Strategi pemasaran produk ar-Rum Cabang Pegadaian Syariah Pondok Aren Tangerang Selatan Banten

(1)

STRATEGI PEMASARAN PRODUK

AR-RUM (AR-Rahn

UNTUK USAHA MIKRO KECIL) CABANG PEGADAIAN

SYARIAH PONDOK AREN-TANGERANG SELATAN

BANTEN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk memenuhi syarat mencapai

Gelar Sarjana Sosial Islam (S. Sos. I) Program Strata Satu (S I)

Oleh:

Dien Novita Sari

NIM: 107053002591

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

STRATEGI PEMASARAN PRODUK

AR-RUM (AR-RAHN

UNTUK USAHA MIKRO KECIL) CABANG PEGADAIAN

SYARIAH PONDOK AREN-TANGERANG SELATAN

BANTEN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Untuk memenuhi syarat mencapai

Gelar Sarjana Sosial Islam (S. Sos. I) Program Strata Satu (S I)

Oleh:

Dien Novita Sari

NIM: 107053002591

Di bawah Bimbingan:

Noor Bekti Negoro, STP.,SE.,M.Si NIP: 19650301 199903 1 001

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(3)

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul: Strategi Pemasaran Produk Ar-rum cabang Pegadaian Syariah Pondok Aren Dalam Menarik Minat Nasabah, telah diajukan dalam siding munaqasyah fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal….Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S. Sos. I) program Strat satu (S I) pada jurusan Manajemen Dakwah.

Jakarta, 21 Juni 2011

Sidang Munaqasyah,

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap anggota

Dr. Cecep Sastrawijaya, M.A (H. Mulkannasir, MM)

NIP: 150254102 NIP: 195501011983021001

Anggota,

Penguji I Penguji II

(Dr. H.A. Ilyas Ismail, MA) (Drs. H. Mahmud Jalal, MA)

Pembimbing,

Noor Bekti Negoro, STP.,SE.,M.Si NIP: 19650301 199903 1 001


(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. JIka dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tangerang, 15 Juni 2011


(5)

ABSTRAK

Dien Novita Sari: Strategi Pemasaran Produk Ar-Rum (Ar-rahn Untuk Usaha Mikro Kecil) Cabang Pegadaian Syariah Pondok Aren-Tangerang Selatan Banten

Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi perusahaan dalam meningkatkan volume penjualan. Untuk menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat, menuntut setiap perusahaan meningkatkan strategi pemasaran kepada semua konsumen. Begitu juga dengan perusahaan jasa maupun produk semua berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas yang ada di tiap perusahaan baik jasa maupun produk semakin meningkat dan menjadi lebih baik lagi. Strategi pemasaran merupakan salah satu langkah-langkah yang secara berurutan dari awal sampai akhir dalam proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung, sehingga dengan adanya strategi pemasaran produk-produk Pegadaian ini diharapkan segala keinginan dan kebutuhan masyarakat maupun pelanggan dapat terpenuhi dengan baik dan terorganisir dengan baik pula.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran produk Ar-Rum (Kredit Fidusia). Agar semua kalangan masyarakat dapat mengetahui produk baru yang dimiliki oleh Perum Pegadaian. Dan juga jumlah nasabah dan hambatan yang dihadapi dalam pelayanan produk ini. Tipe penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan studi pustaka, sedangkan sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Strategi pemasaran yang dipakai oleh Pegadaian untuk mengenalkan produknya adalah dengan metode Marketing Mix dan strategi differensiasi produk.

Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan Perum Pegadaian apakah sudah memenuhi syarat dan dapat dimengerti oleh konsumen agar dapat meningkatkan volume penjualan yang dimiliki oleh Perum Pegadaian. Juga dapat membantu konsumen apabila mereka ingin meningkatkan atau memperluas usaha mereka tanpa harus terlibat hutang dengan para rentenir dan tengkulak. Selain itu juga dapat mengetahui jumlah nasabah yang menggunakan produk Ar-Rum ini apakah meningkat atau menurun. Itu semua tergantung dari strategi pemasaran yang dimiliki oleh Pegadaian tersebut.


(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, pemberi rahmat dan hidayah sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi. Shalawat dan salam selalu dihanturkan kepada pejuang umat, pemegang panji kebenaran habibina wa nabiyuna Muhammad SAW yang menjadi tauladan dan panutan umat manusia.

Penulis sadar, bahwa dalam penulisan skripsi ini tak jauh dari kesalahan, dan kekeliruan. Kesempurnaan serta keberhasilan yang penulis dapatkan dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lain dan tidak bukan berkat bimbingan, bantuan serta saran-saran dari semua pihak yang terkait. Tanpa adanya mereka, penulis tidaklah berarti. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih atas segala bantuan dan bimbingan yang diberikan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, kepada:

1. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta jajaran: Dr. Arif Subhan, MA, Dr. Wahidin Saputra, MA, Drs. Mahmud Djalal, MA., Drs. Study Rizal LK, MA.

2. Ketua Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Drs. Cecep Castrawijaya, MA.

3. Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Drs. Mulkannasir, BA. Spd. MM.

4. Dosen Pembimbing Skripsi: Noor Bekti Negoro, STP.,SE.,M.Si., yang telah berkenan meluangkan waktu, mencurahkan segenap perhatian untuk memberikan pencerahan dan pengarahan yang begitu berharga dan berguna bagi penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.


(7)

5. Para Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang dengan ikhlas telah memberikan ilmunya kepada penulis selama masa kuliah.

6. Para Karyawan Perpustakaan Fakultas dakwah dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah berbaik hati memberikan pinjaman buku kepada penulis guna mempermudah dalam pengumpulan data sekunder. 7. Kedua Orang Tua yang super luar biasa, Mama Aniyah dan Babe Bahruddin.

Terima kasih atas segalanya, segala yang mengalir, menetes, tercurah dan di curah semuanya tanpa henti, tanpa pamrih untuk senantiasa selalu mendoakan dan merestui penulis dalam menuntaskan studi demi meraih cita dan cinta. 8. Nawiri, SE selaku Pimpinan Cabang Pegadaian Syariah Pondok Aren

Tangerang

9. Sugeng, AMD selaku pengelola Unit Pegadaian Syariah Cabang Pasar Buah 10.Ka’reza, k’ asep, ka’selly, k’dikmas, bapak syarif, bang muslim, bang bian,

bang taufik dan seluruh staff yang bekerja di CPS. Pondok Aren yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan begitu banyak informasi, kehangatan dan keakraban kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Kedua kakak-kakaku yang tersayang (bang amin, bang apit, iti, rangga,po’ika dan jagoan neon puput, rehan dan donna) yang selalu mencurahkan doa dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Sahabat seperjuangan, anak MD angkatan 2007: itoh, mila, rina, dara, ika, yulita, ita, eka, mia, ong, intan, k’lia, kholiah, ani, nia, hikmah, adung, abie,


(8)

fery, roman, andi, bisri, woro, hendri, arif, lutfie, boboho, farel, udin, hakim yang selalu mewarnai hari menjadi penuh warna dan senda.

13. Sahabat KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tile 26 Autis, mila, itoh, lulu, ade, lala, firi, ratri, gembrot, togel, toa neraka dan seluruh warga Cipelang, Cijeruk Bogor terimakasih telah banyak ajarkan arti kesederhanaan.

14. Sahabat seperjuangan dan sepenanggungan Uswa dan wildah yang selalu menemani malam-malam dan setia mendengarkan asa dan rasa mulai dari menapakkan kaki pertama di kampus hijau pembaharu sampai di akhir masa study ini, semoga persahabatan kita tanpa titik.

15. Dirinya yang beri jutaan rasa hingga tak terasa sampai mati rasa terimakasih 16. Sahabat di UKM Teater Syahid, bangkit, warsun, zakii, rendii, kis dan masih

banyak lagi yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu, terima kasih telah memberikan milyaran rasa dan imajinasi yang tanpa batas menyatu pelu, asa, rasa, gelisah, dan bahagia.surga..surga..surga buat kita semua.

Penulis yakin dan sadar akan segala keterbatasan dan kekurangannya dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena itu penulis menerima saran dan kritik yang membangun dari semua pihak agar skripsi ini lebih sempurna dan semoga skripsi ini lebih bermanfaat bagi orang lain.

Ciputat, Juni 2011


(9)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN... iii

LEMBAR PERNYATAAN... iv

ABSTRAK... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ... 6

1. Pembatasan Masalah ... 6

2. Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

D. Metodologi Penelitian ... 8

1. Metode Penelitian... 8

2. Teknik Pengumpulan Data... 9

3. Waktu dan Tempat Penelitian ... 10

4. Subjek dan Objek Penelitian ... 11

5. Data dan Sumber Data ... 11


(10)

F. Sistematika Penulisan ... 14

BAB II LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran ... 16

1. Pengertian Startegi Pemasaran ... 16

2. Fungsi dan Tujuan Strategi Pemasaran ... 21

3. Segmentasi, Targeting dan Positioning... 22

4. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)... 30

5. Strategi Pemasaran Dalam Menarik Minat Nasabah ... 37

B. Gadai Syariah ... 40

1. Pengertian Gadai Syariah(rahn)... 40

2. Landasan hukum Gadai syariah (Rahn)... 41

3. Rukun Gadai Syariah / Rahn... 43

4. Syarat Gadai Syariah... 43

5. Persamaan dan Perbedaan Gadai Syariah dan gadai Konvensional... 45

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH PONDOK AREN-TANGERANG SELATAN BANTEN A. Sejarah Singkat Pegadaian dan Perkembangannya... 50

B. Visi dan Misi ... 54

1. Visi Pegadaian... 54

2. Misi Pegadaian ... 54

C. Tugas, Tujuan dan Fungsi ... 55


(11)

2. Prinsip Oprasional Gadai Syariah ... 55

3. Tujuan Pegadaian Syariah... 57

D. Profil dan Layanan CPS Pondok Aren... 57

E. ProdukArrum (Ar-Rahn Untuk Usaha Mikro Kecil) ... 59

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA A. Analisis Strategi dan Implementasi Pemasaran Produk Ar-rum Gadai Syariah di Unit Pegadaian Syariah Cabang Pondok Aren-Tangerang Selatan Banten... 63

B. Faktor Pendukung dan Penghambat CPS Pondok Aren Melalui Pendekatan SWOT ... 77

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 83

B. Saran...85


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Perkembangan Uang Pinjaman/Omzet Usaha Syariah TAHUN 2005 SAMPAI 2010... 72 Tabel 2 : Pertumbuhan Jumlah Barang Jaminan Pegadaian Syariah Cabang

Pondok Aren TAHUN 2005-2010. ... 73 Tabel 3 : Pertumbuhan Jumlah Nasabah Pegadaian Syariah Cabang Pondok

Aren TAHUN 2005-2010. ... 75 Tabel 4 : Data Nasabah ARRUM... 76


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemaslahatan merupakan salah satu tujuan dari syariah Islam. Atas dasar itu pulalah Islam menganjurkan kepada umatnya untuk saling membantu. Saling membantu dapat diwujudkan dalam bentuk yang berbeda-beda, baik berupa pemberian tanpa ada pengembalian, seperti zakat, infak, dan shadaqoh, maupun berupa pinjaman yang harus di kembalikan kepada pemberi pinjaman.

Berbicara mengenai pinjam-meminjam, Islam membolehkan baik melalui individu maupun lembaga keuangan seperti bank, asuransi, dan sebagainya. Namun tidak boleh meminta kelebihan dari pokok pinjaman karena termasuk riba. Salah satu bentuk muamalat yang diperbolehkan oleh Rasulullah Saw, adalah gadai. Sebagai salah satu kategori dari perjanjian hutang piutang, di mana kreditur harus menggadaikan barang jaminannya kepada debitur.

Tugas pokok dari sistem gadai ini adalah memberikan pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan. Namun demikian, keberadaan lembaga keuangan ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat Indonesia, mengingat citra yang menempel sangat identik dengan sebuah lembaga keuangan “orang-orang susah”, salah satu motto yang dibangun dalam rangka mengubah image-nya yang sudah melekat adalah “mengatasi


(14)

masalah tanpa masalah”. Dengan motto tersebut diharapkan masyarakat tidak lagi segan untuk datang ketempat ini.

Dalam perspektif ekonomi, pegadaian merupakan salah satu alternatif pendanaan yang sangat efektif karena tidak memerlukan proses dan persyaratan yang terlalu rumit. Bentuk pendanaan ini sudah ada sejak lama dan sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia. Pegadaian adalah satu- satunya badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana kemasyarakat atas dasar hukum gadai.1

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah Saw. Pernah menggadaikan baju besinya kepada orang yahudi untuk di tukarkan gandum. Gadai sebagai salah satu kategori dari perjanjian hutang piutang, dimana kreditur harus menggadaikan barang jaminannya kepada debitur.

Islam merumuskan suatu sistem yang sama sekali berbeda dari sistem-sistem lainnya. Hal ini diantaranya nampak pada sistem-sistem ekonomi Islam yang memiliki akar dari syariah yang menjadi sumber dan panduan dari setiap muslim dalam melaksanankan kegiatan ekonomi. Islam juga memiliki tujuan-tujuan syariah (al-maqashidu ash-syar’iyyah) serta petunjuk oprasional untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan-tujuan itu sendiri mengacu pada kepentingan manusia untuk mencapai kesejahtraan dan kehidupan yang lebih baik, juga memiliki nilai yang sangat penting bagi persaudaraan dan keadilan

sosio-1

Ma’ruf Amin, Mengatasi Masalah Dengan Penggadaian Syariah (Jakarta: Renaisan, 2005), h. 12.


(15)

ekonomi, serta menuntut kepuasan yang seimbang antara kepuasan materi dan kepuasan rohani.2

Keberadaan pegadaian syariah pada awalnya didorong oleh perkembangan dan keberhasilan lembaga-lembaga keuangan syariah. Di samping itu juga dilandasi oleh kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap hadirnya sebuah pegadaian yang menerapkan prinsip-prinsip syariah.

Minat masyarakat yang memanfaatkan jasa pegadaian syariah cukup besar. Pegadaian syariah tidak menekankan pada pemberian bunga dari barang yang digadaikan. Meski tanpa bunga, pegadaian syariah tetap memperoleh keuntungan seperti yang sudah diatur oleh Dewan Syariah Nasional, yang memberlakukan biaya pemeliharaan dari barang yang digadaikan. Biaya itu dihitung dari nilai barang, bukan dari jumlah pinjaman.

Pada umumnya masyarakat tidak memahami pemasaran, mereka melihat pemasaran sebagai sebuah penjualan. Padahal pemasaran ini mempunyai arti lebih luas karena pemasaran adalah suatu proses yang teratur dan jelas untuk memikirkan dan merencanakan pasar. Proses pemasaran dapat diterapkan tidak sekedar pada barang dan jasa, tetapi juga pada segala sesuatu yang dapat dipasarkan seperti ide, kejadian, organisasi tempat dan kepribadian. Namun penting untuk ditekankan bentuk pemasaran tidak dimulai dengan suatu produk atau penawaran, tetapi dengan pencarian peluang pasar.3

2

Syahid Muhammad Baqir ash-Shadr, Keunggulan Ekonomi Islam, (Jakarta: Pustaka Zahra, 2002), h. 163.

3

Hendra, dkk,Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, (Jakarta: PT Prehanllindo, 1997). Jilid I, h. 18.


(16)

Sehubungan dengan berkembangnya dunia pemasaran yang menimbulkan makin tingginya tingkat persaingan antara perusahaan-perusahaan di Indonesia, maka perusahaan-perusahaan-perusahaan-perusahaan tersebut semakin berusaha untuk memperkuat strategi pemasarannya. Untuk dapat bertahan dalam dunia bisnis yang kondisi persaingannya terus meningkat maka suatu perusahaan harus dituntut dapat menguasai pasar dengan menggunakan produk yang telah dihasilkan.

Seperti penulis ketahui pengetahuan masyarakat tentang keberadaan pegadaian syariah sudah cukup baik. Karena pegadaian syariah saat ini tidak bisa terbilang baru dan kantor cabang syariahnya pun sudah lumayan banyak, berdasarkan pengamatan di lapangan pertumbuhan pegadaian syariah menunjukan peningkatan yang pesat semenjak pertama kali didirikannya Pegadaian Syariah yang dioprasikan pada 04 januari 2003 di Unit Layanan Gadai Syariah Cabang Dewi Sartika, Jakarta Timur, hingga saat ini 2010 sudah banyak Pegadaian Syariah yang didirikan hanya dalam waktu 7 tahun. Pegadaian Syariah Cabang Pondok Aren sendiri berdiri pada tanggal 29 Agustus 2005 dan menjadi cabang Pegadaian Syariah yang ke empat.4 Berada dalam lingkup kordinasi kantor wilayah utama Jakarta bersama dengan 96 kantor cabang lainnya yang ada di Jabodetabek & Banten. Pondok Aren sendiri merupakan salah satu kecamatan di wilayah kabupaten Tangerang di provinsi Banten, yang mana di wilayah ini pun telah berdiri kantor-kantor cabang Pegadaian Konvensional. Pembentukan CPS di Pondok Aren ini berlandas atas hasil survey Perum Pegadaian, yang menitikberatkan pada

4

Wawancara dengan Reza Habibie selaku Pengelola Unit peninggilan anak cabang dari PERUM pondok Aren. Jakarta 15 April 2011.


(17)

pertimbangan bahwasanya kecamatan ini lebih memiliki psikoreligi yang kuat antar sesame muslim sebagai mayoritas penduduknya. Sehingga hal tersebut dinilai potensial untuk menghadirkan produk gadai syariah kepada masyarakat, yang dalam usahanya ternyata tidak mudah lantaran masih banyak presepsi sebagian masyarakat yang memandang sebelah mata terhadap praktek gadai, dari itu komitmen CPS selalu berupaya untuk membuktikan praktik gadai yang syariah, modern, dan efektif.

Sehingga penulis ingin mengetahui lebih dalam perkembangan yang terjadi di Pegadaian Syariah Pondok Aren dan strategi pemasaran seperti apa yang digunakan oleh Pegadaian syariah atas produk khususnya produk Ar-RumGadai Syariah sehingga tumbuh menjadi pesat dan dapat menarik minat nasabah dalam menggunakan jasa tersebut. Dalam menarik minat nasabah memang tidak hanya dipengaruhi oleh strategi pemasaran yang digunakan oleh pegadaian syariah. Ada beberapa faktor lain yang mempengaruhinya seperti kebutuhan nasabah yang mendesak yang memerlukan proses pencairan dana yang cepat, nasabah yang menginginkan transaksi gadai tanpa adanya unsur riba (bunga) di dalamnya, dan lain sebagainya.

Karenanya dalam penilitian ini penulis akan menganalisa upaya pemasaran perusahan jasa dalam memberikan kemudahan bagi nasabah pegadaian yang ingin mendapatkan biaya untuk pembiayaan usahanya yakni berupa kredit Fidusia. Dimana penulis memberikan perhatian pada sektor perusahaan jasa yang diselenggarakan oleh Perum Pegadaian yang secara dominannya memiliki lingkup bisnis yang tergolong strategis, dikarenakan selain masih menjadiiconsentral dari usaha pegadaian nasional tentunya juga perusahaan ini telah sejak lama mampu melayani masyarakat dari tahun ke


(18)

tahun dalam hal bantuan pembiayaan konsumtif maupun produktif. Namun sisi terang yang masih belum banyak terjabarkan tetaplah menjadi konsentrasi penulis untuk menelaah usaha perusahaan ini dalam menjangkau persepsi para nasabahnya di setiap track record yang telah mereka capai tentunya akan sangat bermanfaat bagi dunia akademisi untuk lebih luas membuka wawasan secara inklusif apabila sektor bisnis ini ikut menjadi perhatian bersama.

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka penulis dengan amat tertarik untuk meneliti lebih gamblang mengenai “Strategi Pemasaran ProdukAr-Rum (Ar-rahn Untuk Usaha Mikro Kecil ) Cabang Pegadaian Syariah Pondok Aren-Tangerang Selatan Banten”.

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Selanjutnya, sebagaimana telah disinggung dalam latar belakang masalah, dan untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini. Maka penelitian ini dibatasi pada :

Strategi pemasaran yang diterapkan Pegadaian Syariah Cabang Pondok Aren terhadap produk Ar-Rum yang di milikinya dalam menarik minat nasabah.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut, maka dapat diidentifikasi pokok permasalahannya adalah:


(19)

a. Bagaimana strategi pemasaran produk Ar-Rum (Ar-RahnUntuk Usaha Mikro Kecil) Cabang Pegadaian Syariah-Pondok Aren Tangerang Selatan Banten. Untuk menarik minat para nasabah?

b. Faktor- faktor apakah yang menjadi pendukung dan penghambat dalam memasarkan produk Ar-Rum CPS Pondok Aren?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dan manfaat penelitian adalah sebagai berikut:

Sesuai dengan latar belakang dan pembatasan kasus penelitian, maka penulisan karya ilmiah dari penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui strategi apa yang digunakan oleh Pegadaian Syariah cabang Pondok Aren dalam melakukan pemasaran produk Ar-Rum yang dimilikinya.

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat produk Ar-Rum CPS Pondok Aren dalam menarik minat nasabahnya.

Adapun manfaatnya dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Segi akademis:

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan dan sebagai bahan rujukan tambahan referensi atau perbandingan penelitian selanjutnya bagi bidang studi manajemen dakwah mengenai strategi Pegadaian Syariah dalam memasarkan produk-produknya.


(20)

2. Segi praktis

Untuk mengembangkan wawasan baru di bidang manajemen Dakwah. Semoga penelitian ini dapat memberi kontribusi yang besar kepada pihak-pihak yang terkait yang membutuhkan informasi mengenai pemasaran secara lebih akurat, khususnya mengenai langkah dan upaya mengenai Pegadaian Syariah.

3. Rekomendasi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi lembaga Pegadaian khususnya Perum Pegadaian Syariah dalam melakukan strategi pemasaran. Dan dapat dijadikan pilihan untuk masyarakat jika butuh biaya untuk keperluan yang mendadak baik untuk keperluan sehari-hari maupun untuk modal usaha masyarakat bisa datang ke Pegadaian-Pegadaian Syariah terdekat.

D. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif, yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan suatu keadaan atau sifat seperti apa adanya. Jadi penelitian dilaksanakan untuk memastikan atau menggambarkan ciri-ciri atau karakteristik dari obyek yang diteliti.


(21)

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam melaksanakan metode penelitian di atas maka penulis menggunakan tehnik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut:

Adapun tekhnik pengumpulan data menggunakan metode yang bersumber kepada penelitian lapangan dengan menggunakan:

a. Studi Lapangan (field research)

Yakni studi yang penulis lakukan dengan cara mendatangi tempat penelitian yang dituju, dalam hal ini bertujuan guna mendapatkan sumber data primer yang meliputi;

1) Interview, yaitu salah satu cara untuk memperoleh data melalui informasi yang didengarnya oleh panca indra pendengaran, yang sebelumya ditanyakan terlebih dahulu kepada responden.5 Pengumpulan data dengan cara bertanya langsung kepada pemimpin perusahaan tentang strategi pemasaran produk pegadaian syariah.

2) Observasi, yaitu pengamatan secara sistematis dan analisa yang memegang peranan penting untuk meramalkan tingkah laku sosial, sehingga hubungan antara satu peristiwa dengan yang lainnya menjadi jelas.6Observasi dilakukan sebanyak lima kali yakni dengan mendatangi langsung kantor cabang Pegadaian terhitung dari bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2011.

5

Nurul Hidayati, Metode Penelitian Dakwah Dengan Pendekatan Kualitatif, (UIN Jakarta Press, 2006), cet. Ket-1, h. 39.

6


(22)

3) Dokumentasi, yakni dengan mencari data berupa buku, catatan, arsip, dan sebagainya yang berkaitan dengan perusahaan dan produknya, terutama mengenai proses ataupun rapat-rapat kerja manajemen yang sangat dibutuhkan sebagai pendukung hasil wawancara.

b. Studi Kepustakaan

Studi kepustakan merupakan suatu usaha dalam memperoleh data sekunder, hal ini penting dalam menunjang teori-teori dan data-data dalam rangka memperkuat argumentasi. Yang selanjutnya studi kepustakaan yang dilakukan ialah dengan cara membaca buku-buku teori maupun lembaran kajian ilmiah yang menjadi sumber-sumber rujukan yang bersifat ilmiah dan tentunya terdapat relevansi terhadap masalah-masalah yang sedang diteliti.

3. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Cabang Pegadaian Syariah Pondok Aren Kabupaten Tangerang dalam jangka waktu yakni berawal di bulan Maret sampai pada bulan Mei 2011. Alasannya karena tempat tersebut merupakan sumber data yang utama mengenai “Strategi Pemasaran Produk Ar-Rum (Ar-Rahn Untuk Usaha Mikro Kecil) Cabang Pegadaian Syariah Pondok Aren-Tangerang Selatan Banten “.


(23)

4. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini adalah Pegadaian Syariah Cabang Pondok Aren yang didalamnya terdapat pengurus atau pengelola, staff dan karyawan yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi dalam penelitian ini.

b. Objek Penelitian

Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah strategi pemasaran produk Ar-Rum Penggadaian Syariah, serta kendala apa saja yang dihadapi CPS Pondok Aren dalam memasarkan produknya

5. Data dan Sumber Data

Data merupakan keterangan-keterangan berupa angka, huruf, gambar, maupun suara yang diamati tentang suatu hal dan dapat disimpan dalam bentuk berkas7. Berikut ini mengenai data dan sumber data yang dibutuhkan:

a. Data Perusahaan, merupakan data yang terdiri atas deskripsi maupun latar sejarah berdirinya dan keberadaan perusahaannya. Visi dan misi, tujuan, strukturisasi serta data yang lengkap dalam menjelaskan produk-produk yang ditawarkan oleh Pegadaian Syariah, yakni Ar-Rahn dan Ar-Rum (data ini akan dihimpun dari hasil dokumentasi dan wawancara).

7

Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), h. 19.


(24)

b. Data Kajian, yakni deskripsi mengenai strategi pemasaran yang dilaksanakan oleh Pegadaian Syariah cabang Pondok aren yang meliputi segmentasi, targeting, positioning serta berbagai analisa pemasaran yang mendukung lainnya seperti analisis SWOT dan

marketing mix meliputi Produk, Promo, Harga, dan Tempat. (data ini akan diperoleh melalui tehknik dokumentasi, wawancara dan observasi di lapangan penelitian.

c. Sumber Data, dalam penelitian ialah subjek dari mana data itu sendiri dapat diperoleh8. Berkaitan dengan metode penelitian yang digunakan, maka sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh dari para responden penelitian, yaitu mereka yang merespon dengan menjawab pertanyaan yang diajukan dalam penelitian, baik lisan maupun tertulis serta dapat pula dalam bentuk catatan, buku, transkrip, makalah, agenda ataupun pedoman penunjang lainnya. Kemudian sumber data sekunder dalam penelitian ini ialah berupa keterangan ataupun pendapat yang diperoleh dari seseorang yang dibenarkan ucapan maupun gagasannya secara ilmiah terhadap objek permasalahannya dalam penelitian ini.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam melakukan penelitian ini penulis mengadakan tinjauan pustaka terhadap beberapa skripsi yang memiliki kemiripan judul untuk menghindari bentuk plagiat, diantaranya:

8

Suharsimi Arikunto.Prosedur Penelitian; Sebuah Pendekatan Praktek. (Jakarta: Rineka Cipta), h. 107.


(25)

1. Muhammad Zakaria

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jurusan Manajemen Dakwah Peneliti Tahun 2008 Judul penelitiannya adalah: “Strategi Pemasaran; Customer delivered Value” cabang Pegadaian Syariah Pondok Aren dalam membangun kepuasan nasabah. Penelitian ini menelaah pelayanan nasabah CPS Pondok Aren ke dalam beberapa pendekatan antara lain; analisis strategi CPS terhadap bauran pemasaran (Marketing Mix), analisis Service quality dalam rangka menelaah sejauh mana persoalan CPS dalam mengimplementasikan pelayanan kepada nasabah, di tambah analisis SWOT dalam rangka menelaah lingkungan internal dan eksternal CPS yang memiliki peran besar terhadap pergerakan usahannya.

2. Siti Humairoh

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jurusan Manajemen Dakwah Peneliti Tahun 2010 Judul Penelitiannya adalah “Strategi pemasaran pembiayaan mudhorobah pada Bank BRI Syariah, yang berisis tentang strategi yang berisi tentang pemasaran produk Bank Syariah BRI Syariah cabang Jatinegara yang mengembangkan sistem perbankan menurut ajaran Islam guna melayani masyarakat muslim.

Dengan memahami studi yang telah terdahulu maka penulis lebih menjelaskan pada masalah “Strategi Pemasaran Produk Ar-Rum Pegadaian Syariah Cabang Pegadaian Syariah Pondok Aren.


(26)

F. Sistematika Penulisan

Sebagai karya tulis ilmiah, skripsi ini disusun dalam lima bab dan dalam rangka mempermudah tahap demi tahap pembatasan dalam penulisan karya ilmiah ini.

BAB I: PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II: LANDASAN TEORI

Berisikan tinjauan umum tentang Pegadaian Syariah, yang didalamnya menguraikan pengertian gadai syariah, landasan hukum gadai syariah, rukun gadai syariah, syarat gadai syariah, persamaan dan perbedaan antara gadai syariah dan konvensional. Dan jga strategi pemasaran yang membahas tentang pengertian strategi pemasaran, fungsi dan tujuan strategi pemasaran, segmenting, targeting, positioning, bauran pemasaran (Marketing Mix), dan yang terakhir strategi pemasaran yang ampuh dalam menarik minat nasabah.

BAB III : GAMBARAN UMUM TENTANG PEGADAIAN SYARIAH

Berisikan gambaran umum mengenai sejarah pegadaian syariah sedangkan dalam profilnya akan dijelaskan mengenai sejarah,


(27)

visi dan misi, tugas, tujuan dan fungsi Pegadaian Syariah, beserta profil manajerial Cabang Pegadaian Syariah Pondok Aren beserta layanan produknya.

BAB IV: TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Berisikan tentang tinjauan umum tentang bagaimana secara teoritis pemasaran yang ampuh dalam menarik minat nasabah, bagaimana strategi pemasaran produk Ar-Rum di unit Pegadaian Syariah Cabang Pondok Aren dan sejauh mana strategi pemasaran produk Gadai Syariah mampu menarik minat nasabah di unit Pegadaian Syariah Cabang Pondok Aren ditambah dengan perkembangan CPS Pondok Aren melalui pendekatan SWOT.

BAB V: PENUTUP

Memberikan kesimpulan dari penelitian ini dan ditambah dengan saran-saran pendukung sebagai pandangan alternatif yang bisa dipertimbangkan.


(28)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Strategi Pemasaran

1. Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi dalam kamus Bahasa Indonesia adalah ilmu siasat perang: siasat atau akal untuk mencapai sesuatu maksud dan tujuan yang telah direncanakan.9

Istilah strategi berasal dari kata yunani, strategeta (stratus = militer,, dan ag= memimpin), artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral.10

Konsep ini relevan dengan situasi pada zaman dahulu yang sering diwarnai perang, dimana jendral dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang. Strategi juga bisa diartikan sebagai rencana untuk pembagi dan pengguna kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.11

Sondang Siagian menyebutkan bahwa, “strategi adalah cara yang terbaik untuk mempergunakan dana, daya dan tenaga yang tersedia sesuai tuntutan perubahan lingkungan”.12

9

Muhammad Ali,Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta: Pustaka Armani, 1996), h.462.

10

www. Strategi pemasaran.com

11

Fandy Tjiptono,Strategi Pemasaran,(Yogyakarta: Andi Press, 2001), cet Ke 5, h.3

12

Sondang Siagian, Analisa Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986), cet. Kedua, h. 17.


(29)

Strategi menurut Steiner dan Miner, “Strategi adalah penetapan misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan meningkatkan kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan implementasinya secara cepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai.13

Stategi adalah komprehensip atau orientasi tindakan jangka pengalokasian sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan. Strategi ini menunjukan arah tujuan jangka panjang organisasi dan cara penyampaiannya serta cara pengalokasian sumber daya. Atau lebih singkatnya strategi adalah rencana jangka panjang suatu perusahaan untuk mencapai tujuan.

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain.14

Pemasaran adalah suatu system kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa kepada pembeli.15

Wiliam J. Stanton mendefinisikan pemasaran dalam dua pengertian dasar yaitu:16

13

George Steiner dan John Minner,Manajemen Stratejik, (Jakarta: Erlangga,tt), h.70.

14

Kotler dan Amstrong, Dasar-dasar pemasaran, (Jakarta: PT. INDEKS, 2003) Edisi Kesembilan jilid I, h. 6.

15

Basu Swasta dan Irawan,Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty, 1990) cet. Pertama, h.5.

16


(30)

a. Dalam arti kemasyarakatan, pemasaran adalah setiap kegiatan tukar menukar yang bertujuan untuk memuaskan keinginan manusia.

b. Dalam arti bisnis, pemasaran adalah sebuah system dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, memberi harga, mempromosikan, dan mendistribusikan jasa serta barang-barang pemuas keinginan pasar.

Konsep pemasaran berdasarkan definisi dari Philip Kotler adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk-produk yang bernilai dengan pihak lain. Di dalamnya terdapat konsep yang ditawarkan seperti kebutuhan, keinginan dan permintaan, produk-produk (barang-barang, layanan, dan ide), value atau nilai, biaya dan kepuasan, pertukaran dan transaksi, hubungan dan jaringan pasar dan para pemasar, serta prospek.17

Menurut Kotler, dasar pemikiran pemasaran bermula dari kebutuhan dan keinginan manusia. Kebutuhan manusia adalah ketidakadaaan beberapa kepuasan dasar. Keinginan adalah hasrat akan pemuas kebutuhan yang spesifik. Permintaan adalah keinginan akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.18

17

Kotler dan Armstrong,Dasar-dasar Pemasaran, h.7.

18


(31)

Orang memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka dengan produk yaitu segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. Produk atau penawaran dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu barang fisik, jasa, dan gagasan.

Konsep pemasaran merupakan kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaing.19

Jadi, pemasaran adalah suatu kegiatan ekonomi antara suatu pihak lain yang didalamnya terjadi proses penciptaan, penawaran, dan pertukaran suatu produk demi memenuhi kebutuhan dan keinginanya.

M. Syakir sula mendefinisikan pemasaran syariah sebagi sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan value dari suatu inisiator kepada stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah (bisnis) dalam Islam.20

Syakir mengungkapkan definisi itu dengan merujuk pada definisi yang disepakati pakar marketing dunia. Kemudian mendasarkan pada kaidah fiqh dalam Islam, yaitu:21

19

Philip Kotler,Marketing, (Jakarta: Erlangga, 1994) Jilid I h.2.

20

Hermawan dan M. Syakir,Syariah Marketing, h. 26-27.

21

A. Dzajuli dan Nurul Aen, Ushul Fiqh Metodologi Hukum Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), h. 53.


(32)

Artinya: “Kaum muslimin terikat dengan kesepakatan-kesepakatan bisnis (syarat-syarat) yang mereka buat, kecuali kesepakatan (syarat) yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang

haram”.

Artinya: ”Pada dasarnya semua bentuk muamal;ah (bisnis) boleh

dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkanya”.

Sehingga menurut Syakir, kata kunci dalam definisi pemasaran syariah adalah bahwa dalam seluruh proses, baik proses penciptaan, proses penawaran maupun proses perubahan nilai (value), tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip muamlah dalam Islam. Sepanjang hal tersebut dapat dijamin, dan penyimpangan prinsip-prinsip muamalah tidak akan terjadi, maka bentuk transaksi apapun dalam bisnis dibolehkan dalam syariat Islam. Karena itu Allah mengingatkan agar senantiasa menghindari perbuatan yang zalim dalam bisnis termasuk dalam proses penciptaan, penawaran, dan proses perubahan nilai dalam pemasaran.22

Jika penulis menengok literature asing makna yang terkandung pada konsep strategi dalam bahasa Inggris. Kebanyakan para penulis memaknai konsep tersebut dengan pernyataan yang agak meluas. Chang and Cam po (1980) melihat marketing strategy sebagai suatu isu sentral dan kruasial dalam fungsi pemasaran.23

Strategi pemasaran dapat dipahami sebagai logika pemasaran yang dengannya unit usaha berharap dapat mencapai tujuan pemasarannya.

22

Hermawan Karta Jaya dan M. Syakir Sula, ,Syariah Marketing,h.27.

23


(33)

Dari beberapa pengertian strategi pemasaran yang dikemukakan oleh para penulis di atas, didapati gambaran bahwa strategi pemasaran pada hakikatnya merupakan serangkaian upaya yang ditempuh dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Untuk kepentingan penulis dalam merancang strategi pemasaran, penulis akan berpijak pada pengertian strategi pemasaran yang disampaikan oleh Wiliam Zakmund dan Michael D’amico.24

Strategi pemasaran adalah logika pemasaran yang dilaksanakan dengan harapan bahwa unit bisnis akan mencapai sasaran pemasaran. Strategi pemasaran terdiri dari strategi spesifik untuk pasar sasaran, penentuan posisi produk, bauran pemasaran, dan tingkat pengeluaran pemasaran.25 Atau dengan kata lain strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan waktu ke waktu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses penciptaan, penawaran, perubahan nilai, dan pertukaran produk antara suatu pihak dengan pihak yang lainnya.

2. Fungsi dan Tujuan Strategi Pemasaran

Fungsi dari strategi pemasaran yang dijalankan oleh sebuah perusahaan yaitu:26

a. Menetapkan basis konsumen secara strategis, rasional dan lengkap dengan informasinya.

24

www.strategi pemasaran.com

25

Kotler dan Amrstrong,Dasar-dasar Pemasaran,h.54.

26

Puji Winah Jurini, Kristiantini, Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, (Departemen Pendidikan Nasional, 2003).


(34)

b. Mengidentifikasikan kebutuhan yang sekarang dan yang akan datang dari konsumen dan calon konsumen.

c. Menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan konsumen dengan tepat dan menguntungkan, serta mampu membedakan perusahaan dan pesaing.

d. Mengkomunikasikan dan mengantarkan produk tersebut kepada pasar sasaran.

e. Memimpin seluruh personel bidang pemasaran untuk menjadi sekumpulan tenaga kerja yang disiplin, potensial, berpengalaman, berdedikasi pada perusahaan dalam mencapai tujuan.

Adapun tujuan dari strategi pemasaran yang dijalankan oleh sebuah perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Menetapkan arah dan tujuan dari kegiatan yang dijalankan oleh sebuah perusahaan.

b. Sebagaimana untuk mengantisipasi berbagai permasalahan dan keadaan yang berubah di masa mendatang.

c. Membantu perusahaan dalam hal peningkatan kegiatan usaha memberikan kemudahan dalam mengontrol dan mengawasi kegiatan dan pemasaran dari sebuah perusahaan.27

3. Segmentasi, Targeting dan Positioning a. Segmentasi Pasar (Segmenting)

Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah

27


(35)

laku berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah.28

Dalam praktinya segmentasi pasar terdiri dari segmentasi pasar konsumen dan segmentasi pasar industrial. Setiap segmen memiliki variable tertentu, namun pada dasarnya variable yang digunakan tidak jauh berbeda.

Variable utama yang mungkin dipergunakan dalam segmentasi pasar konsumen adalah:29 Segmentasi Geografik, yaitu membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik atau membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik atau membagi pasar berdasarkan kependudukan secara umum seperti Negara, regional, kota, kabupaten, kecamatan, atau lainnya.Segmentasi Demografik, yaitu membagi pasar berdasarkan kependudukan secara umum seperti, umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, pendapatan, pekerjaan, agama, ras, dan kebangsaan.

Segmentasi Psikografik, yaitu membagi pasar menjadi kelompok berbeda berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup, atau kepribadian. Segmentasi tingkah laku, yaitu mengelompokan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan, atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Segmentasi manfaat, yaitu membagi pasar menjadi kelompok menurut beraneka manfaat berbeda yang dicari konsumen dari produk.

28

Ibid., h. 235.

29


(36)

Sedangkan variabel untuk melakukan segmentasi pasar industri adalah:30 Segmentasi berdasarkan demografik yaitu: jenis industri, ukuran perusahaan, lokasi perusahaan, dan lainnya. Karakteristik pengoprasian yaitu: teknologi yang difokuskan, gaya hidup, status pengguna, kepribadian, atau lainnya. Pendekatan pembeli, yaitu: sifat hubungan yang ada, criteria pembeli, atau lainnya. Karakteristik personal Industry, yaitu: kesamaan pembeli, kesetiaan, sikap terhadap resiko, atau lainnya. Faktor situisional, seperti: urgensi, besarnya pesanan, atau lainnya.

Segmentasi pasar perlu dilakukan oleh suatu perusahaan karena didalam suatu pasar terdapat banyak pembeli yang berbeda kebutuhannya dan keinginannya. Jadi, segmentasi pasar pada perusahaan dibuat bertujuan untuk dapat mengungkap peluang segmen pasar sebuah perusahaan. Sehingga perusahaan dapat mengetahui segmern pasar mana yang paling efektif.

b. Menentukan Sasaran Pasar (targeting)

Setelah perusahaan selesai melakukan segmentasi pasar, maka langkah selanjutnya adalah menentukan sasaran pasar. Menentukan sasaran pasar, artinya mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian memilih salah satu dari segmen pasar atau lebih untuk dilayani. Menetapkan pasar sasaran dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran

30


(37)

dan daya tarik segmen kemudian memilih segmen sasaran yang diinginkan.31

Kegiatan menetapkan pasar sasaran adalah:32Pertama, evaluasi Segmen Pasar, meliputi: ukuran dan pertumbuhan segmen seperti data tentang usia nasabah, pendapatan, jenis kelamin, atau gaya hidup dari setiap segmen. Struktural segmen yang menarik dilihat dari segi profitbilitas. Kurang menarik jika terdapat pesaing yang kuat dan agresif. Perhatikan juga nacaman untuk pinjaman seperti bank, kantor pos dan giro, leasing atau money changer. Sasaran dan sumber daya perusahaan dengan memperhatikan energy yang dimiliki perusahaan yaitu ketersediaan sumber daya manusia termasuk keterampilan yang dimilikinya.

Kedua, memilih segmen. Memilih segmen adalah menentukan satu atau lebih segmen yang memiliki nilai tinggi bagi perusahaan. Kemudian menentukan segmen mana dan berapa banyak yang dapat dilayani. Pemilihan segmen dapat dilakukan denngan cara membagi pemasaran menjadi:33

Pemasaran tanpa pembedaan, melayani semua pasar dan tawaran pasar dalam arti tidak ada perbedaan. Mencari apa yang sama dalam kebutuhan konsumen. Biasanya untuk produk misalnya seperti untuk tabungan untuk semua orang, baik usia, pendapatan, maupun wilayah. Keuntungan pemasaran tanpa pembedaan adalah hemat biaya.

31

Kasmir,Pemasaran Bank,. h.118-119.

32

Kasmir,Pemasaran Bank,.h. 119.

33


(38)

Pemasaran dengan pembedaan, strategi peliputan pasar dimana sebuah perusahaan memutuskan untuk memilih beberapa segmen pasar dan merancang barang yang berbeda untuk masing-masing segmen. Contohnya procter dan Gamble memperoleh bangsa pasar total yang lebih tinggi dengan sebelas merk deterjen pencuci pakaian dibandingkan dengan hanya satu merk deterjen saja. Strategi ini jelas memerlukan biaya yang lebih tinggi.34

Pemasaran terkonsentrasi, strategi peliputan pasar dimana sebuah perusahaan memutuskan untuk mencari pangsa pasar besar dalam satu atau beberapa sub pasar. Pemasaran terkonsentrasi, khusus untuk sumber daya manusia yang terbatas.

Menentukan sasaran pasar dilakukan dengan cara mengevaluasi segmen pasar, setelah dievaluasi kemudian langkah selanjutnya yaitu memilih segmen pasar berdasarkan apakah pemasaran perusahaan tersebut cocok dengan pemasaran tanpa pembeda, pemasaran dengan pembeda, atau pemasaran terkonsentrasi.

c. Menentukan Posisi Pasar(Positioning)

Menentukan posisi pasar yaitu menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atau suatu pasar. Produk atau jasa diposisiskan pada posisi yang diinginkan oleh nasabah, sehingga dapat menarik minat nasabah untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Kegiatan ini dilakukan setelah menentukan segmen mana yang akan

34


(39)

dimasuki dengan cara menentukan dimana posisi mana yang ingin ditempati dalam segmen tersebut.35

Memilih dan melaksanakan strategi penentuan posisi pasar perlu dilakukan dengan berbagai tahap agar hasil yang diharapkan optimal. Tahapan dalam memilih dan melaksanakan strategi penentuan posisi sebagai berikut:

Pertama, Identifikasi Keunggulan Kompetitif. Didalam suatu produk terdapat berbagai keunggulan jika dibandingkan dengan produk pesaing. Tujuan manajemen mengidentifikasikan keunggulanm tersebut sebanyak dan selengkap mungkin. Identifikasi keunggulan kompetitif yang mungkin memberikan cara mengadakan perbedaan, yaitu:

1) Diferensiasi Produk

Sebuah perusahaan dapat mendiferensiasikan produk secara fisik. Contohnya, beberapa perusahaan menawarkan produk dengan standar tinggi yang hanya memungkinkan sedikit variasi.36

2) Diferensiasi Jasa

Beberapa perusahaan memperoleh keunggulan bersaing lewat penyerahan yang cepat, nyaman, dan cermat. Contohnya, Bank One telah membuka cabang di toserba dengan pelayanan lengkap untuk menyediakan lokasi yang mudah dijangkau di hari Sabtu, Minggu, dan di sore hari pada hari kerja.37

35

Kasmir,Pemasaran Bank,h.121.

36

Kotler dan Armstrong,Dasar-dasar Pemasaran., h. 256.

37


(40)

3) Diferensiasi personil

Perusahaan dapat meraih keunggulan yang sangat bersaing lewat memperkerjakan dan melatih orang yang lebih baik ketimbang yang bekerja di perusahaan pesaing. Contohnya, Singapore Airlines menikmati reputasi luar biasa karena keramahan pramugari dan pramugara.38

4) Diferensiasi Citra

Ketika pesaing menawarkan bentuk yang serupa, pembeli mungkin menganggap berbeda berdasarkan pada citra perusahaan atau merek. Contohnya, lengkung emas Mc. Donals.39

Kedua, Memilih keunggulan Kompetitif yang Tepat. Setelah diidentifikasikan keunggulan-keunggulan yang kompetitif, lalu langkah selanjutnya adalah dipilih yang paling memberikan keunggulan yang paling banyak. Pertimbangan pemilihan keunggulan kompetitif adalah berapa banyak perbedaan yang dipromosikan. Banyak pemasar berpendapat bahwa perusahaan harus secara agresif mempromosikan hanya satu manfaat kepada pasar sasaran. Tokoh periklanan Rosser Reeves, misalnya, mengatakan jika sebuah perusahaan harus mengembangkanUnique selling Proposition (USP, proposisi penjualan yang unik) untuk setiap merek dan tetap berpegang pada proposisi itu.

38

Kotler dan Armstrong,Dasar-dasar Pemasaran., h. 257.

39


(41)

Setiap merek harus mengambil satu atribut dan menyatakan dirinya sebagai “nomor satu” pada atribut tersebut.40

Kemudian perbedaan mana yang dipromosikan. Tidak semua pembedaan merk itu berarti atau cukup bernilai. Tidak setiap perbedaan dapat menjadi pembeda yang baik. Setiap perbedaan mempunyai potensi untuk menimbulkan biaya bagi perusahaan dan manfaat bagi pelanggan. Suatu perbedaan itu bernilai jika memenuhi kriteria sebagai berikut ini:

1) Penting: Perbedaan memberikan suatu manfaat yang sangat bernilai bagi pembeli sasaran.

2) Khas: Perusahaan dapat menawarkan dengan cara yang khas. 3) Terjangkau harganya: Pembeli dapat membayar perbedaan itu. 4) Dapat dikomunikasikan: Perbedaan itu dapat dikonikasikan dan

dapat dilihat oleh pembeli.41

Ketiga mewujudkan dan Mengkomunikasikan posisi yang di pilih. Posisi pasar yang telah di pilih sebaiknya diwujudkan, kemudian dikomunikasikan ke berbagai pihak yang membutuhkan termasuk pihak intern perusahaan.42

Dalam menentukan posisi pasar, produk atau jasa suatu perusahaan ditempatkan pada posisi yang banyak diinginkan oleh nasabah. Dalam menentukan posisi pasar mengidentifikasi keunggulan produk yang dimiliki merupakan langkah awal dalam menentukan

40

Ibid.,h. 258.

41

Kotler dan Armstrong,Dasar-dasar Pemasaran.,h. 259.

42


(42)

posisi pasar dengan menggunakan diferensiasi produk, jasa, personil, atau citra. Langkah selanjutnya adalah memilih keunggulan kompetitif yang tepat dengan pertimbangan berapa banyak perbedaan yang dipromosikan atau perbedaan mana yang dipromosikan. Dan langkah terakhir dalam penentuan posisi pasar adalah mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi yang di pilih.

4. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Dalam dunia pemasaran selalu terkait dengan yang dinamakn

marketing mix (bauran pemasaran). Marketing mix adalah deskripsi dari suatu kumpulan alat-alat yang dapat digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi penjualan.43

Kotler dan Armstrong mendefinisikan bauran pemasarn sebagai perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Kemungkinan yang banyak itu dapat digolongkan menjadi empat kelompok variable yang di kenal sebagai “empat P”:product, Price, Place, dan promotion (produk, harga, distribusi, promosi).44 Empat P dalammarketing mix yaitu:

a. Produk (product)

Menurut Philip Kotler “produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk

43

Firdaus NH dkk, Dasar & Strategi Pemasaran Syariah, (Jakarta: Renaisan, 2005), h. 22.

44


(43)

digunakan, atau untuk dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.”45

Dalam definisi secara luas produk meliputi objek secara fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran dari semua bentuk-bentuk tadi.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa produk adalah sesuatu yang memberikan manfaat baik dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari atau sesuatu yang ingin dimiliki konsumen. Produk biasanya digunakan untuk dikonsumsi baik untuk kebutuhan rohani maupun jasmani. Untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan akan produk, maka konsumen harus mengorbankan sesuatu sebagai balas jasanya.

Dalam perspektif syariah produksi merupakan sesuatu yang sangat penting. Al-Qur’an menggunakan konsep produksi barang dalam arti yang sangat luas. Tekanan Al-Qur’an diarahkan pada manfaat dari barang yang diproduksi. Memproduksi suatu barang harus mempunyai hubungan dengan kebutuhan manusia, bukan untuk memproduksi barang-barang mewah secara berlebihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan manusia.

Islam juga mengajarkan untuk memeperhatikan kualitas dan keberadaan produk tersebut. Islam melarang jual-beli suatu produk yang belum jelas (gharar) bagi pembeli. Pasalnya di sini berpotensi terjadinya penipuan dan ketidakadilan terhadap salah satu pihak.

45

Kotler dan Armstrong,Prinsip-prinsip Pemasaran,(Jakarta: Erlangga, 2001), jilid I ed. Ke-8 h. 346.


(44)

Selain keberadaan suatu produk, Islam juga memerintahkan untuk memeperhatikan kualitas produk. Barang yang dijual harus terang dan jelas kualitasnya, sehingga pembeli dapat dengan mudah memberi penilaian.46

Setiap produk yang diluncurkan ke pasar tidak selalu mendapat respon yang positif. Bahkan cenderung mengalami kegagalan jauh lebih besar dibandingkan keberhasilannya. Untuk mengantisipasi agar produk yang diluncurkan berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka peluncuran produk diperlukan strategi-strategi tertentu. Khusus dengan yang berkaitan dengan produk, strategi ini penulis kenal dengaan nama strategi produk.47

Dalam strategi produk yang harus dilakukan untuk mengembangkan suatu produk adalah:

a) Penentuan logo dan moto. Logo merupakan ciri khas suatu perusahaan sedangkan moto merupakan serangkaian kata-kata yang berisi visi dan misi.

b) Menciptakan merk. Karena jasa memiliki beraneka ragam, maka setiap jasa harus memilki nama. Tujuannya agar mudah dikenal dan diingat.

c) Menciptakan kemasan. Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Dalam hal ini kemasan lebih diartikan sebagai pemberian pelayanan atau jasa kepada para nasabah.48

46

Firdaus NH dkk,Dasar & Strategi Pemasaran Syariah., h. 23.

47

Kasmir,Pemasaran Bank, h. 141.

48


(45)

Dalam strategi produk, perusahaan harus dapat melihat produk apa yang lebih dibutuhkan dan diinginkan oleh pembeli sehingga perusahaan dapat memperoleh banyak nasabah. Selain itu kualitas dan keberadaan produk juga harus diperhatikan sehingga tidak berpotensi terjadi penipuan.

b. Harga (price)

Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh suatu produk.49Dalam konsep Islam, penentuan harga ditentukan oleh mekanisme pasar, yakni bergantung pada kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran. Dan pertemuan antara permintaan dan penawaran itu harus berlangsung secara sukarela. Ini bermakna tidak ada yang menganiaya dan dizalimi.

Dalam praktik fiqh muamalah, harga mengambil posisi tengah, tidak berlebih-lebihan, tidak pula merendah-rendahkan. Ini berarti bahwa dalam praktik fiqh muamalah harga mestinya harus proposional.50

Tujuan penentuan harga secara umum adalah: pertama, Untuk Bertahan Hidup. Artinya, dalam kondisi tertentu, terutama dalam kondisi persaingan yang tinggi. Dalam hal ini perusahaan menentukan harga semurah mungkin dengan maksud produk atau jasa yang dipasarkan laku dipasaran.

49

Kotler dan Armstrong,Prinsip-prinsip Pemasaran, h. 48.

50


(46)

Kedua, Untuk Memaksimalkan laba. Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang meningkat sehingga laba dapat ditingkatkan. Penentuan harga biasanya dapat dilakukan dengan harga murah atau tinggi.

Ketiga, Untuk Memperbesar market Share. Penentuan harga ini dengan harga yang labih murah, sehingga diharapkan jumlah nasabah meningkat dan diharapkan pula nasabah pesaing beralih ke produk yang ditawarkan.

Keempat, Mutu produk. Tujuan dalam hal mutu produk adalah untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi dan biasanya harga ditentukan setinggi mungkin.

Kelima, Karena Pesaing. Dalam hal ini, penentuan harga dengan melihat harga pesaing. Tujuannya adalah agar harga yang ditawarkan jangan melebihi harga pesaing.51

Strategi harga yang dilakukan perusahaan adalah strategi kedua pada bauran pemasaran. Dimana perusahaan sebisa mungkin menawarkan harga yang terendah sehingga lebih banyak menarik minat nasabah. Tetapi dalam Islam harga haruslah proposional tidak boleh terlalu tinggi tidak boleh juga terlalu rendah.

c. Distribusi (Place)

Dalam sektor jasa, distribusi didefinisikan sebagai setiap sarana yang meningkatkan keberadaan atau kenikmatan suatu jasa yang menambah penggunaannya atau pendapatan dari penggunaannya, baik

51


(47)

dengan mempertahankan pemakai yang ada, meningkatkan nilai kegunaan diantara pemakai yang ada ataupun menarik pemakai yang baru.52Sarana-sarana tersebut dapat berupa kantor pusat, kantor cabang,, dan lain-lain yang dapat memudahkan nasabah untuk memperoleh manfaat dari jasa perusahaan tersebut.

Distribusi termasuk aktifitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran. Setiap perusahaan haruslah memiliki pandangan saluran distribusi keseluruhan terhadap masalah distribusi dari produknya ke pemakai akhir. Dalam usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan di bidang pemasaran, setiap perusahaan melakukan kegiatan penyaluran. Penyaluran merupakan kegiatan penyampaian produk sampai ke tangan si pemakai atau konsumen pada waktu yang tepat.

Dalam kegiatan distribusinya perusahaan dapat memperhatikan,

pertama, kantor pusat pemasaran, yaitu departemen ekspornya atau divisi yang membuat keputusan mengenai saluran distribusi dan elemen-elemen bauran pemasaran lainnya.Kedua, mengenai jenis-jenis perantaranya, yaitu agen, perusahaan perdagangan dalam hal ini adalah kantor cabang yang mudah dijangkau oleh masyarakat dapat mempermudah pendistribusian produk yang ditawarkan kepada nasabah.53

52

Murti Sumarini,Marketing Perbankan,(Yogyakarta: Liberty, 1997), h. 269.

53

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian), (Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 1993), vol.II ed. Ke-7, h. 181.


(48)

d. Promosi (Promotion)

Promosi merupakan kegiatan bauran pemasaran yang terakhir. Promosi berarti aktifitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.54 Kegiatan ini setiap perusahaan berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung.

Dalam Islam mempromosikan suatu barang diperbolehkan. Hanya saja dalam berpromosi tersebut mengedepankan factor kejujuran dan menjauhi penipuan. Disamping itu, metode yang dipakai dalam promosi tidak bertentangan dengan syariah Islam.55

Secara garis besar ada tiga macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh perusahaan, yaitu:56

Pertama, Periklanan (Advertising). Merupakan promosi yang dilakukan dalam bentuk tayangan atau gambar atau kata-kata yang tertuang dalam spanduk, brosur, koran, majalah, televisi, atau radio.

Kedua, Publisitas (Publicity). Merupakan promosi yang dilakukan untuk menningkatkan citra perusahaan di depan para calon nasabah atau nasabahnya melalui kegiatan sponsorship terhadap suatu kegiatan amal atau sosial.

Ketiga, Penjualan Pribadi. Merupakan promosi yang dilakukan melalui pribadi-pribadi karyawan setempat dalam melayani serta ikut mempengaruhi nasabah.

54

Kotler,Dasar-dasar Pemasaran,h. 49.

55

Firdaus,Dasar & Strategi Pemasaran Syariah,h. 27.

56


(49)

Strategi promosi adalah sesuatu yang dapat memperkenalkan atau mensosialisasikan produk yang ditawarkan suatu perusahaan melalui berbagai macam media dan cara. Tetapi dalam mempromosikan suatu produk harus mengedepankan kejujuran dan menjauhi unsur penipuan.

5. Strategi Pemasaran Dalam Menarik Minat Nasabah

Pemasaran yang ampuh itu adalah pemasaran yang mampu meningkatkan:57

a. Jumlah nasabah b. Loyalitas nasabah

c. Menaikkan nilai penjualan

d. Perusahaan akan semakin besar dan memiliki banyak cabang Pendapat diatas didasari dengan bermacam-macam cara:

Cara yang dilakukan adalah dengan menggunakan media melalui jasa pelaporan nasional-majalah, Koran, iklan, radio, televise, yellow pages, dan Internet. Dan juga melalui media yang tidak di monitor, seperti surat langsung, pameran perdagangan, iklan kerja sama, brosur, kupon, catalog, dan acara-acara khusus.58

57

www.Strategi pemasaran.com

58


(50)

Jenis-jenis media periklanan yang digunakan pemasang iklan dalam komunikasi masa. Berikut adalah enam media periklanan besar/ media periklanan utama:59

a. Majalah, karena majalah lebih sering ditargetkan pada pelanggan khusus dan dengan demikian meraih lebih banyak pelanggan potensial. Satu keunggulan dari iklan majalah adalah selektivitas pasarnya. Majalah dipublikasikan untuk setiap segmen pasar sebenarnya, misalnya Working Mother mentargetkan satu dari segmen konsumen yang pertumbuhannya tercepat; marketing News merupakan majalah perdagangan untuk pemasar professional, dll.

b. Radio, mempunyai beberapa kekuatan sebagai media periklanan. Para pendengar radio cenderung mendengar karena kebiasaan dan waktunya dapat diperkirakan, dengan waktu mendengar radio yang paling popular adalah selama “ waktu berkendaraan”, ketika orang yang setiap hari berangkat pulang pergi bekerja membentuk suatu pendengar tetap yang sangat banyak.

c. Televisi, karena televisi adalah media audiovisual, ini memberikan para pemasang iklan dengan banyak kesempatan kreatif. Penyiaran televisi termasuk jaringan televisi, stasiun independen, televisi kabel, dan pendatang yang relative baru, televise satelit siaran langsung.

d. Media Luar ruang atau iklan di luar rumah merupakan iklan yang fleksibel, media yang murah dengan bentuk yang beragam. Misalnya

59


(51)

meliputi papan reklame, tulisan asap, balon udara raksasa, papan reklame kecil di mall dan di halte bus, tanda di arena olah raga, lampu bergerak di terminal bis atau bahkan menara air. Oleh karena itu, biasanya terbatas dalam mempromosikan produk sehari-hari dan produk shopping selektif seperti rokok, jasa bisnis, dan otomotif.

e. Internet dan World Wide Web dan Internet tidak disangkal lagi mengguncang dunia iklan. Bentuk baru dari periklanan Web adalah mulai untuk melebihi logo suatu perusahaan statis dan pesan dalam suatu ikaln banner. Menggunakan teknologi baru seperti Shockwave

dan Java, pemasang iklan mengembangkan iklan Web yang menggabungkan keinteraktifan elektronik, suara, dan animasi.

Dari teori di atas dan skripsi yang ada, terlihat bahwa strategi yang ampuh dalam menarik minat nasabah adalah melalui:60

a. Media iklan televisi b. Media iklan surat kabar c. Media ikaln majalah d. Media iklan radio

e. Media iklan papan reklame f. Media iklan spanduk

Ini terlihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh M. Nasir Ibrahim terhadap PT. Aqua Golden Mississippi, hasil yang dilakukan 126 responden di kota Palembang. Media ini sangat berpengaruh signifikan

60

M. Nasir Ibrahim. Analisis Pengaruh Media Iklan Terhadap Pengambilan Keputusan Membeli Air Minum Dalam Kemasan Merek Aqua Pada Masyarakat Kota Palembang.


(52)

terhadap keputusan konsumen dalam membeli air minum dalam kemasan merek Aqua yang dinyatakan oleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,525 atau 52,5 %. Sedangkan sisanya sebesar 47,5 % dipengaruhi oleh factor lain.61

Terlihat bahwa media yang paling berpengaruh, yaitu media iklan televisi, iklan majalah, dan iklan spanduk. Namun yang paling dominan berpengaruh dan signifikan adalah media iklan televisi. Karena orang atau konsumen bisa melihat gambar dan suara iklan dari televisi.

B. Gadai Syariah

1. Pengertian Gadai Syariah(rahn)

Gadai dalam bahasa Arab disebut Rahn dalam bahasa Arab adalah

ats-tsubuh wa ad-dawam,yang berarti “tetap” dan “kekal”, seperti dalam kalimatmaun rahin, yang berarti air yang tenang62

Ar-rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau

61

M. Nasir Ibrahim. Analisis Pengaruh Media Iklan Terhadap Pengambialn Keputusan Membeli Air Minum Dalam Kemasan Merek Aqua Pada Masyarakat Kota Palembang.

(www.strategi ampuh).

62

Abi Zakariyya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Mughny Muhtaj, (Mesir:Musthafa Babi Al-Halabi, 1957), jilid 2, h. 121.


(53)

sebagian piutangnya. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa Rahn

adalah semacam jaminan utang atau gadai.63

Pegadaian menurut pasal 1150 Penulisb Undang-Undang Hukum Perdata yang berbunyi:

“Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak, yaitu barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh orang yang mempunyai utang. Karena itu, makna gadai (Rahn) dalam bahasa hukum perundang-undangan disebut sebagai barang jaminan, agunan dan rungguhan.64

Sedangkan menurut Ahmad Azhar Basyir Rahn adalah menahan sesuatu barang sebagai tanggungan utang, atau menjadikan sesuatu benda bernilai menurut paandangan syara’ sebagai tanggungan marhun bih,

sehingga dengan adanya tanggungan utang itu seluruh atau sebagian utang dapat diterima.65

Jadi, kesimpulannya bahwa rahn adalah menahan barang jaminan pemilik, baik yang bersifat materi atau manfaat tertentu, sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang diterima memperoleh jaminan untuk mengambil kembali seluruh atau sebagian hutangnya dari barang gadai tersebut apabila pihak yang menggadaikan tidak dapat membayar hutang tepat pada waktunya.

Pegadaian syariah menjawab kebutuhan transaksi gadai sesuai syariah, untuk solusi pendanaan yang cepat, praktis, dan menentramkan.

63

Sayid Sabiq,Fiqh Sunnah, (Beirut. Darul-Penulisb al-aribi, 1987). Cet ke-8, vol III h. 169.

64

Penulis Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek).Penerjemah R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, (Jakarta: Pradnya Paramita, 1976), Cet vIII, Ps. 1150.

65

Ahmad Azhar Basyir, Hukum Islam tentang Riba, Utang-Piutang Gadai,(Bandung: Al-Maarif, 1083), h. 50.


(54)

2. Landasan Hukum Gadai Syariah (Rahn)

Pada dasarnya, gadai adalah salah satu akad yang diperbolehkan dalam Islam. Adapun dalil-dalil yang menjadi landasan diperbolehkannya gadai adalah:

a. Firman Allah SWT :

ﻰ ﻠ ﻗ

ﻰ ﻠ ﻗ

Jika kamu dalam perjalanan dan bermuamalah tidak secara tunai sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang tepat dijadikan sebagai pegangan (oleh yang menghutangkan), tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercaya itu menunaikan amanat (utangnya) dan hendaknya ia bertakwa kepada Allah Swt.”

Ayat tersebut menyebutkan secara eksplisit menyebutkan “barang tanggungan yang dapat dijadikan sebagai pegangan (oleh yang menguntungkan)”. Dalam dunia financial, barang tanggungan bisa dikenal sebagai jaminan (collateral) atau objek pegadaian.

b. Al- Hadits

)

(

Aisyah r.a berkata bahwa Rasulullahh SAW membeli makanan dari

seorang Yahudi dan menjaminkan kepadanya baju besi”. (HR.

Bukhari).

Dari hadits di atas dapat dipahami, bahwa bermuamalah dibenarkan juga bila dilakukan dengan orang yang non muslim dan juga


(55)

harus memiliki barang jaminan, agar tidak ada kekhawatiran bagi yang memberikan pinjaman atau hutang.

c. Ijma’ Ulama

Jumhur ulama menyepakati kebolehan status hukum gadai. Hal dimaksud, berdasarkan pada kisah Nabi Muhammad saw., yang menggadaikan baju besinya untuk mendapatkan makanan dari seorang Yahudi. Para ulama juga mengambil indikasi dari contoh Nabi Muhammad saw. Tersebut, ketika beliau beralih dari yang biasanya bertransaksi kepada para sahabat yang kaya kepada seorang yahudi, bahwa hal itu tidak lebih sebagai sikap Nabi Muhammad saw. Yang tidak mau memberatkan para sahabat yang biasanya enggan mengambil ganti maupun harga yang diberikan oleh nabi Muhammad saw. kepada mereka.66

3. Rukun Gadai Syariah / Rahn

Rukunrahnantara lain adalah:

a. Aqid, adalah pihak-pihak yang melakukan perjanjian. Aqid terdiri dari dua pihak yaitu: pertama,rahin (yang menggadaikan), yaitu orang yang telah dewasa, berakal, bisa dipercaya, dan memiliki barang yang akan digadaikan. Kedua, Murtahin(yang menerima gadai) yaitu orang, bank, atau lembaga yang dipercaya oleh Rahn untuk mendapatkan modal dengan jaminan barang (gadai).

66

Wahbah Zuhaily,Al-Fiqh Al-Islam Wa Adillatuhu, (Beirut: Dar Al-Fikr, 2002), juz VI, Cet. 4, h. 4210.


(56)

b. Shigat

Adalah ucapan berupa ijab dan qabul

c. Marhun bih (utang), yaitu sejumlah dana yang diberikan murtahin

kepadarahin atas dasar besarnya tafsiranmarhun

d. Marhun (barang yang digadaikan), yaitu barang yang digunakan rahin

untuk dijadikan jaminan mendapatkan uang.

4. Syarat Gadai Syariah

a. Shigat, syarat shigat adalah shigat tidak boleh terikat dengan syarat tertentu dan dengan masa yang akan datang. Misalnya, rahin

mensyaratkan apabila tenggang waktu marhun bih habis dan marhun bih belum terbayar, maka rahn dapat diperpanjang satu bulan. Kecuali jika syarat tersebut mendukung kelancaran akad maka diperbolehkan seperti pihakmurtahin minta agar akad itu disaksikan oleh dua orang. b. Orang yang berakad. Baik rahin maupun marhun harus cakap dalam

melakukan tindakan hukum, baligh dan berakal sehat, serta mampu melakukan akad. Bahkan menurut ulama Hanafiyyah, anak kecil yang mumayyiz dapat melakukan akad, karena ia dapat membedakan yang baik dan yang buruk.

c. Marhun bih

1. Harus merupakan hak yang wajib dikembalikan kepada murtahin; 2. Merupakan barang yang dapat dimanfaatkan, jika tidak dapat

dimanfaatkan, maka tidak sah.


(57)

d. Marhun

1. Harus berupa harta yang dapat dijual dan nilainya seimbang dengan

marhun bih.

2. Marhun harus mempunyai nilai dan dapat dimanfaatkan. 3. Harus jelas dan spesifik.

4. Marhun itu secara sah dimiliki olehrahin.

5. Merupakan harta yang utuh, tidak bertebaran dalam beberapa tempat.67

5. Persamaan dan Perbedaan Gadai Syariah dan Gadai Konvensional

Apabila membandingkan produk gadai syariah versi Bank Syariah Mandiri dengan pegadaian konvensional, maka pegadaian syariah dapat menjadi alternatif bagi orang yang membutuhkan dana murah, cepat, dan sesuai hukum Islam. Biaya gadai dimaksud, hanya 4% selama dua tahun, jauh lebih kecil dari bunga di Perum Pegadaian yang mencapai 14% per empat bulan. Keabsahan prinsip syariahnya dapat dilihat pada keputusan fatwa Dewan Syariah Nasional majlis Ulama Indonesia (DSN-MUI) No: 09/DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan Ijarah dan fatwa lainnya yang berkaitan gadai.68

1. Jasa Gadai Syariah

Pegadaian mengeluarkan produk berbasis syariah yang disebut dengan gadai syariah. Gadai syariah dimaksud, dalam istilah bahasa

67

Amin Ma’ruf. 2005. Mengatasi Masalah Dengan Penggadaian Syariah. Jakarta: Renaisan, h. 25.

68

Bandingkan uraian Mesti Sinaga, Kun Wahyu, Ariyanto Widhinugraha, dan Cipta w.,DanaMurah dari Bank Syariah Menyorot Produk gadai Syariah Versi bank Syariah Mandiri, Dikutip dari internet,www.yahoo.com23 april 2011.


(58)

Arab disebut Rahn. Rahn tersebut, beroprasional berdasarkan prinsip syariah sehingga tidak mengenakan bunga tetapi menggunakan pendekatan bagi hasil yang dikenal dengan istilahmudharabahatauFee based income. Pegadaian syariah sebagai penerima gadai disebut

murtahin dan pemberi gadai disebut rahin. Rahin akan mendapatkan surat bukti gadai (rahn) berikut dengan akad pinjam-meminjam yang disebut akad gadai syariah dan akad sewa tempat (ijarah). Dalam akad gadai syariah disebutkan bahwa jangka waktu akad tidak diperpanjang maka penggadai menyetujui agunan (marhun) miliknya dijual oleh pegadaian (murtahin) guna melunasi pinjaman. Sedangkan akad sewa tempat (ijarah) merupakan kesepakatan antara pegadai dengan penerima gadai akan mengenakan jasa simpan.

Pegadaian memiliki banyak produk yang mungkin cocok buat seseorang yang membutuhkan dana dalam jangka pendek.” Tak kenal maka tak sayang” demikian kata pepatah, sehingga ada baiknya sebelum seseorang membutuhkan uang yang mendesak, seseorang benar-benar “kepepet” membutuhkan modal maka tidak ada salahnya untuk meluangkan waktu sebentar ke kantor pegadaian terdekat dari tempat tinggal seseorang untuk menanyakan syarat-syarat dan prosedur yang ada serta daftar barang yang diterima sebagai jaminan gadai. Tujuannya adalah suatu waktu ketika membutuhkan dana maka alternatif pegadaian dapat menjadi sarana yang efektif dan efisien dalam memperoleh pendanaan jangka pendek. Prinsipnya, jangan


(59)

terkungkung dengnan alteernatif pendanaan yang biasa digunakan. Ada baiknya “buka mata dan buka telinga” sehingga akan semakin banyak informasi yang didapat serta semakin mengetahui beberapa alternatif sumber pendanaan yang diperlukan. Prinsip “sedia payung sebelum hujan” dan “malu bertanya sesat dijalan” sungguh sangat relevan dalam kehidupan sosial seseorang sehari-hari.69

Pegadaian konvensional memungut biaya dalam bentuk bunga yang bersifat akumulatif dan berlipat ganda, pegadaian konvensional menarik bunga 10%-14% untuk jangka waktu emapt bulan, plus asuransi sebesar 0,5% dari jumlah pinjaman. Jangka waktu empat bulan itu dapat terus diperpanjang, selama nasabah mampu membayar bunga. Lain halnya pegadaian syariah, tidak berbentuk bungna, tapi berupa biaya penitipan, pemeliharaan, penjagaaan, dan penaksiran. Singkatnya, biaya gadai syariah lebih kecil dan hanya sekali dikenakan, pegadaian syariah hanya memungut biaya (termasuk asuransi barang) sebesar 4% untuk jangka waktu dua bulan. Apabial lewat dua bulan nasabah tidak mampu menebus barangnya, masa gadai bisa diperpanjang dua periode. Jadi, total waktu maksimalnya enam bulan. “Tidak ada tambahan pungutan biaya untuk perpanjangan waktu,’’ tapi, jika melewati masa enam bulan, BSM akan langsung mengeksekusi barang gadai.70

69

Zainuddin Ali.Hukum Gadai Syariah, (Jakarta; Sinar Grafika 2008), Cet 1, h. 79.

70


(60)

2. Jasa Gadai Konvensional

Pegadaian konvensional memberikan pinjaman kepada warga masyarakat mulai dari Rp 10.000,00 sampai Rp20 juta per surat gadai. Namun demikian, pegadaian juga memiliki produk untuk pinjaman diatas Rp 20 juta. Perhitungan bunga dilakukan setiap 15 hari. Sebagai contoh, bila seseorang menggadaikan suatu barang dan kemudian menerima kredit gadai sebesar Rp 1.000.000,00 maka setiap 15 hari kedepan, bila bunga yang dikenakan 1.5% per 15 hari, orang dimaksud mesti membayar bunga sebesar Rp 15 ribu per lima belas hari. Yang unik dan mungkin sedikit merugikan bagi nasabah pegadaian adalah bila seseorang ingin melunasi misalnya dalam jangka waktu 17 hari maka orang itu akan dikenakan bunga untuk 30 hari. Mengapa? Karena pegadaian menghitung bunga setiap 15 hari dan untuk setiap kelebihannya akan dibulatkana menjadi 15 hari sehingga nasabah ahrus benar-benar menaati jadwal pembayaran bunga sesuai dengan waktunya. Juga bila nasabah ingin menebus kembali barang yang digadaikan, sebaiknya sesuai dengan pola waktu 15 harian. Jangka waktu pinajaman diberikan oleh pegadaian selama 4 (empat) bulan. Apabila telah melewati pinjaman, nasabah dapat memperpanjang dengan membayar sewa modal (bunga) atau dapat menebus barang jaminannya. Apabila kedua hal tersebut tidak dilaksanankan maka pegadaian berhak untuk melelang barang jaminan. Nasabah masih diberi hak mendapatkan uang lelang jika hasil lelang yang diterima


(1)

87

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek). 1976. Penerjemah R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, Jakarta: Pradnya Paramita.

Kotler, Philip.Marketing.(Jakarta: Erlangga), 1994.

Kristiantini, Puji Winah Jurini. Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah,Departemen Pendidikan nasional, 2003.

Lamb, Charles Jr W. dkk.Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat. 2001. M. Syakir Sula dan Hermawan. Syariah Marketing. h.27.

Nurul Aen dan A. Dzajuli. Ushul Fiqh Metodologi Hukum Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000.

Ali, Zainuddin.Hukum Gadai Syariah. Jakarta; Sinar Grafika, 2008.

Rahmat, Syafe’i. “Konsep Gadai;Ar-Rahn dalam Fikih Islam antara Nilai Sosial

dan Nilai Komersial’ dalam Huzaimah T. Yanggo, Problematika Hukum Islam Kontemporer III. Jakarta: Lembaga Studi Islam dan Kemasyarakatan, 1995.

Sabiq, Sayid.Fiqh Sunnah.Beirut. Darul-Kitab al-Aribi, 1987.

Siagian, Sondang. Analisa Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi. Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986.

Stanton, J Wiliam.Prinsip-prinsip Pemasaran.Jakarta: Erlangga, 1994. Sumarini, Murti.Marketing Perbankan.Yogyakarta: Liberty, 1997. Tjiptono. Fandy.Strategi Pemasaran.Yogyakarta: Andi Press, 2001.

Wragg, E.C. An Introduction To Classroom Observation, Routledge. London,

1994.

Zuhaily, Wahbah.Al-Fiqh Al-Islam wa Adillatuhu.Beirut: Dar Al-Fikr, 2002. Zulkifli, Sunarto. Kepala Pengembangan Produk BSM (Bank Syariah Mandiri).


(2)

Situs

Ibrahim M. Nasir. Analisis Pengaruh Media Iklan Terhadap Pengambialn Keputusan Membeli Air Minum Dalam Kemasan Merek Aqua Pada Masyarakat Kota Palembang. (www.strategi ampuh).

www. strategi pemasaran.com www.yahoo.com


(3)

89

Lembar Wawancara

Jum’at, Tanggal 15 apr i2011 jam 15.00

Nama : Dien Novita Sari

NIM : 107053002591

Prodi : Manajemen Dakwah

Judul skripsi : “Strategi pemasaran produk Ar-rum (Kredit Fidusia) Cabang Pegadaian Syariah Pondok Aren dalam menarik

minat nasabah ”. 1. Sejarah berdirinya CPS Pondok Aren? 2. Visi dan misi pegadaian?

3. Struktur dan bagan organisasi, jelaskan juga tugas-tugas dari setiap jabatan yang ada di pegadaian syariah cabang pd. Aren?

4. Bagaimana perkembangan CPS pondok aren dari awal berdiri hingga sekarang apakah ada peningkatan atau malah mengalami kemunduran? Tolong berikan juga data dan table perkembangan baik nasabah ataupun omzet dari tahun ke tahun?

5. Apakah dengan berdirinya CPS pondok aren keadaan masyarakat sekitar pondok aren menjadi sejahtera?

6. Apa perbedaan dan persamaan pegadaian konvensional dengan pegadaian syariah?

7. Jelaskan, perkembangan kondisi pegadaian syariah saat ini apakah pegadaian syariah jauh terbelakang dari pegadaian konvensional atau malah lebih banyak diminati oleh masyarakat? Jika iya berikan alasannya?

8. Apakah produk- produk di pegadaian syariah sama dengan produk yang ada di pegadaian konvensional khususnya produk Ar-rum (kredit fudisia) dan, apakah mekanisme peminjamannya sama dengan pegadaian konvensional? Jika tidak tolong jelaskan y bapak?

9. Apakah pegadaian syariah mempunyai pesaing ? jika iya siapa pesainggya? Dan apa strategi pegadaian syariah dalam mempertahankan semua produk di pegadaian syariah khusnya produk Ar-rum ini agar tetap unggul dipasaran dan tetap di minati oleh para nasabah?


(4)

10. Siapa segmen pasar pegadaian syariah? 11. Siapa target pasar pegadaian syariah ?

12. Bagaimana strategi dan implementasi pemasaran produk Ar-rum (kredit fidusia) di CPS Pondok Aren?

13. Siapa target nasabah untuk produk Ar-rum ini?

14. Persyaratan apa saja yang harus dipenuhi oleh para nasabah jika ingin memakai produk Ar-rum (kredit fudisia) apakah ada persyaratan khusus? Jika iya jelaskan?

15. Bagaimana jika nasabah telat membayar hutangnya khususnya produk Ar-rum ini apakah di kenakan bunga?

16. Sampai detik ini sudah berapa banyak nasabah yang memakai produk ar-rum ini? Dan apakah mereka puas setelah memakai jasa Ar-rum ini?

17. Biasanya di setiap perusahaan dalam memasarkan produknya slalu memakai konsep bauran pemasaran atau biasa di sebut dengan marketing mix yakni 4 p_produk, harga, distribusi, dan promosi. Apakah Cps Pondok Aren juga demikian jika iya, tolong jelaskan:

- strategi dalam bidang produk khususnya produk Ar-rum ini? - strategi dalam bidang distribusi?

- strategi dalam bidang harga? - strategi dalam bidang promosi?

18. Analisis perkembangan CPS Pondok Aren melalui pendekatan SWOT (strange, weeknes, opurtunity, dan threath? Tolong jelaskan….

• kekuatan pegadaian syariah pondok aren? • Kelemahan CPS Pondok Aren?

• Peluang CPS Pondok Aren? dan, • Ancaman CPS Pondok Aren?

19. Kendala dan hambatan apa saja yang di hadapi oleh Pegadaian Syariah Cabang Pd. Aren dalam memasarkan produk Ar-rum (kredit fudisia) ini?


(5)

91

Jakarta, 22 Maret 2011 Nomor : 24/Hms-Hkm/Kanwil X/III/2011 Kepada :

Lampiran : - Sdr. Pemimpin Cabang Syariah

Perihal : Ijin Penelitian, Pengambilan Data Perum Pegadaian Pondok Aren

Dan Wawancara di

Tangerang

Sesuai dengan surat Saudara nomor: 058/Hms-Hkm.165020/2011 tanggal 16 Maret 2011 perihal permohonan Ijin Penelitian / Pengambilan Data, / Wawancara, dengan ini diberitahukan bahwa kami dapat menyetujui dan memberikan ijin kepada :

No Nama NIM Jurusan /

Semester Judul Skripsi 1. Dien Novita

Sari

107053002591 Manajemen Dakwah/ VII

Strategi Pemasaran Produk Ar-Rum Cabang Pegadaian Syariah Pondok Aren dalam Menarik Minat Nasabah Mahasiswa UIN Jakarta, untuk melaksanakan Penelitian, Pengumpulan

data serta Wawancara di Kantor Cabang Syariah Perum Pegadaian Pondok Aren, Jl. Ceger Raya No. 52D, Pondok Aren, Tangerang.

Pelaksanaan Penelitian, Pengumpulan Data dan Wawancara Mahasiswa tersebut dimulai pada tanggal 01 April 2011 sampai 30 April 2011 dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Dilaksanakan setiap hari kerja, kecuali hari Minggu dan libur. 2. Jam pelaksanaan mulai dari pukul 07.30 s.d. 15.30 Wib. 3. Mematuhi tata tertib yang berlaku di Perusahaan kami.

4. Selama melaksanakan Penelitian, Pengumpulan Data, dan Wawancara, Mahasiswa berpakaian rapi dan sopan, serta tidak diperkenankan memakai pakaianjeans.

5. Data atau in/ormasi yang diperoleh semata - mata hanya untuk keperluian akademik dan tidak untuk dipublikasikan.

6. Setelah selesai melaksanakan Penelitian, Pengumpulan Data, dan Wawancara, Mahasiswa yang bersangkutan agar menyerahkan 1 (satu) eksemplar karya tulis yang dibuat ke Kantor Cabang Syariah Perum Pegadaian Pondok Aren tempat Mahasiswa yang bersangkutan melaksanakan Penelitian, Pengumpulan Data dan Wawancara, sebagai bahan referensi dan untuk dokumentasi Perusahaan kami.

Demikian disampaikan atas kerjasama yang baik diucapkan terima kasih dan kepada Mahasiswa yang bersangkutan agar dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik - baiknya.

Tembusan :

1. Yth. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi 2. Mahasiswa yang bersangkutan


(6)