Uji F Uji t

3.5.2 Uji Hipotesis

3.5.2.1 Uji F

Suatu persamaan regresi pada dasarnya dapat diuji dengan menggunakan statistik uji F yang digunakan untuk menguji kecocokan pengaruh X 1 , X 2, X 3, X 4 terhadap Y. prosedur Uji F dengan kriteria sebagai berikut: a. H : β 1 = β 2 = β 3 = 0 model tidak cocok H 1 : β 1 = β 2 = β 3 ≠ 0 model cocok b. Level signifikan βo = 0,05 atau 5 c. Kriteria pengujian :  Jika nilai probabilitas P value signifikan 0,05 maka H diterima dan H 1 ditolak.  Jika nilai probabilitas P value signifikan 0,05 maka H di tolak dan H 1 diterima. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.5.2.2 Uji t

Uji t dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen, digunakan uji t dengan prosedur sebagai berikut: a. Hipotesis H : β i = 0 secara parsial tidak terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. H 1 : β i ≠ 0 secara parsial terdapat pengaruh positif variabel bebas terhadap variabel terikat Dimana i = 1, 2, 3, 4 b. Level of signifikan βo = 0,05 atau 5 c. Ketentuan pengujian:  Jika nilai probabilitas P value signifikan 0,05 maka H diterima dan H 1 ditolak.  Jika nilai probabilitas P value signifikan 0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima Ghozali, 2009: 164. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 451 5 51 4

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1. PT. Bursa Efek Indonesia BEI PT Bursa Efek Indonesia BEI pertama kali berdiri pada abad 19. Dimana pada waktu itu berada pada zaman pemerintahan Hindia Belanda, kemudian dibentuk ulang melalui Undang-Undang Republik Indonesia No.15 tahun 1952. Selama dua dasawarsa kemudian, BEI mengalami pasang surut yang ditandai pula leh pemberhentian kegiatan sepanjang decade 60-an dan awal 70-an, pada tahun 1977 pemerintah Indonesia menghidupkan kembali BEI dengan mencatatkan saham 13 perusahaan PMA. Namun demikian, baru sekitar akhir decade 80-an dan awal 90- an,BEJ benar-benar berkembang menjadi bursa efek seperti yang kita kenal sekarang. Dengan diberlakukannya Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, peran BEI sebagai salah satu Self Regualtory Organization SRO Pasar Modal Indonesia semakin dikukuhkan. Sejak itu BEI tumbuh pesat, berkat sejumlah pencapaian di bidang teknologi perdagangan, diantaranya mulai dipakainya Jakarta Automated Trading System JATS pada tahun 1995, perdagangan tanpa warkat tahun 2001 dan remote trading tahun 2004, serta pemberlakuan peraturan baru tentang pencatatan, perdagangan dan keanggotaan bursa. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.