Pengertian Ekologi TINJAUAN UMUM TERHADAP PERLINDUNGAN

Sri Azora Kumala Sari : Pencemaran Lintas Batas Akibat Kebakaran Hutan: Suatu Perspektif Dari Ekologi Dan Hukum Lingkungan Internasional, 2008. USU Repository © 2009

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP PERLINDUNGAN

LINGKUNGAN HIDUP

A. Pengertian Ekologi

Segala sesuatu di dunia ini erat hubungannya satu dengan yang lain, antara manusia dengan manusia, antara manusia dengan hewan, antara manusia dengan tumbuhan-tumbuhan dan bahkan antara manusia dengan benda-benda mati sekalipun. Begitu pula antara hewan dengan hewan, antara hewan dengan tumbuh-tumbuhan, antara hewan dengan manusia dan antara hewan dengan benda-benda mati di sekelilingnya. Akhirnya tidak terlepas pula halnya dengan tumbuh-tumbuhan saling mempengaruhi. Pengaruh antara satu komponen dengan lain komponen ini bermacam-macam bentuk dan sifatnya. Begitu pula reaksi sesuatu golongan atas pengaruh dari yang lainnya juga berbeda-beda. 8 Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernest Haeckel, ahli biologi Jerman pada tahun 1869. Arti kata oikos yang berarti rumah atau tempat tinggal, dan logos bersifat telaah atau studi. Jadi ekologi adalah ilmu tentang rumah atau Inti permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan makhluk hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya. Ilmu yang membahas tentang hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya tersebut dinamakan ekologi. Oleh karena itu permasalahan lingkungan hidup pada hakekatnya adalah permasalahan ekologi. 8 Koesnadi Hardjasoemantri, Hukum Tata Lingkungan, Edisi Kedelapan Cetakan kedelapan belas, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, 2005, hlm.1 Sri Azora Kumala Sari : Pencemaran Lintas Batas Akibat Kebakaran Hutan: Suatu Perspektif Dari Ekologi Dan Hukum Lingkungan Internasional, 2008. USU Repository © 2009 tempat tinggal makhluk. Ekologi didefinisikan sebagai “ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya”. 9 Ekologi merupakan salah satu ilmu dasar bagi ilmu lingkungan, ilmu yang mempelajari hubungan-hubungan serta jalin menjalinnya segenap unsur-unsur hidup. Menurut ekolog De Bel mengemukakan, bahwa ekologi adalah suatu ”study of the total impact of man and other animals on the balance of nature”, dan menurut Otto Soemarwoto defenisi ekologi adalah “ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya”. 10 1. Studi ekologi sosial, sebagai suatu ilmu terhadap relasi sosial yang berada di tempat tertentu dan dalam waktu tertentu dan yang terjadinya oleh tenaga- tenaga lingkungan yang bersifat selektif dan distributif; Ekologi atau ilmu yang mempelajari tata hubungan jasad-jasad hidup termasuk manusia dengan alam lingkungan sekitarnya mengungkapkan, bahwa dalam ekosistem co-system semua subsistem sistem kelengkapan itu serba terhubungan satu sama lain dalam posisi dan kondisi saling mempengaruhi. Studi-studi ekologi meliputi berbagai bidang, seperti: 2. Studi ekologi manusia sebagai suatu studi tentang interaksi antara aktivitas manusia dan kondisi alam; 3. Studi ekologi kebudayaan sebagai studi tentang hubungan timbal-balik antara variabel habitat yang paling relevan dengan inti kebudayaan; 4. Studi ekologi fisis sebagai suatu studi tentang lingkungan hidup dan sumber daya alamnya; 9 Syamsul Arifin, Perkembangan Hukum Lingkungan di Indonesia, Medan, Universitas Sumatera Utara Press, 1993, hlm.52 10 Ibid, hlm.53 Sri Azora Kumala Sari : Pencemaran Lintas Batas Akibat Kebakaran Hutan: Suatu Perspektif Dari Ekologi Dan Hukum Lingkungan Internasional, 2008. USU Repository © 2009 5. Studi ekologi biologis sebagai suatu studi tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup, terutama hewan dan tumbuh-tumbuhan dan lingkungannya. Hal yang paling penting dari ekologi ini ialah konsep ekosistem. Ekosistem ialah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam sistem ini, semua komponen bekerja secara teratur sebagai suatu kesatuan. Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup biotik dan tak hidup abiotik di suatu tempat yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Keteraturan terjadi disebabkan adanya arus materi dan energi yang terkendalikan oleh arus informasi antara komponen dalam ekosistem itu. Keteraturan ekosistem menunjukkan adanya keseimbangan tertentu dari ekosistem. 11 Ada dua bentuk ekosistem yang penting. Yang pertama adalah ekosistem alamiah natural ecosystem dan yang kedua adalah ekosistem buatan artificial ecosystem hasil kerja manusia terhadap ekosistemnya. Di dalam ekosistem alamiah akan terdapat heterogenitas yang tinggi dari organisme hidup disana Keseimbangan sistem merupakan syarat bagi stabilitas fungsi setiap komponen sistem. Setiap komponen sistem hanya dapat berfungsi dengan baik, jika keseimbangan itu tidak terjadi secara drastis. Perubahan keseimbangan yang bersifat mendadak, drastis dan tidak menentu akan mengacaukan fungsi setiap komponen sistem. Hal ini juga berlaku bagi ekosistem. Makhluk hidup terutama manusia hanya dapat hidup atau menjalankan fungsi dengan sebaik-baiknya jika keseimbangan itu terjaga. 11 Daud Silalahi, Hukum Lingkungan Dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia, Bandung, Penerbit Alumni, 1992, Hlm.3 Sri Azora Kumala Sari : Pencemaran Lintas Batas Akibat Kebakaran Hutan: Suatu Perspektif Dari Ekologi Dan Hukum Lingkungan Internasional, 2008. USU Repository © 2009 sehingga mampu mempertahankan proses kehidupan di dalamnya dengan sendirinya. Sedang ekosistem buatan akan mempunyai ciri kurang heterogenitasannya sehingga bersifat labil dan untuk membuat ekosistem tersebut tetap stabil, perlu diberikan bantuan energi dari luar yang juga harus diusahakan oleh manusianya, agar terbentuk suatu usaha maintenance atau perawatan terhadap ekosistem yang dibuat itu. Berdasarkan konsep tersebut, maka perlindungan ekosistem tidak sama artinya dengan perbuatan menghentikan pertumbuhan atau membuat keseimbangan menjadi statis, melainkan adalah bagaimana menciptakan suatu keseimbangan yang dinamis dynamic equilibrium, yaitu suatu keseimbangan menjadi statis melainkan adalah bagaimana menciptakan suatu keseimbangan yang memungkinkan manusia terus melanjutkan pembangunannya. Kadang- kadang perubahan itu besar, kadang-kadang kecil. Perubahan itu dapat terjadi secara alamiah, maupun sebagai akibat perbuatan manusia. 12 Manusia pada mulanya yang masih primitif seperti pada zaman batu hidup dalam lingkungan yang alamiah, tidak banyak yang merombak alam atau lingkungan sekitarnya sehingga terjadilah lingkungan buatan atau tidak alamiah. Makin banyak manusia merombak lingkungan atau sistem ekologis, makin timbul Dalam proses ekosistem global, perubahan ini yang disebabkan oleh proses alamiah seperti; letusan gunung, kebakaran hutan, dan lain-lain. Masalah lingkungan yang kini dihadapi manusia adalah masalah yang timbul dari akibat kegiatan manusia dalam memanfaatkan lingkungan hidupnya. 12 Otto Soemarwoto, Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Penerbit Djambatan, Bandung, 1991, hlm. 20 Sri Azora Kumala Sari : Pencemaran Lintas Batas Akibat Kebakaran Hutan: Suatu Perspektif Dari Ekologi Dan Hukum Lingkungan Internasional, 2008. USU Repository © 2009 masalah lingkungan yaitu, menurunnya mutu lingkungan jika tidak melakukan usaha pencegahan dan pemeliharaan lingkungan sedini mungkin. 13

B. Pencemaran Lingkungan yang Bersifat Lintas Batas