Lokasi dan Waktu Penelitian Variabel dan Definisi Operasional .1 Variabel Analisis Univariat

2 2 1 d P P Z n a − × = BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survei dengan pendekatan cross sectional adalah merupakan penelitian dimana mencari pengaruh antara variabel bebas pengetahuan, sikap, tersedianya kaca mata pelindung, perilaku pemilikmanager, bagian Balai K3 dengan variabel terikat penggunaan alat pelindung diri dengan pengukuran atau pengamatan dilakukan pada waktu yang bersamaan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Medan Kota tahun 2013. Alasan pemilihan lokasi dilakukan atas pertimbangan adanya kasus trauma mata pada tahun 2012 sebanyak 40 orang. Penelitian ini pada bulan Mei 2013. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja las karbit yang bekerja pada bengkel las di Kecamatan Medan Kota Pemerintah Kota Medan.

3.3.2 Sampel

Menurut Kasjono dan Kristiawan 2009, Penentuan perkiraan besar sampel n untuk studi Cross Sectional adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Universita Sumatera Utara Keterangan: P = Proporsi atau Prevalensi jika tidak diketahui, gunakan P = 50 Z α2 d = Presisi absolut yang diinginkan d = 0,1 = Distribusi nilai Z pada tingkat kemaknaan α = 0,95 n = Besar sampel yang dibutuhkan jadi besar sampel dalam penelitian ini adalah : 3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara langsung langsung dengan responden dengan menggunakan kuesioner yaitu telah disusun berdasarkan variabel independen pengetahuan, sikap, ketersediaan kaca mata pelindung, perilaku pemilik bengkel las, Balai K3 Disnakertrans Kota Medan dan variabel dependen adalah pengguanaan Alat Pelindung diri pada penderita trauma mata.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari laporan-laporan, catatan atau dokumen dari Dinas Kesehatan Pemerintahan Kota Medan dan dari data Puskesmas Medan Kota yang berhubungan dengan penelitian. 2 1 , 5 , 5 , 96 , 1 × × = n 49 = n Universita Sumatera Utara

3.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

Berdasarkan pendapat Machfoedz 2010, disimpulkan bahwa Uji validitas kuesioner dengan menggunakan uji Korelasi Product Moment. Teknik ini bertujuan untuk menguji apakah tiap item pertanyaan dalam kuesioner benar-benar dapat mengukur faktor yang akan diukur dan konsisten menyatakan hasil ukur, dengan ketentuan jika nilai r hitung r tabel Nilai r , maka dinyatakan valid atau sebaliknya. tabel 1. Nilai r hitung ≥ 0,361 dikatakan valid untuk 30 responden yang diuji coba adalah sebesar 0,361, ketentuan kuesioner dikatakan pada penelitian ini, jika : 2. Nilai r hitung 0,361 dikatakan tidak valid Berdasarkan pendapat Azwar 2005, dapat disimpulkan bahwa Uji Reliabilitas dengan menggunakan uji Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis ketepatan suatu alat ukur dengan ketentuan, jika r alpha r tabel maka dinyatakan reliabel atau sebaliknya. Nilai r tabel Pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner direncanakan pada 30 pekerja las karbit di wilayah Kecamatan Medan Maimun. untuk reliabilitas adalah 0,6. Tabel 3.1 di bawah menunjukkan nilai Corrected item-Total correlation r hitung lebih besar dari r tabel yang besarnya 0,361, artinya kedelapan pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pengetahuan semuanya valid. Nilai Cronbach’s Alpha adalah 0,852 yaitu lebih besar dari 0,6. Berarti kedelapan pertanyaan tersebut dinyatakan reliabel sebagai alat ukur. Universita Sumatera Utara Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Pengetahuan Variabel Pengetahuan o Pertanyaan Corrected item-Total correlation Ha sil Uji Trauma mata adalah rusaknya jaringan pada bola mata yang disebabkan... 0,511 Val id Percikan api dan serpihan besi dari las karbit yang mengenai mata adalah... 0,416 Val id Terkena cahaya yang dari alat las karbit bisa menyebabkan... 0,827 Val id Akibat dari trauma mata adalah... 0,370 Val id Jenis Kaca mata pelindung yang digunakan... 0,475 Val id Penggunaan kaca mata pelindung... 0,610 Val id Pencegahan kerusakan mata bisa dilakukan dengan menggunakan... 0,827 Val id Cahaya yang dihasilkan oleh las karbit... 0,700 Val id Cronbach’s Alpha = 0,852 Tabel 3.2 di bawah menunjukkan nilai Corrected item-Total correlation r hitung lebih besar dari r tabel yang besarnya 0,361, artinya keenam pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel sikap semuanya valid. Nilai Cronbach’s Alpha adalah 0,842 yaitu lebih besar dari 0,6. Berarti keenam pertanyaan tersebut dinyatakan reliabel sebagai alat ukur. Universita Sumatera Utara Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Sikap Variabel Sikap o Pertanyaan Corrected item-Total correlation H asil Uji Kaca mata pelindung harus selalu digunakan pada saat bekerja. 0,508 V alid Kaca mata pelindung harus dipakai oleh setiap pekerja las karbit tanpa kecuali 0,582 V alid Kaca mata pelindung tidak hanya bagi orang-orang yang matanya tidak tahan terhadap cahaya 0,510 V alid Menggunakan kaca pelindung sangat menganggu saat bekerja. 0,863 V alid Kaca mata pelindung hanya dipakai pada saat bekerja untuk las karbit saja. 0,802 V alid Tidak perlu menggunakan kaca mata pelindung karena serpihan besi tidak akan mengenai bola mata 0,802 V alid Cronbach’s Alpha = 0,842 Tabel 3.3 di bawah menunjukkan nilai Corrected item-Total correlation r hitung lebih besar dari r tabel yang besarnya 0,361, artinya keempat pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel perilaku pemilik bengkel las semuanya valid. Nilai Cronbach’s Alpha adalah 0,871 yaitu lebih besar dari 0,6. Berarti keempat pertanyaan tersebut dinyatakan reliabel sebagai alat ukur. Universita Sumatera Utara Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Perilaku Pemilik Bengkel Las Variabel Perilaku Pemilik Bengkel Las No Pertanyaan n Corrected item- Total correlation Hasil Uji 1 Pemilik bengkel las menyediakan kaca mata pelindung untuk setiap pekerja 30 0,802 Valid 2 Pemilik bengkel las menjelaskaan pentingnya penggunaan kaca mata pelindung 30 0,485 Valid 3 Pemilik bengkel las memberi peringatan bagi pekerja yang tidak menggunakan kaca mata pelindung 30 0,802 Valid 4 Pemilik bengkel las memberikan sanksi pada pekerja yang tidak menggunakan kaca mata pelindung 30 0,843 Valid Cronbach’s Alpha = 0,871 3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap, tersedianya kaca mata pelindung, perilaku pemilikmanager, bagian Balai K3 dan variabel dependen penggunaan alat pelindung diri. 3.5.2 Definisi Operasional 1. Penggunaan alat pelindung diri pada pekerja las karbit adalah ada tidaknya penggunaan alat pelindung diri kaca mata pelindung pada saat melakukan pekerjan mengelas dan memotong besi. Universita Sumatera Utara 2. Pengetahuan adalah pemahaman tentang penggunaan kaca mata pelindung setelah melakukan pengindraan terhadap pentingnya alat pelindung diri untuk mencegah terjadinya trauma pada mata. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. 3. Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek yaitu penerimaan atau penolakan dalam penggunaan kaca mata pelindung untuk pencegahan trauma pada mata. 4. Tersedianya kaca mata pelindung adalah adanya perlengkap alat pelindung diri yang disediakan oleh pemilik bengkel las karbit berupa alat pelindung mata agar terhindar dari radiasi dan serpihan benda tajam. 5. Perilaku pemilik bengkel las karbit adalah tindakan yang dilakukan oleh pemilik dalam menerapkan aturan-aturan pada pekerja las karbit agar supaya mempergunakan alat pelidung diri khususnya kaca mata pelindung.

3.6 Metode Pengukuran

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan daftar pertanyaan kuesioner untuk wawancara langsung dengan responden pekerja las karbit di Kecamatan Medan Kota Pemerintah Kota Medan. Pengukuran variabel bebas adalah pengetahuan, sikap, tersedianya kaca mata pelindung dan perilaku pemilik bengkes las. Sedangkan variabel terikat adalah penggunaan Alat Pelindung Diri. Universita Sumatera Utara Tabel 3.1. Aspek Pengukuran Variabel Independen dan Variabel Dependen No Nama Variabel Alat Ukur Hasil Ukur Skala 1 Penggunaan Alat Pelindung diri Kuesioner Ada Tidak Nominal 2 Pengetahuan Kuesioner Baik 75 Tidak Baik ≤ 75 Ordinal 3 Sikap Kuesioner Positif 75 Negatif ≤ 75 Ordinal 4 Tersedianya kaca mata pelindung Kuesioner Ada Tidak Nominal 5 Perilaku pemilik bengkel las karbit Kuesioner Baik 75 Tidak Baik ≤ 75 Ordinal

3.6.1 Metode Pengukuran Variabel

Berdasarkan pendapat Nursalam 2008, dapat disimpulkan bahwa Pengukuran variabel adalah sebagai berikut: a. Pengukuran variabel penggunaan Alat pelindung Diri pada penderita trauma mata menggunakan kuesioner dengan pilihan jawaban ada atau tidak. b. Pengukuran pengetahuan dilakukan diri dilakukan dengan menggunakan skala ordinal dari 8 delapan pertanyaan, jawaban yang benar diberikan nilai 1 dan jawaban salah diberikan nilai 0. c. Pengukuran sikap dengan menggunakan skala ordinal dari 6 empat pernyataan, setiap pernyataan positif dengan kriteria nilai: 1 Sangat setuju = 4 2 Setuju = 3 3 Ragu-ragu = 2 4 Tidak setuju = 1 Universita Sumatera Utara Setiap pernyataan negatif dengan kriteria nilai: 1 Sangat setuju = 1 2 Setuju = 2 3 Ragu-ragu = 3 4 Tidak setuju = 4 d. Pengukuran variabel tersedianya kaca mata pelindung menggunakan kuesioner dengan pilihan jawaban tersedia dan tidak tersedia. e. Pengukuran variabel perilaku pemilik bengkel las karbit menggunakan kuesioner dengan skala ordinal dari 4 pernyataan. Setiap pernyataan dengan kriteria nilai: 1 Ada = 1 2 Tidak = 0

3.7 Metode Analisis Data

3.7.1 Analisis Univariat

Analisis univariat adalah yang menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian Notoatmodjo, 2010.

3.7.2 Analisis Bivariat

Berdasarkan pendapat Notoatmodjo 2010, dapat disimpulkan bahwa Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Analisis bivariat menggunakan uji chi square, dengan pertimbangan skala data ordinal berdasarkan kategori baik dan tidak baik. Universita Sumatera Utara Berdasarkan pendapat Dahlan 2009, dapat simpulkan bahwa penggunaan uji chi square dengan ketentuan variabel bebas bersifat kategorik dan variabel terikat juga bersifat kategorik.

3.7.3 Analisis Multivariat

Untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu : pengetahuan, sikap, tersedianya kaca mata pelindung, perilaku pemilik bengkel las dan bagian K3 disnakertrans terhadap variabel dependen yaitu penggunaan alat pelindung diri pada penderita trauma mata. Analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda, Berdasarkan pendapat Dahlan 2009, dapat simpulkan bahwa bila variabel terikatnya berupa variabel kategorik, maka regresi yang digunakan adalah analisis regresi logistik. Universita Sumatera Utara BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Kondisi Geografi Letak Geografis Kecamatan Medan Kota : a. Luas Wilayah : 603 Ha b. Letak di atas permukaan tanah : 30 Meter c. Lintang Utara : 20 – 30 d. Bujur Timur : 98 – 44 Kecamatan Medan Kota merupakan bagian dari wilayah Pemerintahan Kota Medan, terdiri dari 12 dua belas Kelurahan sebagai berikut : 1. Kelurahan Pandau Hulu I 2. Kelurahn Sei Rengas-I 3. Kelurahan Pusat Pasar 4. Keluran Pasar Baru 5. Kelurahan Mesjid 6. Kelurahan Kotamatsum III 7. Kelurahan Pasar Merah Barat 8. KelurahanTeladan Barat 9. Kelurahan Teladan Timur 10. Kelurahan Sudirejo-I Universita Sumatera Utara 11. Kelurahan Sudirejo-II 12. Kelurahan Sitirejo-I Batas-batas Wilayah Kecamatan Medan Kota sebagai berikut : Sebelah Utara : berbatasan dengan Kec. Medan AreaKec.Medan Timur Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kec.Medan Denai Kec.Medan Area Sebelah Timur : berbatasan dengan Kec.Medan DenaiKec.Medan Area Sebelah Barat : berbatasan dengan Kec. Medan Maimun

4.1.2 Demografi

a. Data Kependudukan Kecamatan Medan Kota kondisi Bulan Desember 2012 : Tabel 4.1. Data Kependudukan Kecamatan Medan Kota No Kelurahan Jumlah Lingkungan Jumlah KK Jumlah Penduduk LK PR Total 1 Pasar Baru 8 1.258 2.525 2.689 5.214 2 Pusat Pasar 9 1.498 2.969 3.232 6.201 3 Sei Rengas I 14 1.785 2.356 3.913 6.269 4 Mesjid 9 1.335 2.275 2.368 4.643 5 Pandau Hulu I 9 1.635 3.036 3.516 6.552 6 Kotamatsum III 19 1.689 3.980 3.970 7.950 7 Pasar Merah Barat 8 1.626 2.144 2.580 4.724 8 Teladan Timur 13 3.452 6.662 7.143 13.805 9 Teladan Barat 13 3.548 7.690 7.290 14.980 10 Sudirejo I 15 4.769 10.660 10.858 21.518 11 Sudirejo II 12 3.330 7.906 7.597 15.503 12 Sitirejo I 17 2.726 5.684 5.614 11.298 Jumlah 146 28.651 57.887 60.770 118.657 Sumber: Data Kecamatan Medan Kota Universita Sumatera Utara b. Data Kependudukan menurut Kelompok Usia Tabel 4.2. Data Kependudukan menurut Kelompok Usia No Umur Jumlah Penduduk Persentase 1 0 – 4 Tahun 9,967 8,4 2 5 – 14 Tahun 21,596 18,2 3 15 – 44 Tahun 63,837 53,8 4 45 – 64 Tahun 18,511 15,6 5 65 Tahun 4.746 4,0 Jumlah 118.657 100 Sumber : Data Kecamatan Medan Kota c. Data Kependudukan menurut Agama Tabel 4.3. Data Kependudukan menurut Agama No Agama Jumlah Penduduk Persentase 1 Islam 55.769 47 2 Kristen Katolik 33.105 27.9 3 Budha 29.664 25 4 Hindu 119 0.1 Jumlah 118.657 100 Sumber : Data Kecamatan Medan Kota d. Data Kependudukan menurut Suku Bangsa Tabel 4.4. Data Kependudukan menurut Suku Bangsa No Suku Bangsa Jumlah Penduduk Persentase 1 Batak 27.991 23,59 2 Melayu 8.306 7 3 Jawa 36.784 31 4 Minang 10.679 9 5 Tionghoa 28.964 24,41 6 Lain-lain 5.933 5 Jumlah 118.657 100 Sumber : Data Kecamatan Medan Kota Universita Sumatera Utara

4.2 Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk menganalisis data-data dikumpulkan secara deskriptif dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Tabel 4.5. Distribusi Faktor Predisposisi Responden di Kecamatan Medan Kota Pemerintahan Kota Medan Tahun 2013 No Variabel Jumlah Proporsi Pengetahuan 1 Tidak Baik 30 61,2 2 Baik 19 38,8 Total 49 100,0 Sikap 1 Negatif 25 51,0 2 Positif 24 49,0 Total 49 100,0 Responden yang berpengetahuan tidak baik tentang penggunaan alat pelindung diri sebanyak 30 responden 61,2, sedangkan responden yang berpengetahuan baik sebanyak 19 responden 38,8. Responden yang bersikap negatif terhadap penggunaan kaca mata pelindung sebanyak 25 responden 51,0, sedangkan responden yang bersikap positif sebanyak 24 responden 49,0. Tabel 4.6. Distribusi Faktor Pendukung Responden di Kecamatan Medan Kota Pemerintahan Kota Medan Tahun 2013 No Variabel Jumlah Proporsi Tersedia Kaca Mata Pelindung 1 Tidak 18 36,7 2 Ada 31 63,3 Total 49 100,0 Universita Sumatera Utara Tidak tersediannya kaca mata pelindung pada bengkel las adalah diperoleh informasi dari 18 Responden 36,7, sedangkan responden memberikan informasi bahwa tersedianya kaca mata pelindung pada bengkel las adalah sebanyak 31 responden 63,3. Tabel 4.7. Distribusi Faktor Pendorong Responden di Kecamatan Medan Kota Pemerintahan Kota Medan Tahun 2013 No Variabel Jumlah Proporsi Perilaku Pemilik Bengkel Las 1 Tidak baik 21 42,9 2 Baik 28 57,1 Total 49 100,0 Responden yang mengatakan bahwa perilaku pemilik bengkel las tidak baik sebanyak 21 responden 42,9, sedangkan responden yang mengatakan perilaku pemilik bengkel las baik adalah sebanyak 28 responden 57,1. Tabel 4.8. Distribusi Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Responden di Kecamatan Medan Kota Pemerintahan Kota Medan Tahun 2013 No Variabel Jumlah Proporsi 1 Penggunaan Alat Pelindung Diri Tidak 14 28,6 Ada 35 71,4 Total 49 100,0 Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang tidak menggunakan kaca mata sebanyak 14 responden 28,6, sedangkan responden yang menggunakan kaca mata pelindung sebanyak 35 responden 71,4. Universita Sumatera Utara 4.3 Analisis Bivariat 4.3.1 Hubungan Pengetahuan Pekerja Las dengan Penggunaan Alat Pelindung

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja "Stimulasi" di Unit Penderesan PT. Socfin Indonesia Tanah Besih Tahun 2014

9 102 115

Perilaku Tentang Pemakaian Alat Pelindung Diri Serta Keluhan Kesehatan Petugas Penyapu Jalan Di Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan

0 21 7

Determinan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pengawas Menelan Obat (PMO) Penderita Tuberkulosis Di Kota Pekanbaru Tahun 2008

1 46 68

Gambaran Faktor-Faktor Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja di Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014

1 12 100

Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pekerja dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang Tahun 2013

2 29 157

Identifikasi bahaya dan gambaran perilaku penggunaan alat pelindung diri pada pekerja Laundry di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta Tahun 2013

11 86 142

Alat pelindung diri

0 0 1

ALAT PELINDUNG DIRI UNTUK PEKERJA APD (1)

0 0 4

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Hubungan Determinan yang Memengaruhi Perilaku Pekerja Las Karbit dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk Mencegah Trauma Mata di Kecamatan Medan Kota Pemerintahan Kota Medan Tahun 2013

0 0 8

HUBUNGAN DETERMINAN YANG MEMENGARUHI PERILAKU PEKERJA LAS KARBIT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) UNTUK MENCEGAH TRAUMA MATA DI KECAMATAN MEDAN KOTA PEMERINTAHAN KOTA MEDAN TAHUN 2013

0 0 17