BAB II LANDASAN TEORI
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Belajar
Seseorang melakukan kegiatan belajar untuk memperoleh suatu pengetahuan, informasi, dan lain-lain. Belajar dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia 1988 adalah berusaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu.
Winkel 1996:53 menyatakan bahwa belajar pada manusia boleh dirumuskan sebagai aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam
interaksi akfif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap.
Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas. Dalyono 2010:49 belajar merupakan suatu usaha atau kegiatan
yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan sebagainya. Berdasarkan definisi-definisi tentang pengertian belajar di atas,
dapat terlihat bahwa belajar itu sangat penting bagi kehidupan manusia. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
proses atau usaha untuk melakukan perubahan dan membentuk tingkah laku yang baru.
7
8
2. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar terdiri dari dua kata yaitu ”prestasi” dan ”belajar”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1988, prestasi merupakan hasil
yang telah dicapai, sedangkan belajar adalah berusaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu. Jadi prestasi belajar adalah hasil yang telah tercapai
dari suatu usaha untuk memperoleh ilmu. Brahim dalam Susanto 2013:5 menyatakan bahwa prestasi belajar
dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar adalah hasil usaha yang telah tercapai dari keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan
dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes. 3.
Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ada banyak jenisnya.
Menurut Slameto 2013:54, faktor-faktor tersebut dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
a. Faktor intern
1 Faktor jasmaniah
a Faktor kesehatan
Ketika siswa sedang dalam keadaan tidak sehat, maka akan mempengaruhi belajar siswa tersebut. Badan yang sehat, siswa
9
akan dapat belajar dengan maksimal untuk bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
b Cacat tubuh
Cacat tubuh juga akan mengganggu siswa dalam belajarnya. Hal ini tentu akan mempengaruhi hasil belajarnya.
2 Faktor psikologis
a Inteligensi
Menurut J.P.Chaplin dalam Slameto 2013, inteligensi itu adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu kecakapan
untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahuimenggunakan
konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.
Siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang tinggi belum tentu pasti berhasil dalam belajarnya. Begitu juga
sebaliknya, siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang rendah belum tentu pasti gagal dalam belajarnya. Hal ini
disebabkan karena belajar adalah suatu proses kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya.
b Perhatian
Menurut Gazali dalam Slameto 2013 perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, yang tertuju kepada suatu
obyek bendahal atau sekumpulan obyek. Untuk dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
belajar dengan baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang akan dipelajarinya, kalau bahan pelajaran
tidak menjadi perhatian siswa maka akan timbul kebosanan dan siswa tidak lagi suka belajar.
c Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengikuti beberapa kegiatan. Minat sangat berpengaruh pada belajar, jika siswa tidak mempunyai
minat belajar, maka siswa akan segan untuk belajar. d
Bakat Menurut Hilgard dalam Slameto 2013, bakat adalah
kemampuan untuk mempelajari hal-hal tertentu. Jika materi yang dipelajari sesuai dengan bakat siswa, maka siswa akan
mampu belajar dengan baik dan siswa akan mendapatkan hasil yang baik pula. Penting untuk mengetahui bakat dari setiap
siswa. e
Motif Motif adalah daya penggerak dalam diri siswa untuk
melakukan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan belajar. Harus diperhatikan apa yang menjadi motif siswa agar
siswa mampu belajar dengan baik dan mendapatkan hasil yang baik pula.
11
f Kematangan
Kematangan adalah keadaan ketika semua alat tubuh telah siap untuk mendapatkan pembelajaran yang baru. Proses
belajar akan menjadi lebih berhasil ketika anak sudah matang siap. Jadi kemajuan siswa dalam belajar tergantung dari
kematangan dan belajar. g
Kesiapan Menurut James Drever dalam Slameto 2013 kesiapan
adalah kesediaan untuk memberi respons atau bereaksi. Kesediaan ini timbul dari dirinya sendiri. Apabila siswa sudah
mempunyai kesiapan, maka bisa belajar dengan baik dan hasil belajarnya juga akan lebih baik.
3 Faktor kelelahan
Kelelahan ada dua macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani akan tampak dari fisik siswa
itu sendiri. Misalnya siswa tampak pucat. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat jika siswa tersebut tidak bersemangat, lesu,
sehingga tidak mempunyai minat untuk melakukan segala aktivitas termasuk untuk belajar.
b. Faktor ekstern
1 Faktor keluarga
a Menurut Sutjipto dalam Slameto 2013 keluarga adalah
lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Pendidikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
yang diberikan dalam keluarga akan menjadi dasar bagi pendidikan yang lebih luas, pendidikan dalam dunia
masyarakat. Orangtua yang mendidik dengan terlalu santai, terkadang akan menjadi cara mendidik yang kurang baik
karena siswa akan bersantai-santai juga dan cenderung untuk mengabaikan tugas-tugasnya termasuk belajarnya. Namun
orangtua yang mendidik dengan cara yang terlalu keras juga akan menyebabkan hal yang kurang baik. Siswa akan merasa
tertekan dalam belajar. Siswa mau belajar didasarkan pada ketakutan siswa pada orangtua, bukan karena minat dan
kemauannya sendiri untuk belajar. b
Relasi antar anggota keluarga Hubunganrelasi yang baik dalam suatu keluarga terjadi
ketika ada dukungan antar anggota keluarga dan saling membimbing. Ketika hubungan tersebut dapat terjalin dengan
baik, hal tersebut akan menyukseskan belajar siswa juga. c
Suasana rumah Rumah yang terlalu gaduh karena kendaraan bermotor,
jumlah angota keluarga yang banyak, ataupun juga karena suara-suara tv maupun radio akan menyebabkan siswa susah
untuk belajar. Agar siswa mampu belajar dengan baik diperlukan situasi rumah yang tenang dan damai.
13
d Keadaan ekonomi orangtua
Keluarga yang miskin akan mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan oleh siswa, misalnya
buku-buku maupun media yang mendukung dalam pembelajaran. Namun ada juga siswa yang keluarganya miskin
namun sukses dalam belajarnya. Sedangkan keluarga yang kaya orangtuanya pasti akan berusaha untuk memenuhi
kebutuhan siswa, terkadang hal itu membuat siswa hanya sekedar bersenang-senang dan berfoya-foya, sehingga akan
mengganggu siswa dalam belajarnya karena siswa tidak dapat fokus pada pelajaran.
e Pengertian orang tua
Pengertian orang tua ini dapat diwujudkan dengan selalu memberikan dorongan maupun motivasi pada siswa agar tetap
semangat dalam belajar. Selain itu juga bisa berupa memberikan bimbingan ketika siswa sedang mengerjakan
pekerjaan rumah. f
Latar belakang kebudayaan Kebiasaan yang ada di rumah tentunya juga akan
mempengaruhi belajar siswa. Sebaiknya ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik di dalam rumah agar
mendorong semangat siswa untuk belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2 Faktor sekolah
a Metode mengajar
Metode belajar yang kurang baik akan mempengaruhi kegiatan belajar siswa juga. Misalnya jika guru kurang
menguasai pelajaran, siswa akan merasa tidak senang terhadap hal itu dan pada akhirnya siswa juga akan merasa malas untuk
belajar. b
Kurikulum Kurikulum pelajaran yang terlalu padat dengan materi
pelajaran dan di atas kemampuan siswa akan membuat siswa merasa tertekan dalam belajar, sehingga siswa tidak bisa
maksimal dalam belajar. c
Relasi guru dengan siswa Jika guru mampu berhubungan baik dengan siswa, akan
menyebabkan siswa semakin bersemangat untuk belajar. Sebaliknya guru yang kurang dapat berhubungan dengan
siswa, maka akan menyebabkan siswa merasa malas untuk belajar.
d Relasi siswa dengan siswa
Hubungan antar siswa yang baik dalam satu kelas, akan mendukung proses belajar mengajar yang berlangsung,
sehingga siswa dapat belajar dengan maksimal. Namun jika di dalam kelas terdapat hubungan yang kurang baik, misalnya
15
grup-grup dalam kelas, maka akan menyebabkan proses belajar mengajar kurang kondusif dan akan memberikan
pengaruh negatif pada siswa. e
Disiplin sekolah Sekolah yang menerapkan kedisiplinan dalam berbagai
aspek, maka siswa akan menjadi lebih maju. Kedisiplinan ini tidak cukup hanya pada siswa saja, namun guru-guru beserta
seluruh warga sekolah juga wajib menegakkan kedisiplinan ini.
f Alat pelajaran
Kelengkapan alat pelajaran di sekolah akan mendukung proses belajar mengajar di sekolah. Semakin lengkap, maka
akan memudahkan siswa untuk memahami materi dan akan memudahkan guru juga untuk mengajarkan materi.
g Waktu sekolah
Ada sekolah yang menerapkan masuk pagi dan masuk siang. Siswa yang mendapatkan bagian untuk masuk siang,
pasti akan berbeda dengan siswa yang masuk pagi karena semangat untuk belajar sudah berbeda, jika masuk siang
cenderung akan merasa mengantuk dan sebagainya. h
Standar pelajaran di atas ukuran Guru yang tetap menggunakan standarnya sendiri dalam
mengajar tanpa memperhatikan siswanya, maka akibatnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
siswa akan merasa kurang mampu untuk mengikuti target dari gurunya tersebut dan siswa akan mengalami kesulitan belajar.
i Keadaan gedung
Dalam satu kelas harus diisi siswa dengan jumlah yang memadai, jangan sampai melebihi kapasitas. Jika hal ini
terjadi, maka proses belajar tidak akan efektif. j
Metode belajar Cara belajar secara teratur setiap hari, dengan pembagian
waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar.
k Tugas rumah
Tugas rumah hendaknya tidak terlalu banyak, agar siswa masih bisa melakukan kegiatan lain selain mengerjakan tugas
rumah. 3
Faktor masyarakat a
Kegiatan siswa dalam masyarakat Terlalu banyak siswa berkegiatan dalam masyarakat, maka
itu akan mengganggu belajar siswa. Terlebih lagi jika siswa tidak mampu membagi dan mengatur waktu dengan baik.
b Mass media
Mass media disini misalnya tv. Siswa di zaman sekarang lebih senang melihat acara tv daripada belajar, maka perlu
kontrol dan bimbingan dari orangtua agar siswa tidak hanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
melihat acara tv saja, namun juga bisa membagi waktu untuk belajar.
c Teman bergaul
Teman bergaul yang tidak baik akan mempengaruhi belajar siswa. Teman yang tidak baik misalnya yang suka merokok,
minum minuman keras, dan sebagainya. Perlu pengawasan dari orangtua agar siswa tidak terjerumus dalam pergaulan
yang tidak baik tersebut. d
Bentuk kehidupan masyarakat Lingkungan masyarakat yang kurang baik seperti
lingkungan perjudian, kampung pencuri, lingkungan orang- orang jalanan, pasti akan memberikan pengaruh yang buruk
pada siswa. Perlu diusahakan lingkungan yang baik agar dapat memberikan pengaruh positif pada anak sehingga anak mampu
belajar dengan baik. Jika siswa dapat belajar dengan baik, serta didukung dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi yang baik pula, maka siswa pastinya akan mengalami keberhasilan dalam belajarnya. Ketika siswa sudah
berhasil maka siswa pastinya juga akan mendapatkan prestasi yang baik dari sekolahnya.
18
B. Bimbingan Belajar