Penyempurnaan Sistem Penilaian Kinerja PNS

51 51 yang setingkat lebih tinggi dapat diberikan kepada PNS apabila telah empat tahun dalam pangkat yang dimilikinya dan setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan sekurangkurangnya bernilai baik dalam tahun terakhir. Persyaratan nilai DP3 tahun terakhir ini, berarti bahwa DP3 yang akan dipakai dilampirkan dalam pengajuan usulan kenaikan pangkat tersebut ialah penilaian untuk tahun terakhir tahun ketiga sejak kenaikan pangkat terakhir diterima oleh PNS bersangkutan, hal ini berarti pula bahwa baik buruknya penilaian dalam DP3 tahun pertama dan kedua, sama sekali tidak diperhatikan. Jelasnya walaupun nilai DP3 PNS bersangkutan pada tahun pertama dan kedua bernilai kurang, ia tetap akan naik pangkat, kalau nilai DP3–nya untuk tahun ketiga, minimal bernilai baik. Karena adanya halhal seperti inilah kiranya dirasa perlu untuk melakukan evaluasi kembali atas pelaksanaan sistem penilaian prestasi kerja pegawai yang sekarang sedang berlaku diseluruh organisasi pemerintah untuk kesempurnaan dan kebaikan sistem tersebut, sehingga apa yang diharapkan dari hasil penilaian tersebut bisa memberikan keuntungan yang bisa dirasakan oleh pegawai yang dinilai baik berupa penghargaan, pengakuan maupun untuk pengembangan kariernya. Sedangkan bagi organisasi itu sendiri, hasil penilaian ini bisa memberikan keuntungan yang berbentuk bahanbahan yang bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan acuan untuk pengambilan keputusan yang berhubungan dengan administrasi kepegawaian.

2.2.3.5 Penyempurnaan Sistem Penilaian Kinerja PNS

Dalam era global dan era keterbukaan seperti sekarang, setiap organisasi akan menghadapi persaingan hebat dalam upaya mencapai tujuannya. Porter, Michael 1993 memberikan penekanan pada strategi bersaing dengan metodologi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 52 52 analisis faktor internal dan eksternal dalam menentukan posisi organisasi dalam persaingan dengan tekanan perubahan lingkungan strategis. Hendry, Petti Grew dan Sparrow 1988 menemukan bukti bahwa banyak organisasi menyadari bahwa Human Resource Management HRM memberikan support lebih besar dalam menghadapi tekanan persaingan. Dapat diartikan bahwa dalam rangka menghadapi tekanan peraingan dan perubahan lingkungan strategis, penilaian kinerja performance appraisal adalah elemen yang sangat penting sebagai kunci keberhasilan serta efektif digunakan HRM dalam organisasi, karena pada dasarnya kekuatan dan kualitas sumber daya manusianya. Dalam konteks Mc.Gregor, HRM 1960 mengelompokkan tiga tujuan performance appraisal : 1. Administrative, untuk memberikan dasar dalam menetapkan promosi, mutasi dan kenaikan gaji. 2. Informative, untuk memberikan data kepada manajemen tentang kelebihan dan kekurangan kinerja staf. 3. Motivational, untuk menciptakan pengalaman belajar learning experience yang memotivasi staf untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kinerjanya. Jika ke tiga tujuan performance diatas diproyeksikan ke dalam lingkungan organisasi publik lingkungan organisasi PNS, tantangan utama adalah bagaimana dapat menjelaskan dan meyakinkan kepada semua pihak yang terkait, apa sebenarnya tujuan utama perubahan dan penyempurnaan penilaian kinerja PNS. Tanpa klarifikasi hal tersebut, dengan pengalaman penilaian PNS selama ini menggunakan instrumen DP3, akan terus terperosok kedalam proses ritual, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 53 53 kehilangan arti, makna, hanya sebagai pekerjaan failling kertas yang tidak pernah ada tindak lanjutnya. Di dalam konteks perubahan dan penyempurnaan kebijakan sistem penilaian kinerja PNS, harus dilaksanakan dengan prinsip transparansi yang berorientasi pada hasil akhir end result. Beberapa issue sentral yang perlu dikembangkan oleh para pengambil kebijakan bidang pembinaan dan pengembangan PNS adalah : 1. Penilaian kinerja PNS, yang mengarah pada keterbukaan dengan memberikan kesempatan kepada setiap PNS untuk terlibat dalam penilaian kinerjanya, dan memasukkan dua orang pejabat penilai appraiser yang selevel dengan atasan langsungnya sebagai pejabat penilai untuk mendapatkan unsur penilaian yang obyektif. 2. Sistem organisasi yang berorientasi pada kinerja, dengan melibatkan setiap PNS dalam menetapkan sasaran kinerja unit SKU dan sasaran kinerja individu SKI. 3. Mengevaluasi kemampuan dan potensi PNS sebagai suatu tujuan dari sistem penilaian kinerja PNS assesment center. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari ketidakpuasan hasil penilaian termasuk juga sebagai salah satu upaya melengkapi keterbatasan prespektif atasan langsung karena kedekatannya dalam hubungan kerja. 4. Penggunaan assesment center, diharapkan dapat memberikan masukan tentang kompetensi serta kebutuhan pengembangan yang dapat meningkatkan pemahaman dan wawasan baik bagi pejabat penilai maupun PNS yang dinilai. 5. Pentingnya pemahaman tentang pilosofi organisasi terhadap pengembangan karir dan pola karir oleh pejabat dan bawahan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 54 54

2.3 Kerangka Berpikir

Alur berpikir dalam efektifitas penilaian terhadap pelaksanaan pekerjaan Pegawai Negeri Sipil dalam penilaian kinerja pegawai bagi PNS di Kantor Kecamatan Tenggilis Mejoyo,Surabaya dapat dibagankan sebagai berikut : Gambar 3 Kerangka Berpikir Sumber : PP Nomor 10 Tahun 1979 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1979, tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil Surat Edaran Nomor : 02SE1980, tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil Mengatur Tentang Pelaksanaan DP3 Unsur Penilai 1. Kesetiaan 2. Prestasi Kerja 3. Tanggung Jawab 4. Ketaatan 5. Kejujuran 6. Kerjasama 7. Prakarsa 8. Kepemimpinan Kinerja Meningkat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.