyak 16 responden 12,2. Jumlah responden pada jabatan Junior Auditor yaitu sebanyak 76 responden 58,0 dan pada jabatan senior auditor sebanyak 55 responden 42,0. Lama responden bekerja pada KAP paling banyak adalah di bawah 3 tahun yaitu sebanyak 53 responden 40,5 dan yang paling sedikit adalah responden yang telah bekerja di KAP antara 6 tahun sampai dengan 12 tahun yaitu sebanyak 4 responden 3,1. Jumlah pekerjaan yang ditangani oleh masing-masing auditor terbanyak adalah 2–3 yaitu sebanyak 87 responden 66,4 dan yang paling sedikit adalah responden dengan pekerjaan di atas 3 per bulan yaitu sebanyak 19 responden 14,5. Dalam hal pendapatan, maka sebagian besar responden mempunyai pendapatan rata-rata per bulan adalah sebanyak antara Rp.700.000,00 sampai dengan Rp.1.240.000,00 yaitu sebanyak 85 responden 64,9 dan yang paling sedikit adalah responden dengan pendapatan di atas Rp.1.750.000,00 yaitu sebanyak 4 responden 3,1. Tabel 4.4 menunjukkan analisis deskriptif tanggapan responden penelitian pada masing-masing indikator pertanyaan kuesioner: 53 Tabel 4.4 Deskripsi Tanggapan Responden Variabel N Minimum Maximum Mean Median Std. Deviation Role Conflict 131 5.00 25.00 15.5344 15 3.12631 Role Ambiguity 131 6.00 24.00 14.7405 15 3.36175 Role Overload 131 3.00 15.00 8.3893 8 2.19990 Kepuasan Kerja 131 8.00 24.00 16.7634 17 3.11283 Komitmen Organisasi 131 10.00 34.00 23.3053 24 4.68203 Sumber: Data primer diolah, 2009 Skala likert yang digunakan adalah antara 1 sampai dengan 5 sehingga dengan menggunakan 5 indikator pada variabel role conflict nilai minimal yang mungkin adalah 5 dan yang maksimal adalah 25 dengan nilai tengah teoritis 15. Tanggapan responden memberikan nilai antara 5 sampai dengan 25 dengan rata-rata 15,53 dan standar deviasi sebesar 3,126 dan median 15. Tanggapan responden menunjukkan bahwa role confict dalam diri responden relatif sedang karena nilai rata-rata dan median mendekati nilai tengah teoritisnya. Variabel role ambiguity mempunyai nilai antara 6 sampai dengan 24 dengan rata-rata 14,74 dan standar deviasi sebesar 3,362 di mana nilai median adalah sebesar 15. Dengan menggunakan 5 indikator maka nilai tengah teoritis adalah 15. Tanggapan responden menunjukkan bahwa role ambiguity dalam diri responden relatif sedang karena nilai rata-rata dan nilai mediannya dekat dengan nilai tengah teoritis. Variabel role overload mempunyai nilai antara 3 sampai dengan 15 dengan rata-rata 8,389 dan standar deviasi sebesar 2,1999 di mana nilai median adalah sebesar 8. Dengan menggunakan 3 indikator maka nilai tengah 54 teoritis adalah 9. Tanggapan responden menunjukkan bahwa role overload dalam diri responden relatif sedang karena nilai rata-rata dan nilai mediannya dekat dengan nilai tengah teoritis. Variabel kepuasan kerja mempunyai nilai antara 8 sampai dengan 24 dengan rata-rata 16,763 dan standar deviasi sebesar 3,113 di mana nilai median adalah sebesar 17,00. Dengan menggunakan 5 indikator maka nilai tengah teoritis adalah 15. Tanggapan responden menunjukkan bahwa kepuasan kerja dalam diri responden relatif tinggi karena nilai rata-rata dan nilai mediannya di atas dengan nilai tengah teoritis. Variabel komitmen organisasi mempunyai nilai antara 10 sampai dengan 34 dengan rata-rata 23,305 dan standar deviasi sebesar 4,682 di mana nilai median adalah sebesar 24,00. Tampak bahwa nilai rata-rata komitmen organisasi dan nilai median di atas nilai tengah teoritis yaitu sebesar 21. Langkah berikutnya adalah melihat normalitas dari masing-masing indikator penelitian. Justifikasi normal atau tidaknya suatu variabel dilihat dari P- value dimana distribusi normal ditunjukkan dengan nilai di atas 0,05. Perhitungan dilakukan dengan PRELIS pada program LISREL yang hasilnya ditampilkan pada Tabel 4.5 di bawah ini. Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai P-value untuk indikator variabel manifest penelitian di atas 0,05 selain RC5 dan RO3 yang menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal. Berikut adalah hasil pengujian normalitas dengan menggunakan PRELIS pada LISREL: 55 Tabel 4.5 Normalitas Data Skewness Kurtosis Skewness dan Kurtosis Variabel Z-Score P-Value Z-Score P-Value Chi- Square P-Value RC1 -0.183 0.854 0.634 0.526 0.436 0.804 RC2 -0.459 0.646 0.645 0.519 0.627 0.731 RC3 -0.659 0.510 1.181 0.237 1.830 0.400 RC4 -0.921 0.357 1.796 0.073 4.073 0.131 RC5 2.439 0.015 2.157 0.031 10.602 0.005 RA1 -1.116 0.265 -0.588 0.556 1.591 0.451 RA2 -0.737 0.461 0.050 0.960 0.546 0.761 RA3 -0.470 0.639 1.101 0.271 1.433 0.489 RA4 1.418 0.156 0.589 0.556 2.359 0.307 RA5 0.656 0.512 0.612 0.541 0.805 0.669 RO1 1.880 0.060 0.840 0.401 4.241 0.120 RO2 1.301 0.193 -0.018 0.986 1.692 0.429 RO3 3.299 0.001 2.252 0.024 15.953 0.000 KK1 -0.146 0.884 -0.636 0.525 0.425 0.808 KK2 -0.141 0.888 -0.674 0.500 0.475 0.789 KK3 -0.957 0.339 0.143 0.886 0.936 0.626 KK4 -0.337 0.736 0.308 0.758 0.208 0.901 KK5 1.485 0.138 -0.336 0.737 2.318 0.314 KO1 -0.265 0.791 -0.185 0.853 0.105 0.949 KO2 0.199 0.843 0.913 0.361 0.873 0.646 KO3 -1.263 0.206 0.843 0.399 2.307 0.316 KO4 0.355 0.722 0.502 0.616 0.378 0.828 KO5 -1.389 0.165 1.146 0.252 3.243 0.198 KO6 1.012 0.312 0.602 0.547 1.387 0.500 KO7 1.190 0.234 0.555 0.579 1.724 0.422 Sumber: Data primer diolah, 2009 Asumsi normalitas pada SEM lebih kepada asumsi multivariat yaitu sebagai berikut: 56 Tabel 4.6 Normalitas Data Multivariate Skewness Kurtosis Skewness dan Kurtosis Value Z-Score P-value Value Z-Score P-Value Chi- Square P-Value 130.24 -1.066 0.287 1.638 0.305 0.761 1.229 0.541 Sumber: Data primer diolah, 2009 Tabel 4.6 menunjukkan bahwa signifikansi untuk skewness adalah 0,287; untuk kurtosis 0,761 dan untuk chi square adalah sebesar 0,541 yang semuanya di atas 0,05. Berarti asumsi normalitas secara multivariate telah terpenuhi pada data dan analisis SEM dapat dilakukan. Selain normalitas data, prasyarat untuk melakukan uji hipotesis adalah uji multikoleniaritas. Asumsi multicollinearity mengharuskan tidak adanya korelasi yang sempurna atau besar diantara variabel-variabel independen. Nilai korelasi antara variabel independen yang tidak diperbolehkan adalah 0,9 atau lebih Hair et. al., 1995 dalam Murtiasri dan Ghozali 2006. Covariance matrix of independent variables menunjukkan tidak terjadinya multikoleniaritas antara variabel independen, karena korelasi antar variabel independen 0,9. Covariance Matrix of Independent Variables RC RA RO -------- -------- -------- RC 0.46 0.07 6.18 RA 0.17 0.54 0.05 0.09 3.24 5.81 57 RO 0.20 0.15 0.51 0.05 0.05 0.09 3.81 2.73 5.94 Kovarian matrik diatas menunjukkan bahwa variabel eksogen tidak ada yang memiliki korelasi yang besar diatas 0,9, sehingga antara variabel independen tidak terjadi multikoleniaritas. Korelasi antara role conflict dengan role ambiguity sebesar 0,17. Korelasi antara role conflict dengan role overload sebesar 0,20 dan korelasi antara role ambiguity dengan role overload sebesar 0,15.

4.3 Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh komitmen organisasi dan komitmen profesional terhadap kepuasan kerja akutan publik dengan sikap perubahan sebagai variabel intervening : studi empiris pada kantor akuntan publik di dki jakarta

0 11 181

PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Survey pada Auditor pada KAP Wilayah Jawa Tengah).

0 0 8

PENGARUH KOMITMEN AUDITOR TERHADAP KEPUASAN KERJA: MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Survey pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta).

0 0 7

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA AKUNTAN PUBLIK DENGAN TEKANAN PERAN DALAM Pengaruh komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja akuntan publik dengan tekanan peran dalam pekerjaan sebagai variabel moderating (survei pada kap di suraka

0 0 16

PENGARUH KOMITMEN AUDITOR TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PENGARUH KOMITMEN AUDITOR TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Survey Pada Kantor Akuntan Publik Di Surakarta Dan Yogyakarta).

0 2 12

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI SEBAGAI PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Survey Pada Kantor Akuntan Publik di Karesidenan Surakarta dan Yogyakarta).

0 1 6

Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Akuntan Publik dengan ROle Stress sebagai Variabel Moderating (survey pada Kantor Akuntan Publik Drs. Bambang Budi Tresno).

0 1 25

(ABSTRAK) PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR: MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang).

0 0 2

PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR: MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang.

0 3 160

(ABSTRAK) PENGARUH ROLE STRESSOR TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI JAWA TENGAH.

0 0 1