BAB IV PANDANGAN DAN KEYAKINAN TERHADAP
LAKSAMANA CHENG HO
A. Pandangan dan Keyakinan Menurut Umat Peranakan Cina Tridarma dan Muslim Jawa
Laksamana Cheng Ho di Indonesia, Khususnya Semarang banyak dipuja oleh umat Tridarma dari peranakan Cina dan umat Islam Jawa sebagai salah satu dewa yang
dijadikan pemujaan. Laksamana Cheng Ho, Sam Po Kong atau Sam Po Tay Jin merupakan seorang
bahariwan Muslim dari Yunnan Cina yang menurut keturunan Cina umat Tridharma merupakan orang yang bijaksana dan banyak berjasa, yang merupakan sebagai
panutan.
62
Dan tokoh Cheng Ho dengan kepiawiannya dalam berdagang ia diyakini sebagai dewa dagang yang harus di hormati.
Cheng Ho diyakini adalah dewa dagang yang menurut keturunan Cina umat Tridharma dan orang Islam Jawa dapat mengabulkan permintaan manusia yang berdoa
dengan ikhlas dan penuh keyakinan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan meminta berkah, usaha dagang, agar maju usahanya, dicarikan usaha yang tepat, cepat
mendapatkan jodoh, disembuhkan dari penyakit, keselamatan dunia dan lain sebagainya.
Seperti menurut pengalaman bapak Yanto seorang Muslim Jawa asal Purwodadi sejak tahun 1985 ia sudah datang ke klenteng ini setiap tahun pada malam Jumat
Kliwon untuk memohon keselametan dan diperlancarkan usaha dagangnya, tetapi kalau
62
Wawancara Pribadi dengan Kwantong Hai, Semarang, Tanggal 28 Januari 2006.
48
usahanya sedang tidak lancar ia dua bulan sekali datang ke klenteng ini. Menurut pengalaman ibu Hindun pedagang asal Pemalang, kalau usahanya lagi tidak lancar ia
mendatangi klenteng ini pada malam Jumat Kliwon memohon untuk diperlancar usahanya. Di samping memohon dilancarkan usahanya ia juga memohon keselamatan
bagi dirinya dan keluarganya. Dan menurut pengalaman Nasikin petani asal Brebes ia mendatangi klenteng ini malam Jumat Kliwon pada musim tanam agar tanamannya
berhasil, dan akhirnya pada musim panen ia berhasil dengan baik. Tetapi ia pun pernah mengalami kegagalan panen, walaupun gagal panen ia tetap mendatangi klenteng. Lain
halnya dengan Iwan dan teman-temannya datang ke klenteng Sam Po Kong hanya ingin melakukan Ciam Si atau meramal nasib.
Setiap pada malam Jumat Kliwon perpaduan antara tujuh hari perhitungan matahari dan lima hari perhitungan bulan, hari Jumat Kliwon muncul sekali setiap
bulan kebanyakan dari mereka yang datang adalah orang muslim Jawa, selain itu juga pada tanggal 1 dan 15 Imlek atau Cet It tanggal 1 dan Cap Go tanggal 15 adalah
keturunan Cina Umat Tri Dharma. Dan setiap harinya pun dari orang muslim Jawa dan keturunan Cina Umat Tri Dharma ada yang memujanya, tetapi jumalahnya sedikit.
Di Klenteng Sam Po Kong Gedung Batu setiap tahunnya selalu merayakan kedatangan Laksamana Cheng Ho, selain itu juga diadakan perayaan sembahyang dan
melakukan bakti sosial memberikan bahan makanan pokok kepada orang yang tidak mampu.
B. Pemujaan Laksamana Cheng Ho