Pembatasan dan Perumusan Masalah Metode Penelitian

Dengan alasan seperti tersebut diatas penulis ingin mengungkap mengenai Cheng Ho dan Klenteng Sam Po Kong dalam sebuah skripsi yang berjudul PEMUJAAN TERHADAP LAKSAMANA CHENG HO Studi Kasus di Klenteng Sam Po Kong, Gedung Batu, Simongan, Semarang.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Laksamana Cheng Ho adalah seorang bahariwan muslim dari negeri Cina yang pernah berkunjung ke Semarang, karena kurangnya pemahaman tentang Cheng Ho menyebabkan ia lebih dikenal sebagai tokoh yang dianggap suci, setengah dewa, sakti, bijak, dan dapat dimintai berkah dan pertolongan. Dalam kaitan dengan skripsi ini, penulis akan memfokuskan pada siapa Cheng Ho dan mengungkap pandangan dan keyakinan peranakan Cina yang beragama Tridharma dan Islam Jawa di Klenteng Sam Po Kong, Gedung Batu, Simongan, Semarang. Untuk lebih memudahkan pembahasan dalam skripsi ini. Penulis memberikan rumusan masalah pada : 1. Siapakah Laksamana Cheng Ho? 2. Bagaimana pandangan peranakan Cina umat Tridharma dan Islam Jawa tentang keberadaan Cheng Ho tersebut dan mengapa ia dipuja?

C. Metode Penelitian

Untuk penyusunan skripsi ini, pengumpulan data dilakukan dengan mengunkan dua cara, yaitu : 1. Studi kepustakaan library research yaitu penelitian atas buku-buku bacaan, diktat-diktat, jurnal, majalah, artikel, surat kabar, dan bahan-bahan informasi lainnya yang berkaitan dengan masalah yang di bahas. Perpustakaan yang dikunjungi penulis adalah perpustakaan Ushuluddin dan Filsafat, perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, perpustakaan Nasional dan perpustakaan umum daerah Semarang Jawa Tengah. 2. Metode lapangan field research yaitu penulis mendatangi dan mengumpulkan data di lapangan. Dilakukan dengan cara : 1. Observasi, dengan teknik ini penulis mengamati kenyataan yang sebenarnya dilakukan oleh peranakan Cina umat Tridharma dan umat Islam Jawa yang mengunjungi klenteng Sam Po Kong. 2. Wawancara, terbagi atas dua bagian, pertama wawancara mendalam dengan mengunakan informasi kunci orang-orang yang terkait di dalam Klenteng Sam Po Kong. Kedua wawancara bebas yang menyangkut hal- hal yang belum diungkap informasi kunci. Penulis melakukan wawancara dengan bapak Kuantong Hai, bapak Wen selaku pemandu di klenteng Sam Po Kong dan dengan juru kuci klenteng Sam Po Kong. Dan wawancara dengan pengunjung yang melakukan pemujaan dan sembahyang di klenteng Sam Po Kong.

D. Konsep dan Teori