32
Ri =
Tingkat keuntungan suatu saham
P it = Harga saham pada akhir periode
P it – 1 = Harga saham pada awal periode
D it = Deviden yang diterima
c. Menghitung Struktur Modal
Sturktur permodalan dari neraca diperoleh melalui pembagian rata-rata baik modal hutang maupun modal saham modal sendiri dengan total
jumlah modal. Menurut Widayanto 1993 : 53 Struktur Modal dihitung sebagai berikut :
Jumlah Modal = Hutang Jangka Panjang + Modal Sendiri [2.9]
Komposisi Hutang = Hutang Jangka Panjang
................. [2.10]
Jumlah Modal Komposisi Modal Sendiri = 1 – Komposisi Hutang
...... [2.11]
d. Menghitung WACC Weight Average Cost of Capital
Pemahaman konsep WACC sangatlah penting dalam penerapan konsep EVA, karena EVA merupakan konsep adil yang
mempertimbangkan harapan dan kepentingan investor yang dinyatakan dengan ongkos modal tertimbang biaya modal rata-rata tertimbang
struktur modal yang ada. Menurut Widayanto 1994 : 31 rumus dari WACC Ongkos Modal Tertimbang adalah:
33
WACC = KE E V + KD D V .................................. [2.12]
Dimana :
WACC
: Ongkos modal rata – rata tertimbang
KE : Ongkos Modal Saham
E
: Ekuiti
V : Jumlah modal yaitu modal saham modal hutang
D : Hutang Debt
KD
: Ongkos Modal Hutang
2.2.4.7 Peran Economic Value Added
Konsep Economic Value Added tidak hanya digunakan dalam penilaian suatu investasi saja. Bagaimana konsep EVA ini dapat banyak
berperan adalah dalam hal goal setting, capital budgeting, performance assessment
, dan incentive compensation akan dibahas berikut.ini :
a. EVA and Goal Setting
Pada masa persaingan ketat di pasar global sekarang, tujuan perusahaan untuk memaksimalkan laba menjadi sulit untuk diwujudkan.
Sebaliknya tujuan sebuah perusahaan sudah seharusnya adalah untuk meningkatkan Economic Value Addednya, karena EVA merupakan satu-
satunya pedoman penilaian yang berhubungan langsung dengan nilai pasar
34
sebuah perusahaan dan kinerja manajemen. Dengan mengkomunikasikan secara awal bahwa tujuan perusahaan adalah maksimalisasi nilai, bukan laba,
para manajer menjadi lebih terfokus pada penciptaan nilai dan bukan mengejar laba besar. Pada saat melakukan langkah awal dalam Value Added
Assessment Process manajemen menentukan visi dan tujuan perusahaan.
Langkah ini juga merupakan komunikasi awal kepada seluruh jajaran manajemen bahwa penciptaan nilai lebih penting daripada pemerolehan laba
besar, sehingga dapat disatukan upaya untuk mendorong proses-proses yang menambah nilai dan mengurangi proses-proses yang tidak menambah nilai
dalam suatu organisasi. Penetapan tujuan dan visi awal yang tepat menjadi pedoman arah bagi aktivitas atau strategi manajemen. Fokus sebuah
perusahaan atau organisasi untuk memperoleh laba sebesarbesarnya hanyalah tujuan jangka pendek saja, tetapi tujuan maksimalisasi economic value added
adalah untuk jangka panjang. Supaya manajemen tidak terjebak dalam myopic behavior
, penentuan tujuan maksimalisasi nilai hendaknya diterapkan dalam perusahaan.
b. EVA and Capital Budgeting