Materi Organ Pencernaan Manusia

28 4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. 5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. 6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. 7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMPMts. Mata pelajaran IPA yang diajarkan di SD memiliki empat ruang lingkup. Ruang lingkup tersebut meliputi 1 makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan, 2 bendamateri, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas, 3 energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana, 4 bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya BSNP, 2006: 152. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil ruang lingkup yang pertama yaitu makhluk hidup dan proses kehidupan, khususnya pada materi organ pencernaan manusia untuk kelas V SD yang diajarkan pada semester 1.

2.1.4.3 Materi Organ Pencernaan Manusia

Organ pencernaan manusia berarti bagian-bagian tubuh yang bertugas memecah makanan di dalam tubuh kita. Karbohidrat diubah menjadi zat gula glukosa, protein diubah menjadi pepton atau asam amino, serta lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Organ-organ pencernaan pada manusia terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. 29 Sumber: Sulistyanto Wiyono, 2008: 12 Gambar 2.1 Organ Pencernaan pada Manusia 1. Mulut Pencernaan dimulai ketika makanan masuk ke dalam rongga mulut. Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan air liur. Pada rongga mulut terjadi proses pencernaan secara mekanis dan kimiawi. Secara mekanis makanan dikunyah dan dihancurkan oleh gigi dengan bantuan lidah. Secara kimiawi makanan tercampur dengan air liur yang mengandung enzim amilase ptyalin. Enzim ini dihasilkan kelenjar air liur dan berfungsi untuk mengubah karbohidrat atau zat tepung menjadi zat gula Yousnelly, Oky, Zuneldi, 2010: 10. Sumber: Rositawaty Muharam, 2008: 11 Gambar 2.2 Mulut 30 2. Kerongkongan Setelah dikunyah dan dicampur dengan air liur, makanan masuk ke kerongkongan. Kerongkongan adalah saluran yang menghubungkan rongga mulut dan lambung. Di dalam kerongkongan, makanan didorong oleh dinding kerongkongan menuju lambung oleh gerakan peristaltik. Gerakan peristaltik adalah gerakan meremas dan mendorong pada dinding kerongkongan Yousnelly, Oky, Zuneldi, 2010: 10. Sumber: Rositawaty Muharam, 2008: 12 Gambar 2.3 Kerongkongan 3. Lambung Lambung adalah alat pencernaan berotot yang berbentuk seperti kantong. Bagian dalam dinding lambung berlipat-lipat. Bagian ini berguna untuk mengaduk makanan yang berasal dari kerongkongan. Dinding lambung juga menghasilkan asam klorida. Asam klorida atau asam lambung berguna untuk membunuh kuman-kuman yang masuk bersama makanan. Selain itu, di dalam lambung terdapat enzim pepsin dan renin. Enzim pepsin berguna untuk mengubah protein menjadi pepton atau asam amino. Enzim renin berfungsi mengendapkan protein susu menjadi kasein. Di dalam lambung terjadi pencernaan secara mekanik dan kimiawi Azmiyawati, Omegawati, Kusumawati, 2008: 16. 31 Sumber: Rositawaty Muharam, 2008: 13 Gambar 2.4 Lambung 4. Usus Halus Di dalam usus halus terdapat dua proses pencernaan, yaitu pencernaan secara kimiawi dan proses penyerapan sari makanan. Makanan yang telah dicerna di dalam lambung kemudian masuk menuju usus dua belas jari. Di dalam usus dua belas jari ini pencernaan dibantu oleh getah pankreas dan getah empedu. Getah empedu dihasilkan oleh hati yang berfungsi untuk mencerna lemak. Getah pankreas dihasilkan oleh pankreas. Getah pankreas mengandung enzim amilase, tripsin , dan lipase. Enzim amilase berfungsi mengubah zat tepung menjadi gula. Enzim tripsin berfungsi mengubah protein menjadi pepton atau asam amino. Enzim lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Setelah itu, makanan disalurkan menuju usus halus. Di dalam usus halus makanan dicerna kembali sehingga terbentuklah sari-sari makanan. Sari-sari makanan inilah yang akan diserap oleh dinding-dinding usus halus melalui pembuluh darah sehingga masuk ke dalam darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh Sulistyanto Wiyono, 2008: 11-12. 32 Sumber: Rositawaty Muharam, 2008: 15 Gambar 2.5 Usus Halus 5. Usus Besar Usus besar merupakan kelanjutan dari usus halus. Di dalam usus besar terjadi penyerapan air dan garam-garam mineral. Selanjutnya, sisa makanan dibusukkan oleh bakteri pembusuk di dalam usus besar Azmiyawati, Omegawati, Kusumawati, 2008: 17. Sumber: Rositawaty Muharam, 2008: 15 Gambar 2.6 Usus Besar 6. Anus Bagian akhir dari saluran pencernaan berupa lubang keluar yang disebut anus. Anus merupakan tempat keluarnya sisa-sisa pencernaan. Sisa-sisa pencernaan yang dikeluarkan berupa kotoran atau biasa disebut tinja Azmiyawati, Omegawati, Kusumawati, 2008: 17. Usus halus Usus besar 33

2.2 Penelitian yang Relevan

Subbab ini membahas mengenai beberapa penelitian yang relevan. Peneliti membahas penelitian tentang pengembangan media pembelajaran berbasis metode Montessori pada pembelajaran Matematika, IPS, dan Bahasa Indonesia yang dijabarkan sebagai berikut.

2.2.1 Penelitian tentang Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori

Widyaningrum 2015 melakukan penelitian tentang pengembangan alat peraga matematika penjumlahan dan pengurangan berbasis metode Montessori untuk kelas II. Penelitian ini dilakukan di SD BOPKRI Gondolayu kepada sekelompok siswa kelas II tahun ajaran 20142015. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan RD. Hasil dari penelitian adalah prototipe alat peraga Matematika berbasis metode Montessori berupa papan penjumlahan dan pengurangan. Alat peraga yang dikembangkan mengandung lima ciri alat peraga dan m empunyai kualitas “sangat baik” dengan perolehan skor rerata sebesar 3,73. Alat peraga yang dikembangkan juga terbukti dapat mengatasi kesulitan belajar siswa dalam penjumlahan dan pengurangan dengan perbedaan rerata nilai siswa yang diperoleh pada saat pretest dan posttest sebesar 53, 74. Hardiyanti 2016 melakukan penelitian dengan mengembangkan alat peraga pembelajaran IPS SD materi keragaman budaya Indonesia berbasis metode Montessori untuk kelas IV. Penelitian ini dilakukan di SD N Karangwuni I kepada sekelompok siswa kelas IV tahun ajaran 20152016. Tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan alat peraga keragaman budaya Indonesia dengan konsep alat peraga Montessori yang sudah ada kemudian mengembangkan alat peraga