Sikap Negara-negara Korban Pencemaran Lintas Batas

Sri Azora Kumala Sari : Pencemaran Lintas Batas Akibat Kebakaran Hutan: Suatu Perspektif Dari Ekologi Dan Hukum Lingkungan Internasional, 2008. USU Repository © 2009 kebakaran yang terbilang jauh, juga masih ditambah lagi dengan masalah-masalah lintas batas dan berbagai prosedur lintas jurisdiksi yang terkadang membutuhkan waktu dalam pengambilan keputusan.

C. Sikap Negara-negara Korban Pencemaran Lintas Batas

Malaysia dan Singapura yang secara geografis berbatasan langsung dengan Indonesia, sehingga dalam masalah ini Malaysia dan Singapura menerima secara langsung dan merasa dirugikan oleh bencana kabut asap yang berdampak terhadap terganggunya kegiatan ekonomi serta kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu fenomena kabut asap dapat dikategorikan sebagai bentuk ancaman yang bersifat subjektif, lain halnya jika negara-negara di kawasan Asia Tenggara tidak merasa terganggu oleh bencana kabut asap itu sendiri . Dalam skala nasional kebakaran hutan di Indonesia sebagaimana telah diuraikan pada bagian terdahulu telah begitu memberikan tekanan yang berat bagi masyarakat yang wilayahnya dapat dijangkau oleh terpaan asap kabut kebakaran hutan. Meskipun dunia internasional dan khususnya negara-negara di kawasan Asia Tenggara telah memberikan bantuan dalam berbagai bentuk, namun upaya pemadaman kebakaran huatan di Indonesia berjalan sangat lambat. Akibatnya akumulasi asap semakin hari semakin pekat dan benar-benar merusak berbagai tatanan kehidupan masyarakat, terutama masyarakat Malaysia, Singapura dan Brunai Darussalam. Keadaan inilah yang membuat masyarakat atau bahkan pemerintah negara-negara tersebut merasa cukup kesal melihat kenyataan yang ada. Sri Azora Kumala Sari : Pencemaran Lintas Batas Akibat Kebakaran Hutan: Suatu Perspektif Dari Ekologi Dan Hukum Lingkungan Internasional, 2008. USU Repository © 2009 Kabut asap tahunan yang dihasilkan oleh pembakaran lahan di Indonesia mengakibatkan polusi yang melewati batas-batas negara. Bagi Indonesia, kejadian ini lebih disebabkan oleh faktor alam, ekonomi dan budaya masyarakat serta mendatangkan kerugian bagi ekosistem di sekitar kawasan pembakaran lahan tersebut. Tetapi bagi Malaysia dan Singapura, hal ini dianggap sebagai sesuatu yang serius, dimana masyarakat Malaysia dan Singapura merasa dirugikan karena mereka menerima dampak atas aktivitas pembakaran lahan yang dilakukan di Indonesia. Negara-negara yang terkena dampak dari asap kebakaran hutan mengajukan protes dengan alasan sebagai berikut : 1. Ancaman terhadap kebutuhan dasar manusia Kebutuhan dasar masyarakat Malaysia sebagai manusia terganggu oleh udara yang mereka hirup tercemari oleh kabut asap dan bahkan mengakibatkan kematian bagi masyarakat Malaysia. Dalam beberapa kasus Indeks Polusi Udara air pollution indexAPI Kamis, 11 Agustus 2005 mencapai 529 di Port Klang, pusat perkapalan penting di Malaysia, dan 531 di Kuala Selangor. Tingkat API berada di atas 300 dapat dikategorikan berbahaya sementara 500 dapat memicu keadaan darurat. Jumat, 12 Agustus 2005 kabut asap agak bersih di pantai barat, tetapi di Kuala Lumpur API meningkat dari 321 menjadi 365. 37 37 ” Dampak Kebakaran Hutan”, Departemen Lingkungan Malaysia mengatakan bahwa kualitas udara akibat kabut asap yang terjadi pada tahun 2006 lebih buruk untuk kesehatan manusia dibandingkan akibat kabut asap pada tahun 1997. Kualitas udara yang buruk ini tersebar di 32 wilayah Malaysia. http:www.pikiran-rakyat.comcetak20050805130102.htm Sri Azora Kumala Sari : Pencemaran Lintas Batas Akibat Kebakaran Hutan: Suatu Perspektif Dari Ekologi Dan Hukum Lingkungan Internasional, 2008. USU Repository © 2009 Oleh karena itu, pemerintah Malaysia menyatakan keadaan darurat di daerah sekitar Kuala Lumpur, setelah kabut asap tebal menyelimuti kawasan itu. Malaysia mengumumkan langkah-langkah darurat termasuk menutup sekolah- sekolah dan meminta warga untuk mengenakan masker. 38 Menurut United Nations Developments Programme UNDP, kabut asap pada tahun 1997 mengakibatkan individu-individu di Asia Tenggara mengalami kerugian 1,4 milyar dolar AS, khususnya biaya terhadap kesehatan jangka pendek. Lebih dari 40.000 orang dirawat karena penyakit pernafasan. Dampak kesehatan jangka panjang terhadap anak-anak dan orang dewasa sedang dihitung. ADB memperkirakan 757 juta ton CO2 dihasilkan oleh pembakaran hutan antara 1997- 1998. jumlah biaya atas kandungan karbon di atmosfer berdasarkan 7 US per metric ton dikalkulasikan sebanyak 1.446 milyar US. 39 2. Ancaman terhadap ekonomi Dapat dibayangkan bagaimana kehidupan sehari-hari masyarakat Malaysia yang terancam oleh kabut asap. Aktivitas individu dan masyarakat Malaysia tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Sehingga kabut asap mengganggu individu dan masyarakat yang ada di Malaysia. Dampak yang ditimbulkan oleh terganggunya aktivitas sehari-hari mengakibatkan terganggunya dan bahkan hancurnya struktur-struktur sosial masyarakat Malaysia. Menurut penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti, terlihat bagaimana besarnya dampak dari kabut asap yang mengancam aktivitas ekonomi individu, masyarakat dan perusahaan-perusahaan di Malaysia dan Singapura. Terbatasnya jarak pandang, mengakibatkan aktivitas perekonomian di kawasan 38 “Indonesia Kirim Asap Lagi”, dalamhttp: www.BBC.com indonesianUngkapan Pendapat Indonesia kirim asap lagi.htm 39 “Asap Dimana-mana”, dalam http:www.adb.orgDocumentsBooksAEO2001aeo2010.asp Sri Azora Kumala Sari : Pencemaran Lintas Batas Akibat Kebakaran Hutan: Suatu Perspektif Dari Ekologi Dan Hukum Lingkungan Internasional, 2008. USU Repository © 2009 pelabuhan dan banda udara di Malaysia , Indonesia dan Singapura terganggu dan pada situasi tertentu tidak dapat beroperasi sebagaimana mestinya. Berdasarkan ASEAN Secretariats Environment and Disaster Management Centre, kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan yang terjadi pada tahun 1997- 1998 diperkirakan 9 milyar dolar AS. 40 Bagi Indonesia kebakaran hutan telah mengakibatkan kerugian ekonomi dari degradasi dan deforestasi hutan di Indonesia berkisar antara 1,62-2,7 miliar dollar AS. Kabut asap juga mengakibatkan banyaknya para investor asing takut untuk berinvestasi di Indonesia, Malaysia dan Singapura. Karena dengan adanya kabut asap mengakibatkan banyaknya biaya dan resiko yang harus mereka tanggung. 41 3. Ancaman terhadap hubungan Indonesia dengan Malaysia dan Singapura Dan jumlah ini bisa lebih tinggi jika dihitung hilangnya flasma nutfah dan keragaman hayati yang dimiliki hutan Secara tidak langsung, kabut asap yang terjadi mempengaruhi hubungan antara Indonesia, Malaysia dan Singapura. Hubungan yang terjadi akibat kabut asap bisa saja menghasilkan sebuah bentuk kerjasama dan bahkan terjadinya perselisihan di antara negara-negara yang menderita akibat kabut asap. Kabut asap yang melanda Malaysia dan kawasan Asia Tenggara lainnya telah mengakibatkan meningkatnya konstelasi politik di kawasan tersebut. Di Malaysia Partai oposisi terbesar di Malaysia, Parti Tindakan Demokratis, DAP berdemonstrasi di luar kedutaan Indonesia di Kuala Lumpur. Partai itu mengatakan kabut asap ini 40 “Dampak Bakar Hutan ”, http:app.mfa.gov.sg2006pressview_press.asp?post_id=1887 41 ”Kebakaran Hutan dan Pengaruhnya”, dalam http:www.haze-onlineor.idnews.phpID= 0030702100607 . htm Sri Azora Kumala Sari : Pencemaran Lintas Batas Akibat Kebakaran Hutan: Suatu Perspektif Dari Ekologi Dan Hukum Lingkungan Internasional, 2008. USU Repository © 2009 merupakan ancaman bagi ekonomi dan kesehatan jutaan warga Malaysia. Mereka mendesak ASEAN supaya mengambil tindakan atas masalah itu. Tindakan yang dilakukan oleh Partai oposisi Malaysia diatas secara tidak langsung mengartikulasikan bagaimana pendapat dan persepsi dari sebagian masyarakat Malaysia terhadap kabut asap yang terjadi. Pemerintah Malaysia mendesak Indonesia untuk segera mengatasi kebakaran hutan agar kabut asap agar Malaysia tidak menerima dampak dari kabut asap. Untuk menyelesaikan masalah ini pemerintah Malaysia mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mengambil pendekatan konfrontatif terhadap pemerintah Indonesia karena ada kebutuhan yang lebih luas untuk memelihara hubungan mereka. Sedangkan Singapura lebih memilih membawa masalah kabut asap di tingkat dunia. Singapura mengangkat isu kabut asap Indonesia dalam Sidang Umum PBB pada tanggal 20 Oktober 2006. Hal ini mendapat protes dari pemerintah Indonesia, sehingga mengakibatkan adanya hubungan yang kurang harmonis antara Indonesia-Singapura. Akibat dari tindakan Singapura tersebut, hubungan bilateral Indonesia- Singapura kurang harmonis. Sehingga bagi pemerintah Indonesia dengan dibawanya kasus asap ke meja dewan PBB berarti telah mendatangkan preseden buruk bagi pemerintah Indonesia di mata dunia Internasional. Dalam nasional Indonesia sendiri berita-berita dari berbagai media baik nasional maupun internasional yang memuat berbagai kecaman oleh negara- negara yang mersa dirugikan terhadap Indonesia mendapat tanggapan yang serius terutama oleh pejabat yang berkaitan dengan bidang tugasnya. Tidak saja hanya sebatas itu, di Indonesia juga beredar berita-berita yang menyatakan bahwa pihak Sri Azora Kumala Sari : Pencemaran Lintas Batas Akibat Kebakaran Hutan: Suatu Perspektif Dari Ekologi Dan Hukum Lingkungan Internasional, 2008. USU Repository © 2009 Malaysia dan Singapura akan menuntut Indonesia secara hukum atas semua kerugian yang mereka derita sebagai akibat dari asap yang terjadi dari kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan. 42 42 Arif, Pencemaran Transnasional….,Op.Cit. hlm.13 Protes yang diajukan oleh negara Malaysia dan Singapura sangat beralasan karena akibat pencemaran lintas batas akibat kebakaran hutan sangat merugikan negara-negara yang menjadi korban kabut asap tersebut baik itu dari segi materi maupun dari non-materi. Sri Azora Kumala Sari : Pencemaran Lintas Batas Akibat Kebakaran Hutan: Suatu Perspektif Dari Ekologi Dan Hukum Lingkungan Internasional, 2008. USU Repository © 2009

BAB IV ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA PENCEMARAN