Percobaan Michelson dan Morley

Fisika SMAMA XII 272

2. Percobaan Michelson dan Morley

Pada mulanya sesuai dengan teori gelombang dari Huygens bahwa gelombang memerlukan medium rambatan- nya untuk mencapai suatu tempat dan setelah Maxwell menyatakan bahwa cahaya tidak lain adalah gelombang elektromagnetik, maka para pakar fisika abad ke-19 segera melakukan berbagai usaha untuk mempelajari sifat zat perantara sebagai rambatan gelombang elektromagnetik. Para pakar mengajukan hipotesis medium yang dinamakan eter yang terdapat meskipun di ruang hampa . Pada tahun 1887, Michelsone dan Morley dua orang ilmuwan Fisika berkebangsaan Amerika mengukur kelajuan eter dengan menggunakan interferometer. Hakekat percobaan ini membandingkan kelajuan cahaya sejajar dan tegak lurus pada gerak bumi mengelilingi matahari. Andaikan eter itu diam di alam semesta ini diharapkan ada kelajuan relatif eter terhadap bumi yang bergerak mengelilingi matahari. Percobaan ini berdasarkan prinsip penjumlah vektor, dengan menggunakan penalaran gerak perahu yang menyeberangi sungai sebagai berikut. Gambar 9.2 Gerak perahu menyeberangi sungai, perahu A bergerak tegak lurus arus sungai dan perahu B sejajar dengan arus sungai Perahu A bergerak menyeberangi sungai dalam lintasan tegak lurus sungai dan perahu B bergerak dengan lintasan sejajar arus sungai. Dengan membandingkan waktu yang di- perlukan untuk menempuh jarak pulang pergi dalam lintasan tegak lurus arus sungai dan waktu yang diperlukan untuk menempuh lintasan yang sejajar arus sungai dalam jarak yang sama yaitu d seperti pada Gambar 9.2. Jika kecepatan perahu itu c, dan kecepatan aliran sungai adalah v. Perahu A Perahu A d Perahu B c + v c – v Perahu B d C V C V Di unduh dari : Bukupaket.com 273 Fisika SMAMA XII Kecepatan sesungguhnya perahu A menempuh lintasan adalah , sehingga waktu yang diperlukan untuk me- nempuh lintasan A adalah : .... 9.5 Untuk perahu B, kecepatan perahu sesungguhnya saat mengikuti arus adalah c + v dan saat menentang arus adalah c – v, sehingga waktu yang diperlukan untuk menempuh lintasan adalah : .... 9.6 Sehingga diperoleh perbandingan: .... 9.7 Apabila kecepatan perahu c diketahui dan dapat diukur, maka v dapat dihitung. Michelson dan Morley adalah perintis yang menggunakan contoh sederhana tersebut di atas untuk mencoba mengukur kecepatan aliran eter, bila memang eter itu ada. Perahu A dan perahu B diganti dengan pasangan berkas cahaya yang berasal dari satu sumber, yang satu dipantulkan dan yang lain diteruskan oleh gelas setengah cermin seperti tampak pada Gambar 9.3 . Masing-masing berkas cahaya itu dipantulkan oleh cermin C 1 dan C 2 yang letaknya terhadap gelas setengah cermin. Berkas-berkas cahaya ini menggantikan peran perahu A dan B. Apabila kecepatan cahaya itu sebesar 3 × 10 8 ms dan kecepatan eter relatif terhadap bumi sama dengan Di unduh dari : Bukupaket.com Fisika SMAMA XII 274 kecepatan tangensial bumi mengelilingi matahari yaitu sebesar 3 × 10 4 ms sehingga diharapkan ada selisih waktu antara t A dan t B . Adanya selisih waktu itu diharapkan antara gelombang cahaya yang berasal dari pantulan cermin C 1 dan C 2 akan timbul perubahan pola- pola hasil interferensi yang terjadi pada layar pengamatan. Akan tetapi selama percobaan tidak pernah teramati adanya perubahan pola-pola interferensi yang terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan waktu antara t A dan t B. Berdasarkan percobaan ini Michelson dan Morley menyimpulkan bahwa : - Hipotesa tentang eter itu tidak benar, eter itu tidak ada. - Kecepatan cahaya adalah sama untuk ke segala arah, tidak tergantung pada kerangka acuan inersial. Gambar 9.3 Percobaan interferometer Michelson - Merley C 1 C 2 berkas cahaya Gelas setengah cermin Layar pengamatan Aliran eter

B. Teori Relativitas Einstein