14
2.3 Isi Pesan Televisi
Media televisi sebagaimana media massa lainnya berperan sebagai alat informasi, hiburan, kontrol sosial dan penghubung wilayah geografis.
Bersamaan dengan jalannya proses penyampaian isi pesan media televisi kepada pemirsa, maka isi pesan itu juga akan diinterpretasikan secara berbeda-
beda menurut visi pemirsa. Serta dampak yang ditimbulkan juga beraneka ragam. Hal ini terjadi karena tingkat pemahaman dan kebutuhan pemirsa
terhadap isi pesan acara televisi berkaitan erat dengan status sosial ekonomi serta situasi dan kondisi pemirsa pada saat menonton televisi.
Dengan demikian apa yang diasumsikan televisi sebagai suatu acara yang penting untuk disajikan bagi pemirsa, belum tentu penting bagi khalayak.
Jadi efektif tidaknya isi pesan itu tergantung dari situasi dan kondisi pemirsa dan lingkungan sosialnya.
Berdasarkan hal itulah maka timbul pendapat pro dan kontra terhadap dampak acara televisi yaitu ;
a. acara televisi dapat mengancam nilai-nilai sosial yang ada didalam
masyarakat. b.
acara televisi dapat menguatkan nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat
c. acara televisi akan membentuk nilai-nilai sosial baru dalam kehidupan
masyarakat.
15
Perbedaan pendapat tentang dampak acara televisi merupakan hal yang wajar. Karena media televisi dalam operasionalnya berhubungan dengan
intitusi sosial lain yang ada di masyarakat, serta perbedaan sudut pandang dari khalayak sasaran.Kuswandi,1996:99
2.4 Pemirsa Televisi
Menurut John Hartley dalam Labib 2002 :27, pemirsa televisi adalah konsepsi construct imajiner dari wacana-wacana yang menggelinding dan
melembagakan praktik siaran dalam latar belakang setting tertentu. Wacana itu dimainkan oleh kelompok yang memiliki kepentingan tertentu terhadap
televisi. Dalam arti destruktif, pemirsa televisi adalah suatu proyeksi oleh suatu lembaga atas keanekaragaman tanpa batas dari praktik-praktik menonton yang
nyata dari individu-individu dan kelompok-kelompok. Dalam Labib 2002 :28 pandangan Hartley dikembangkan lagi oleh
Ien Ang, lembaga-lembaga penyiaran membayangkan pemirsanya melalui analisis rinci terhadap peran pengukuran pemirsa atau audience rating tingkat
ketertontonan acara televisi. Audience rating adalah persentase orang pemilik rumah dalam satu populasi yang menyetel televisi tertentu, jadi, audience
rating menunjukkan audience televisi dibagi dengan total televisi rumah dalam
satu populasi. Secara demografis, pemirsa televisi dapat dikategorikan atas dasar seks
laki-laki dan wanita, usia dewasa, remaja dan anak-anak, pendidikan,
16
agama, suku dan kebangsaan,serta status sosial ekonomi social economic status-SES
yang dilihat dari tingkat belanja rutin keluarga perbulan. Program televisi harus memperhatikan faktor demografis agar lebih tersegmentasi.
Menurut Kasali dalam Labib 2002:30 segmentasi pemirsa adalah suatu proses untuk membagi-bagi atau mengelompok-kelompokkan konsumen ke dalam
kotak-kotak yang lebih homogen.
2.5 Program Talk Show Di Televisi