pembelajaran dengan baik. Tidak adanya tes ujian masuk ini akan mempersulit guru di dalam menerapkan model pembelajaran di kelasnya. Guru tidak tahu
seberapa jauh kemampuan siswa baru tersebut. Program Bridging Course dibuat oleh pemerintah untuk mengatasi hal-hal
tersebut. Bisa dikatakan bahwa Bridging Course membantu sekolah yang menerima siswa baru tanpa menggunakan jalur tes ujian masuk. Membantu
dalam hal menjembatani kemampuan siswa melalui suatu proses pembelajaran bersama yang diawali dengan pre-test dan diakhiri dengan post-test. Tujuan
dari pre-test dan post-test sendiri adalah untuk mengevaluasi siswa baru dari segi kemampuan yang dipunyainya.
Bagi peneliti, program Bridging Course masih asing di telinga. Maka dari itu peneliti mencoba untuk melakukan penelitian terhadap program ini
mengenai seberapa baik pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa kelas VII Cerdas di SMP Kanisius Pakem.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan yang sudah diceritakan peneliti diatas, beberapa hal akan menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Fokus-fokus itu tertuang dalam
bentuk rumusan sebagai berikut : 1. Apakah terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas VII Cerdas SMP
Kanisius Pakem pada saat mengikuti Bridging Course ?
2. Bagaimanakah tingkat kesukaran soal dan daya pembeda soal ketika pre- test dan post-test yang diberikan kepada siswa kelas VII Cerdas SMP
Kanisius Pakem Yogyakarta? 3. Apa sajakah yang menjadi hambatan siswa kelas VII Cerdas SMP Kanisius
Pakem Yogyakarta di dalam mengikuti Course ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas VII Cerdas SMP
Kanisius Pakem pada saat mengikuti Bridging Course. 2. Mengetahui tingkat kesulitan dan daya pembeda soal pre-test dan post-test
Bridging Course yang diberikan kepada siswa kelas VII Cerdas SMP Kanisius Pakem Yogyakarta.
3. Mengetahui hambatan siswa kelas VII Cerdas SMP Kanisius Pakem Yogyakarta di dalam mengikuti pembelajaran Course.
D. Pembatasan Masalah
Batasan masalah yang dimunculkan dalam penelitian ini adalah : 1. Pengaruh yang diamati adalah perubahan nilai yang terjadi ketika mengikuti
pre-test dan post-test Bridging Course. 2. Siswa yang dianalisis nilainya adalah siswa yang mengikuti pre-test dan
post-test.
3. Hambatan yang diamati diambil berdasarkan dari rangkuman kuesioner, hasil pengamatan peneliti dan pengulasan materi ajar Bridging Course.
E. Batasan Istilah
Agar tidak menimbulkan kerancuan dalam memahami topik penelitian ini maka peneliti akan menjelaskan beberapa hal seperti :
1. Program Bridging Course adalah program pendidikan yang memberikan pelatihan dan pembelajaran yang dapat menjembatani kemampuan siswa
sebelum benar-benar mengikuti proses pembelajaran di jenjang SMP pada beberapa mata pelajaran terutama mata pelajaran matematika.
2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah mereka menerima menyelesaikan pengalaman belajarnya Nana Sudjana,
22:2010. Hasil belajar merupakan kemampuan baru sama sekali atau penyempurnaan kemampuan yang dimiliki sebelumnya Winkel, 61:2012.
Bisa dikatakan bahwa sebenarnya hasil belajar merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seorang siswa, baik itu bersifat baru ataupun
pengembangan dari kemampuan yang sudah dipunya.
F. Manfaat Penelitian