xxxvii dalam kitabnya Fathul Wahab, mendefinisikan rahn adalah menjadikan benda
yang bersifat harta benda sebagai kepercayaan dari suatu yang dapat dibayarkan dari harta benda itu bila utang tidak dibayar.
30
Secara umum pengertian usaha gadai adalah kegiatan menjaminkan barang-barang berharga kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang
dan barang yang dijaminkan akan ditebus kembali sesuai dengan perjanjian antara nasabah dan lembaga gadai.
31
2. Landasan Hukum
a. Al-Quran
ْنإو ْ ْآ
ﻰ ﺮ
ْ و اوﺪ
ﺎ ﺎآ نﺎهﺮ
ﺔ ﻮ ْ ْنﺈ
أ ْ ﻜ ْ
ﺎ ْ دﺆ ْ
يﺬ ا ْؤا
ﻪ ﺎ أ ْو
ﻪ ا ﻪ ر
ﺎ و اﻮ ْﻜ
ةدﺎﻬ ا ْ و
ﺎﻬْ ْﻜ ﻪ ﺈ
ﺛاء ﻪ ْ
ﻪ او ﺎ
نﻮ ْ
Artinya: Jika kamu dalam perjalanan dan kamu melaksanakan muamalah tidak secara tunai sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka
hendaklah ada barang tanggungan yang dapat dijadikan sebagai pegangan oleh yang mengutangkan, tetapi jika sebagian kamu mempercayai
sebagian lain, maka hendaklah yang dipercaya itu menunaikan amanat utangnya dan hendaknya ia bertaqwa kepada Allah SWT. QS. Al-
Baqarah 2: 283.
Ayat di atas menjelaskan bolehnya memberi barang tanggungan sebagai jaminan pinjaman, atau dengan kata lain menggadai, walau dalam
ayat ini dikaitkan dengan perjalanan, tetapi itu bukan berarti bahwa
30
Muhammad Sholikul Hadi, Pegadaian Syariah, Jakarta: Salemba Diniyah, 2003, h. 51.
31
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta, Raja Grafido Persada, h.246
xxxviii menggadaikan hanya dibenarkan dalam perjalanan. Nabi SAW, pernah
menggadaikan perisai beliau kepada seorang Yahudi, padahal ketika itu beliau sedang berada di Madinah. Dengan demikian penyebutan kata dalam
perjalanan, hanya karena seringnya tidak ditemukan penulis dalam perjalanan. Dari sini pula dapat ditarik kesimpulan, bahwa sejak masa turunnya ayat ini
al-Quran telah menggaris bawahi bahwa ketidak mampuan menulis hanya dapat ditoleransi–untuk sementara bagi yang tidak bertempat tinggal atau
nomad.
32
Bahkan penyimpan barang jaminan atau menggadainyapun tidak harus dilakukan, karena itu jika sebagian kamu mempercayai sebagian lain, maka
hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya, hutang atau apapun yang dia terima. Disini jaminan bukan berbentuk tulisan atau saksi, tetapi
kepercayaan dan amanah timbal balik hutang diterima oleh pengutang, dan barang jaminan diserahkan kepada pemberi hutang.
33
i. Al-Hadits.
و ﻪْ ﷲا ﻰ ﺻ ا نأﺎﻬْ ﷲا ر ﺔ ﺋﺎ ْ
ْ ا ىﺮ
ﺪْﺪﺣ ْ ﺎ ْرد ﻪ ه رو أ ﻰ ا يدﻮﻬ ْ ﺎ ﺎ ﻃ
Artinya: Aisyah r.a berkata, bahwa Rasulullah pernah memberi makanan dari orang Yahudi dan beliau menggadaikan kepadanya baju besi beliau”
HR. Bukhari dan Muslim.
32
Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, Pesan, Kesan dan Keserasian al-Quran, Jakarta: Lentera Hati, 2002, Cet. Ke-XI, h. 610.
33
Ibid.
xxxix
ا ر ا ْ
لﺎ ﻪْ ﷲ :
ﻪْ ﷲا ﻰ ﺻ ا هر ْﺪ و ﻪ ْه ﻷاﺮْ ﻪْ ﺬﺧأو يدْﻮﻬ ﺪْ ﺔ ْ ﺪ ْﺎ ﻪ ﺎ ْرد و
Artinya: Dari Anas ra berkata, Rasulullah saw menggadaikan baju besinya kepada seorang Yahudi di Madinah dan menggambil darinya gandum
untuk sekeluarga beliauHR. Bukhari, Ahmad, Nasa’i dan Ibnu Majah
ii. Ijma
Berdasarkan ayat dan hadits diatas, para ulama fiqh sepakat bahwa gadai diperbolehkan dan para ulama tidak pernah mempertentangkan kebolehannya,
demikian juga dengan landasan hukumnya,
34
di samping itu juga karena banyak kemaslahatan yang terkandung didalamnya dalam rangka hubungan
antar sesama manusia.
35
Majelis Ulama Indonesia melalui Dewan Syariah Nasional mengenai hukum gadai rahn tertuang dalam fatwa DSN No. 25DSNMUIIII2002,
bahwa pinjaman dengan menggadaikan barang sebagai jaminan utang dalam bentuk rahn dibolehkan dengan ketentuan yang ada.
34
Ibid. h, 156.
35
Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000, Cet. Ke- 1, h. 256.
xl
3. Rukun Gadai Syariah