125
Bab 9 Apresiasi
yang pada hakikatnya sebagai tahap pengumpulan bahan untuk menulis. Sebagaimana orang yang akan mendirikan sebuah bangunan, ia akan
menyiapkan bahan-bahan dan alat-alat secukupnya untuk membangun gedung tersebut.
b. Menentukan tujuan dan bentuk tulisan
Dalam penulisan ilmiah, tujuan dan bentuk yang dipilih sering ditentukan oleh situasi. Misalnya, dalam membuat laporan pengamatanpenelitian,
format dan tujuan laporan mungkin sudah ditentukan oleh sponsor atau pemberi dana penelitian. Segala upaya lain untuk memperluas tujuan yang
telah ditentukan itu pada umumnya cukup bermanfaat. Menyisihkan waktu untuk menentukan bentuk tulisan ilmiah yang tepat, bahkan mempelajari
tulisan yang sama ditulis oleh orang lain atau lembaga lain. Cara seperti ini dapat menghemat waktu dan tenaga yang cukup besa dalam mengerjakan
suatu laporan penelitian bahkan sampai mempublikasikannya.
c. Menentukan pembaca
Pembaca yang berbeda akan memerlukan bacaan yang berbeda pula. Oleh karena itu, penulis perlu mengetahui keadaan pembaca sebaik-baiknya.
Apakah pembaca yang nantinya akan membaca tulisan itu memiliki pengetahuan cukup banyak atau sedikit tentang bidang yang ditulis, dan apa
yang diharapkandiperlukan pembaca dari informasi tersebut. Singkatnya, penulis perlu mengetahui apa yang diinginkan, diperlukan, atau diharapkan
oleh pembaca.
2. Menul i s
Bagi kebanyakan penulis yang sudah profesional, biasanya situasi memaksa mereka untuk menulis sebelum benar-benar siap. Penulis yang belum berpengalaman
atau penulis pemula seringkali kurang tepat dalam memperhitungkan waktu yang diperlukan untuk mengembangkan ide menjadi kata-kata yang tersusun
dalam rangkaian kalimat. Dalam penulisan ilmiah, karena kompleksnya isi dan terbatasnya waktu, lebih baik menulis dimulai seawal mungkin, lebih-lebih
penulis sudah mempersiapkan materi sebagai bahan dasar penulisan, dan paling akhir menyusun draf untuk mencapai hasil akhir.
3. Mere
fl
eksi kan
Teknik atau cara yang sering digunakan oleh penulis karangan ilmiah sebelum merangkum karangannya, mereka mereļ¬eksikan apa yang sudah mereka tulis.
Kesempatan ini memungkinkan penulis menemukan perspektif yang segar tentang kata-kata yang pada mulanya tampak sangat betul tetapi kemudian terasa
salah. Penulis perlu bertanya kepada diri sendiri dengan pertanyaan, misalnya, apakah tulisan yang dihasilkan benar-benar akan memenuhi tujuannya? Apakah
tulisan tersebut cocok dengan pembacanya? Apakah tulisan tersebut sudah menginformasikan pesan secara cermat? Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat
dijawb dengan sungguh-sungguh dan penuh pertimbangan sehingga diperoleh jawaban dan perspektif yang lebih baik.
4. Merevi si
Mengerjakan revisi dan membaca kembali tulisan merupakan langkah yang sangat penting untuk menhasilkan tulisan yang baik. Akan tetapi, hal ini seringkali
Di unduh dari : Bukupaket.com
126
Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMAMA Kelas XI Program IPA-IPS
kurang mendapat perhatian dibandingkan dengan langkah-langkah yang lainnya. Revisi, perbaikan, dan penyempurnaan tulisan yang dikerjakan secara berhati-
hati dan saksama dapat menghasilkan tulisan yang jelas, terarah, terfokus, dan sesuai dengan keinginan penulis dan pembaca. Penulis perlu mencoba merasakan
masalah yang mungkin muncul, dan menuntut perbaikan dari diri penulisnya sendiri sehingga tulisan yang dihasilkan menjadi lebih baik dan layak baca.
Penulis perlu meneliti secara cermat apakah bukti-bukti yang disampaikan benar-benar mendukung pernyataan-pernyataan yang diutarakan? Seberapa
banyak waktu yang harus digunakan oleh pembaca untuk memahaminya? Segala sesuatu yang diperkirakan dapat menimbulkan salah paham agar dihindari dan
dihilangkan dari suatu tulisan ilmiah. Tulisan ilmiah selalu membawa nama penulisnya. Oleh karena itu, penulis
sebaiknya tidak terlalu cepat puas dengan apa yang pernah ditulisnya. Penulis harus berupaya agar pembaca tidak sampai salah memahami atau menafsirkan
tulisannya karena tidak jelas arah, fokus, dan tujuannya. Keefektifan sebuah tulisan akan tampak dari adanya kesamaan pemahaman dan interpretasi pembaca
dan penulis.
Lat i han 3
1. Jelaskanlah pengertian karya tulis, karya ilmiah, orasi ilmiah, dan demonstrasi dalam bentuk
tulisan 2. Apakah perbedaan dan persamaan antara karya
ilmiah populer dan karya ilmiah? 3. Apakah makna keterampilan menulis sebagai
suatu proses kreatif? 4. Susunlah kerangka tulisan ilmiah berikut
pilihlah salah satu topik yang aktual: a.
makalah b.
laporan pengamatan
c. usul
penelitian 5. Tulislah isi bagian pendahuluan tulisan yang
menyajikan latar belakang masalah serta perlunya masalah tersebut dibahas
6. Tulislah isi bagian pendahuluan tulisan yang menyajikan tujuan penulisan dan manfaat yang
diharapkan 7. Carilah contoh tulisan ilmiah dalam
bentuk laporan untuk Anda analisis bagian pendahuluannya
8. Bagaimana komentar dan pendapat Anda terhadap contoh tulisan yang menyajikan
pendahuluan itu? 9. Susunlah karya tulis ilmiah dalam bentuk
laporan berdasarkan pengamatan Anda ketika melihat bencana alam atau kegiatan lainnya
10. Suntinglah dengan cermat tulisan ilmiah yang telah Anda susun itu Perhatikan aspek bahasa,
penyajiaan, dan isi tulisan
Revi ew Rangkum an
1. Alur, penokohan, dan latar merupakan unsur intrinsik cerpen.
2. Hal-hal yang berkaitan dengan teknik pementasan drama, di antaranya teknik vokal, bentuk
pementasan, dan kostum. 3. Karya ilmiah dapat diartikan sebagai suatu hasil
karya yang dipandang memiliki kadar ilmiah tertentu dan dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya secara ilmiah. Karya ilmiah dapat dikomunikasikan secara tertulis dalam
bentuk tulisan ilmiah.
Di unduh dari : Bukupaket.com
127
Bab 9 Apresiasi